• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPDK Bertambah

XI. Dapil Banyuasin 6 (DPRD Kabupaten)

Pemohon berkeberatan terhadap penetapan KPU Nomor 44/SK/KPU/Tahun 2004 tanggal 5 Mei 2004 tentang hasil penghitungan suara pemilihan umum anggota DPR, DPD dan DPRD tahun 2004 secara nasional untuk perolehan kursi anggota DPRD Kabupaten Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuasin VI yang diumumkan pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2004 pukul 13.55 WIB yang hasil penghitungannya di Kabupaten Banyuasin berdasarkan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Suara KPU Kabupaten untuk Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten hari Senin tanggal 19 April 2004 sebagai berikut: untuk Anggota DPRD Kabupaten dari Partai Keadilan Sejahtera Dapil Banyuasin VI berjumlah 1.777 (seribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh) suara (Bukti P-1, terlampir)Pemohon berpendapat bahwa hasil penghitungan suara tersebut terdapat kesalahan, sehingga merugikan Partai Keadilan Sejahtera yang

mengakibatkan perolehan jumlah kursi Partai Keadilan Sejahtera berkurang untuk Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin Dapil Banyuasin VI;

Pemohon berpendapat bahwa hasil penghitungan suara yang benar adalah sebagai berikut:

Pada Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuasin VI untuk Anggota DPRD Kabupaten dari Partai Keadilan Sejahtera SEHARUSNYA berjumlah 1.860 (seribu delapan ratus enam puluh) suara, atau terpaut 83 (delapan puluh tiga) suara. (Vide Tabel 1, terlampir)

Bahwa dengan adanya perbedaan jumlah perolehan suara tersebut Pemohon telah menelusuri data dan memeroleh pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum sebagai berikut:

1. Bahwa kesalahan terjadi di Dapil Banyuasin VI Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Betung yang berbeda dengan hasil rekapitulasi di PPS Bukit dan Sri Kembang. Kesalahan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas, terdapat selisih 83 (delapan puluh tiga) suara yang seharusnya menjadi hak dari Partai Keadilan Sejahtera yang harus ditambahkan dengan jumlah yang tertulis dalam Bukti P-1, untuk memperkuat penjelasan tersebut dapat dilihat pula Bukti P-4, Bukti P-6, dan Bukti P-7 (4).

Nomor Partai dan Nama Parpol

Panitia Pemungutan Suara

Bukit Sri Kembang

Tertulis Seharusnya Tertulis Seharusnya

Keterangan

16. Partai Keadilan Sejahtera 24 61 39 81

1 Ilham Hadi Shut 14 14 49 49

2 Ratno Mahdi Haris, SPd 18 18 11 11

3 Drs. Ahmad Nurhadi 6 8 6 5

4 Kamsul Bahri Umar, SP 2 2 1 0

5 Tatiana, SPd 6 10 3 3 70 113 109 149 Terpaut/Selisih 43 40 Tertulis: Rekap. PPK Betung Seharusnya: Rekap.

PPS Bukit dan Sri Kembang,

Bahwa berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh Pemohon, sebenarnya bukan hanya 2 (dua) PPS itu saja yang terjadi kesalahan, namun terjadi pula di PPS Pulau Rajak, yakni di TPS 2, di mana catatan Saksi Partai Keadilan Sejahtera memperoleh 13 (tiga belas) suara, namun di Rekapitulasi PPK Betung hanya ditulis 7 (tujuh) suara atau selisih 6 (enam) suara. Pada PPS Pulau Rajak ini, Pemohon kesulitan memperoleh bukti primer, sehingga tidak termasuk yang diajukan untuk perubahan, lihat Bukti P.6, dan Bukti P-7 (4). Bahkan Pemohon juga menemukan adanya PENAMBAHAN jumlah suara Partai Demokrat, yakni di Desa Lubuk Lancang, TPS 3 Fakta Saksi yang diterjunkan Partai Keadilan Sejahtera tercatat 17 (tujuh belas) suara, namun Rekapitulasi PPK berubah menjadi 27 (dua puluh tujuh) suara atau selisih 10 (sepuluh) suara, demikian juga di TPS 13, Fakta Saksi menulis 4 (empat) suara kemudian di PPK berubah menjadi 5 (lima) suara atau selisih 1 (satu) suara dan di desa Biyuku TPS 2 Fakta Saksi menulis 9 (sembilan) suara, namun di PPK menjadi 20 (dua puluh) atau selisih 11 (sebelas) suara, lihat Bukti P-5, dan P-6.

1. Bahwa fakta kesalahan tersebut haruslah menjadi bahan catatan penting yang harus diperhatikan dalam upaya pemilu yang jujur dan adil, sehingga tidak ada satu pun partai peserta pemilu yang dirugikan.

Untuk kedua fakta tersebut di atas Pemohon serahkan kepada Mahkamah Konstitusi untuk menilainya sebagai fakta hukum yang perlu dipertimbangkan.

2. Bahwa berdasarkan kesalahan yang telah diuraikan di atas kerugian yang dialami Partai Keadilan Sejahtera terhadap hasil penghitungan tersebut adalah hilangnya 83 (delapan puluh tiga) suara yang sangat berepngaruh terhadap kursi yang seharusnya didapat (Vide Tabel 2,

terlampir). Untuk lebih jelas menggabarkan hal tersebut lihat tabel berikut:

Nomor Partai dan Nama Parpol

Panitia Pemungutan Kecamatan Betung

Tertulis Seharusnya

Keterangan

16. Partai Keadilan Sejahtera 1777 1860

1 Ilham Hadi Shut 645 645

2 Ratno Mahdi Haris, SPd 223 223

3 Drs. Ahmad Nurhadi 233 234

4 Kamsul Bahri Umar, SP 29 28

5 Tatiana, SPd 88 92

Partai Keadilan Sejahtera dirugikan dengan selisih 83 (delapan puluh tiga) suara

3. Berdasarkan kesalahan dan kerugian yang dialami Partai Keadilan Sejahtera sangat mempengaruhi perolehan kursi Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, di mana pada Dapil Banyuasin VI dengan Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) 6.993 (enam ribu sembilan ratus sembilan puluh tiga), dengan alokasi kursi yang hanya 4 (empat), SEHARUSNYA Partai Keadilan Sejahtera memperoleh kursi terakhir (urutan ke-4), yakni Caleg urutan pertama Ilham Hadi, S.Hut. menjadi Anggota Legislatif berdasarkan Pemilu tanggal 5 April 2004 Untuk lebih jelasnya dapat dibandingkan urutan sebagai berikut:

PERBANDINGAN URUTAN PEROLEHAN SUARA DAN KURSI PARPOL

Urutan Perolehan Tertulis Urutan Perolehan Seharusnya Keterangan

Urutan Partai Suara Urutan Partai Suara

1. P. Golkar (20) 4804 1. P. Golkar (20) 4804 2. PDIP (18) 4735 2. PDIP (18) 4735 3. PKB (15) 2775 3. PKB (15) 2775 4. P. Demokrat (9) 1792 4. PKS (16) 1860 5. PKS (16) 1777 5. P. Demokrat (9) 1792 PK Sejahtera SEHARUSNYA memperoleh kursi keempat dari 4 (empat) kursi yang dialokasikan. 4. Berdasarkan tabel di atas jelas bahwa Partai Keadilan Sejahtera

mendapat kursi keempat dengan jumlah suara sebanyak 1.860 (seribu delapan ratus enam puluh), dengan demikian Penetapan KPU yang merugikan Pemohon tersebut haruslah dicabut dan dibatalkan.

Dengan demikian Caleg DPRD Kabupaten dari Partai Keadilan Sejahtera ada Dapil Banyuasin VI Nomor urut 1, yakni Ilham Hadi, S. Hut, haruslah ditetapkan sebagai Anggota Legislatif (Aleg) terpilih dalam Pemilu tanggal 5 April 2004.

Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut:

- Mengabulkan Permohonan Pemohon Untuk Seluruhnya;

- Menyatakan membatalkan Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 44/SK/KPU/Tahun 2004 tanggal 5 Mei 2004 tentang Hasil Penghitungan Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2004 secara Nasional untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Banyuasin VI yang diumumkan pada hari Rabu tanggal 5 Mei 2004 pukul 13.55 WIB - Menetapkan hasil penghitungan suara yang benar sebagai berikut:

jumlah perolehan suara dari Partai Keadilan Sejahtera Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin pada Dapil Banyuasin VI adalah 1.860 (seribu delapan ratus enam puluh) suara, sehingga memenuhi salah satu dari alokasi 4 (empat) kursi bagi Anggota DPRD Kabupaten Banyuasin, yakni Ilham Hadi, S. Hut. sebagai Caleg Nomor 1 Dapil dimaksud;

- Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan putusan ini.

Guna menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon mengajukan bukti-bukti surat sebagai berikut:

1. Bukti P-1: Berita Acara Rekapitulasi Suara Komisi Pemilihan Umum Kabupaten untuk Pemilihan Umum Anggota DPRD Kabupaten, Dapil Banyuasi VI, dengan lampiran: (1) Sertipikat Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Tingkat KPU Kabupaten

Banyuasin, (2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Anggota DPRD Kabupaten Dapil Banyuasin VI (PPK Betung).

2. Bukti P-2 : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Suara PPK untuk Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Kecamatan Betung, Dapil Banyuasin VI, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan lampiran: (1) Sertipikat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu Anggota DPRD Kabupaten tingkat PPK Kecamatan Betung, (2) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Anggota DPRD Kabupaten Dapil Banyuasin VI, PPK Kecamatan Betung;

3. Bukti P-3 : Berita Acara Rekapitulasi Hasil Suara PPS untuk Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Desa Bukit Kecamatan Betung, Dapil Banyuasin VI, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dengan lampiran: Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Anggota DPRD Kabupaten Dapil Banyuasin VI, PPK Kecamatan Betung, Desa Bukit. 4. Bukti P-4 : Berita Acara Hasil Investigasi Saksi PK Sejahtera terkait

dengan perbedaan penghitungan suara hasil rekapitulasi PPK Betung dengan saksi Parpol di TPS untuk DPRD Kabupaten, Lampiran: (1) Hasil Rekapitulasi Suara (untuk Partai Keadilan Sejahtera) PPS Sri Kembang, (2) Hasil Rekapitulasi Suara PPS Bukit Partai Keadilan Sejahtera Pemilihan DPRD Kabupaten.

5. Bukti P-5 : Berita Acara Hasil Investigasi Saksi PK Sejahtera terkait dengan perbedaan penghitungan suara hasil rekapitulasi PPK Betung dengan saksi Parpol di TPS untuk DPRD Kabupaten, Lampiran: (1) TPS 3 Ds. Lubuk Lancang, (2) TPS 13 Ds. Lubuk Lancang, (3) TPS 2 Ds. Biyuku (4) Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2004 Ds. Lubuk Lancang, TPS 3, TPS 13, Ds. Biyuku TPS 2, Ds. Lubuk Raret.

6. Bukti P-6 : Perbedaan suara antara Rekapitulasi di TPS 1, TPS 6, dan TPS 3 PPS Desa Bukit dengan PPK Betung;

7. Bukti P-7 : (1) Surat Pengaduan kepada Ketua Panwaslu Kabupaten Banyuasin No.102/B/DPD PKS/BA/IV/2004 tanggal 12 April 2004, (2) Surat Pengaduan kepada Ketua Panwaslu

Kabupaten Banyuasin No.121/K/DPD PKS/BA/IV/2004 tanggal 19 April 2004, (3) Surat Pengaduan DPC Kecamatan Betung tanggal 13 April 2004, (4) Jawaban Panwaslu tanggal 16 April 2004 ditujukan kepada Ketua PPK Kecamatan Betung Nomor 119/Panwaslu-BA/2004, perihal Hasil Investigasi (5) Surat Keterangan dari PKPI Kabupaten Banyuasin, tentang suara PKS lebih tinggi daripada Partai Demokrat;

8. Bukti P-8 : Berita Acara pemungutan Suara dan Penghitungan Asuara di TPS 3 (tiga ) Desa Lubuk Lancang. Lampiran Sertifikat Hasil Penghitungan Suara Pemilu DPRD Kabupaten di TPS 3 Desa Lubuk Lancang;

9. Bukti P-9 : Surat Pernyataan saksi-saksi di TPS-TPS:

1.Surat Pernyatan saksi daro Partai Demokrat di TPS 3 Desa Lubuk Lancang.

2.Surat Pernyataan saksi PKS di TPS 3 Desa Lubuk Lancang;

3.Surat Pernyataan saksi PKS di TPS 2 Desa Biyuku; 10.Bukti P-10: Surat Rekomendasi/mandat saksi :

1.Surat rekomendasi saksi PKS di PPK Betung; 2.Surat mandat saksi PKS di Desa Bukit;

3.Surat mandat saksi PKS di Desa Biyuku; 4.Surat mandat saksi PKS di KPUD Banyuasin. 5.Surat mandat sdaksi PAN di PPS Sri Kembang;

11.Bukti P-11:Surat Keterangan dari Kepala Desa yang menjelaskan keberadaan saksi PKS di PPK Betung, saksi PKS di TPS 2 Biyuku dan keberadaan saudara Tomi selaku anggota KPPS yang bertugas di TPS 3 Desa Lubuk Lancang;

12.Bukti P-12: Surat somasi Kuasa hukum DPD PKS pada KPUD Banyuasin;

13.Bukti P-13: Rekapitulasi Hasil Peritungan suara “sementara” anggota DPRD Kabupaten Banyuasin Tanggal 20 April 2004, Jam.14.00 WIB;

14.Bukti P-14: Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Sementara Anggota DPRD Kabupaten oleh PPK oleh PPK Betung tanggal 10 April 2004;

15.Bukti P-15: Berita Acara Rapat Pleno KPUD Banyuasin tentang tanggapan terhadap tuntutan Parpol untuk penghitungan Ulang surat suara;

Bahwa dalam persidangan pada hari Senin, Tanggal 24 Mei 2004, telah didengar keterangan saksi-saksi sebagai berikut:

1.Zalyadi, adalah sebagai saksi di tingkat PPS Desa Bukit, ada mandat, dibawah sumpah menerangkan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi mendapat informasi dari saksi di PPK suara PKS di Desa Bukit ditulis 70 suara padahal adalah 113 suara, saksi mintak salinan rekap dari PPS;

- Bahwa suara PKS ada pengurangan, Ketua PPS di Desa Bukit menyatakan ada 113 suara dan hal ini dibenarkan oleh jadi bukan 70 suara;

- Bahwa saksi tidak senang dengan saksi KPU tidak langsung ke lapangan, Partai Demoktar adalah 17 suara jika ada perubahan kenapa tidak dilaporkan pada saksi-saksi, langsung dirobah dengan tipe-x;

2.Suparno,adalah saksi PKS di TPS 3 Desa Lubuk Lancang Kecamatan Betung, ada mandat, dan dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa perolehan suara Partai Demokrat di TPS 3 adalah 17 suara akan tetapi di PPK Betung tertulis 27 suara ada perbedaan 10 suara, sedangkan suara PKS adalah 50 suara sedangkan di PPK ditulis tidak ada suara untuk PKS;

- Bahwa pada saat pengumuman tanggal 5 April 2004, ada mandat tertanggal 23 April 2004, dan mandat yang dibacakan itu adalah mandat untuk Polda, mandat tersebut telah diserahkan kepada Ketua PPS salinan ada di DPD;

- Bahwa karena saksi belum dapat menunjukkan mandat ke PPS , saksi keluar pada saat penghitungan suara;

- Bahwa saksi tidak tahu berapa jumlah suara di tingkat PPS;

- Bahwa saksi menfengar pendapat-pendapat dari Panwaslu , PPK mengeluarkan rekapan setelah saksi cek hitungan saksi dan PPK berbeda;

3. Mulyadi Ahmad, adalah sebagai saksi PKS ditingkat PPK Kecamatan Betung, ada mandat dibawah sumpah menerangkan sebagai berikut: - Bahwa tanggal 10 April 2004 ada telepon dari PPK Betung , yang

memberitahukan ada pengumuman, dan kepada setiap wakil parpol memberikan salinan 1 lembar untuk ditandatangani, tapi yang ditandantangi itu bukanlah Berita Acara hasil rekap tapi adalah Berita Acara terima hasil akhir yang sifatnya pengumuman;

- Bahwa di TPS tertentu terdapat penggelembungan Partai Demokrat, di TPS 3 saksi dari Partai Demokrat sendiri menyatakan bahwa suaranya ada 17 begitu juga dari saksi PKS tapi diumumkan menjadi 27 suara; - Bahwa di TPS 2 Partai Demokrat ada 9 suara diumumkan menjadi 20

suara, Jadi total pembengkakan ada 21 suara, selisih dari PKS ada 15 suara;

- Bahwa pengurangan suara dari PKS adalah disebabkan oleh adanya kesalah penghitungan suara dari PPS ;

- Selisih daerah pemilihan Betung ada 4 kursi Partai Demokrat ada pada urutan ke-4 sedangkan PKS diurutan ke-5;

4. Muhamamad Ichsan, A.Md, adalah saksi dari PKS ditingkat KPUD Banyuasin, ada mandat, dibawah sumpah memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa saksi mengikuti proses penghitungan suara , saksi diundang melalui saksi-saksi kami di PPK untuk mengikuti pleno, pada waktu sampai ditempat sudah ada proses rekap, tapi para saksi diusir karena dianggap menggangu rekap, tapi yang ada disana bukanlah proses rekap tapi adalah membagikan hasil rekapitulasi;

- Bahwa setelah saksi mencek ada ketidak sesuaian , lantas kami mulai investigasi kan saksi punya laporan internal, dimana Mulyadi Ahmad datang melaporkan ke DPD;

- Bahwa pada tanggal 12 April 2004 saksi membuat surat pengaduan ke Panwaslu dan diteruskan pada Panwaslu Kecamatan sekaligus datang ke PPK, karena tidak ada kesesuain data dan terjadi penggelembungan suara partai Demokrat, salah satunya di TPS 3 Lubuk Lancang suara partai Demoktar 27 ada tipex, PPK tidak bersedia menunjukkan yang asli jadi jelas terlihat ada perobahan fakta, di TPS Bukit ada 22 suara tapi ditulis 41 suara yang mengatakan hal ini adalah saksi partai Demokrat sendiri;

- Bahwa di Desa Lubuk Lancang dan Bukit ada pengurangan suara PKS ; - Bahwa KPUD tidak pernah ada dikantor, saksi ikuti pola penghitungan

suara yang dilakukan oleh KPUD ternyata PKS tetap dikurangi dan dirugikan 17 suara sedangkan selisih degnan partai Demokrat hanya 15 suara;

- Bahwa Berita Acara KPUD tanggal 19 April 2004 ada rekapan sementara, tapi tanggal itu juga rekapan sudah pinal, KPUD mengelabui saksi agar saksi tidak mengajukan keberatan, selama 10 hari pihak KUPUD menghilang ganti-ganti, baru tanggal 4 Mei 2004 semua KPUD lengkap tapi waktu mengajukan keberatan sudah habis; - Bahwa KPUD tidak pernah mengemukakan apa-apa dan tidak pernah

pleno;

- Ada 15 Parpol yang hadir, dan memeksa KUPUD untuk menetapkan hitung ulang atau tidak pada tanggal 4 Mei 2004, pada hari itu juga KPUD melakukan Rapat Pleno, hasilnya tidak ada hitung ulang, dan KPUD tetap mengeluarkan hasil rakpan suara yang telah dirubah;

- Bahwa kami mebuat surat pengaduan tanggal 12 April 2004 ke Panwaslu dan pada tanggal 19 April 2004 membuat surat pengaduan di beberapa daerah pemilihan ke Panwaslu;

Pihak terkait:

1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum (PANWASLU) Kabupaten, memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa pada tanggal 14 April 2004 ada laporan bahwa ada pengelembungan suara pada Partai Demokrat dan pengurangan suara pada PKS, atas laporan tersebut Panwaslu bersama KPUD Banyuasin datang ke PPK Betung memeriksa: di TPS 12 Bitung perolehan suara 9 ditulis menjadi 19 TPS 3 dan TPS 13 ada juga kecurangan, saksi mintak menghitung format C1 tapi menurut keterangan KPUD Banyuasin harus berdasarkan Rapat Pleno KPU, akan tetapi Rapat KPUD Banyuasin mengatakan tidak ada lagi penyampaian hasil rekap ke 2 dan diberitahukan pula jika ada yang keberatan diajukan saja ke Mahkamah Konstitusi;

- Bahwa saksi tidak mencek ke setaip TPS hanya ke PPK mencek format C1, hasil yang dilakukan oleh PKS ada kecenderungan adanya manifulasi;

4. KPU KABUPATEN, tanpa disumpah memberikan keterangan pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa pada saat dilakukannya pengecekan ulang di PPK saksi hadir, yang dilakukan adalah membuka kota bukan melihat format C, yang disarankan oleh Panwaslu pada saat itu adalah untuk membuka kotak, tapi tidak disetujui dengan alasan harus ada ijin dari KPU Pusat;

- Bahwa penggelembungan itu terjadi karena ada kesalahan penghitungan hal dilaporkan di PPK sehingga ada revisi semua parpol semua;

- Bahwa setelah melihat format C1 suara PKS 149 suara tapi ditulis 109 suara, pengurangan 40 suara dikarenakan ada penjumlahan yang ganda, dan seteelah dijelaskan kepada PKS dan Panwas pihaknya tidak menerima;

- Bahwa pedoman pihak KPU Kabupaten adalah data C1 dari PPK perolehan Partai Demokrat (19) adalah 1866 bukan 1777, yang melebihi suara PKS

- Bahwa semua parpol (24) berkurang hal ini terjadi karena pada saat rekap di PPS tingkat Desa mengikuti data PPS yang bersangkutan, sedangkan kesalahan ada ditingkat PPK. Kompiln ini datang ditingkat PPK, yang dipersoalkan adalah Partai Demokrat dimana suara ada 17 tapi ditulis 27 suara;