• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6.1 Data Hasil Identifikasi

Hasil olahan data primer yang merupakan deskripsi kuisioner berdasarkan pendapat 95 responden wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Medan dengan indikator Produk, Harga, Lokasi, Promosi, Orang, Pendukung Fisik, dan Proses diuraikan pada sub bab berikutnya.

6.1.1Karakteristik Responden

Hasil penelitian mengenai karakteristik wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Medan dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Karakteristik Wisatawan

Karakteristik (Orang) (%) Umur 21 – 29 24 25,3 30 – 39 41 43,1 40 – 49 23 24,2 50+ 7 7,4

Jenis Kelamin Laki-laki 50 52,6

Perempuan 45 47,4 Pendidikan SMP 0 0,0 SMU 21 22,1 Universitas 63 66,3 Pasca Sarjana 11 11,6 Asal ASEAN 48 50,5 Asia Pasifik 25 26,3 Eropa 22 23,2 Pekerjaan Pegawai Pemerintah 19 20 Manajer/Eksekutif 24 25,3 Profesor/Pengajar/Peneliti 13 13,7 Pegawai Pabrik 6 6,3 Pengusaha 33 34,7 Pendapatan Perbulan (US $) Up to 361 4 4,2 362 – 482 10 10,5 483 – 602 19 20 603 – 723 23 24,2 724+ 39 41,1

Berdasarkan usia responden dapat dilihat bahwa wisatawan mancanegara (wisman) yang paling banyak yaitu berusia antara 30-39 tahun (43,1%). Hal ini dikarenakan usia tersebut adalah usia yang masih produktif untuk bekerja.

Sementara itu jika didasarkan menurut jenis kelamin, hasil penelitian menunjukkan bahwa wisman yang berjenis kelamin laki-laki sedikit lebih banyak daripada yang berjenis kelamin perempuan. Responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 50 orang (52,6%), sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 45 orang (47,4%).

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas wisman adalah lulusan universitas (66,3%) dan selebihnya adalah lulusan SMU (22,1%) dan lulusan Pasca Sarjana (11,6%).

Sedangkan hasil penelitian berdasarkan negara asal menunjukkan bahwa mayoritas wisman yang berkunjung ke Medan adalah yang berasal dari negara-negara ASEAN yaitu sebanyak 48 responden (50,5%). Hal ini dikarenakan terdapat jalur penerbangan yang langsung menghubungkan negara-negara ASEAN khususnya Malaysia dengan Medan. Responden lainnya berasal dari negara-negara Asia Pasifik sebanyak 25 reponden (26,3%) dan Eropa sebanyak 22 responden (23,2%).

Berdasarkan pekerjaan, wisman yang berkunjung ke Medan paling banyak berprofesi sebagai pengusaha sebanyak 33 responden (34,7%), kemudian manajer/eksekutif sebanyak 24 responden (25,3%), pegawai pemerintah (20%), profesor/pengajar/peneliti (13,7%) dan yang paling sedikit adalah pegawai pabrik sebanyak 6 responden (6,3%).

Pendapatan perbulan wisman yang berkunjung ke Medan diatas US $ 724 (41,1%), US $ 603 sampai dengan US $ 723 (24,2%), antara US $ 483 – US $ 602 (20%), antara US $ 362 – US $ 482 (10,5%) dan yang paling sedikit adalah responden dengan pendapatan perbulan sampai dengan US $ 361 (4,2%). Hal ini menunjukkan bahwa usia produktif merupakan potensi bagi para wisman untuk memliki pendapatan lebih tinggi sehingga memiliki kesempatan untuk melakukan kunjungan wisata.

6.1.2Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk

Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pariwisata atau jasa yang dihasilkan dalam lingkup pariwisata dan jasa tidak diproduksi oleh satu perusahaan melainkan oleh berbagai badan usaha. Disbudpar Kota Medan melakukan pembinaan produk wisata untuk meningkatkan mutu maupun pelayanan dari berbagai unsur produk wisata itu antara lain objek-objek wisata, jasa penginapan (akomodasi), jasa angkutan (transportasi) wisata, dan jasa tur. Pembinaan tersebut berupa:

1. Pemasangan Batu Tulis ( Prasasti ) pada objek wisata unggulan. 2. Perawatan obyek wisata unggulan

3. Renovasi/pemeliharaan gedung bersejarah Istana Maimun

Untuk Variabel produk, pertanyaan yang diajukan kepada responden terdiri dari pengetahuan wisman terhadap objek-objek wisata yang ada di Medan, pendapat wisman mengenai fasilitas transportasi, pendapat wisman mengenai fasilitas akomodasi dan pendapat wisman secara umum mengenai objek-objek wisata yang ada di Medan. Pada pertanyaan pertama yang bertujuan untuk

mengetahui apakah wisman sudah tahu apa saja objek-objek wisata yang ada di Medan, hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.2.

Dari Tabel 6.2 terlihat bahwa sebagian besar responden tahu apa objek-objek wisata yang ada di kota Medan sebelum mereka melakukan kunjungan (33,7%), dan 32,6% menyatakan cukup tahu. Responden lainnya menyatakan sangat tahu (20%), tidak tahu (9,5%) dan sangat tidak tahu (4,2%). Hal ini menunjukkan bahwa produk wisata yang ada di kota Medan cukup dikenal oleh sebagian besar responden.

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wisman yang berkunjung ke Medan berasal dari negara-negara tentangga (ASEAN) yang pada umumnya berasal dari Malaysia dan Singapura sudah pernah melakukan kunjungan wisata ke Sumatera Utara sebelumnya. Dalam kunjungan wisatanya ke Sumatera Utara biasanya Agen Perjalanan Wisata memperkenalkan kota Medan sebagai Ibu Kota sehingga para wisman sedikit banyaknya mengetahui tentang pariwisata kota Medan.

Tabel 6.2 Pengetahuan Wisman tentang Objek-objek Wisata di Medan

Sangat Tahu Tahu Cukup Tahu Tidak Tahu Sangat Tidak Tau Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 19 32 31 9 4 95 Persentase (%) 20 33,7 32,6 9,5 4,2 100 Nilai 95 128 93 18 4 338 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Untuk mengetahui pendapat wisman mengenai fasilitas transportasi yang mereka gunakan selama berwisata di Medan, responden banyak mengatakan cukup baik (42,1%) dan baik (41,1%). Hasil tersebut dikarenakan sebagian besar

responden mengunakan bus pariwisata yang nyaman dan didampingi oleh pemandu wisata yang mampu mengakomodir kebutuhan mereka.

Tabel 6.3 Pendapat Wisman tentang Fasilitas Transportasi

Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 12 39 40 4 0 95 Persentase (%) 12,6 41,1 42,1 4,2 0 100 Nilai 60 156 120 8 0 344 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Pada pertanyaan ketiga yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai fasilitas akomodasi, hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.4.

Tabel 6.4 Pendapat Wisman Mengenai Fasilitas Akomodasi

Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 11 38 36 10 0 95 Persentase (%) 11,6 40 37,9 10,5 0 100 Nilai 55 152 108 20 0 335 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Untuk mengetahui pendapat para wisman mengenai fasilitas akomodasi yang mereka gunakan selama berwisata di kota Medan, responden banyak yang menyatakan bahwa fasilitas akomodasi di Medan sudah baik (40%) dan cukup baik (37,9%). Responden lain menyatakan sangat baik (11,6%) dan tidak baik (10,5%). Hal ini dikarenakan di Medan tersedia hotel-hotel berbintang yang bukan hanya menjual kamar, tapi juga menyediakan fasilitas-fasilitas lainnya seperti

ruang konvensi, fasilitas wifi, fitnes centre, kolam renang, bussiness centre, airline ticket office, ATM, drug store, restoran dan lainnya.

Pada pertanyaan keempat yang bertujuan untuk mengetahui pendapat wisatawan secara umum mengenai objek-objek wisata di medan, hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.5.

Tabel 6.5 Pendapat Wisatawan Secara Umum Tentang Objek-objek Wisata di Medan Sangat Bagus Bagus Cukup Bagus Tidak Bagus Sangat Tidak Bagus Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 5 8 27 47 8 95 Persentase (%) 5,3 8,4 28,4 49,5 8,4 100 Nilai 25 32 81 94 8 240

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Tabel 6.5 memperlihatkan pendapat para wisman mengenai objek-objek wisata di kota Medan secara umum dimana banyak dari responden yang menyatakan tidak bagus (49,5%). Hal dikarenakan kebanyakan objek-objek wisata yang ada di kota Medan kurang terawat dan tidak dikelola dengan maksimal sehingga dilihat secara kemasannya tidak menarik.

6.1.3Jawaban Responden terhadap Variabel Harga

Harga suatu produk ditetapkan untuk mendapatkan laba. Penetapan laba dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai net profit yang selalu diinginkan dan ditargetkan untuk mencapai ROI (Return On Investment) dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan sebagai organisasi pemerintahan bukanlah organisasi yang berorientasi mencari laba. Kebijakan

harga yang dilakukan adalah pembinaan kepada pelaku-pelaku pariwisata dalam bentuk pengaturan/ pengarahan terhadap pentapan harga kepada pengelola objek-objek wisata, pengusaha hotel, dan pengusaha biro perjalanan wisata.

Untuk variabel harga, pertanyaan yang diajukan responden adalah mengenai kesesuaian biaya transportasi dan akomodasi dengan fasilitas dan kesesuaian biaya masuk ke objek wisata dengan kualitas. Pada pertanyaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kesesuaian biaya transporasi dan akomodasi dengan fasilitas, hasil kuisioner tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.6.

Hasil pengisian kuisioner mengenai apakah biaya transportasi dan akomodasi yang digunakan sudah sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan adalah kebanyakan responden menyatakan cukup sesuai (45,3%). Hal ini menunjukkan bahwa menurut pendapat para wisman biaya yang mereka keluarkan untuk transportasi dan akomodasi di Medan cukup sesuai dengan fasilitas yang ditawarkan oleh hotel-hotel dan biro perjalanan wisata. Responden lain menyatakan sesuai (28,4%), sangat sesuai (12,6%), tidak sesuai (10,5%), dan sangat tidak sesuai (3,2%).

Tabel 6.6 Kesesuaian Biaya Transportasi dan Akomodasi dengan Fasilitas

Sangat Sesuai Sesuai Cukup Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 12 27 43 10 3 95 Persentase (%) 12,6 28,4 45,3 10,5 3,2 100 Nilai 60 108 129 20 3 320

Pada pertanyaan kedua yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan dari respoden mengenai kesesuaian biaya masuk ke objek wisata dengan kualitas, hasil kuisioner tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.7.

Pendapat wisman mengenai apakah biaya masuk ke objek wisata yang ada di Medan adalah banyak responden yang menjawab cukup sesuai (36,8%) dan sesuai (34,7%). Responden lainnya menyatakan tidak sesuai (14,8%), dan sangat sesuai (13,7%). Hal ini menunjukkan bahwa meskipun menurut para wisman objek-objek wisata yang ada di Medan tidak bagus, namun hal tersebut cukup sesuai dengan biaya masuk ke objek wisata tersebut.

Tabel 6.7 Kesesuaian Biaya Masuk ke Objek Wisata dengan kualitas

Sangat Sesuai Sesuai Cukup Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 13 33 35 14 0 95 Persentase (%) 13,7 34,7 36,8 14,8 0 100 Nilai 65 132 105 28 0 330

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

6.1.4 Jawaban Responden terhadap Variabel Saluran Distribusi

Saluran distribusi dalam penelitian ini adalah biro-biro perjalanan wisata menjual produk wisata dalam bentuk tur. Pemko Medan melalui Disbudpar kota Medan mendorong biro-biro perjalanan wisata untuk menjual produk wisata Medan berupa city tour. Disamping itu, biro-biro perjalanan wisata tersebut juga didorong untuk melakukan kerjasama dengan biro-biro perjalanan wisata yang ada di luar negri untuk memasarkan produk city tour Medan tersebut.

Untuk ketersediaan biro perjalanan wisata di negara asal para wisman yang menjual produk paket wisata ke kota Medan terlihat pada Tabel 6.8.

Tabel 6.8 Ketersediaan Biro Perjalanan Wisata yang Menjual Paket Wisata Ke Medan Sangat Banyak Banyak Cukup Banyak

Sedikit Tidak Ada Total

Bobot 5 4 3 2 1

Frekuensi 5 29 30 23 8 95 Persentase (%) 5,3 30,5 31,6 24,2 8,4 100 Nilai 25 116 90 46 8 285

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Responden menyatakan cukup banyak (31,6%), banyak (30,5%), sedikit (24,2%), tidak ada (8,4%) dan sangat banyak (5,3%). Hal ini menunjukkan bahwa cukup banyak agen perjalanan wisata di Medan yang menjual produk wisata Medan dengan menggunakan saluran distribusi yaitu biro perjalanan wisata yang ada di negara-negara lain.

6.1.5 Jawaban Responden terhadap Variabel Promosi

Dalam melakukan promosi, Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) membuat iklan melalui media massa seperti majalah, billboard, televisi dan lainnya. Disbudpar Medan juga melakukan promosi melalui brosur yang memperkenalkan berbagai produk wisata yang ada di Medan. Selain itu Disbudpar Medan juga menggunakan humas untuk menekan timbulnya persepsi negatif terhadap produk wisata Medan dan justru dapat meningkatkan citra kota Medan sebagai kota tujuan wisata.

Pada pertanyaan pertama mengenai banyaknya iklan-iklan tentang pariwisata kota Medan yang terdapat di Media Massa seperti majalah, billboard, televisi dan lain-lain, hasil penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 6.9.

menggambarkan bahwa upaya promosi melalui iklan yang dilakukan oleh Disbudpar Medan menurut responden belum sesuai harapan.

Tabel 6.9 Tersedianya Iklan Pariwisata Medan di Media Masa

Sangat Banyak

Banyak Cukup Banyak

Sedikit Tidak Ada Total

Bobot 5 4 3 2 1

Frekuensi 14 19 19 40 3 95 Persentase (%) 14,7 20 20 42,1 3,2 100 Nilai 70 76 57 80 3 286

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Pada pertanyaan kedua yaitu mengenai ketersediaan brosur-brosur mengenai pariwisata kota Medan, hasil kuisionernya dapat dilihat pada Tabel 6.10

Tabel 6.10 Ketersediaan Brosur-brosur Pariwisata Medan

Sangat Banyak

Banyak Cukup Banyak

Sedikit Tidak Ada Total

Bobot 5 4 3 2 1

Frekuensi 15 31 27 22 0 95 Persentase (%) 15,79 32,63 28,42 23,16 0 100 Nilai 75 124 81 44 0 324

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Dari Tabel 6.10 dapat dilihat bahwa sebanyak 32,63% dari responden menyatakan bahwa banyak tersedia brosur yang berisi tentang kepariwisataan kota Medan. Responden lain menyatakan cukup banyak (28,42%), sedikit (23,16%), dan sangat banyak (15,79%). Hal ini menunjukkan bahwa upaya promosi melalui penyebaran brosur sudah dilakukan dengan baik oleh Disbudpar Medan.

Untuk kesan atau citra tentang kota Medan yang tergambar di benak wisman melalui pemberitaan-pemberitaan di media massa dapat dilihat pada Tabel 6.11. Sebanyak 53,7% menyatakan bahwa citra kota Medan cukup baik. Hal ini

menunjukkan bahwa Pemko Medan dan Disbudpar Medan secara khusus mempunyai hubungan yang baik dengan media massa sebagai salah satu alat promosinya. Responden lainnya menyatakan baik (24,2%), tidak baik (10,5%), sangat baik (9,5%) dan sangat tidak baik (2,1%).

Tabel 6.11 Citra Kota Medan yang terlihat di Media Massa

Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 9 23 51 10 2 95 Persentase (%) 9,5 24,2 53,7 10,5 2,1 100 Nilai 45 92 153 20 2 312

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

6.1.6 Jawaban Responden terhadap Variabel Orang (People)

Disbudpar Kota Medan sangat memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para wisman yang datang, dan memperkerjakan tenaga petugas informasi wisata di Disbudpar untuk mendukung program pemasaran pariwisata kota Medan. Kebijakan-kebijakan pemasaran yang dilakukan Disbudpar Medan pada variabel orang adalah:

1. Pelatihan pemandu wisata dan petugas informasi.

2. Pelatihan terhadap supir angkutan pariwisata dan supir taksi.

3. Sosialisasi mengenai pariwisata kota Medan dan pembinaan terhadap masyarakat setempat.

Penilaian responden terhadap variabel orang dapat dilihat dari jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan. Pada pertanyaan pertama yang bertujuan untuk mengetahui kecakapan atau kemampuan pegawai pemerintah, dalam hal ini

pegawai Disbudpar Medan, pendapat pada responden dapat dilihat pada Tabel 6.12.

Tabel 6.12. Kecakapan Pegawai Pemerintah dalam Memberikan Informasi

Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 9 24 48 14 0 95 Persentase (%) 9,5 25,3 50,5 14,7 0 100 Nilai 45 96 144 28 0 313 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Sebanyak 50,5% dari responden menyatakan bahwa kecakapan pegawai pemerintah dalam memberikan informasi cukup baik. Hal ini dikarenakan para pegawai yang ditempatkan sebagai petugas informasi wisata mendapatkan pelatihan secara berkala dengan tujuan agar mereka mampu melayani para wisatawan dalam hal memberikan informasi dengan baik. Responden lain menyatakan baik (25,3%), tidak baik (14,7%), dan sangat baik (9,5%).

Pada pertanyaan kedua yang bertujuan untuk mengetahui pendapat wisman mengenai pelayanan yang diberikan oleh karyawan di bidang pariwisata seperti pemandu wisata, karyawan hotel, karyawan agen perjalanan wisata dan sebagainya, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6.13.

Sebanyak 43,2% dari responden menyatakan cukup puas dengan pelayanan para pelaku pariwisata dan 35,8% dari responden menyatakan puas, yang menyatakan tidak puas sebanyak 11,6%, sangat puas 8,4% dan sebanyak 1,1% menyatakan sangat tidak puas. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam melayani para wisman cukup baik.

Tabel 6.13 Pelayanan Pelaku-pelaku pariwisata Sangat Puas Puas Cukup Puas Tidak Puas Sangat Tidak Puas Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 8 34 41 11 1 95 Persentase (%) 8,4 35,8 43,2 11,6 1,1 100 Nilai 40 136 123 22 1 322

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Untuk penilaian wisman mengenai keramahan masyarakat Medan dapat dilihat pada Tabel 6.14.

Tabel 6.14 Keramahan Masyarakat Medan

Sangat Ramah Ramah Cukup Ramah Tidak Ramah Sangat Tidak Ramah Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 9 18 42 17 9 95 Persentase (%) 9,5 18,9 44,2 17,9 9,5 100 Nilai 45 72 126 34 9 286

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Responden banyak yang menyatakan bahwa masyarakat Medan cukup ramah (44,2%), sedangkan yang menyatakan ramah hanya 18 responden (18,9%) dan tidak ramah (17,9%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Medan cukup ramah terhadap para wisman.

6.1.7 Jawaban Responden terhadap Variabel Proses

Pada pertanyaan pertama yang menanyakan pengalaman wisman selama dalam perjalanan menuju kota Medan sampai pada waktu mereka akan pulang kembali ke negri asal, hasil penelitian menunjukkan bahwa 49,5% dari responden menyatakan bahwa perjalanan mereka cukup nyaman. Sedangkan yang

menyatakan nyaman adalah 35,8% dari responden dan selebihnya dapat dilihat pada Tabel 6.15.

Tabel 6.15 Pengalaman dalam Perjalanan

Sangat Nyaman Nyaman Cukup Nyaman Tidak Nyaman Sangat Tidak Nyaman Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 9 34 47 5 0 95 Persentase (%) 9,5 35,8 49,5 5,3 0 100 Nilai 45 136 141 10 0 322 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Pertanyaan kedua yakni proses pemesanan transportasi dan akomodasi bertujuan untuk mengetahui pendapat para wisman dalam proses pemesanan dapat dilihat pada Tabel 6.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 44,2% dari responden menyatakan mudah dalam proses pemesanan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pemesanan, agen perjalanan wisata melakukan pelayanan yang baik sehingga para wisman tidak merasa kesulitan.

Tabel 6.16 Proses Pemesanan Transportasi dan Akomodasi

Sangat Mudah

Mudah Cukup Mudah

Sulit Sangat Sulit Total

Bobot 5 4 3 2 1

Frekuensi 12 42 33 7 1 95 Persentase (%) 12,6 44,2 34,7 7,4 1,1 100 Nilai 60 84 99 14 1 258 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

6.1.8 Jawaban Responden terhadap Variabel Pendukung Fisik

Kebijakan yang dilakukan Disbudpar kota Medan sehubungan dengan variabel pendukung fisik adalah:

1. Pembuatan plank penunjuk arah ke objek wisata.

2. Membina pengelola objek-objek wisata mengenai pentingnya kebutuhan wisman terhadap ketersediaan sanitasi dan kebersihan serta lahan parkir.

3. Melakukan perawatan atau renovasi pada objek-objek pariwisata, termasuk pendukung fisiknya.

4. Melakukan koordinasi dengan dinas-dinas lain di bawah jajaran Pemko Medan yang terkait dengan kebutuhan-kebutuhan pendukung sektor pariwisata.

Untuk variabel pendukung fisik, pertanyaan yang diajukan kepada responden terdiri atas kebersihan WC umum (toilet), ketersediaan tempat sampah, ketersediaan lahan parkir, dan ketersediaan papan penunjuk jalan.

Pada pertanyaan kedua yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kebersihan WC umum yang ada di tempat-tempat wisata di Medan, hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 6.17.

Tabel 6.17 Kebersihan WC Umum

Sangat Bersih Bersih Cukup Bersih Tidak Bersih Sangat Tidak Bersih Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 6 12 39 36 2 95 Persentase (%) 6,3 12,6 41,1 37,9 2,1 100 Nilai 30 48 117 72 2 269 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Dari Tabel 6.17 dapat dilihat bahwa kebanyakan responden berpendapat bahwa toilet yang ada di tempat-tempat wisata cukup bersih (41,1%), namun

kebersihan toilet-toilet umum yang ada di tempat-tempat wisata belum sepenuhnya memenuhi harapan dari para wisman.

Pada pertanyaan kedua yang bertujuan untuk mengetahui pendapat wisatawan mengenai kemudahan menemukan tempat sampah di tempat-tempat wisata di Medan, hasil kuisionernya dapat dilihat pada Tabel 6.18.

6.18 Kemudahan Menemukan Tempat Sampah

Sangat Mudah Mudah Cukup Mudah Tidak Mudah Sangat Tidak Mudah Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 14 23 40 17 1 95 Persentase (%) 14,7 24,2 42,1 17,9 1,1 100 Nilai 70 136 120 34 1 361 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Untuk pertanyaan tentang kemudahan para wisman dalam menemukan tempat sampah di kota Medan, para wisman banyak menyatakan cukup mudah (42,1%). Hal tersebut menunjukkan bahwa baik pemerintah maupun para pelaku pariwisata cukup memperhatikan kebersihan lingkungan demi kenyamanan para wisatawan.

Untuk pertanyaan ketiga yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai kemudahan dalam menemukan area parkir di Medan, hasil kuisioner tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.19.

Tabel 6.19 Kemudahan menemukan Tempat-tempat Parkir

Sangat Mudah

Mudah Cukup Mudah

Sulit Sangat Sulit Total

Bobot 5 4 3 2 1

Frekuensi 6 24 41 22 2 95 Persentase (%) 6,3 25,3 43,1 23,2 2,1 100 Nilai 30 96 123 44 2 295 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Pada pertanyaan mengenai areal parkir, hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,1% dari responden menyatakan cukup mudah dalam menemukan lahan parkir di Medan, sedangkan yang menyatakan mudah sebanyak 25,3%. Hal ini menunjukkan bahwa di Medan cukup banyak tersedia area-area parkir sehingga para wisman merasa cukup mudah dalam menemukan area parkir. Responden lainnya menyatakan sulit (23,2%), sangat mudah (6,3%) dan sangat sulit (2,1%).

Untuk pertanyaan keempat yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden mengenai kemudahan dalam menemukan papan petunjuk arah, hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.20.

Tabel 6.20 Kemudahan menemukan Papan Petunjuk Arah

Sangat Mudah Mudah Cukup Mudah Tidak Mudah Sangat Tidak Mudah Total Bobot 5 4 3 2 1 Frekuensi 15 33 31 16 0 95 Persentase (%) 15,8 34,7 32,6 16,8 0 100 Nilai 75 132 93 32 0 332 Sumber: Hasil Penelitian 2012 (Data diolah)

Untuk tingkat kemudahan dalam menemukan papan petunjuk arah, para wisman banyak yang menyatakan mudah (34,7%) dan cukup mudah (32,6%). Sedangkan yang menjawab tidak mudah sebanyak 16,8% dan yang menjawab

sangat mudah sebesar 15,8% dari jumlah responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa responden merasa mudah dalam menemukan papan petunjuk arah di kota Medan. Hal ini disebabkan karena pemerintah menyediakan papan petunjuk arah untuk memudahkan para wisatawan ataupun masyarakat dalam mencari lokasi.

Dokumen terkait