• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Dasar Teori Untuk Aplikasi

2.3.1. Pengenalan PHP (Personal Home Page)

Menurut Abdul Kadir (2002, 2003) mengemukakan, PHP Hypertext

preposessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam

server. Hasilnyalah yang dikirim ke klien, tempat pemakai menggunakan

browser. Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk web dinamis. Artinya

semua sintak yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server. Sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja sehingga ia dapat membentuk permintaan terkini.

PHP (Personal Home Page) adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML (Hypertext Markup Language)untuk membuat halaman

web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disetkan dalam dokumen HTML. Pembuatan web merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangunan halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web menjadi lebih terjamin (Sunarfrihantono, 2003).

PHP bersifat bebas pakai, kita tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk mengimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman- halaman web dinamis.

PHP dapat berjalan pada semua jenis operasi, antara lain pada Linux dan varian Unix (PH-UX, Solaris dan Openbsd), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS, dan masih banyak lagi. Selain itu, PHP juga dapat berjalan pada beberapa jenis webserver, antara lain Apache, Microsoft Internet, Information Service,

Personal Webserver, Netscape dan Iplanet Server,Caudium, Xitami, Omnihttpd,

dan masih banyak lagi. (Rafiza H, 2006).

PHP juga mendukung banyak database populer yang sering digunakan dalam beberapa webserver, antara lain Adabas D, Ingres, Oracle (OC17 dan OC18), dBase, InterBase, Ovrimos, Empress, FrontBase, PosgreSQL, FilePro

(read-only), mSQL, Solid, Hyperwave, Direct MS-SQL, Sybase, IBM DB2,

MySQL, Velocis, Informix, ODBC, dan Unix dbm. (Rafiza H, 2006).

PHP juga mendukung koneksi dengan layanan jasa yang menggunakan protokol seperti, LDAP, IMAP, SNMP,NNTP, POP3, HTTP, dan COM (pada windows). Selain itu juga dapat melakukan koneksi dengan jaringan yang menggunakan protokol lain. PHP mempunyai dukungan WDDX, sehingga dapat bertukar data antar bahasa pemrograman web. (Rafiza H, 2006).

Di atas telah dijelaskan mengenaidefinisa dan gambaran dari PHP, namun akan lebih mudah dipahami jika disebutkan beberapa kemampuan atau kelebihan yang dimiliki PHP. Berikut ini beberapa kelebihan PHP, yaitu (Husni, 2007) :

1) Mengurangi waktu untuk membuat situs web besar.

2) Dapat membuat halaman web tergantung pengguna berdasarkan pada informasi yang diperoleh dari mereka.

3) Terdapat ratusan Tool dan contoh online yang dapat digunakan langsung ke dalam aplikasi yang dibuat.

4) Memungkinkan pembuatan shopping cart untuk website e-commerce.

5) PHP dapat bekerja pada banyak platform termasuk Linux dan varian Unix

lain, Windows dan Mac.

2.3.2. Per k embangan PHP

PHP merupakan salah satu bahasa pemograman web yang masih muda namun telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan telah banyak digunakan oleh banyak user dalam membuat aplikasi web baik perseorangan maupun perusahaan.

PHP/FI (Personal Home Page Interpreter) Pertama kali PHP dibuat dan diperkenalkan oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995 menggunakan nama PHP/FI. Generasi awal PHP/FI dibuat dari Perl yang waktu itu digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Pada awalnya, PHP/FI merupakan bagian dari Personal

Home Page Tools. Namun, karena kebutuhan penggunaan web semakin kompleks maka dikembangkan PHP/FI dengan menggunakan bahasa C. Rasmus menulis sejumlah besar fungsi untuk pengaksesan kedalam database. Penulisan itu bertujuan membangun halaman web menjadi dinamis.

PHP/FI merupakan akronim dari Personal Home Page/Form Interpreter. Pada awalnya penyusunan, PHP/FI hanya mempunyai fungsi dasar dari PHP yang ada sekarang ini. Jadi, dengan kata lain, pondasi PHP sekarang ini adalah PHP/FI. Karena ketika pertama dibuat menggunakan Perl maka PHP/FI juga mempunyai susunan dan karakter pemograman yang sama dengannya.

Pada tahun 1997, dikeluarkan PHP/FI versi 2.0. Fungsi-fungsi pada PHP/FI ditulis dengan menggunakan bahasa C karena telah memiliki fungsi khusus untuk mengakses database maka, pada tahun yang sama terdapat kurang lebih 50.000 domain yang menggunakan PHP/FI sebagai bahasa pemograman untuk website, atau sekitar 1% dari total domain yang ada pada waktu itu. Booming PHP/FI tersebut membuat semakin banyak orang yang tertarik untuk berpartisipasi mengembangkan PHP/FI. Berkat kerjasama dan kontribusi mereka, PHP versi 3.0 pun dikeluarkan walau kala itu masih dalam tahap alpha.

PHP 3 merupakan generasi baru hasil pengembangan PHP/FI. Banyak

developer yang terlibat didalamnya. Tak heran jika PHP 3 dianggap sebagai

tonggak awal bagi terciptanya PHP versi sekarang ini. Secara resmi, peluncuran PHP 3.0 ialah Andi Gutmans dan Zeev Suraski pada tahun 1997. Mereka mengeluarkan PHP 3.0 karena melihat kelemahan PHP/FI yang digunakan dalam aplikasi E-commerce. Kemudian, mereka menulisnya ulang dengan masih mengacu kepada PHP/FI. Setelah PHP 3 masih lebih baik.

Alasan untuk mulai mengembangkan PHP, dan memfokuskan diri pada PHP 3.0 ialah pengembangan versi ini secara meluas dalam mendukung berbagai jenis database protocol dan API. Dengan dukungan yang semakin besar dari berbagai pihak yang menyumbangkan berbagai modul maka, pada tahun 1998, 10% dari seluruh webserver yang ada kala itu telah menginstalasi PHP versi 3.0.

PHP 4 diluncurkan untuk menagani kelemahan PHP 3, yaitu penggunaan fungsi yang begitu kompleks,. Kurangnya efisiensi waktu dan kinerja yang buruk diperbaiki dan ditulis ulang dari inti PHP 3.

Dengan penambahan fitur baru, seperti session, output buffering dan penanganan input, menjadikan PHP 4 aman dari berbagai jenis bahasa pemograman berbasis web. Selain itu, inti perbedaan mereka terletak pada penggunaan Zend Engine. Zend Engine merupakan inti dari PHP. Sebagian dari inti PHP, secara fungsional bertugas menangani input, menterjemahkan dan mengeksekusinya. Ia juga berperan menterjemahkan fungsi.

Pada 5 muncul Pada Juni 2004, Zend merilis 5.0. untuk menangani kelemahan-kelemahan yang terdapat pada versi sebelumnya. PHP versi 5 dapat penggunaan PHP untuk OOP (Object Oreiented Programming).(Syafii,2005) 2.3.3. Skrip PHP

Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. Suatu akan

dikenali sebagai skrip PHP bila diapit oleh tanda: a. <?php……?>

b. <?...?>

Skrip yang dibuat dengan PHP disimpan dengan nama file dan diikuti dengan ekstensi*php misalnya : contoh.php. Bila skrip PHP diakses melalui komputer lokal maka file PHP disimpan di folder htdocs di local web server. Sama halnya dengan penamaan dokumen HTML, pemberian nama dokumen yang sama tetapi dituliskan dengan case yang berbeda akan dianggap sebagai dokumen yang berbeda, misalnya contoh.php akan berbeda dengan CONTOH.php atau Contoh.php. Skrip PHP dapat disisipkan dibagi manapun dalam dokumen HTML, begitu pula sebaliknya skrip HTML dapat diletakkan diantara skrip PHP.

2.3.4. CSS (Cascading Style Sheets)

CSS ( Cascading Style Sheets ) digunakan dalam kode HTML ( Hypertext

Markup Language ) untuk menciptakan suatu kumpulan Style yang terkadang

dapat digunakan untuk memperluas kemampuan HTML ( Hypertext Markup

Language ) yang artinya melalui CSS ( Cascading Style Sheets ) ini kita dapat.

CSS (Cascading Style Sheet) adalah bahasa yang digunakan untuk format tampilan HTML (Hypertext Markup Language), bahasa yang direkomendasikan W3C (World Wide Web Consortium) untuk melukiskan gaya seperti huruf, warna, ukuran, jarak, posisi pada dokumen-dokumen web. CSS (Cascading Style Sheet) sangat membantu para web designer untuk memperindah halaman web template.

CSS (Cascading Style Sheet) sama fungsinya dengan cara format HTML

(Hypertext Markup Language) biasa, namun CSS (Cascading Style Sheet)

mempunyai lebih banyak elemen yang bisa kita atur. Tag table punya elemen

lebih detail lagi seperti : border-top, border-right, border-bottom, border-left. artinya lebih kompleks karena memungkinkan kita membuat sisi border yang berbeda.

2.3.5. Pr ogr am Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang

multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL

AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi

GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi

komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL, Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty" Widenius.

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured

Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan server

daemon MySQL di sisi sever dan berbagai macam program serta library yang

berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku mampu

menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data (Sunarfrihantono, 2003).

Menurut Saputro (2003) mengemukakan bahwa MySQL merupakan

database server di mana pemrosesan data terjadi di server, dan client hanya

mengirim data serta meminta data. Oleh karena pemrosesan terjadi di server

sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan dapat dilakukan di mana saja oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server. Lain halnya dengan database desktop di mana segala pemrosesan data seperti penambahan data ataupun penghapusan data harus dilakukan pada komputer yang bersangkutan.

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal kepopulerannya disebabkan karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya yang cukup dikenal oleh kalangan luas. Selain itu, ia bersifat open source atau free (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada windows, yang bersifat

Shareware atau perlu membayar setelah melakukan evaluasi dan memutuskan

untuk digunakan untuk keperluan produksi). (Kadir. Abdul, 2002, 2003).

Bahasa SQL pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang susun secara logika merupakan struktur dua dimensi terdiri dari baris (row atau

record) dan kolom (column atau field). Sedangkan dalam sebuah database dapat

terdiri dari beberapa table. Kolom-kolom tersebut berisi sekumpulan atribut-atribut apa saja yang akan disimpan pada sebuah database, sedangkan baris-baris berisi data-data yang disimpan, jadi semakin banyak data yang akan disimpan

maka semakin banyak pula baris-baris yang muncul dan tersusun sesuai masukan data yang dibuat.

Dibawah ini merupakan cara bagaimana menghubungkan antara PHP dengan MySQL, yaitu

File utama.php: <? php function open_connection(){ $host=”localhost”;$username=”root”; $password=””; $databasename=”privatdb”; $link=mysql_connect($host,$username,$password) Or die

("Database tidak dapat dihubungkan!"); mysql_select_db($databasename,$link); return $link;}

?>

Isi dari variabel $host, $username, $password dan $databasename dapat disesuaikan dengan setting pada MySQLserver yang ada.

2.3.6. Konektivitas PHP-Mysql

Pembahasan mengenai MySQL secara khusus tidak akan dilakukan disini. Sebab pada penulisan ini, penulis ingin memfokuskan penggunaan MySQL melalui bahasa pemrograman PHP. Dan untuk menjalankan perintah – perintah MySQL dari dalam script bahasa pemrograman PHP dibutuhkan beberapa fungsi koneksi tersendiri. Adapun beberapa fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

a) mysql_connect( )

PHP menyediakan fungsi ini untuk membuat koneksi ke MySQL server. Fungsi ini membutuhkan tiga buah argumen : hostname, Database username,

dan Database user password.

mysql

_connect (“hostname”, ”Database user name” ,

Database user password”) ;

b) mysql_select_db( )

Fungsi ini digunakan untuk memilih Database yang akan digunakan. Fungsi ini membutuhkan dua buah argumen : nama Database dan variabel link.

mysql

_select_db(“nama_Database”)

c) mysql_quer y( )

Fungsi ini digunakan untuk melakukan query terhadap Database yang terpilih. Fungsi ini membutuhkan sebuah argumen, yaitu query. Fungsi ini hanya dapat dilakukan jika user telah melakukan koneksi ke MySQL dan memilih Database yang akan digunakan.

$hasi

Dokumen terkait