• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Guru dan Karyawan MTs Nurul Huda Sedati

E. Teknik Analisis Data

6. Data Guru dan Karyawan MTs Nurul Huda Sedati

66

6. Data Guru dan Karyawan Mts Nurul Huda Sedati Tabel 4.2

Data Guru dan Karyawan Mts Nurul Huda Sedati

NO NAMA NO NAMA

1. Drs. H. Misbahuddin, MM 2.

M. Muhibbudin Athth, S.HI, M. Pd.I

3. H. Abu Choiri, S. Pd.I 4. Drs. Sugijanto

5. Siti Mas‟ulah, S.Pd 6. Dra. Hj. Lilik Nasuhah

7. H. M. Irfan Fadlly, SH 8. P. Tarmudji

9. Durrotul Wachda, S.Pd 10. Syaikhullah Kh. S.Pd, M.Pd

11. M. Iksan, S.Sos 12. Dra. Mafruchah

13. Khoirul Bariyah, S.Pd 14. K. Abd. Rochim

15. Drs. H. M. Syuaib M, S.Pd, 16. M. Hamdani Halim

17. Heny Setiyawati, S.Pd 18. Drs. H. Kantoro A

19. Heru Sujanto, S.Pd 20. M. Syihabbuddin, S.Pd.

21. Dian Suryani RA,S.S.M.Pd 22. Dedik Kurniawan

23. Dzulkifli, S.Psi. M.Si 24. Lilik Maimunah, S.Ag

25. Eka Maulida 26. Anis Budiman, S.HI, M.Pd.

27. Naily Iktafa Ni‟am, S.Si 28. F. Rohillah, S.Pd.I

29. Imam Abd. Rahman, S.Pd.I 30. Eny Sulistiowati, S.Pd

31. Hj. Muhibah, S.Psi, M. Si 32. Teguh Basuki, M.Pd

67

35. Warsidi Adjis, S.Pd 36. Ulfatun Ni‟mah, S.Ag

37. Hj. R. Ummah, S.Pd.I 38. Lailil Hariati, S. Pd.I

39. M. Hilmi Masruri 40. M. Baitir Rozaq, S.Pd

41. Rizqiyah Irsyadah, S.Pd 42. Luluk Kurnia, S. S.

43. Dewi istianah sari, S.Pd 44. Hj. Jari fadjariah, S.Pd

45. Hasan Bisri 46. Mihmidati Farchan, S.EI.

47. Sulaihan Ghoni 48. Fatkhur Rohman, S.Pd

49. Anik Mufidah, S.Si 50. Sulaihan Ghoni

51. Abd. Halim 52. Achmad Syafi‟an, S.Pd.I

B. Penyajian Data Dan Analisis Data 1. Penyajian Data

a. Data Hasil Wawancara

Wawancara ini salah satu teknik pengumpulan data dimana penulis menggali informasi dengan tanya jawab kepada guru mapel akidah akhlak. Wawancara ini mengenai bagaimana budaya tashofaha dan perilaku siswa MTs Nurul Huda Sedati. Hasil Tanya jawab sebagai berikut:

1) Apakah Budaya Tashofaha Di Lingkugan Madrasah Ini Dibiasakan Atau Memang Sudah Ada Dengan Sendirinya ?

Jawaban: MTs Nurul Huda ini adalah sebagian dari lembaga yang ada di Yayasan Nurul Huda Kalanganyar Sedati. Yayasan Nurul Huda ini terdiri dari RA/TK Nurul Huda, MI Lil Banin-Banat, MTs Nurul Huda

68

dan MA Nurul Huda. Budaya tashofaha yang terjadi di lingkungan madrasah ini sudah dibiasakan sejak di masa RA sehingga sangat mudah terbawa sampai di jenjang MTs. Karena pembiasaan tashofaha termasuk pembiasaan yang sederhana dan mudah dilakukan oleh siswa-siswi. Dan untuk siswa yang bukan alumni MI Lil Banat-Banin tinggal mengikuti apa yang menjadi kebiasaan yang ada di lingkungan madrasah.

2) Bagaimana Budaya Tashofaha Yang Biasa Terjadi Di Lingkungan Madrasah ?

Jawaban: Budaya tashofaha atau bersalaman termasuk hal yang sering kita jumpai jika kita berada di lingkungan madrasah. Budaya tashofaha ini selalu dilakukan setiap ada seorang siswa yang bertemu dengan guru. Secara formal bersalaman dengn guru diwajbkan bagi setiap murid ketika di setiap awal dan akhir pergantian jam. Namun secara non formal para siswa sering melakukannya ketika diluar jam pelajaran. Disitulah kita merasakan bagaimana budaya tashofaha sering kita jumpai jika berada di lingkungan madrasah khususnya lingkungan MTs Nurul Huda.

3) Apakah Sejauh Ini Siswa Mts Mempunyai Perilaku Yang Baik ? Jawaban: Tentunya berperilaku baik, perilaku siswa siswi MTs sangat dipantau oleh pihak madrasah. Karena itu se nakal-nakalnya siswa Nurul Huda tidak se nakal anak yang diluar sana, walaupun secara pengawasan bapak ibu guru hanya bisa memantau di sekolah namun

69

jika ada perilaku siswa Nurul Huda yang kurang berkenan dan masih ada sangkut pautnya dengan madrasah bisa dilaporkan pada waka kesiswaan dan yang bertugas.

4) Menurut Anda, Apakah Dengan Budaya Salaman Berpengaruh Terhadap Perilaku Siswa ?

Jawaban: Sangat berpengaruh pada perilaku siswa karena dengan budaya salaman yang biasa mereka lakukan sedikit banyak mencerminkan akhlaknya ketika bersama dengan guru ataupun dengan orang yang lebih tua. Walaupun anak tersebut termasuk tergolong siswa yang nakal, namun mereka masih bisa dikatakan berperilaku baik. Cara mereka bersalaman juga dengan menundukkan kepala dan itu termasuk nilai ples tersendiri mengenai perilakunya. 5) Apakah Dengan Budaya Salaman Ini Membuat Perilaku Siswa

Menjadi Lebih Baik ?

Jawaban: Tentu membuat mereka berperilaku dengan baik. Salah satu yang bisa kita lihat adalah ketawadhu‟an mereka dan cara menghormati orang yang lebh tua khususnya guru dan orang tua. Berbicara mengenai tawadhu‟, para siswa lebih menunjukkan rasa hormat dan taatnya kepada guru yang disukainya. Misal diperintahkan sesuatu oleh guru yang diidolakan maka siswa tersebut melakukannya denan sangat ikhlas kare na pada dasarnya mereka mengidolakan guru tersebut. Berbeda halnya jika diberi perintah oleh guru yang kurang disukai atau killer, mereka melakukan apa yang diperintahkan

70

namun biasanya atas dasar takut diukum atau dimarahi jadi intinya kurang ikhlas dari hati.

b. Data Tentang Budaya Tashofaha (X)

Untuk menentukan nilai kuantitatif dari budaya tashofaha yakni dengan merekap hasil angket. Dapat dilihat sebagai berikut:

Hasil angket dari budaya tashofaha adalah :

Tabel 4.3

Data Tentang Budaya Tashofaha (X)

NO JAWAB NILAI JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 3 2 1 1. 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 6 4 0 0 36 2. 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 8 2 0 0 38 3. 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 6 4 0 0 36 4. 4 1 4 4 4 4 4 3 3 3 6 3 0 1 33 5. 3 1 3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 0 1 33 6. 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 6 4 0 0 36 7. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 7 3 0 0 37

71 8. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 7 3 0 0 37 9. 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 7 3 0 0 37 10. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 7 3 0 0 37 11. 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 8 0 1 1 35 12. 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 8 1 1 0 36 13. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 9 1 0 0 39 14. 3 1 3 4 4 3 4 3 4 4 5 4 0 1 33 15. 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 8 2 0 0 38 16. 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 7 2 1 0 36 17. 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 8 0 1 1 35 18. 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 7 3 0 0 37 19. 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 6 0 0 34 20. 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 8 1 1 0 37 21. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 9 1 0 0 39 22. 4 4 2 4 4 4 2 4 4 2 7 0 3 0 34 23. 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 7 3 0 0 37 24. 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 8 2 0 0 38 25. 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 7 1 2 0 35

72 26. 3 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 7 0 1 34 27. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 9 1 0 0 39 28. 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 9 0 1 0 38 29. 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 5 1 0 33 30. 3 2 2 4 2 4 4 3 3 4 4 3 3 0 27

Table diatas merupakan data dari hasil angket yang diambil dari 30 responden dengan 10 soal tentang varabel X yakni budaya tashofaha. Penulis mengambil responden siswa dengan teknik simpel random sampling.

c. Data Tentang Akhlakul Karimah (Y)

Untuk menentukan nilai kuantitatif dari budaya tashofaha yakni dengan merekap hasil angket. Dapat dilihat sebagai berikut:

73

Tabel 4.4

Data Tentang Pemeliharaan Akhlakul Karimah (Y)

NO JAWAB NILAI JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 4 3 2 1 1. 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 6 3 1 0 35 2. 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 7 2 1 0 36 3. 3 1 4 4 2 4 4 4 4 2 7 1 1 1 34 4. 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 7 2 0 1 35 5. 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 9 0 0 31 6. 4 1 4 3 4 4 4 4 4 2 7 1 1 1 34 7. 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 8 1 0 30 8. 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 7 3 0 0 37 9. 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 6 1 0 32 10. 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 7 1 0 31 11. 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 9 1 0 0 39 12. 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 6 3 1 0 35

74 13. 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 6 3 1 0 35 14. 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 6 1 0 32 15. 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 5 1 0 33 16. 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 5 4 1 0 34 17. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 9 0 1 0 38 18. 4 2 4 2 4 4 3 4 4 2 7 1 3 0 37 19. 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 7 2 1 0 36 20. 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 8 2 0 0 38 21. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 0 0 0 40 22. 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 8 0 2 0 36 23. 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 7 0 0 33 24. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 0 0 0 40 25. 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 7 1 2 0 35 26. 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 7 2 1 0 36 27. 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 6 4 0 0 36

75

28. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10 0 0 0 40

29. 4 4 4 2 3 2 2 3 4 2 4 2 4 0 30

30. 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 6 0 0 34

Table diatas merupakan data dari hasil angket yang diambil dari 30 responden dengan 10 soal tentang varabel Y yakni akhlakul karimah. Penulis mengambil responden siswa dengan teknik simpel random sampling.

2. Analisis Regresi Linier a. Deskripsi Data

Dibawah ini akan kami paparkan mengenai tabel dari data uji deskriptif:

Tabel 4.5 Deskripsi Data Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Budaya Tashofaha 30 27.00 39.00 35.8000 2.49689 Pemeliharaan Akhlakul Karimah 30 30.00 40.00 35.0667 2.83978 Valid N (listwise) 30

Dari tabel diatas dapat kita analisis skor minimal dari variabel X dengan jumlah responden sebanyak 30 orang adalah 27, skor maksimalnya

76

adalah 39 dengan rata-rata 35.8000 dan standar deviasinya 2.49689. Kemudian skor minimal dari variabel Y dengan 30 responden adalah 30 dan skor maksimalnya 40 dengan rata-rata 35.0667 dan 2.83978 standar deviasinya.

b. Uji Hipotesis

Tabel 4.6 Uji Hipotesis

Pada tabel diatas menjelaskan bahwa r adalah nilai korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) dan nilai korelasinya adalah 0,299. Dari nilai korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel dalam kategori kurang. Tabel diatas juga menjelaskan R Square atau Koefisien Determinasi menjelaskan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dan nilai Koefisien Determinasi nya adalah 8,9% Jadi variabel bebas (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) sebesar 8,9%. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .299a .089 .057 2.75820

77

c. Uji t

1) Perumusan hipotesis

Ha : Ada pengaruh pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul karimah siswa MTs Nurul Huda sedati.

Ho : Tidak ada Pengaruh pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul karimah siswa MTs Nurul Huda Sedati

Tabel 4.7 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 22.909 7.361 3.112 .004 Budaya Tashofaha .340 .205 .299 1.656 .109

a. Dependent Variable: Akhlakul Karimah

2) Mencari

a) Taraf signifikan = 5%:2= 0,05:2= 0,025

b) Derajat bebas (degree of fredom)= n(jumlah responden)-k(jumlah variabel=30-2= 28 dari data yang diperoleh dari titik presentase distribusi t (terlampir)yang disesuaikan dengan taraf signifikan dan

78

derajat bebas (degree of freedom), maka t tabel pada penelitian ini adalah 2.04841.

c) Mencari

Dari tabel diatas diketahui bahwa t hitungnya adalah 1.656. d) Pengambilan keputusan

Jika lebih besar dari maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dari hasil perhitungan diatas = 1.656, sedangkan dengan taraf signifikan 0.025 dan db=30 adalah 2.04841. Jadi dapat disimpulkan bahwa > . Maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak untuk pengujian kedua variabel.

e) Kesimpulan

Dari perhitungan diatas menjelaskan bahwa Ha ditolak maka variabel X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Dari hasil hipotesis tersebut terbukti bahwa “Tidak terdapat pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul karimah siswa MTs Nurul Huda Sedati.”

BAB V PEMBAHASAN

A. PENGARUH BUDAYA TASHOFAHA TERHADAP AKHLAKUL KARIMAH SISWA MTS NURUL HUDA SEDATI

Koentjaraningrat memberikan definisi mengenai budaya sebagai sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri sendiri dengan belajar. Kebudayaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia melalui sebuah proses yang cukup panjang maka bisa dikatakan budaya adalah suatu pembiasaan.

Tashofaha berasal dari asal kata bahasa Arab dalam bentuk fi‟il madhi

َحَفبَص

ُحِفبَصُي

yang artinya berjabat tangan. Berjabat tangan merupakan salah

satu bentuk keramahan, kerendahan dan kelembutan hati. Orang yang berhati lembut akan selalu membiasakan dirinya untuk berjabat tangan sesamanya. Berjabat tangan juga memberikan pengaruh positif yakni dapat menghilangkan permusuhan sekaligus penyakit kedengkian yang ada pada diri masing-masing.

Dalam penelitian ini menggunakan kata “pemeliharaan”. Maksud dari penggunaan kata tersebut berdasarkan Pengalaman Praktek Lapangan (PPL) penulis di lingkungan MTs Nurul Huda para siswanya sudah termasuk mempunyai akhlakul karimah

Akhlakul karimah berasal dari dua kata yaitu akhlak dan karimah. Kata akhlak berasal dari bahasa arab, dari jamak kata Khuluq yang artinya “budi pekerti”, perangai, tingkah laku”. Tabiat atau watak dilahirkan karena hasil

80

perbuatan yang diulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan. Pengertian akhlak dalam KBBI diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan.

Nilai-nilai akhlakul karimah hendaknya ditanamkan sejak dini melalui pembelajaran pendidikan agama Islam dan diawali dalam lingkungan keluarga melalui pembiasan. Dari kebiasaan tersebut dikembangkan di sekolah dan diimplementasikan dalam pola pergaulan hidup sehari-hari.

Dan akhlakul karimah siswa yang dimaksud oleh penulis adalah mengenai bagaimana cara siswa menghormati, menjaga hubungan persaudaraan Atau silaturrahmi dan cara bertutur kata dengan orang yang lebih tua termasuk guru dan orang tua.

MTs Nurul Huda merupakan lembaga pendidikan swasta namun mempunyai kekuatan lebih untuk mempertahankan konsistensi madrasah di tengah masyarakat mayoritas pelalut (tambak) berbagai kegiatan, budaya ataupun kebiasaan sederhana di lingkungan madrasah bertujuan untuk menjadikan siswa siswinya tidak hanya berilmu pengetahuan namun juga memiliki akhlakul karimah. Salah satunya adalah tashofaha atau berjabat tangan.

Budaya tashofaha di madrasah ini berbeda dengan lainnya. Berjabat tangan ini dilakukan oleh guru dan murid tidak hanya pada masuk dan pulang sekolah namun juga di setiap saat mereka bertemu ketika KBM berlangsung ataupun di lar KBM bahkan juga di luar lingkungan madrasah.

Penulis melaukan penelitian mengenai pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul karimah siswa MTs Nurul Huda sedati dengan teknik

81

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan angket (kuisioner). Kemudian menganalisa data dengan rumusan regresi linear sederhana. Ada perbedaan hasil penelitian dari teknik pengumpulan data wawancara dengan teknik pengumpulan data dalam bentuk kuisioner. Dimana sasaran wawancara kepada guru mata pelajaran akidah akhlak yang mana beliau pasti memantau bagaimana akhlak keseharian siswa. Dan sasaran penyebaran angket kepada 30 responden dari 10 siswa dari setiap kelas 9A1, 9A2 dan 9B.

Hasil wawancara mengatakan bahwa budaya tashofaha mempunyai pengaruh terhadap akhlakul karimah siswa. Pembiasan bersalaman sedikit banyak menjadikan siswa untuk berlatih bagaimana dia berperilaku terhadap orang yang lebih tua khususnya pada orang tua dan guru. Walaupun anak tersebut termasuk tergolong siswa yang nakal, namun mereka masih bisa dikatakan berperilaku baik. Cara mereka bersalaman juga dengan menundukkan kepala dan itu termasuk nilai ples tersendiri mengenai perilakunya. Budaya tashofaha juga selalu dilakukan setiap siswa bertemu dengan guru dan diwajibkan ketika di setiap awal dan akhir pergantian jam.

Namun berbeda halnya dengan hasil penelitian melalui angket kemudian diolah dengan statistik melaluji aplikasi SPSS. Penulis mencari hubungan dan pengaruh dengan deskripsi data, uji hipotesis dan uji t.

Pada tabel uji hipotesis menjelaskan nilai korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) adalah 0,299. Dari nilai korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel dalam kategori kurang. R Square atau Koefisien Determinasi menjelaskan seberapa bagus model regresi

82

yang dibentuk oleh variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dan nilai Koefisien Determinasi nya adalah 8,9% Jadi variabel bebas (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) namun hanya sebesar 8,9%.

Kemudian pada tabel uji t mengatakan jika lebih besar dari maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dari hasil perhitungan ternyata = 1.656, sedangkan dengan taraf signifikan 0.025 dan db=30 adalah 2.04841. Jadi dapat disimpulkan bahwa > . Maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak untuk pengujian kedua variabel.

BAB VI PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari beberapa data yang sudah terkumpul dan analisa yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Budaya Tashofaha

Kebudayaan merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia sehingga kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari dipandang sebagai suatu yang bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan budaya adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya berupa perilaku dan benda yang bersifat nyata, misalnya pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni dll dan secara keselurhan untuk membantu manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam KBBI berjabat tangan adalah saling menyalami, memberi salam dengan dengan saling berjabat tangan ketika saling bertemu; mereka sebelum berpisah. Jabat tangan merupakan kebiasaan yang berlaku universal. Gerakan yang sederhana ini bisa memberikan informasi kuat kepada seseorang melebihi kata-kata.

84

Budaya tashofaha atau bersalaman termasuk hal yang sering kita jumpai jika kita berada di lingkungan MTs Nurul Huda. Budaya tashofaha ini selalu dilakukan setiap ada seorang siswa yang bertemu dengan guru. Secara formal bersalaman dengn guru diwajbkan bagi setiap murid ketika di setiap awal dan akhir pergantian jam. Namun secara non formal para siswa sering melakukannya ketika diluar jam pelajaran

Budaya tashofaha yang terjadi di lingkungan madrasah ini sudah dibiasakan sejak di masa RA sehingga sangat mudah terbawa sampai di jenjang MTs. Karena pembiasaan tashofaha termasuk pembiasaan yang sederhana dan mudah dilakukan oleh siswa-siswi

2. Akhlakul Karimah Perilaku Siswa

Ibn Maskawaih berpendapat bahwa akhlak merupakan keadaan jiwa seseorang yang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran. Dalam KBBI kata “Mulia” mempunyai makna tinggi (kedudukan, pangkat, martabat), luhur (budi dan sebagainnya).

Secara etimologi atau bahasa akhlakul karimah adalah moral yang mulia atau akhlak yang mulia. Menurut istilah akhlakul karimah atau akhlak yang mulia adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat orang menjadi istimewa.

85

Ruang lingkup akhlak islami adalah sama dengan ruang lingkup ajaran islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak diniyah (Islami) mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap sesama hingga kepada alam atau lingkungan.

Jadi penelitian mengenai bagaimana perilaku baik (mulia) yang muncul dari seorang siswa sebagai salah satu bentuk akhlakul karimah terhadap sesama terutama terhadap guru tanpa memerlukan pemikiran maupun pertimbangan untuk melakukan perilaku baik tersebut.

Salah satu bentuk akhlakul karimah atau akhlak mulia terhadap sesama adalah bersikap hormat (tawadhu‟), lemah lembut, dan menjaga hubungan persaudaraan atau silaturrahi.

3. Pengaruh Budaya Tashofaha Terhadap Akhlakul Karimah Siswa Mts Nurul Huda Sedati

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Pengaruh Budaya Tashofaha Terhadap Akhlakul Karimah Siswa Mts Nurul Huda Sedati. Diperoleh data yakni: Pada tabel uji hipotesis menjelaskan nilai korelasi antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) adalah 0,299. Dari nilai korelasi diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel dalam kategori kurang. R Square atau Koefisien Determinasi menjelaskan seberapa bagus model regresi yang dibentuk oleh variabel bebas

86

(X) dan variabel terikat (Y). Dan nilai Koefisien Determinasi nya adalah 8,9% Jadi variabel bebas (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y) namun hanya sebesar 8,9%.

Jika lebih besar dari maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dari hasil perhitungan diatas = 1.656, sedangkan dengan taraf signifikan 0.025 dan db=30 adalah 2.04841. Jadi dapat disimpulkan bahwa > . Maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak untuk pengujian kedua variabel.

Namun menurut hasil wawancara kepada guru mata pelajaran akidah akhlak yang mana beliau pasti memantau bagaimana akhlak keseharian siswa mengatakan bahwa budaya tashofaha mempunyai pengaruh terhadap akhlakul karimah siswa. Pembiasan bersalaman sedikit banyak menjadikan siswa untuk berlatih bagaimana dia berperilaku terhadap orang yang lebih tua khususnya pada orang tua dan guru. Walaupun anak tersebut termasuk tergolong siswa yang nakal, namun mereka masih bisa dikatakan berperilaku baik. Cara mereka bersalaman juga dengan menundukkan kepala dan itu termasuk nilai ples tersendiri mengenai perilakunya.

Jadi, ada perbedaan hasil penelitian melalui wawanccara dengan hasil analisa data angket dengan teknik statistik. Menurut hasil wawancara ada pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul

87

karimah siswa MTs Nurul Huda Sedati. Akan tetapi menurut perhiungan statistik penulis menyimpulkan tidak terdapat pengaruh budaya tashofaha terhadap akhlakul karimah siswa MTs Nurul Huda Sedati karena pengaruh yang diberikan lemah karena angka prosentase menunjukkan bahwa pengaruhnya hanya 8,9% atau 9%.

B. SARAN

Dari analisa yang telah dilakukan dan dengan melihat hasil penelitian tentang Pengaruh Budaya Tashofaha terhadap Akhlakul Karimah Siswa Mts Nurul Huda Sedati, maka penulis mengharapkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Untuk pihak madrasah: Budaya tashofaha merupakan pembiasan sederhana yang mempunyai pengaruh signifikan. Dengan bersalaman sedikit banyak mencerminkan perilaku/akhlak keseharian mereka khususnya mengenai bagaimana dia bersikap dengan orang yang lebih tua dan ketawadhu‟annya terhadap guru dan juga orang tua.

2. Untuk siswa-siswi: Pembiasaan tashofaha di sekolah diharapkan juga diterapkan ketika berada di rumah. Perilaku yang baik harus dipertahankan terutama berakhlak kepada yang lebih tua.

3. Untuk pengajar: Setiap pengajar mempunyai tanggung jawab moral tersendiri pada setiap siswa. Maka dari itu jadilah uswatun hasanah bagi para siswa karena seorang anak akan mengikuti apa yang sering dia lihat dan dialami.

88

4. Untuk pembaca: Budaya tashofaha bukan suatu hal yang besar dan harus iperhitungkan namun dari yang kecil lah kita bisa memulai semuanya termasuk belajar untuk berakhlakul karimah kepada siapa pun khususnya berperilaku baik terhadap sesama yakni kepada orang tua, guru dan tentnya orang yang lebih tua.

5. Untuk peneliti selanjutnya: penelitian ini pasti memiliki banyak kelemahan. Oleh karena itu diharapkan peneliti selanjutnya dapat melengkapi kelemahan-kelemahan pada penelitian ini dan lebih teliti dalam memilih item-item yang digunakan untuk menggali data.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2012

Abdullah, Yatimin.Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an.

Abuddinnata.Akhlak Tasawuf Edisi 1Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002, Cet IV.

Al Fawaid, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Darul Yaqin, Cet. III 1420.

Al-Ghazali, Ihya’ Uluum Ad-Diin (Beirut: Daar Al Ma‟rifah, t.t), Jilid III. Al-Ghazali, Ihyaa” Uluum Ad-Diin Beirut: Daar Al Ma‟rifah, t.t. jilid III.

Anam, Muh. Arif Saiful.(2014) Pendidikan Karakter: Upaya Membentuk Generasi Berkesadaran Moral”.Jurnal Pendidikan Agama Islam.Vol. 2 No. 2. 2014.

Arifin.Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan KeluargaJakarta: Bulan Bintang,1986.

As, Asmaran.Pengantar Studi AkhlakJakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994. Bin Abdullah Humaid,Shalih.Mausu’ahNadhrah an-Na‟im, Dar

al-Wasilah, Jeddah, 2004, jilid 1.

Bin Muhammad Ghazali,Muhammad.Ihya’ Ulum ad-Din, Dar al-Ma‟rifah,Beirut, tt, jilid 3.

Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

90

Depdiknas, Pusat Bahasa. Kamus Bahasa IndonesiaJakarta: Pusat Bahasa, 2008.

Drajat, Zakiah. Pendidikan Agama dalam Pembinaan MentalJakarta: Bulan Bintang, 1985.

Elly, M Setia.Ilmu Sosial & Budaya Dasar Jakarta: Kencana. 2010. Global Jakarta: Grasindo. 2007.

Gunawan, Heri.Pendidikan Karakter Konsep ImplementasiBandung: Alfabeta,2012.

Haq, Anwarul. Bimingan Remaja Berakhlak Mulia Bandung: Penerbit Marja. 2004

Hasan Tholchah, Muhammad. Dinamika Kehidupan Religius PT Listafariska Putra, 2008ed, ke-5

Hasan, Iqbal.Analisis Data Penelitian dengan StatistikJakarta: PT Bumi Aksara, 2004.

HR Abu Daud (no.5212) dan Tirmizi (no.2727) ia berkata: “Hadits Hasan” dan dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah ash-Shahihah no. 525.

HR Ahmad dalam musnadnya no 8952, al-bukhari dalam al-Adab al-Mufrad no. 273.

HR AShmad dalam musnadnya no 8952, al-Bukhari dalam al-Adab al- Mufrad no. 273.

HR Bukhari (No.5908)

91

HR. al-Bukhari no 6263 dan al-Tirmidzi hadis no 2872. HR. al-Bukhari, 10/378 dan Muslim no. 2321

HR. at-Tirmidzi no. 1987, beliau mengatakan, “Hadits ini hasan.”

Https://lifestyle.kompas.com/read/2015/10/07/105919023/Makna.di.Balik.Jabatta ngan.

Imam, Fauzul.Lensa HatiYogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara, 2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kanta, Surya dkk.(2017) Budaya Organisasi Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Banda Aceh. Jurnal no.1, 56.

Koesoema, Doni A. Pendidikan Karakter: Strategi Mendidik Anak di ZamanGlobalJakarta: Grasindo, 2007.

Elly, M. Setiadi.Ilmu Sosial & Budaya Dasar Jakarta: Kencana, 2010.

Majid, Abdu dkk. Pendidikan Karakter Perspektif IslamBandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Malik No. 1414.

Mardalis.Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposa Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2003.

Dokumen terkait