• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I. PENDAHULUAN

B. Pariwisata

5. Dampak Pengembangan Pariwisata

Pariwisata merupakan bagian dari sektor indusrti di Indonesia yang prospeknya cerah, dan mempunyai potensi serta peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Peluang tersebut didukung oleh

kondisi-kondisi alamiah seperti : letak dan keadaan geografis (lautan dan daratan sekitar katulistiwa), lapisan tanah yang subur dan panoramis (akibat ekologi Geologis), serta berbagai flora dan fauan yang memperkaya isi daratan dan lautan.

Usaha pengelolaan pariwisata mempunyai pengaruh yang tidak dapat dihindari sebagai akibat datangnya wisatawan ke suatu wilayah tertentu yang mempunyai kondisi berbeda dari tempat asal wisatawan tersebut.

Wisatawan yang datang ke daerah dalam jangka waktu tertentu, menggunakan sumberdaya dan fasilitasnya yang biasanya mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan, dan kemudian meninggalkan tempat tersebut untuk kembali kerumah dan negaranya disebut sebagai konsumen sementara. Jika para wisatawan yang datang untuk berlibur ke destinasi wisata dan mereka banyak memerlukan kebutuhan pokok mereka dengan sangat banyak maka secara otomatis para wisatawan tersebut sangat banyak mengeluarkan uang untuk membeli berbagai kebutuhan mereka selama liburannya. Dari pemaparan diatas tidak dapat dibantah bahwa hal itu berdampak pada kehidupan ekonomi daerah tersebut, baik secara Spontan maupun tidak. Dampak Ekonomi yang akan ditimbulkan dengan adanya pengembangan Pariwisata bisa berupa dampak positif dan dampak negatif.

Menurut Chohen (1984), dampak pariwisata terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat lokal dapat dikategorikan menjadi delapan kelompok, yaitu:

1) Dampak terhadap penerimaan devisa 2) Dampak terhadap pendapatan masyarakat 3) Dampak terhadap kesempatan kerja 4) Dampak terhadap harga-harga 5) Dampak terhadap distribusi

6) Dampak terhadap kepemilian dan control

7) Dampak terhadap pada pembangunan pada umumnya 8) Dampak terhadap pendapatan pemerintah 89

Hampir semua literatur dan kajian studi lapangan menunjukan bahwa pembangunan pariwisata pada suatu daerah mampu memberikan dampak-dampak yang dinilai positif, yaitu dampak yang diharapkan, bahwa peningkatan pendapatan masy arakat, peningkatan penerimaan devisa, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha, peningkatan pendapatan pemerintah dari pajak dan keuntungan badan usaha milik pemerintah, dan sebagainya. Pariwisata diharapkan mampu menghasilkan angka pengganda (multiflayer effect) yang tinggi, melebihi angka pengganda pada berbagai kegiatan ekonomi lainnya.90

Dampak pengembangan Pariwisata terbagi atas Dampak Positif dan Dampak Negatif :91

89

Jaka Waluya, “Dampak Pengembangan Pariwisata”, Tesis (Region ,Maret 2013,.Volume V No. 1)., h.3

90

I Gade Pinata dan Putu G. Gayati, Sosiologi Pariwisata, (Yogyakarta: Andi, 2005), h. 110

91

a. Dampak Positif dari Pengembangan Pariwisata 1) Terbukanya lapangan kerja di sektor pariwisata.

Jika suatu daerah yang memiliki potensi wilayah dapat dikelola dengan baik dan benar hingga menjadi salah satu tujuan wisatawan yang sangat cocok untuk berlibur, secara otomatis wilayah tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk berlibur, serta menjadi ramai untuk dikunjungi oleh wisatawan. Jika wisata tersebut ramai pengunjung maka masyarakat setempat atau daerah sekitar wisata akan tertarik untuk membuka usaha yang cocok dengan kebutuhan para wisatawan. Sebagai contoh membuka usaha makanan dan membuka toko cindera mata sebagai ciri khas dari suatu daeah atau pun membuka usaha lain yang berbuhungan dengan desnitasi wisata yang ada. Karena Pariwisata merupakan sektor yang tidak bisa berdiri sendiri tetapi memerlukan dari sektor lain.

2) memberikan pendapatan tambahan bagi masyarakat yang turut serta memberikan pelayanan kepada para wisatawan yang memerlukan jasanya.

Banyak wisatawan yang berlibur dari luar daerah tempat wisata berada, baik dari luar kota maupun manca negara, sebagai warga lokal asli pastinya para wisatawan membutuhkan jasa mereka untuk memenuhi ke inginan mereka selama berlibur, misalnya mereka memerlukan jasa penginapan bisa berupa cottage, home

stay, dan villa yang disertai dengan paket makan dan minum. Ataupun jasa pemandu wisata, sehingga warga sekitar destinasi wisata mendapat pemasukan/ pendapatan tambahan untuk mereka.

3) pemerintah mendapatkan penghasilan berupa pajak penghasilan dan pajak perusahaan atau uang asing yang dibelanjakan oleh wisatawan mancanegara.

Dengan adanya keunggulan komperatif yaitu potensi wisata baik wisata buatan maupun alami yang ada di daerah, dan dikelola dengan sebaik- baiknya sehingga dapat menarik minat wisatawan untuk datang ke daerah tersebut, maka secara otomatis pendapatan akan meningkat dan pajak perusahan maupun pajak penghasilan untuk daerah pun akan meningkat pula.

4) Mendorong pembangunan di daerah berupa perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan daerah karena pemerintah mendapat income yang dapat digunakan untuk sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Dengan adanya pengembangan Pariwisata secara tidak langsung pemeritah akan ikut serta dalam mendorong pembangunan sarana dan pra sarana untuk menuju ke destinasi wisata agar mudah untuk dikunjungi dengan medan jalan yang telah diperbaiki dan menyediakan sarana trasportasi yang memadai.

5) Masyarakat menjadi lebih ingin mempelajari budaya serta adat istiadat agar bias disajikan pada wisatawan dan dapat menjadikan obyek wisata itu menjadi lebih menarik karena atraksi budaya yang disuguhkan lebih variatif.

Jika wisatawan yang datang dari berbagai daerah baik lokal maupun luar lokal sangat banyak, maka secara tidak langsung mereka ingin menunjukan warisan budaya yang mereka punya seperti adat istiadat, keagamaan, maupun ciri khas dari suatu daerah tersebut.

6) Masyarakat dapat menguasai beberapa bahasa asing agar dapat berkomunikasi dengan wisatawan asing guna menambah pengetahuan dan pengalaman. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengambil keuntungan agar wisatawan lebih akrab dalam suasana kekeluargaan.

7) Berbagai sumber daya yang ada digunakan secara optimal sehingga dapat menumbuhkan rasa untuk mencintai potensi sumber daya kita sendiri.

b. Dampak Negatif dari Pengembangan Pariwisata

1) Terjadinya tekanan tambahan penduduk akibat pendatang baru dari luar daerah.

Dengan adanya pendatang baru yang datang dari luar daerah maka secara otomatis terjadinya perubahan kondisi sosial ekonomi pada daerah yang dekat dengan destinasi wisata, yang

tadinya hanya warga lokal kini bertambah dari wargalain yang datang dari daerah yang berbeda-beda yang mengakibatkan bertambahnya penduduk didaerah wisata.

2) Timbulnya komersialisasi

Pada suatu daerah dinyatakan menjadi daerah tujuan wisata, maka permintaan akan sovenir, benda-benda seni dan semacamnya merupakan komoditas belaka yang pada akhirnya akan mempengaruhi pergeseran nilai budaya masyarakat di tempat tersebut, karena tempat-tempat sakral dan suci tersebut tidak lagi dihormati dan disegani kecuali hanya sebagai komoditas yang layak untuk dijual dan dikomersialkan.

3) Berkembangnya pola hidup konsumtif

Pola hidup konsumtif adalah suatu sifat yang sangat mendasar pada kehidupan setiap orang, konsumtif disini dapat dikatakan sebagai perbuatan yang ingin menggunakan setiap barang-barang yang ada. Pola hidup konsumtif bisa berupa negatif maupun positif bagi kita, jadi hindarilah pola hidupkomsumtif secara berlebihan.

4) Terganggunya lingkungan

Selain faktor alam, keadaan yang sangat memengaruhi keseimbangan ekosistem adalah keberadaan dan aktifitas manusia. Dengan akal dan pikirannya,manusia akan mudah mengubah suatu lingkungan termasuk pengembangan pariwisata yang dapat merusak keseimbangan ekosistem. Misalnya dengan

membuat lahan pantai menjadi lebih luas sebagian ekosistem yang ada harus di musnahkan atau di buang.

5) Semakin terbatasnya lahan pertanian

Selain adanya perubahan kondisi lingkungan, juga semakin terbatasnya lahan pertanian yang sebagian besar di gunakan sebagai tempat rekreaksi, perumahan, pemukiman, dan lain sebagainya yang dapat membuat lahan pertanian semakin tidak tersedia.

6) Pencemaran budaya

Budaya dan adat nenek moyang kita telah tercemar dengan adanya golongan anak muda zaman sekarang yang sama sekali tidak menghiraukan makna sesuatu budaya dan adat yang telah ada. Tidak heranlah anak-anak muda zaman sekarang sudah pandai melanggar pantangan dan larangan seperti berani mengenakan pakaian ketat, mewarnakan rambut, bertindik dalam kalangan kaum laki-lakidan sebagainya.

7) Terdesaknya masyarakat setempat.

Dalam pengembangan pariwisata suatu daeah akan mengalami peningkatan jumlah penduduk jika banyaknya warga asing yang belibur atau datang dengan tujuan untuk berwisata yang mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk yang datang ke daerah destinasi wisatapopulasi warga semakin meningkat, dan warga yang datang untuk berlibur semakin banyak, sehingga

terjadi peningkatan warga di daerah destinasiwisata yang mengakibatkan terdesaknya masyarakat setempat. 92

Dokumen terkait