• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN UMUM WAKTU SALAT

D. Data-Data Perhitungan Waktu Salat

Untuk melakukan perhitungan waktu salat disuatu tempat dibutuhkan data-data yang berhubungan dengan tempat itu maupun yang berkaitan dengan Matahari.

1. Lintang Tempat

Jarak sepanjang meridian Bumi diukur dari khatulistiwa sampai suatu tempat dimaksud. Lintang tempat minimal 0⁰ dan maksimal 90⁰. Bagi tempat-tempat dibelahan Bumi utara diberi tanda positif, sedangkan di belahan Bumi selatan diberi tanda negatif. Lintang ini dalam bahasa inggris bisa di istilahkan latitude dan dalam bahasa arab di istilahkan Urd al-Balad, sedangkan Siradj Dahlan mengistilahkan dengan malang. Dalam astronomi lintang tempat di beri tanda dengan huruf Yunani phi (π).51

Lintang tempat dapat diperoleh data-datanya melalui menghitungnya atau dapat dicari melalui Global Posision System (GPS), google earth, google map, peta, tabel dan lain-lain.

2. Bujur Tempat

jarak yang diukur sepanjang busur ekuator dari bujur yang melalui kota Greenwich sampai bujur yang melalui tempat /negeri yang

50 Musonnif, Ilmu Falak..., h.71.

51

dimaksud. Bujur tempat ini dalam bahasa inggris biasa di istilahkan dengan longitude dan dalam bahasa arab di istilahkan Thul al-Balad, sedangkan Siradj Dahlan mengistilahkan moedjoer, tanda astronominya

(lambda).52 Dengan adanya pembagian bujur ini maka pembagian waktu tempat-tempat di Bumi dapat dilakukan, yaitu setiap 15⁰ merupakan satu zona waktu. Untuk Indonesia terdapat 3 zona waktu yaitu WIB, WITA, dan WIT.

3. Deklinasi Matahari

Deklinasi Matahari atau mail syams adalah Jarak sepanjang lingkaran deklinasi di hitung dari equator sampai Matahari.53 Deklinasi Matahari yang dimaksud adalah deklinasi Matahari yang terlihat bukan deklinasi Matahari yang hakiki. Bila nilai deklinasi positif berarti Matahari berada di sebelah utara equator, tapi bila nilai deklinasi negatif berarti Matahari berada di sebelah selatan equator.54

Ketika Matahari melintasi khatulistiwa maka deklinasinya adalah 0⁰ hal ini terjadi sekitar tanggal 21 Maret dan tanggal 23 September. Deklinasi terjauh Matahari adalah +23⁰ 27’ di titik balik utara sekitar tanggal 21 Juni, dan - 23⁰ 27’ di titik balik selatan sekitar tanggal 22 Desember.55

4. Equation Of Time

52 Azhari, Ensiklopedi..., h. 47.

53 Khazin, Kamus Ilmu Falak..., h. 52.

54

Kementerian Agama RI, Ephemeris Hisab Rukyat 2018, Jakarta: Direktorat Urusan Agama Islam Dan Pembinaan Syariah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, 2018, h. 2.

55

Equation of time atau dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai

perata waktu adalah selisih antara waktu kulminasi Matahari hakiki dengan waktu kulminasi Matahari rata-rata simbolnya adalah “e”.56

Equation of time positif (+) saat pukul 12.00 Matahari sudah

melewati titik kulminasi atas, dan negatif (-) saat pukul 12.00 Matahari belum melewati titik kulminasi atas.57

5. Ketinggian Tempat

Tinggi tempat adalah ketinggian yang diukur di atas Permukaan Laut (DPL). Ketika melakukan pengukuran ketinggian tempat maka menggunakan satuan meter atau sering disebut meter di atas permukaan laut. Ketinggian tempat dikenal juga dengan istilah beda tinggi, yaitu beda nilai ketinggian antara dataran yang dijadikan referensi dengan tempat tertentu yang di ukur di atas permukaan laut.58

Ketinggian tempat ini akan mempengaruhi kerendahan ufuk (dip) karena semakin tinggi kedudukan pengamat, maka akan semakin besar nilai kerendahan ufuk. sehingga tempat yang berada lebih tinggi akan menyaksikan benda langit terbit lebih dahulu, serta menyaksikan benda langit terbenam lebih akhir.59 Ketinggian tempat yang mempengaruhi kerendahan ufuk yang diamati (ufuk mar’i), selanjutnya akan berdampak pada posisi Matahari kemudian akan mempengaruhi

56 Kementerian Agama RI, Ephemeris Hisab ..., h. 2.

57 Hambali, Ilmu Falak 1..., h. 92.

58 Encep Abdul Rojak, Dkk, “Koreksi Ketinggian Tempat Terhadap Fikih Waktu Salat: Analisis Jadwal Waktu Salat Kota Bandung”, dalam Al- Ahkam, Vol 27, no. 2, Oktober 2017, h. 254.

59

Rinto Anugraha, Mekanika Benda Langit, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 2012, h. 88.

juga pada sudut waktu Matahari. Sehingga tidak bisa dipungkiri ketinggian tempat dikatakan berpengaruh pada jadwal waktu salat yang berhubungan dengan kerendahan ufuk. Jadwal waktu salat yang tidak memakai koreksi ketinggian tempat menyebabkan kesamaan waktu salat antara yang berada di tempat yang lebih tinggi dan yang berada di tempat lebih rendah padahal adanya perbedaan ketika melihat Matahari terbit dan tebenam.

6. Zona waktu

Zona waktu atau dalam astronomi dikenal dengan time zone adalah waktu yang digunakan di suatu daerah atau wilayah yang berpedoman pada bujur atau meridian perkelipatan 15⁰. Misalnya WIB = 150⁰, WITA = 120⁰, dan WIT = 135⁰.60 Zona waktu ini berperang dalam menyusunan jadwal waktu salat, karena waktu yang digunakan berbasis pada waktu daerah. Sedangkan yang dihitung dalam waktu salat adalah fenomena yang terjadi pada daerah tertentu yang ditunjukkan oleh koordinat tersebut. oleh karena itu perlu adanya koreksi waktu daerah dengan waktu setempat.61

7. Semidiameter

Semidiameter adalah jarak antara piringan benda langit dengan piringan luarnya titik, atau seperdua garis tengah piringan benda

60 Khazin, Kamus Ilmu Falak..., Hlm. 90.

61Moelki Fahmi Ardiansyah “Implementasi Koordinat tengah Kabupaten atau Kota dalam Perhitungan Waktu Salat”, dalam Al-Ahkam, Vol 27, no. 2, Oktober 2017, h. 227.

langit.62 Semakin jauh jarak Bumi dan Matahari maka semakin kecil pula semidiamter Mataharinya begitu juga sebaliknya.

8. Refraksi

Dalam bahasa arab refraksi di istilahkan dengan Daqoiq Al –

Ikhtilaf, sedangkan dalam bahasa inggris di sebut Refraction. Refraksi

adalah perbedaan tinggi suatu benda langit yang dilihat dengan tinggi sebenarnya disebabkan adanya pembiasan sinar. Pembiasan ini terjadi karena sinar yang dipancarkan tersebut datang kemata melalui lapisan atmosfer yang berbeda-beda tingkat kerenggangan udaranya, sehingga posisi setiap benda langit terlihat lebih tinggi dari posisi sebenarnya. Benda langit yang sedang menempati titik zenit refraksinya 0⁰. Semakin rendah posisi suatu benda langit, refraksinya semakin besar, dan nilai yang paling besar dalam refraksi adalah sekitar 34⁰30’. Pada saat piringan atas benda langit itu bersinggungan dengan kaki langit.63 9. Kerendahan Ufuk

Kerendahan ufuk adalah perbedaan kedudukan antara ufuk yang sebenarnya (hakiki) dan ufuk yang terlihat (mar’i) oleh seorang pengamat, Dalam astronomi disebut Dip.64 Untuk mencari Dip digunakan rumus dip = 0⁰ 1,76’√tinggi tempat.

62 Khazin, Kamus Ilmu Falak..., h. 61.

63 Azhari, Ensiklopedi..., h. 180.

64

10. Ikhtiyat

Ikhtiyat adalah suatu langkah pengamanan dengan cara

menambahkan atau mengurangkan waktu agar jadwal waktu salat tidak mendahului awal waktu atau melampaui akhir waktu.65 Tujuan ikhtiyat adalah untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam perhitungan. Nilai

ikhtiyat berkisar antara 1 – 4 menit, tetapi karena semakin presisinya

perhitungan yang ada saat ini maka dianjurkan untuk menggunakan

ikhtiyat tidak lebih dari 2 menit kecuali untuk waktu Zuhur.66

Setelah data-data tersedia kemudian dilakukan perhitungan waktu salat ke dalam rumus rumus. Dalam menghitung waktu salat pertama kali adalah menghitung sudut waktu Matahari yang biasa dilambangkan dengan huruf t. Sudut waktu Matahari ini yang mengkonversi sudut ketinggian Matahari menjadi satuan waktu dan selanjutnya diubah menjadi satuan jam. Adapun rumus mencari sudut waktu adalah sebagai berikut.

Cos t = -tanΦ . tan δ + sin h / cosΦ / cos δ67

Hasil dari perhitungan sudut waktu kemudian di ubah menjadi satuan jam yang selanjutnya bisa di konversi menjadi waktu daerah yang di inginkan.

65

Susiknan Azhari, Ilmu Falak Perjumpaan Khazanah Islam dan Sains Modern, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah , 2011, h. 73.

66 Musonnif, Ilmu Falak..., h. 66.

67

39

HISAB WAKTU SALAT DALAM WEBSITE LEMBAGA FALAKIYAH