• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Tak Langsung

Dalam dokumen BAB VI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN (Halaman 33-38)

C. Dampak Pencemaran Daratan

2. Dampak Tak Langsung

Dampak tak langsung akibat pencemaran daratan adalah dampak yang dirasakan oleh manusia melalui media lain yang menimbulkan akibat pencemaran daratan. Jadi media lain inilah yang merupakan dampak langsung akibat pencemaran daratan tersebut yang selanjutnya memberikan dampaknya kepada manusia.

Sebagai contoh dari dampak tak langsung ini adalah bahwa tempat pembuangan limbah padat, baik tempat penimbunan semen tara maupun tempat pembuangan akhir, akan menjadi pusat perkembangbiakannya tikus dan serangga yang merugikan manusia, seperti lalat dan nyamuk. Tempat pembuangan sampah adalah tempat yang kumuh namun menyediakan makanan yang cukup bagi perkembangbiakan tikus, yaitu limbah organik terutama sisa-sisa makanan yang ikut dibuang ke tempat itu.

Celah-celah antara lembah padat seperti ban, kalengbekas, kardus, kotak kayu dan lain sebagainya merupakan tempat ideal bagi persembunyiannya dan perkembangbiakan tikus.

Lalat pada umumnya berkembang biak di tempat di mana banyak terdapat limbah padat organik, terlebih lagi limbah padat sisa olahan bahan makanan yang banyak mengandung protein. Limbah organik yang mengandung protein merupakan sumber makanan bagi lalat, sedangkan proses degradasi limbah akan memberikan panas yang cukup (hangat) untuk menetaskan telur-telurnya. Oleh karena itu tidak mengherankanbila tempat sampah organik yang berasal dari rumah tangga selalu banyak lalatnya.

Contoh dampak tak langsung lainnya adalah berkembangbiaknya nyamuk. Hal ini antara lain disebabkan karena limbah padayang dibuang bisa menjadi sarang nyamuk. Limbah padat yang berupa kaleng, ban, dan lain-lainnya, bila hujan dapat berisi air yang kemudian menjadi tempat nyamuk bertelur dan berkembang-biak Baik tikus, lalat dan nyamuk adalah binatang yang dapat menimbulkan penyakit menular bagi manusia. Penyakit menular yang ditimbulkan dengan perantaraan tikus, lalat dan nyamuk adalah penyakit pest, kaki gajah (filariasis), malaria dan demam berdarah. Penyakit Pes

Penyakit pes adalah penyakit yang pernah menjadi wabah yang menelan korban jiwa yang sangat banyak. Penyakit ini pada muanya menyerang tikus. Setelah tikus mati maka penyakit itu kemudian ditularkan ke manusia melalui kutu tikus (pinjal) yang menggigit manusia. Pinjal tikus yang disebut xenopsylla cheopih membawa penyebab penyakit pes yang dinamakan pasteurella pestis. Manusia yang terkena gigitan pinjal tikus tersebut akan ter infeksi oleh bakteri pasteurella pestis tersebut.

Infeksi karena penyakit pes atau sampar ini ditandai dengan pembekakan kelenjar limfa. Bakteri pest kemudian masuk ke dalam peredaran darah dan menyerang kedua paru-paru yang menyebabkan pest paru-paru. Penderita penyakit pest akan menjadi reservoire bagi bakteri pasteurelia pestis. Penularan dapat terjadi secara langsung dari orang ke orang melalui dahak yang keluar dari mulut si penderita dan juga dari darah. Penularan secara langsung dari orang ke orang dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga penyakit ini dapat menjadi wabah dengan cepat pula.

Pemberantasan penyakit pes yang paling efektif adalah dengan cara menghilangkan vektornya, yaitu dengan pemberantasan tikus. Rumah dan lingkungan yang bersih akan bebas dari hama tikus (termasuk tikus dari tempat pembuangan sampah) sangat membantu program pemberantasan penyakit pest ini.

Penyakit Kaki Gajah

Penyakit ini dinamakan penyakit kaki gajah karena penderita mengalami pembengkakan pada kaki sehingga kaki tidak berbentuk lagi, mirip kaki gajah. Oleh karena itu penyakit ini seringpula disebut sebagai penyakit elephantiasis. Penyebab penyakit kaki gajah adalah caring bulat kecil yang disebut filaria. Sebagai pembawa atau vektor penyakit ini adalah nyamuk jenis culex fatigans. Manusia yang menderita penyakit kaki gadjah akan menjadi reservoir cacing filaria. Larva cacing filaria akanmenuju ke peredaran darah periferi pada malam hari sehingga kalau penderita digigit nyamuk maka nyamuk tersebut akan membawa larva filaria atau mikrofilaria. Gigitan nyamuk berikutnya akan memindahkan mikrofilaria kepada korban yang baru. Gejala penyakit kaki gadjah ini ditandai dengan adanya alergi terhadap cacing filaria dan juga rasa demam yang timbul setelah 3 bulan digigit nyamuk pembawa mikrofilaria. Mikrofilaria tersebut akan mengikuti peredaran darah dan kemudian masuk ke dalam saluran limfatik dan menjadi dewasa. Filaria ini dapat menyebabkan terjadinya penyumbatan saluran limfatik di daerah sekitar lipat paha dan sekitar lipatan lutut. Akibat penyumbatan saluran limfatik tersebut mengakibatkan cairan tubuh tidak bisa mengalir seperti biasanya sehingga kemudian terjadi pembengkakan yang semakin lama semakin membesar dan mengeras. Pada keadaan ini kaki penderita akan seperti kaki gajah dan sulit untuk digerakkan. Penderita penyakit kaki gajah jarang yang meninggal, kecuali kalau terjadi komplikasi atau terinfeksi oleh mikroba patogen lain. Penderita yang kakinya sudah membengkak biasanya sudah tidak menularkan (infektif) lagi karena cacing filaria di dalam tubuhnya telah mati. Penderita yang mampu menularkan adalah justru penderita yang kakinya belum membengkak, karena darahnya masih mungkin mengandung mikrofilaria yang dapat dibawa dan ditularkan oleh nyamuk. Operasi plastik terhadap penderita penyakit kaki gajah adalah salah satu cara untuk mengembalikan bentuk kaki si penderita agar dapat normal kembali.

Penyakit malaria ditularkan oleh nyamuk anopheles. Penyebabnya adalah mikroba patogen jenis protozoa, yaitu plasmodium malariae yang mempunyai empat spesies penyebab malaria, yaitu:

Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana,

Plasmodium malariae, penyebab malaria quartana,

Plasmodium falciparum, penyebab malaria tropicana,

Plasmodium ovale, penyebab malaria ovale.

Dari keempat macam penyakit malaria tersebut yang paling berbahaya adalah malaria tropicana karena dapat menimbulkan kematian. Angka kematian penyakit ini mencapai 10%. Sedangkan ketiga macam penyakit malaria lainnya relatif lebih ringan meskipun tetap merugikan karena dapat melemahkan tubuh si penderita sehingga daya tahan tubuh dari serangan penyakit lainnya akan menurun.

Gejala penyakit malaria adalah perasaan panas-dingin yang datang secara bergantian. Pada saat itu badan terasa menggigil {stadium frigoris) kemudian panas biasa {stadium caloris) dan kemudian stadium berkeringat {stadium sudoris). Penderita akan lemah dan penyakit malaria ini akan sering kambuh yang kemudian mengakibatkan sipenderita kekurangan darah. Bila tidak diatasi dengan gizi yang baik maka mungkin akan timbul komplikasilainnya. Pengobatan yang efektif belum diketemukan karena sering membawa efek samping. Cara pemberantasan yang terbaik adalah dengan pemberantasan nyamuk penyebab penyakit malaria tersebut.

Penyakit Demam Berdarah

Seperti halnya malaria, penyakit demam berdarah juga ditularkan oleh nyamuk, yaitu nyamuk jenis aedes aegypti. Penyakit ini sebenarnya termasuk baru di Indonesia, lain dengan malaria yang sudah sejak lama dikenal. Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue. Nyamuk aedes agypti senang bertelur dan berkembang biak digenangan air bersih. Sarang nyamuk aedes aegypti ada kaleng kosong yang berisi air bersih (hujan), jembangan bung, potongan bambu dan ban ditempat penimbunan sampah.

Gejala penyakit demam berdarah ini ditandai dengan demam tinggi, pendarahan sehingga kemudian penyakit ini dinamai Dengue Hae Morhagic Fever atau disingkat DHF. Tubuh manusia tidak memiliki kekebalan terhadap virus dengue. Pendarahan ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah pada permukaan kulit dan apabila

pendarahan ini sudah terlanjur parah maka akan dapat mengakibatkan kematian penderitanya. Angka kematian cukup rendah sekitar 5%. Penularan penyakit ini melalui nyamuk yang menggigit siang hari dan berlangsung sangat cepat. Yang paling banyak diserang penyakit ini adalah anak sehingga korbannya kebanyakan juga anak-anak.

Sebenarnya masalah dampak pencemaran lingkungan baik oleh karena pencemaran udara, pencemaran air maupun oleh pencemaran daratan, tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri akibatnya ketiga macam pencemaran tersebut saling mempengaruhi dan menambah parah keadaan lingkungan.

Sebagai contoh, pencemaran daratan yang tidak ditangani dengan baik akan menjadi penyebab pencemaran air yang disebabkan oleh air hujan yang melarutkan sebagian komponen pencemar daratan. Air hujan yang sudah tercemar itu kemudian akan masuk ke sungai sehingga akan mencemari air lingkungan. Pencemaran udara pun demikian juga. Komponen pencemar udara yang jatuh bersama hujan akan pula mencemari air lingkungan dan juga daratan. Oleh sebab itu segala macam kemungkinan yang dapat menimbulkan pencemaran harus dapat dicegahagar tidak menimbulkan pencemaran yang pada akhirnya akan sangat merugikan manusia.

Dalam dokumen BAB VI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN (Halaman 33-38)

Dokumen terkait