• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Data Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran dan Angket Siswa

Selain instrumen tes, dalam penelitian ini digunakan pula instrumen non tes seperti lembar observasi dan angket siswa untuk mendukung data hasil penelitian. Adapun deskripsi data hasil observasi kegiatan pembelajaran dengan model Project Based Learning dan juga angket respon siswa adalah sebagai berikut:

1. Keterlaksanaan Sintaks Model Project Based Learning dalam Kegiatan Pembelajaran

Model Project Based Learning memiliki sintaks yang harus dilaksanakan dalam proses pembelajaran, diantaranya 1) Start with the essential question; 2) Design a plan of project; 3) Create a schedule; 4) Monitoring the students and the progress of project; 5) Assess the outcome; dan 6) Evaluate the experience. Sintaks dalam model pembelajaran ini harus diobservasi untuk mengetahui apakah sintaks tersebut terlaksana atau tidak dalam setiap pembelajaran, sehingga dapat dilihat kemungkinan pengaruhnya terhadap hasil akhir kemampuan analisis siswa. Berikut adalah data hasil observasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran dengan model Project Based Learning yang disajikan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Keterlaksanaan Sintaks Model Project Based Learning7

Sintaks Persentase

keterlaksanaan Kategori Start with the essential questions 100% Sangat baik

7

Sintaks Persentase

keterlaksanaan Kategori Design a plan for the project 100% Sangat baik Create a schedule 100% Sangat baik Monitoring the students and the

progress of the project

100% Sangat baik

Assess the outcome 100% Sangat baik Evaluate the experience 66,7% Cukup

Rata-rata 94,5% Sangat baik

Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sintaks pembelajaran Project Based Learning terlaksana dengan persentase 94,5% yaitu dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran peneliti konsisten menerapkan sintaks model Project Based Learning.

Pada tahap pertama pembelajaran, guru menampilkan gambar-gambar untuk menarik perhatian siswa agar fokus terhadap pembelajaran. Hal ini cukup efektif karena sebagian besar siswa lebih tertarik dengan gambar ataupun video. Sebelum diberikan tugas proyek, siswa terlebih dahulu dibagi menjadi 11 kelompok. Kelompok ditentukan oleh guru. Alasannya agar setiap kelompok heterogen, sehingga masing-masing anggota kelompok dapat saling melengkapi dan belajar dari anggota kelompok yang lain. Pada saat pemberian tugas proyek, diberikan LKS sebagai panduan siswa untuk melaksanakan proyek. Masing-masing kelompok menentukan sendiri topik yang akan dibahas dalam artikel dan desain artikel kelompoknya.

Pembelajaran dengan model Project Based Learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan bertanggung jawab penuh atas pembelajaran. Karena semuanya dilakukan berdasarkan hasil diskusi siswa dengan anggota kelompok maupun dengan guru. Seperti contohnya deadline penyerahan tugas. Bukan guru yang menentukan deadline tersebut tetapi didiskusikan bersama-sama antara guru dan siswa. Hal ini agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas proyek yang mereka kerjakan.

Salah satu tahap dalam Project Based Learning adalah pemberian evaluasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap

anggota kelompok terhadap proyeknya dan juga untuk memberikan informasi kepada kelompok lain. Dalam hal ini bukan hanya perwakilan kelompok saja yang mengerjakan dan menguasai materi proyek tetapi semua anggota kelompok harus menguasai materi proyek yang dibuatnya. Dengan demikian siswa akan lebih aktif untuk mencari referensi, membaca dan menganalisis sumber-sumber yang relevan dengan proyeknya untuk menambah informasi dan pengetahuan. Tetapi masih ada siswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompok, akibatnya siswa kurang menguasai materi proyek. Hal ini dapat terlihat pada saat dilakukan evaluasi dan juga saat presentasi hasil proyek.

Pada akhir pembelajaran, siswa secara personal maupun kelompok diminta untuk memberikan kesan ataupun kendala selama pengerjaan proyek. Tetapi indikator ini tidak tercapai karena waktu pembelajaran yang telah ditentukan tidak cukup.

2. Angket Respon Siswa terhadap Model Project Based Learning

Setelah diterapkan model Project Based Learning, seluruh siswa di kelas X MIA 3 yang berjumlah 35 orang diminta untuk mengisi angket yang berisi tanggapan siswa tentang penerapan model tersebut. Rekapitulasi skor angket respon siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Angket Siswa8

No Indikator Rata-rata Persentase Kriteria

1 Mengetahui respon siswa tentang pelajaran biologi

3,31 83% Baik

2 Mengetahui respon siswa tentang pembelajaran Protista melalui model Project Based Learning

2,82 71% Cukup

3 Mengetahui respon siswa tentang aktivitas pembelajaran dengan penerapan model Project Based Learning

2,87 72% Cukup

4 Mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran biologi dengan model Project Based Learning

2,95 74% Cukup

8

Indikator 1 meliputi pertanyaan nomor 1, 2, dan 3. Indikator kedua meliputi pertanyaan nomor 4 sampai dengan 10. Untuk indikator ketiga meliputi pertanyaan nomor 11 sampai 15. Dan untuk indikator keempat meliputi pertanyaan nomor 16 sampai dengan 20. Adapun penjelasan tiap pertanyaan pada angket, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1) Hampir seluruh siswa menganggap pelajaran biologi bermanfaat bagi kehidupan sehingga penting untuk dipelajari.

2) Hampir seluruh siswa merasa harus banyak latihan untuk dapat memahami materi pelajaran biologi.

3) Sebagian besar siswa merasa senang mengikuti pelajaran biologi dengan menggunakan model Project Based Learning.

4) Sebagian besar siswa merasakan pembelajaran biologi dengan Project Based Learning memberikan kesempatan untuk memahami materi dengan baik.

5) Sebagian besar siswa menganggap pembelajaran biologi dengan model Project Based Learning membuat mereka lebih aktif dibanding sebelumnya.

6) Sebagian besar siswa menyukai pembelajaran biologi dengan model Project Based Learning.

7) Sebagian besar siswa menganggap pertanyaan proyek yang diberikan dalam tugas dapat dijadikan pedoman untuk memahami materi.

8) Sebagian besar siswa menganggap pembelajaran dengan model Project Based Learning membuat mereka lebih mudah memahami pelajaran biologi.

9) Sebagian besar siswa setuju bahwa peran guru sangat membantu ketika siswa mendapat kesulitan dalam mengerjakan proyek.

10)Sebagian besar siswa merasa dengan adanya proyek dapat membuat mereka lebih kreatif dan memunculkan banyak ide baru dalam menyelesaikan proyek.

11)Sebagian besar siswa merasa senang apabila selama belajar biologi ada diskusi dengan teman kelompok.

12)Sebagian besar siswa merasa kesempatan berdiskusi dan belajar kelompok membuat mereka lebih mudah memahami materi.

13)Sebagian besar siswa menyukai berdiskusi dan belajar secara berkelompok dalam proses pembelajaran.

14)Sebagian besar siswa menganggap melalui proyek dan diskusi sangat membantu mereka dalam memahami materi pelajaran.

15)Sebagian besar siswa setuju bahwa aktivitas kelompok mendorong mereka dan teman-teman untuk saling bertanya dan mengkomunikasikan pendapat.

16)Sebagian besar siswa merasa suasana kelas pada saat pembelajaran berlangsung menyenangkan.

17)Sebagian besar siswa menganggap arahan-arahan dari guru membuat mereka lebih aktif.

18)Sebagian besar siswa ingin pembelajaran dengan model Project Based Learning digunakan dalam pokok bahasan biologi yang lain.

19)Sebagian besar siswa merasa materi Protista lebih menarik dipelajari dengan menggunakan model Project Based Learning.

20)Sebagian besar siswa setuju bahwa setelah mengikuti pembelajaran dengan model Project Based Learning mereka menjadi lebih senang belajar biologi.

Dokumen terkait