• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS PERILAKU NIKAH BODONG PADA MASYARAKAT

D. Nikah Bodong serta Orang yang Menikahkan dalam Perbuaan Nikah Bodong

2. Dampak Nikah Bodong Dalam Tinjauan Agama

Rencana pemidanaan pelaku nikah siri sebagaimana dalam RUU Pernikahan yang kini sudah masuk dalam daftar Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2010 telah mendapatkan beragam tanggapan dari kalangan ulama. Diantara yang setuju

usulan RUU ini adalah KH. Ma’ruf Amin, Ketua MUI Pusat. Menurutnya jika UU ini

memberikan kemaslahatan kepada masyarakat maka MUI akan mendukung rencana tersebut. Hanya saja, hingga saat ini MUI belum berani memberikan ketegasan atas dukungan tersebut karena belum diminta pendapat secara resmi oleh pemerintah.

Namun, penolakan terhadap hal ini juga tidak sedikit ditemui dari para ulama terutama di daerah. Alasan mereka sangat mendasar, yakni nikah siri sah menurut agama. Namun para ulama ini juga tidak mau perempuan dan anak keturunan mereka menjadi korban, akibat pernikahan yang mereka lakukan tidak tercatat di KUA.

60

Di dalam fikih memang tidak ada seorang ulama pun yang menjadikan pencatatan pernikahan sebagai syarat apalagi rukun dalam akad nikah. Namun hal ini

tidak berarti bahwa pencatatan pernikahan adalah perbuatan haram atau bid’ah

dengan beberapa alasan. Pertama, pencatatan tidak ada kaitannya denga sah atau tidaknya sebuah akad nikah baik langsung atau tidak langsung. Kedua, pencatatan bukan masalah ibadah yang memerlukan dalil khusus atasnya, tapi merupakan masalah teknis yang boleh tidaknya penetapannya didasarkan pada maslahat umat. Oleh karena itu, menurut penulis, tidaklah bijaksana dan tidak ada alasan menolak pencatatan secara menyeluruh dengan alasan bahwa para ulama tidak mensyaratkannya dalam akad nikah.

61

1. Sesungguhnya Masyarakat Jurang Mangu Timur melakukan nikah bodong termotivasi dalam lima bagian, yaitu:

a. Faktor Sosial Budaya

1. Menginginkan mendapatkan keturunan 2. Kepuasan seks

3. Poligami

4. Terlalu lama bertunangan sehingga orang tua mengambil inisiatif menikahkan secara siri

5. Kebiasaan sebagian masyarakat yang ingin dinikahi oleh seorang tokoh 6. Tidak direstui keluarga

b. Faktor Ekonomi

1. Membantu ekonomi isteri kedua 2. Tidak ada biaya pencatatan c. Faktor Pendidikan

1. Tidak memiliki alasan 2. Tidak dianggap penting d. Faktor Agama

1. Keyakinan tidak perlu pencatatan, tapi cukup kepada kyai 2. Pencatatan bukan syarat atau rukun nikah

62

3. Rendahnya kesadaran agama sehingga melakukan perzinahan atau untuk melampiaskan syahwat dengan kedok nikah siri

e. Faktor peraturan dan administrasi

1. Administrasi yang ruwet dan njelimet 2. PNS yang takut ketahuan karena poligami 3. Tidak mengetahui akses

Namun mayoritas masyarakat Jurang Mangu Timur melakukan nikah bodong akibat faktor sosial yang menjadikan alasan utama dalam melakukan nikah bodong. 2. Dalam hukum di indonesia akibat orang yang melakukan perbuatan nikah

bodong, bahwa:

a. Tidak dianggap sebagai istri sah bagi si isteri dan si anak

b. Tidak berhak atas nafkah dan warisan dari suami jika ia meninggal dunia

c. Tidak berhak atas harta gono-gini jika terjadi perpisahan, karena secara hukum perkawinan anda dianggap tidak pernah terjadi.

B. Saran-saran

1. Ulama sebagai tokoh masyarakat dan pelayan masyarakat, maka hendaknya dapat memberitahukan secara jelas kepada masyarakat mengenai permasalahan nikah siri baik itu penjelasan dalam Al-Qur’an dan Perundang-undangan (hukum positif), agar masyarakat mengerti bagaimana pelaksanaan pernikahan yang benar sesuai dengan prosedur yang berlaku.

2. Bagi keluarga yang terlanjur nikah bodong hendaknya mendaftarkan diri ke Kantor Kantor Urusan Agama (KUA).

3. Hendaknya KUA mengakomodir permasalahan pernikahan di masyarakat dan memberikan sosialisasi sesuai dengan prosedur yang berlaku.

4. Hendaknya calon suami-istri yang berniat melakukan nikah bodong, agar memperhatikan terlebih dahulu dampak baik dan buruknya dari nikah bodong.

64

DAFTAR PUSTAKA

Az-Zuhaili, Al-fiqh AL-islami wa adillatuhu, juz VII,

Asmin, Status Perkawinan Antar Agama Ditinjau dari UU Perkawinan No.1 Tahun 1974. (Jakarta: PT. Dian Rakyat, 1986)

Asri, Benyamin,. Tanya Jawab Hukum Perkawinan Islam. (Bandung: Tarsito, 1988) Az-Zuhaili Wahbah, Al-fiqh AL-islami wa adillatuhu, juz VII (Libanon, Daar al-fi.kr,

2006),

Chaeruddin, Eksiklopedi Tematis Dunia Islam, jilid I (Jakarta: PT Lehtiar baru van Hoeve, T.tp),

1

Departemen Agama RI, Himpunan Peraturan Undang-Undang Dalam Lingkungan Peradilan Agama, (Jakarta: Depag, 2001),.

Firman Nurhakim, Deni, Memerdekakan Umat Dari Nikah Sirri: Sebuah Telaah Sosiologis, artikel diakses pada tanggal 11 Juni 2010 dari: http://penghulu78.blogspot.com/2009/07/lagi-soal-nikah-sirri.html.

Fachruddin, Fuad Mohd., Kawin Mut’ah Dalam Pandangan Islam, (Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya,1992),

.Hamid, Zahry Pokok-Pokok Hukum Perkawinan dan UU Perkawinan di Indonesia, (Yogyakarta: Binacipta, 1978),

Hamidjojo,Prodjo Martiman, Hukum Perkawinan Indonesia. (Jakarta:PT. Abadi. 2002),

Idris Ramulyo, Mohd. Hukum Perkawinan Islam, (Jakarta:Bumi Aksara 2002), Junus,Mahmud Hukum Perkawinan Dalam Islam, (Jakarta: CV AL-HIDAJAH, 1975),

Ramulyo,M.idris, Tinjauan Hukum Perkawinan, Cet 1, (Jakarta, Gema insanierss.1974)

Siganimbun, Marisa dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995), cet. Ke-1,

soekanto,Soerjono Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2006),

Thaha, Nashruddin Pedoman Perkawinan Islam Nikah, Talak, Rudju’, (Jakarta:Penerbit Bulan Bintang, 1967),

Wawancara pribadi dengan ustadz Ahmad Saifi di desa jurang mangu timur 02 agustus 2010

Wawancara pribadi dengan pelaku yang berinisial FMN, jurang mangu timur . 09 agustus 2010

Wawancara pribadi dengan 20 responden, jurang mangu timur 05 agustus s/d 09 agustus 2010

wawancara dengan pelaku nikah bodong yang beralamat Kelurahan Jurang Mangu Timur Rt. 04/02 No. 61 Kecamatan Pondok Aren yang menjelaskan bahwa Nikah di bawah Tangan adalah Nikah yang dilakukan setelah terjadi hubungan intim sebelum menikah.

wawancara dengan pelaku nikah bodong yang beralamat Kelurahan Jurang Mangu Timur Rt. 04/02 No. 61 Kecamatan Pondok Aren yang menjelaskan bahwa Nikah di bawah Tangan adalah Nikah yang dilakukan setelah terjadi hubungan intim sebelum menikah.

Lampiran 6

Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Strata I (SI) Fakultas Syariah dan Hukum Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian tentang ”Perilaku Nikah Bodong Pada Masyarakat Pondok Aren (Studi Pada Kelurahan Jurang Mangu Timur Kecamatan Pondok Aren Sejak Tahun 2009 Sampai Dengan 2010)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan respon dari masyarakat Jurang Mangu Timur tentang nikah bodong, dan juga di maksudkan untuk menyerahkan masukan bagi penulis skripsi ini di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk itu saya mengharapkan kesediaan dan bantuan anda untuk mengisi pertanyaan ini. Adapun daftar pernyataan ini dijadikan untuk diisi sesuai dengan keadaan dan pendapat anda, kerahasiaan identitas anda di jamin. Anda cukup memberi tanda (X) pada pilihan yang tersedia dan sesuai pendapat anda.

Tagaal : Usia : Status : Tingkat Pendidikan : Agama : Pekerjaan :

b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

2. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan untuk Kepuasan seks? a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

3. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan untuk Poligami, dikarnakan ingin mendapatkan penerus atau keturunan dalam sebuah pernikahan dikarnakan si isteri mandul?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

4. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Terlalu lama bertunangan sehingga orang tua mengambil inisiatif menikahkan secara siri? a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

5. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Kebiasaan sebagian masyarakat yang ingin dinikahi oleh seorang tokoh?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

6. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Tidak direstui keluarga, karena usia yang sngat belia, atau hamil diluar?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

8. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karenaTidak ada biaya pencatatan?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

9. Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karenaTradisi masyarakat jurang mangu timur yang sudah mengental?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

10.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena tidak mengangap penting pernikahan tercatat.?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

11.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Keyakinan tidak perlu pencatatan, tapi cukup kepada kyai?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

12.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Pencatatan bukan syarat atau rukun nikah?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

14.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena Administrasi yang ruwet dan njelimet?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

15.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena PNS yang takut ketahuan karena poligami?

a. Sangat Setuju b. Setuju

c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

16.Apakah ibu/bapak setuju bahwa nikah bodong beralasan karena tidak mengetahui akses? a. Sangat Setuju b. Setuju c. Kurang Setuju d. tidak setuju e. sangat tidak setuju

Dokumen terkait