• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Konseling

Dalam dokumen T1 212008068 Full text (Halaman 25-33)

4. Hasil Penelitian

4.4 Dampak Konseling

Setelah dilakukannya kegiatan konseling karyawan sejak tahun 2009 hingga tahun 2010 memberikan dampak yang banyak pada karyawan dan perusahaan. Dampak-dampak tersebut adalah:

13 1. Dampak konseling pada kinerja karyawan

Dampak konseling pada kinerja dilihat baik dari atasan, bawahan maupun rekan kerja. Atasan dapat melihat bahwa setelah kegiatan konseling diterapkan semangat kerja karyawan dan absensi karyawan menurun sedangkan bawahan dapat merasakan dengan adanya kegiatan konseling dapat menyelesaikan berbagai macam permasalahan yang dihadapi baik yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan. Rekan kerja juga dapat merasakan dampak konseling karena adanya hubungan rekan kerja yang harmonis dan terselesainya konflikantar karyawan. Dampak diadopsinya konseling bagi karyawan secara umum adalah telah membantu karyawan dalam menyelesaikan permasalahannya. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara kepada 4 orang karyawan The Sunan Hotel. Berikut ini adalah kutipan wawancara tersebut:

Menurut staff HRD bahwa:

“Dampak konseling ini terhadap karyawan The Sunan, adalah karyawan dapat

menyelesaikan permasalahan dengan baik, lebih termotivasi lagi dalam bekerja, mendapat sebuah inovasi atau gagasan baru, karyawan dapat lebih dewasa untuk dapat menyelesaikan masalahnya dan karyawan dapat lebih bertanggung jawab

dalam pekerjaanya”.

Sedangkan menurut karyawan bagian security bahwa:

“Konseling karyawan sangat membantu saya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan baik pribadi maupun didalam pekerjaan. Permasalahan yang saya alami dengan rekan kerja adalah masalah pribadi tentang hutang piutang. Akhirnya setelah ikut konseling dengan bagian HRD masalah hutang piutang

saya dengan teman saya bisa teratasi dan hubungan kami jadi baik lagi”

Menurut karyawan Bagian Pemasaran bahwa:

“Praktik konseling ini sangat membantu seorang karyawan agar bisa mengatasi

masalahnya dengan lebih dewasa agak kinerjanya tidak menurun. Sedangkan

saya sendiri pernah konseling masalah pribadi dan masalah ditempat kerja”

Menurut karyawan Bagian Public Relation di The Sunan Hotel bahwa:

“Konseling diperlukan untuk membantu karyawan menyelesaikan masalah, agar

karyawan lebih dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Saya sendiri pernah konseling karena sebelum masuk di Public Relation, saya dibidang

Engineering Dept, sehingga tidak mempunyai skill dasar dibidang tersebut.

Saya sering tidak hadir dalam pekerjaan, semenjak itu saya dipanggil oleh bapak Nurahman Arie untuk di konseling, dan akhirnya saya dapat belajar dengan

cepat untuk dapat menjadi PR di The Sunan Hotel”.

Berdasarkan keterangan di atas dapat diketahui bahwa sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 The Sunan Hotel telah melakukan adopsi konseling karyawan

14

sebagai langkah untuk meningkatkan kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang meningkat salah satunya dapat dilihat dari tingkat absensi karyawan dari tahun 2009-2012 seperti dibawah ini:

Gambar 3

Jumlah Absensi Karyawan di The Sunan Hotel Tahun 2009-2012

Sumber: Data Sekunder The Sunan Hotel yang Diolah (2013)

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa sejak tahun 2009 hingga tahun 2012 jumlah karyawan The Sunan Hotel yang absen semakin menurun. Tahun 2009 jumlah karyawan yang absen adalah 126 orang dimana pada bulan Februari adalah adalah yang terbanyak karyawan absen yaitu 19 orang, tahun 2010 absensi tertinggi berada pada bulan Januari dan Agustus yaitu sebanyak 13 orang. Selain itu dibulan yang sama yaitu bulan Januari dan Agustus Tahun 2011 dan 2012 juga memiliki jumlah absensi tertingi yaitu 12 orang.

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil wawancara baik dengan pihak konselor (HRD) maupun karyawan the Sunan Hotel maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa praktik konseling karyawan di The Sunan Hotel sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara lebih spesifik yaitu membantu permasalahan karyawan. Kinerja karyawan tersebut dapat dilihat dari dampak yang dirasakan langsung oleh pihak HRD maupun karyawannya sendiri. Dampak tersebut adalah:

a) Menghilangkan stress karyawan

Masalah Stres kerja di dalam organisasi perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan.

126 112 108 84 0 20 40 60 80 100 120 140 2009 2010 2011 2012

15

Akibat adanya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses beriikir dan kondisi fisik individu. Selain itu, sebagai hasil dari adanya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala stres yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka, seperti : mudah marah dan agresi, tidak dapat relaks, emosi yang tidak stabil, sikap tidak mau bekerja sama, perasaan tidak mampu terlibat, dan kesulitan dalam masalah tidur.

Masalah stess seperti di atas juga dialami oleh karyawan The Sunan Hotel sehingga mengganggu kinerja karyawan. Manajemen perusahaan The Sunan Hotel Solo banyak memberikan perhatian pada dampak stres terhadap karyawan. Konseling yang profesional dari HRD dapat membantu karyawan untuk memahami sifat dan pengaruh stres terhadap aktivitas pekerjaan atau kinerja karyawan di The Sunan Hotel. Berdasarkan hasil penelitian pada karyawan The Sunan Hotel, faktor-faktor yang menjadi sumber stres dalam dunia kerja terbagi menjadi (2) dua, yaitu :

(1) Faktor yang berkaitan dengan pekerjaan meliputi ketidakjelasan peran individu dalam perusahaan, konflik peran, beban kerja yang berlebihan, adanya tekanan untuk mengejar target dalam waktu tertentu, sistem pengawasan, umpan balik tentang tampilan kerja yang kurang tepat, perubahan tipe pekerjaan, ketidaksesuaian dalam pencapaian tujuan karier, kesulitan interpersonal atau kelompok, adanya clique di tempat kerja, risiko kerja, tanggung jawab terhadap orang lain atau pekerjaan.

(2) Faktor-faktor yang tidak berkaitan dengan pekerjaan meliputi pemutusan hubungan kerja (PHK), masalah perkawinan, masalah anak, kesulitan fisik, keuangan, pindah tempat tinggal, ketidakstabilan politik dan ekonomi.

Untuk mengatasi stres yang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut The Sunan Hotel melaksanakan program konseling. Tujuan konseling secara umum adalah memberikan bantuan dan dukungan terhadap karyawan yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya sehingga mereka dapat mengembangkan kesadaran diri (self-awareness), pemahaman terhadap lingkungan, pengendalian diri (self-control), dan mengembangkan kemampuan bekerja secara produktif dalam organisasi.

16 b) Meningkatkan motivasi karyawan

Memotivasi karyawan The Sunan Hotel tidak semudah yang di duga. Kenyataannya walaupun ketentuan pengajian telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan keputusan pemerintah, belum menjadi jaminan bahwa para karyawan The Sunan Hotel otomatis akan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Meskipun karyawan mengisi daftar hadir, namun bukanlah jaminan bahwa karyawan bekerja dengan bersungguh-sungguh, karena pada saat pengawas tidak berada di Hotel para karyawan justru memanfaatkan waktu tersebut untuk bersantai-santai. Suasana yang kurang kondusif, kurang perhatian atasan, tidak adanya penghargaan prestasi kerja, atau tidak adanya komunikasi yang baik dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap motivasi kerja karyawan. Jadi tercapainya tingkat kinerja karyawan yang tinggi tidak semata-mata disebabkan oleh gaji yang tinggi, akan tetapi dapat pula oleh hal-hal lain yang bisa menambah semangat atau gairah kerja karyawan seperti melalui pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh The Sunan Hotel dengan mengadakan praktik konseling karyawan.

Pihak The Sunan Hotel selalu mengharapkan kinerja karyawan yang tinggi. Hal ini perlu juga diimbangi dengan adanya motivasi dan seorang pimpinan yang memiliki disiplin mengatur organisasinya dengan bijak. Motivasi yang paling berhasil adalah apabila motivasi itu bersumber dari dalam diri pribadi karyawan tersebut, sehingga karyawan akan memberikan yang terbaik dari dirinya demi kemajuan The Sunan Hotel.

c) Meningkatkan disiplin kerja karyawan

Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan The Sunan Hotel, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disipin bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi peraturan, prosedur maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja dengan baik.

Maksud pendisiplinan adalah untuk memperbaiki kegiatan di waktu yang akan datang bukan menghukum kegiatan dimasa lalu. Sedangkan sasaran-sasaran tindakan pendisiplinan hendaknya positif, bersifat mendidik dan mengoreksi, bukan tindakan negatif yang menjatuhkan karyawan yang berbuat salah. Tindakan negatif ini biasanya mempunyai berbagai pengaruh sampingan yang

17

merugikan seperti hubungan emosional terganggu, absensi meningkat, apati atau kelesuan dan ketakutan pada personalia/HRD.

Kedisiplinan karyawan yang dapat dilihat di The Sunan Hotel adalah (1) Ketaatan pada waktu yang terdiri dari: a). Disiplin pada jam kehadiran di kantor. (b). Disiplin saat jam kerja. (c). Disiplin pada jam pulang kantor. (d). Tingkat Penyelesaian pekerjaan. Dan 2) Kepatuhan terhadap peraturanyang terdiri dari: (a). Ketaatan pada peraturan kerja, (b). Ketaatan pada pakaian dinas dan atribut. 2. Dampak konseling pada kinerja organisasi

Praktik konseling karyawan yang dilaksanakan oleh pihak HRD memiliki dampak yang baik terhadap The Sunan Hotel seperti menurut staff HRD dalam wawancara dibawah ini:

“Dampak diadopsinya konseling karyawan di The Sunan ini sangat baik,

apalagi sebelum konseling ini dipraktikan sebelum tahun 2009 kinerja karyawan The Sunan menurun, tingkat absensi/ketidakhadiran karyawan meningkat serta kunjungan tamu baik yang hanya makan & minum dan yang menginap menurun, akan tetapi setelah di praktikanya konseling tahun 2009-sekarang kinerja karyawan meningkatkan tajam serta berkurangnya tingkat

absensi/ketidakhadiran karyawan”.

Sedangkan menurut Manajer HRD bahwa:

“Dari tahun 2009 hingga sekarang 2013 The Sunan Hotel mengadopsi praktik

kerja konseling karyawan memberi dampak yang baik diantaranya: (1) kinerja karyawan dilihat dari individu maupun kelompok sangat berkembang dengan baik, (2) Seorang karyawan yang tadinya mempunyai masalah di pekerjaanya kini dapat diselesaikan, (3) Absensi/ketidakhadiran karyawan sudah menurun, (4) Berkurangnya dikotak saran tamu yang berisi ketidakpuasan pelayanan dari karyawan ke tamu yang datang maupun yang bermalam, (5) Karyawan dapat lebih dewasa untuk dapat menyelesaikan masalahnya, (6) Menigkatnya kinerja

karyawan The Sunan Hotel dan (7) Tamu yang berkunjung juga meningkat”

Praktik konseling yang diterapkan di The Sunan Hotel memberikan dampak yang bagi terhadap perkembangan organisasi. Dampak positif terhadap organisasi tersebut dapat dilihat dari antusias atau banyaknya jumlah tamu yang menginap dan berkunjung. Konseling yang diberikan kepada karyawan hotel dirasakan oleh para tamu yang menginap di The Sunan Hotel seperti terlihat dalam wawancara di bawah ini:

“Di sini pelayananya sangat bagus, karyawan The Sunan saya lihat juga sudah

sangat profesional, pastilah The Sunan mempunyai standart kinerja sendiri

18

Sedangkan menurut seorang tamu lain yang menginap di The Sunan Hotel menyatakan bahwa:

“Ya menurut saya The Sunan Hotel adalah hotel terbaik makanya saya pilih

menginap di sini. Ketika saya di bandara, saya langsung dijemput dan di antar kekamar yang saya pesan. Di sini juga pelayannya ramah-ramah, ketika saya

butuh apapun selalu sigap memenuhi keperluan saya”.

Secara umum dipahami bahwa tamu merasa puas dengan pelayanan karyawan The Sunan. Karyawan memiliki profesionalitas untuk mendukung kegiatan kerja sehingga para tamu akan selalu berkunjung kembali ke The Sunan meskipun hanya untuk makan dan minum.

Persepsi dari tamu yang berkunjung ataupun dari tamu yang menginap merupakan hal penting yang harus dijaga oleh The Sunan Hotel. Konseling karyawan yang diadopsi terbukti mampu meningkatkan kinerja karyawan sehingga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para tamu. Peningkatan jumlah tamu yang berkunjung dan tamu yang menginap sejak tahun 2009-2012 atau sejak diadopsinya praktik konseling karyawan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Gambar 4

Jumlah Tamu The Sunan Hotel dari tahun 2009-2012

Sumber: Data Sekunder The Sunan Hotel yang Diolah (2013)

182,903 187,751 251,953 264,558 43,134 46,638 56,577 62,206 0 50,000 100,000 150,000 200,000 250,000 300,000 2009 2010 2011 2012

No. Of Cover F&B No. Of Gues Front Office

19

Berdasarkan data tamu di atas baik tamu yang hanya makan dan minum ataupun tamu yang menginap di The Sunan Hotel maka dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa ada peningkatan kinerja karyawan setelah adanya praktik konseling karyawan dari HRD The Sunan Hotel. Pada Tahun 2009 jumlah tamu mencapi 226. 037 yang terdiri dari 182.903 tamu yang hanya makan dan minum sedangkan 43.134 adalah tamu yang menginap. Tahun 2010 ada peningkatan tamu menjadi 234. 389 yang terdiri dari 187.751 tamu yang hanya makan dan minum sedangkan 46.638 adalah tamu yang menginap. Tahun 2011 jumlah tamu adalah 308.530 yang terdiri dari 251.953 tamu yang makan dan minum sedangkan 56.577 adalah tamu yang menginap. Tahun 2012 jumlah tamu adalah 326.764 dari 264.558 tamu yang makan dan minum serta 62.206 tamu yang menginap. Dari tahun 2009 ke tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah tamu sebanyak 8.325 tamu, sedangkan tahun 2010ke tahun 2011 terjadi peningkatan sebanyak 74.141 tamu. Tahun 2011 ke tahun 2012 terjadi peningkatan 18.234 tamu.

Pembahasan

Penelitian di The Sunan Hotel ini menunjukkan bahwa bersumber dari masalah yang dihadapi karyawan, manajemen The Sunan Hotel kemudian mengadopsi dan menyelenggarakan praktik konseling karyawan. Adopsi konseling sebagai reaksi terhadap masalah (psikologis) karyawan telah diindikasikan dalam penelitian Tania (2013). Penelitian Tania menyimpulkan terjadinya kondisi penurunan dan kelalaian tanggung jawab karyawan, antara lain sering datang terlambat padahal sebelumnya tidak, membolos kerja tanpa ada ijin, dan tidak membawa kartu tanda karyawan (kartu tanda karyawan adalah kartu yang wajib dibawa setiap karyawan pada saat jam kerja). Dengan kondisi seperti itu perusahaan melakukan proses konseling. Hasil penelitian ini juga serupa dengan hasil penelitian Yolanda (2012) yang menunjukkan bahwa kegiatan konseling diadakan oleh PT. Pelita Wira Sejahtera karena adanya faktor stres yang dihadapi karyawan dalam bekerja.

Proses adopsi konseling di The Sunan Hotel sesuai dengan proses pengambilan keputusan inovasi menurut Rogers (2003) yang terdiri dari lima tahap yaitu tahap: 1) pengetahuan (Knowledge), adanya masalah kinerja karyawan menurun, 2) Persuasi, adanya ajakan atau saran dari rekan kerja untuk mengadopsi konseling, 3) Keputusan, adanya tindakan mencari informasi dan pembelajaran penerapan konseling di sekolah, 4)

20

Implementasi, mulai menerapkan konseling di The Sunan hotel, 5) Konfirmasi, melakukan evaluasi hasil adopsi konseling (peningkatan kinerja).

Dampak adopsi dan penerapan konseling di The Sunan Hotel merupakan dampak yang bersifat positif baik terhadap kinerja karyawan maupun terhadap kinerja hotel. Dampak bagi karyawan berupa 1) menghilangkan stress karyawan, 2) meningkatkan motivasi kerja dan 3) meningkatkan disiplin kerja. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian dari Selly Renata Napitupulu (2008) bahwa kegiatan konseling tersebut membawa dampak positif bagi motivasi kerja karyawan dan juga membawa dampak yang positif pula bagi perkembangan PT. Indosat, Tbk. Medan.

Dampak konseling berupa adanya kedisiplinan karyawan sangat membantu The Sunan Hotel dalam mengelola sumberdaya manusia, hal ini juga serupa dengan hasil penelitian dari Tannia (2013) bahwa untuk mendisiplinkan karyawan yang lalai (datang terlambat tanpa ijin, tidak membawa kartu identitas karyawan, dan sebagainya), perusahaan memberi surat peringatan sampai tiga kali dan juga secara rutin mengadakan konseling kepada seluruh karyawannya terutama pada karyawan yang bermasalah akan langsung dipanggil dan kemudian dilakukan konseling untuk menentukan punishment dan sanksi-sanksi lain yang akan diberikan.

Dalam dokumen T1 212008068 Full text (Halaman 25-33)

Dokumen terkait