• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8. Dasar Hukum Berdirinya

Dasar hukum berdirinya Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan antara lain :

1. Undang-undang No. 23 Tahun 2000, tentang Pembentukan Provinsi Banten.

2. Undang-undang No. 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3. Undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan undang-undang No. 12 Tahun 2008, tentang perubahan kedua atas undang-undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah

4. Undang-undang No. 43 Tahun 2007, tentang Perpustakaan. 5. Undang-undang No. 51 Tahun 2008, tentang Pembentukan Kota

Tangerang Selatan.

6. Peraturan Daerah No.6 Tahun 2010, tentang Organisasi Perangkat Daerah.

7. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

51

47

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008, tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.52

B. Hasil Penelitian

Dalam peneltian ini digunakan teknik observasi dan wawancara, tentunya peneliti memiliki sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun yang menjadi sumber data primer penelitian ialah staff perpustakaan / pustakawan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan berjumlah 3 orang informan dan pengunjung / pemustaka yang berjumlah 3 orang informan. Jadi total informan yang peneliti wawancarai sebanyak 6 orang informan. Sedangkan yang menjadi sumber data sekunder yakni melalui literatur-literatur yang memiliki hubungan dengan pengembangan minat baca, Perpustakaan Daerah dan Kota Tangerang Selatan.

Sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah berupa kumpulan kata-kata yang dilengkapi dengan bukti dokumentasi dan yang lainya. Pencatatan sumber utama melalui observasi dan wawancara merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya. Dalam penelitian ini selain melakukan wawancara pada sumber data primer juga sebagai pengamat yang berperan serta, dimana pada penelitian kualitatif kegiatan-kegiatan ini dilakukan secara sadar, terarah, dan senantiasa bertujuan memperoleh sesuatu informasi yang dibutuhkan.

52Chaerudin. Profil Kantor Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. (Jakarta : Perpuda Kota Tangerang Selatan, 2012). h. 3

48

Observasi dilakukan selama 2 bulan sejak 1 september hingga 30 november 2014. Observasi bukan hanya melihat, mengamati atau memperhatikan saja. Adapun yang peneliti lakukan dalam observasi ini yaitu melihit ruangan koleksi serta tatanannya. Melihat dan mengkaji suasana perpustakaan dan peranannya. Pada akhirnya mencatat semua pengamatan dan mengubahnya menjadi serangkaian kata yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam bahasa ilmiah.

Wawancara dilakukan baik dengan staff perpustakaan ataupun pengguna / pemustaka terhitung dari tanggal 01- 20 Desember 2014. Adapun yang ditanyakan kepada staff perpustakaan untuk mendapatkan informasi mendalam sebagai dasar dan latar belakang penelitian penulis. Sedangkan kepada pengguna / pemustaka, untuk mendapatkan sekilas gambaran terhadap efek / pengaruh yang dihasilkan oleh Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan terhadap pengembangan minat baca pemustaka.

1. Bentuk-bentuk pengembangan layanan pada Perpustakaan Daerah

Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca.

Jenis layanan yang dimiliki perpustakaan dapat mempengaruhi jumlah pengunjung perpustakaan itu, Semakin banyak jenis layanan tentu akan lebih menarik minat pemustaka untuk berkunjung / memanfaatkan perpustakaan tersebut. Berikut layanan yang diberikan Perpustakaan Daerah Tangerang selatan dalam melayani pemustakanya: a. Layanan koleksi. Pada layanan ini pengunjung dapat dengan bebas memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan baik itu tercetak ataupun koleksi audio visual. Koleksi yang dimiliki

49

Perpustakaan Daerah Tangerng Selatan meliputi: Koleksi tercetak berjumlah 5.226 judul, koleksi Referensi berjumlah 15 Judul, koleksi audio visual berjumlah 1.000 keping dengan total keseluruhan berjumlah 6.241 koleksi. Jika dilihat memang koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pemustaka saat ini yang berkunjung. akan tetapi bila kita merujuk pada standar perpustakaan umum yang menyebutkan bahwa jumlah judul koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0.025 perkapita dikalikan jumlah penduduk di wilayah kabupaten/kota yang bersangkutan, dalam hal ini Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 berjumlah 1.443.407 maka koleksi yang seharusnya dimiliki perpustakaan berjumlah 36.000 judul untuk dapat memenuhi standar perpustakaan daerah.

b. Layanan sirkulasi. Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memberikan layanan sirkulasi yang mencakup pembuatan kartu anggota, peminjaman dan pengembalian. Batas maksimal peminjaman 2 buku dengan waktu peminjaman selama 3 hari, dan jika ingin diperpanjang anggota diharuskan untuk datang ke perpustakaan. Namun patut disayangkan hingga saat ini perpustakaan belum juga merealisasikan pembuatan kartu anggota sehingga setiap pemustaka yang telah terdaftar harus selalu mengingat nomor anggota yang diberikan perpustakaan jikalau ia ingin meminjam buku. Tentunya hal ini sangat menyulitkan

50

pemustaka yang ingin meminjam buku jikalau ia lupa dengan nomor anggotanya.

c. Layanan kunjung. Pada layanan ini perpustakaan beroprasi selama 6 hari kerja dalam seminggu yaitu pada hari senin – sabtu dan muali beroperasi dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00. disini nantinya pemustaka dapat memanfaatkan segala fasilitas yang dimiliki perpustakaan dan kebanyakan yang sering berkunjung ke perpustakaan didomisi oleh para pelajar mulai dari SD, SMP, SMA/SMK, hingga Perguruan Tinggi.

d. Layanan pemutaran film. Pada layanan pemutaran film ini perpustakaan tidak mempunyai ruangan khusus untuk pemutaranya maka dari itu perpustakaan memanfaatkan ruangan anak yang ada di lantai 1 ini sebagai ruangan pemutaran film serta ruangan baca anak. mengenai koleksi film yang dimiliki perpustakaan memang cukup banyak mulai dari film pendidikan, film keagamaan, film hiburan dan film mengenai pelajaran sekolah. Kurangnya sosialisasi yang diberikan perpustakaan menyebabkan hampir semua pengunjung perpustakaan belum pernah memanfaatkan layanan ini.

e. Layanan anak. Pada layanan ini perpustakaan mempunyai ruangan tersendiri untuk memberikan pelayanan kepada anak-anak yang berkunjung diantaranya membaca di tempat, kegiatan menggambar ataupun mewarnai, dan bercerita.

51

f. Layanan Perpustakaan Keliling, Layanan ini beroprasi setiap hari kerja mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB, perpustakaan menyediakan 8 unit mobil perpustakaan keliling yang dilengkapi oleh berbagai jenis koleksi buku, aneka permainan anak dan juga terdapat 1 paket alat untuk pemutaran film. Perpustakaan keliling melayani 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan, dengan tujuan : sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan warga, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain sebagainya. Layanan ini sangat bermanfaat sekali untuk menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lokasi perpustakaan berada.

Selain layanan di atas yang diberikan, perpustakaan juga telah mengadakan berbagai kegiatan rutin guna untuk menarik minat masyarakat dan juga mendidik guna menjadikan masyarakat Kota Tangerang Selatan melek akan informasi. Berikut kegiatan yang telah dilaksanakan perpustakaan diantaranya: Hari kunjung untuk siswa SD, Bedah Buku, Bimbingan teknis pustakawan sekolah, dan jambore perpustakaan.

2. Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Kota

Tangerang Selatan.

Kondisi minat baca pemustaka pada Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan bisa dikatakan masih cukup rendah bila dibandingkan antara jumlah pengunjung perpustakaan sebanyak 6706 pengunjung hingga pertengahan desember 2014 dengan jumlah masyarakat Kota Tangerang Selatan yang jumlahnya mencapai

52

1.443.407 penduduk di tahun 2013. Seharusnya menurut Perpustakaan Nasional menyebutkan bahwa jumlah kunjungan fisik perkapita pertahun sekurang-kurangnya 0,55 dari jumlah kunjungan pertahun dibagi jumlah penduduk,53 dalam hal ini perpustakaan Daerah Tangerang Selatan seharusnya mempunyai pengunjung sekurang-kurangnya sebanyak 7.938 pertahun dari jumlah penduduk yang ada.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi minat baca pemustaka

pada Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan.

a. Terbatasnya Ruangan. Ruangan yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini memang dapat dikatakan kurang luas untuk menampung banyak pengunjung. Sekarang ini Perpustakaan Daerah menempati 1 dari 6 ruko yang ada, dan tiap rukonya memiliki 2 lantai atau tingkat. Bila dihitung secara keseluruhan luas bangunan untuk Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan adalah 32.2 m2. Jumlah tersebut masih kurang bila mengingat rumus perhitungan Standar Nasional Perpustakaan terbitan Perpusnas RI tahun 2011 yaitu seluas 0,008 m2 per kapita dikalikan jumlah penduduk. Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan pada tahun 2013 berjumlah 1.443.407 jiwa dan dengan luas wilayah sebesar +147,19 km2, maka seharusnya Perpustakaan Daerah memiliki luas sebesar + 11.547 m2. Dengan luas perpustakaan yang sekarang ini dapat dikatakan perpustakaan tidak dapat memberikan

53

53

layananya secara maksimal mengingat saat ini jumlah pengunjung perpustakaan yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. b. Kurangnya pembinaan minat baca, Dalam hal ini perpustakaan

daerah tangerang selatan dirasa perlu mempunyai perencanaan tersendiri dalam hal pembinaan minat baca, dan dari hasil penelitian dilapangan ternyata Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga kini tidaklah mempunyai kegiatan / program pembinaan minat baca yang bertujuan agar minat baca pemustaka dapat terbina dengan baik. Kenyataannya pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan dibiarkan sendiri dalam mencari informasi, tidak adanya kepedulian dari pustakawan untuk membina ataupun mengarahkan mereka dalam mendapatkan sebuah informasi dengan baik dan benar.

c. Terbatasnya perabotan dan peralatan perpustakaan, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga kini memiliki peralatan dan perabotan meliputi: 25 buah rak buku, 3 rak majalah, 30 bindex sebagai tempat penyimpanan koleksi audio visual, 1 rak referensi, 28 buah meja dan kursi baca, 17 meja kerja, 1 buah katalog online, 7 buah perangkat komputer, 2 buah AC, 1 buah lemari penitipan tas. Dari berbaga perabotan dan peralatan yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan saat ini dirasa sudah cukup dapat menunjung kebutuhan perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka. Akan tetapi mengingat jumlah pemustaka / pengunjung yang selalu bertambah setiap

54

bulanya oleh sebab itu perlunya peningkatan berbagai perabotan dan peralatan agar dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan menyesuaikan dengan apa yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional RI dalam hal sarana layanan dan sarana kerja.

d. Lokasi perpustakaan yang kurang strategis, Tempat lokasi Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini berada dapat dikatakan kurang strategis dikarnakan lokasinya jauh dari pusat keramaian serta lokasi gedungnya tidak mudah terlihat dari jalan raya dikarnakan lokasi perpustakaan tepatnya berada di ruko ke 5 dari 6 ruko yang ada di perkomplekan ruko tersebut. Oleh sebab itu banyak masyarakat yang tidak mengetahui tepatnya dimana lokasi Perpustakaan Daerah itu berada dan ini merupakan salah satu penyebab kurangnya pengunjung perpustakaan.

e. Kurangnya promosi perpustakaan, Salah satu promosi yang dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan keliling sebagai sarana untuk memperkenalkan perpustaakan kepada masyarakat luas, dan juga beberapa bulan belakangan ini Perpustakaan Daerah menerbitkan sebuah buletin yang bernama Pustaka Tangerang Selatan nantinya buletin disebar luaskan ke setiap berbagai instansi masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mengetahui apa saja kegiatan dan layanan apa saja yang disediakan perpustaakaan. Namun yang patut disayangkan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan hingga saat ini tidak mempunyai petunjuk informasi mengenai keberadaan

55

perpustakaan baik dalam bentuk plang informasi, ataupun spanduk yang berada di depan komplek ruko untuk memberitahukan bahwa adanya perpustakaan di perkomplekan ruko tersebut. Dan ini merupakan salah satu penyebab banyaknya masyarakat yang tidak mengetahui pasti lokasi perpustakaan berada sehingga menyebabkan kurangnya pengunjung perpustakaan.

C. Pembahasan

1. Bentuk – bentuk pengembangan layanan pada Perpustakaan Daerah

Kota Tangerang Selatan dalam mengembangkan minat baca.

Kini zaman telah berubah, wajah perpustakaanpun sebagian telah banyak berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial-ekonomi masyarakat. Pemerintah dan masyarakatpun memiliki peranan masing-masing dalam menjadikan perpustakaan sebagai pusat pendidikan, pusat rekreasi, dan pusat informasi bagi masyarakat. Sebagai satu usaha dibidang jasa, perpustakaan perlu memberikan layanan kepada pengunjung secara cepat dan tepat. Dalam artian layanan yang diberikan dalam waktu yang cepat, serta memiliki ketepatan dalam memberikan informasi kepada pengunjung perpustakaan seperti yang mereka butuhkan. Tidak hanya itu perpustakaan juga perlu memiliki layanan yang baik seperti: layanan sirkulasi (layanan peminjaman dan pengembalian),layanan referensi, layanan membaca, layanan bercerita, layanan pemutaran film, layanan jasa dan dokumentasi, layanan jasa informasi, layanan jasa terjemah, layanan pembuatan

56

sari karangan, layanan silang layan, layanan eksistensi, layanan bentuk paket.54

Jenis layanan yang dimiliki perpustakaan dapat mempengaruhi jumlah pengunjung perpustakaan itu, Semakin banyak jenis layanan tentu akan lebih menarik minat pemustaka untuk berkunjung / memanfaatkan perpustakaan tersebut. Berikut layanan yang diberikan Perpustakaan Daerah Tangerang selatan dalam melayani pemustakanya:

a. Layanan koleksi, disini pemustaka dapat dengan bebas menggunakan koleksi yang telah disediakan perpustakaan baik itu koleksi tercetak ataupun non cetak (CD/DVD) baik yang berada di ruangan anak maupun yang ada bagian umum. Jenis koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan ini sangat beragam mulai dari koleksi buku anak hingga koleksi umum yang mencakup berbagai ilmu terapan. Berikut ini daftar koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan.

Tabel 2.

Jumlah Koleksi Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan

No. Jenis Koleksi Jumlah

1 Koleksi Tercetak 5.226 Judul

2 Koleksi Referensi 15 Judul

3 Koleksi Audio Visual 1.000 Keping

Total 6.241

(Sumber: Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan)

54

Mudjito, Pembinaan Minat Baca (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2001) h. 40-41

57

Koleksi tercetak terdiri dari sepuluh kelas klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) meliputi: karya umum, filsafat dan psikologi, agama, ilmu sosial, bahasa dan linguistik, ilmu murni, teknologi, kesenian hiburan dan olahraga, kesusastraan, geografi dan sejarah. Koleksi referensi ini terdiri dari majalah (anak, remaja, olahraga, dan bisnis), bulettin, dan koran. Sedangkan koleksi Audio Visual terdiri dari berbagai macam judul baik serial ataupun tidak, meliputi: film hiburan, film pelajaran sekolah (IPA, IPS, bahasa inggris, dan matematika), film pelajaran agama, dan film-film mendidik. berikut petikan wawancara dengan bapak Arif Tianto:

Koleksi yang dimiliki Perpustakaan Daerah Tang Selatan ini sangat beragam itu semua mencakup 10 kelas yang ada di DDC (Dewey Decimal Classification). Untuk jumlah keseluruhan koleksi yang dimiliki perpustakaan koleksi tercetak yang dimiliki perpustakaan sebanyak 5.266 judul, majalah / jurnal berjumlah 15 judul, dan 1000 keping cd/vcd/dvd, akan tetapi baru-baru ini ada penambahan koleksi terbaru perpustakaan dan pastinya jumlah tersebut akan semakin bertambah (Arif Tianto / Staff Sirkulasi)

Jika dilihat memang koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan pemustaka saat ini yang berkunjung. akan tetapi bila kita merujuk pada standar perpustakaan umum yang menyebutkan bahwa jumlah judul koleksi perpustakaan sekurang-kurangnya 0.025 perkapita dikalikan jumlah penduduk di wilayah kabupaten/kota yang

58

bersangkutan.55 Maka jumlah tersebut masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh perpustakaan nasional. Melihat jumlah penduduk Tangerang Selatan untuk tahun 2013 saja berjumlah 1.443.407 penduduk.

Oleh karena itu perpustakaan perlu menambahkan lebih banyak koleksi agar dapat memenuhi kebutuhan para pemustaka. Serta diperlukan pemilihan koleksi bahan pustaka agar koleksi tersebut benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pemustaka dan juga promosi untuk setiap koleksi-koleksi terbaru yang dimiliki perpustakaan agar para pemustaka mengetahui dan dapat memanfaatkannya secara maksimal. Berikut kutipan wawancara dengan salah seorang pemustaka:

Menurut aku sih yaa buku disini udah cukup sesuai yaah dan beragam karena disini juga terdapat koleksi buku untuk ibu rumah tangga seperti buku masak ini dan juga buku-buku anak disini lumayan banyak (Shinta / Ibu Rumah Tangga)

Menurut saya kalau koleksi yang dimiliki perpustakaan sudah cukup sesuai dengan kebutuha saya misalnya terdapat buku-buku mengenai sejarah dan sastra. (Murniati / Siswi SMA kelas 12) Menurut saya ni koleksi yang perpustakaan miliki sudah cukup banyak dan beragam terutama buku yang biasa saya baca buku tentang pengetahuan alam. (M. Irzam / Mahasiswa)

Dari penjelasan di atas dapat terlihat bahwa koleksi yang dimiliki perpustakaan walaupun belum memenuhi standar yang telah ditetapkan Perpustakaan Nasional namun kebanyakan

59

pengunjung merasa puas dengan koleksi yang disediakan saat ini dan sudah cukup sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

b. Layanan sirkulasi, Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memberikan layanan sirkulasi yang mencakup pembuatan kartu anggota, peminjaman dan pengembalian untuk para anggotanya yang telah terdaftar sedangkan untuk yang belum menjadi anggota perpustakaan tidak diperkenankan untuk meminjam koleksi yang dimiliki perpustakaan hanya dapat membacanya diruang baca yang telah disediankan perpustakaan. Batas maksimal peminjaman 2 buku dengan waktu peminjaman selama 3 hari, dan jika ingin diperpanjang anggota diharuskan untuk datang ke perpustakaan. Selain itu juga perpustakaan mempunyai peraturan mengenakan denda terhadapa pemustaka yang terlambat mengembalikan buku untuk 1 harinya sebesar Rp. 1000,- namun peraturan tersebut hingga saat ini belum diberlakukan dengan alasan hampir pengunjung yang sering meminjam buku disini ialah anak-anak oleh sebab itu pihak perpustakaan belum memberlakukan peraturan denda ini ditakutkan nanti mereka enggan untuk berkunjung kembali keperpustakaan.

c. Layanan kunjung, disini perpustakaan menyediakan layanan kunjung untuk setiap masyarakat yang ingin berkunjung untuk kebutuhan membaca, berdiskusi ataupun untuk sekedar berkunjung.

60

Pada layanan kunjung ini perpustakaan beroperasi selama 6 hari dalam seminggu, berikut rinciannya:

Hari : Senin – Jum’at Pukul 08.00 – 16.00 WIB Sabtu Pukul 08.00 – 12.00 WIB Minggu / Libur Tutup

Disini pemustaka nantinya dapat memanfaatkan segala fasilitas yang disediakan perpustakaan baik yang ada di ruangan anak ataupun di bagian umum. Hampir kebanyakan yang berkunjung ke perpustakaan setiap harinya didominasi oleh para pelajar mulai dari siswa SD hingga SMA/SMK. Mereka biasanya berkunjung ke perpustakaan pada waktu kegiatan sekolah telah selesai. Dengan berbagai tujuan diantaranya membaca buku, mengerjakan tugas sekolah, meminjam buku, ataupun hanya sekedar berunjung untuk berdiskusi bersama teman mereka.

d. Layanan Pemutaran Film, untuk layanan pemutaran film ini perpustakaan tidak mempunyai ruangan khusus untuk pemutaranya maka dari itu perpustakaan memanfaatkan ruangan anak yang ada di lantai 1 ini sebagai ruangan pemutaran film serta ruangan baca anak. mengenai koleksi film yang dimiliki perpustakaan memang cukup banyak mulai dari film pendidikan,

61

film keagamaan, film hiburan dan film mengenai pelajaran sekolah.

Akan tetapi layanan pemutaran film ini dirasa belum dilayankan secara maksimal oleh pihak perpustakaan terbukti bahwa hampir semua informan yang penulis wawancarai tidak mengetahui tentang layanan ini karena tidak adanya informasi mengenai cara pemakaian / menggunakan koleksi audio visuai ini di perpustakaan. Berikut kutipan wawancara dengan beberapa orang pemustaka:

Koleksi cd/dvd yang dimiliki perpustakaan memang sudah cukup banyak jika kita lihat (sambil melihat cd/dvd), akan tetapi disini tidak ada alat memutarnya agar cd/dvd tersebut dapat digunakan.( Shinta/ Ibu Rumah Tangga)

Untuk koleksi audio visual sudah cukup banyak tapi saya tidak tahu cara memakainya. (Murniati / siswi SMA kelas 12)

Koleksi cd/dvd memang udah banyak tetapi perpustakaan kurang dalam mensosialisasikanya sehinga pengunjung banyak yang tidak mengetahuinya. (M. Irzam seorang / mahasiswa)

Kurangnya sosialisasi perpustakaan terhadap layanan pemutaran film ini menyebabkan hampir semua pengunjung perpustakaan tidak pernah memanfaatkan layanan ini. padahal dengan memanfaatkan layanan pemutaran film ini dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembangkan minat baca pemustaka.

e. Layanan perpustakaan keliling, pada layanan perpustakaan keliling ini perpustakaan menyediakan 8 unit mobil perpustakaan

62

keliling yang dilengkapi oleh berbagai jenis koleksi buku, aneka permainan anak dan juga terdapat 1 paket alat untuk pemutaran film. Perpustakaan keliling melayani 7 kecamatan yang ada di Tangerang Selatan, dengan tujuan : sekolah, taman baca masyarakat, lingkungan warga, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan lain sebagainya. Layanan ini juga menerima permintaan pangilan kunjungan ke seluruh pelosok Kota Tangerang Selatan. Layanan ini beroprasi setiap hari kerja mulai pukul 10.00 – 16.00 WIB. Kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan keliling ini meliputi: membaca di tempat, kegiatan mendongeng, mengambar, membuat origami, serta menonton film mendidik. Layanan ini sangat bermanfaat sekali untuk setiap tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh perpustakaan serta sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan minat baca masyarakat.

Selama ini Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan telah mengadakan berbagai kegiatan menarik perhatian masyarakat dan juga mendidik guna ingin menjadikan masyarakat yang melek informasi khususnya untuk dapat meningkatkan serta mengembangkan minat baca masyarakat. Berikut acara yang selama ini dilakukan Perpustakaan Daerah Tangerang Selatan:

a. Hari kunjung untuk siswa SD

Pada kegiatan ini perpustakaan biasanya mengadakan hari kunjung 3 bulan sekali yang berlangsung selama 1 minggu penuh. Kegiatan ini dihadiri hampir semua sekolah dasar yang

63

ada di sekitar Tangerang Selatan. Dihari kunjung ini perpustakaan banyak mengadakan berbagai kegiatan diantaranya: mendongeng, menonton film, dan perlombaan-perlombaan.

b. Bedah buku

Untuk kegiatan bedah buku ini perpustakaan mengadakan hampir setiap tahun satu hingga dua kali kegiatan. Kegiatan ini biasanya diperuntukan untuk siswa SMP hingga SMA dengan cara membahas suatu buku yang sedang naik daun dikalangan remaja.

c. Bimbingan Teknis Pustakawan Sekolah

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar para pustakawan sekolah dapat lebih terampil lagi dalam mengelola perpustakaan baik dalam bidang mengolahan koleksi, membuat berbagai kegiatan-kegiatan perpustakaan, mengatur tata ruang perpustakaan, dan yang nantinya dapat menjadikan perpustakaan sebagai pusat informasi untuk para siswa-siswi dalam menunjang kegiatan belajar mengajar.

d. Jambore perpustakaan

Kegiatan jambore perpustakaan ini dilaksanakan rutin setiap tahun sekali menjelang hari jadinya Kota Tangerang Selatan. Selama ini perpustakaan telah tiga kali mengadakan kegiatan jambore perpustakaan dengan acara diantaranya: Lomba membuat cerita untuk siswa SD, lomba menggambar

64

dan mewarnai untuk TK, lomba puisi, lomba pameran perpustakaan dan juga Taman Baca Masyarakat (TBM), lomba cerdas cermat untuk pustakawan sekolah / pengurus TBM, Mendongeng, serta hiburan meriah lainya.

Dari penjelasan berikut dapat kita pahami bahwa bentuk-bentuk pengembangan layanan yang disediakan perpustakaan Daerah Tangerang Selatan memang sudah cukup baik, akan

Dokumen terkait