BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.2 Hasil Penelitian
5.2.2 Data Khusus
1. Pengaruh Modeling partisipan Teman Sebaya Terhadap Keterampilan Sosial
Tabel 5.2 Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018
KS Pretest Posttest
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Persahabatan 8 15 3 23 2 1 Interaksi sosial 8 17 1 22 3 1
Kerjasama 8 16 2 15 10 1
Kontrol diri 14 11 1 23 3 0 Berdasarkan tabel 5.2 dapat dijelaskan bahwa pada kelompok intervensi untuk jenis keterampilan sosial berdasar hasil pretest sebagian besar dalam kategori cukup: keterampilan dalam menjalin persahabatan sebanyak 15 siswa,
interaksi sosial 17 siswa, kerjasama 16 siswa, dan kontrol diri dalam kategori baik dengan 14 siswa. Hasil posttest pada kelompok intervensi semua mengalami perbaikan skor menjadi kategori baik untuk jenis keterampilan sosial persahabatan 23 siswa, interaksi sosial 22 siswa, kerjasama 15 siswa, serta kontrol diri 23 siswa, tetapi masih ada beberapa siswa, namun demikian masih didapatkan siswa dalam kategori kurang dalam jenis keterampilan sosial.
Tabel 5.3 Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
KS Pretest Posttest
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang Persahabatan 15 11 0 26 0 0 Interaksi sosial 19 7 0 21 5 0
Kerjasama 14 12 0 19 7 0
Kontrol diri 19 7 0 22 4 0
Tabel 5.3 dapat dijelaskan bahwa pada kelompok kontrol untuk jenis keterampilan sosial pada pelaksanaan pretest sebagian besar dalam kategori baik. Jenis keterampilan dalam menjalin persahabatan sebanyak 15 siswa, interaksi sosial 19 siswa, kerjasama 14 siswa, dan kontrol diri 19 siswa. Pada pelaksanaan posttes mengalami peningkatan skor pada kategori baik, keterampilan mnjalin persahabatan menjadi 26 siswa, interaksi sosial 21 siswa, kerjasama 19 siswa, dan kontrol diri 22 siswa. Tidak terdapat siswa dalam kategori kurang dalam jenis keterampilan sosial, baik persahabatan, interaksi sosial, kerjasama, dan kontrol diri.
Tabel 5.4 Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol Pretest Posttest Pretest Posttest Baik 2 7,69 % 15 57,70 % 11 42,31 % 16 61,54 % Cukup 22 84,62 % 11 42,30 % 14 53,84 % 10 38,46 % Kurang 2 7,69 % 0 0 % 1 3,85 % 0 0 % Jumlah 26 100 % 26 100 % 26 100 % 26 100 %
Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan pada awal pengukuran seluruh responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebagian besar berada pada kategori keterampilan sosial cukup. Pada kelompok intervensi responden dengan keterampilan sosial kategori cukup sebelum mendapatkan modeling partisipan sebanyak 22 responden, setelah mendapat intervensi mengalami perbaikan dengan 15 responden dalam kategori baik, 11 responden dalam kategori cukup dan tidak ada responden dalam kategori kurang.
Tabel 5.5 Tingkat Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah Intervensi Modeling PartisipanTeman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Pre Post Jumlah
Baik % Cukup % Kurang %
Baik 2 7,69 % 0 0,00 % 0 0,00 % 2 Cukup 12 46,15 % 10 38,46 % 0 0,00 % 22 Kurang 1 3,85 % 1 3,85 % 0 0,00 % 2 Jumlah 15 57,69 % 11 42,31% 0 0,00 % 26
Berdasarkan tabel 5.5 dapat dijelaskan pada kelompok intervensi terjadi perbaikan tingkat keterampilan sosial siswa dari kategori cukup menjadi baik sebanyak 12 siswa, 1 siswa dari kategori kurang menjadi baik, 1 siswa dari kurang
menjadi cukup, dan 10 siswa tidak mengalami perubahan skor. Tidak ada siswa yang mengalami penurunan skor pada tingkat keterampilan sosialnya.
Tabel 5.6 Tingkat Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi Modeling PartisipanTeman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Pre Post Jumlah
Baik % Cukup % Kurang %
Baik 9 34,62 % 2 7,69 % 0 0,00 % 11 Cukup 6 23,08 % 8 30,77 % 0 0,00 % 14 Kurang 1 3,85 % 0 0,00 % 0 0,00 5 1 Jumlah 16 61,54 % 10 38,46 % 0 0,00 5 26
Tabel 5.6 dapat dijelaskan pada kelompok kontrol juga mengalami perbaikan pada tingkat harga diri, siswa dari kategori cukup menjadi baik sebanyak 6 siswa, 1 siswa kategori kurang menjadi baik. Terdapat juga siswa yang mengalami penurunan skor dari kategori baik menjadi cukup sebanyak 2 siswa.
Tabel 5.7 Analisis Keterampilan Sosial Remaja RM Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Kelompok Pretest Posttes P Selisih (Δ) Median IQR Median IQR Median IQR Intervensi 39,0 8,50 47,5 9,25 0,000 9,00 12,00 Kontrol 45,0 11,25 50,0 9,25 0,015 0,50 9,00
P 0,001 0,291 0,005
Berdasarkan Tabel 5.7 hasil analisis uji Wilcoxon Signed Ranks Test kelompok intervensi menunjukkan nilai median skor 39,0 pada pelaksanaan pretest, dan meningkat menjadi 47,5 dengan IQR sebesar 9,25. Nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna keterampilan sosial remaja RM
pada kelompok perlakuan setelah diberikan intervensi modeling partisipant teman sebaya.
Pada kelompok kontrol (pembanding) tidak diberikan intervensi modeling partisipant juga mendapat perbaikan pada nilai keterampilan sosial. Jumlah median skor pretest 45,00 dan posttes menjadi 50,00, dengan IQR sebesar 9,25. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai p = 0,015 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna tingkat keterampilan sosial pada kelompok kontrol
Hasil uji Mann whitney nilai selisih keterampilan sosial menunjukkan nilai p = 0,005 (α < 0.05) artinya terdapat perbedaan bermakna tingkat keterampilan sosial antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
2. Pengaruh Modeling partisipant Teman Sebaya Terhadap Harga Diri Remaja RM
Tabel 5.8 Harga Diri Remaja RM Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB C YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol
Pretest Posttest Pretest Posttest
Tinggi 5 19,24% 18 69,23% 8 30,77% 13 50% Rendah 21 80,76% 8 30,77% 18 69,23% 13 50% Jumlah 26 100% 26 100% 26 100% 26 100%
Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan seluruh responden pada pengukuran sebelum dan sesudah intervensi modeling partisipan teman sebaya berada pada kategori harga diri rendah, baik kelompok intervensi maupun kelompok kontrol. Hasil pretest pada kelompok intervensi terdapat 21 responden (80,76%) dalam kategori harga diri rendah, setelah diberikan modeling partisipant teman sebaya,
hasil posttest menunjukkan penurunan menjadi 8 responden (30,77%) dalam kategori rendah. Kelompok kontrol juga mengalami perbaikan dalam skor penilaian harga diri, dengan pengukuran pretest 18 responden dalam kategori rendah, menjadi 13 responden (50%) dalam kategori harga diri rendah.
Tabel 5.9 Tingkat Harga Diri Remaja RM pada Kelompok Intervensi Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling partisipant Teman Sebaya di SLB C YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018
Pre Post Jumlah
Tinggi % Rendah %
Tinggi 4 15,38% 1 3,84% 5
Rendah 14 53,85% 7 26,93% 21 Jumlah 18 69,23% 8 30,77% 26
Berdasarkan tabel 5.9 dapat dijelaskan bahwa terjadi perbaikan tingkat harga diri remaja RM pada kelompok intervensi, dari harga diri rendah menjadi harga diri tinggi sebanyak 14 siswa (53,85%), namun terdapat 1 siswa (3,84%) terjadi penurunan, dari harga diri tinggi ke tingkat harga diri rendah.
Tabel 5.10 Tingkat Harga Diri Remaja RM Pada Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB C YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018
Pre Post Jumlah
Tinggi % Rendah %
Tinggi 5 19,23% 3 11,53% 8
Rendah 8 30,77% 10 38,47% 18
Jumlah 13 50% 13 50% 26
Tabel 5.10 dapat dijelaskan untuk tingkat harga diri pada kelompok kontrol juga didapatkan perbaikan, dari 8 siswa (30,77%) pada tingkat harga diri rendah naik menjadi harga diri tinggi, namun terdapat 3 siswa (11,53%) mengalami
penurunan, dari harga diri tinggi menjadi rendah, dan 10 siswa (38,47) tidak mengalami perubahan dalam tingkat harga diri rendah.
Tabel 5.11 Analisis Harga Diri Remaja RM Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Diberikan Modeling Partisipan Teman Sebaya di SLB C YPPLB Ngawi Dan SLB Karangrejo Magetan tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Kelompok Pretes Posttes p Selisih (Δ) Median IQR Median IQR Median IQR Intervensi 22,0 3,25 26,5 2,50 0,000 3,50 5,00 Kontrol 24,0 3,25 27,0 5,25 0,005 2,00 3,00
p 0,015 0,600 0,019
Tabel 5.11 dapat dijelaskan berdasarkan hasil analisis dengan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, pada kelompok intervensi nilai median pretest sebesar 22,0 meningkat menjadi 26,5 dengan IQR posttest 2,50, dan nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang artinya terdapat perbedaan bermakna tingkat harga diri sebelum dan sesudah dilakukan modeling partisipant teman sebaya pada kelompok intervensi.
Pada kelompok kontrol (pembanding) yang tidak mendapatkan intervensi modeling partisipan teman sebaya, juga mengalami peningkatan harga diri dengan jumlah median skor pretest 24,0 dan posttes 27,0 dengan IQR 5,25. Hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan nilai p = 0.005 (p < 0.05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna masalah harga diri sebelum dan sesudah kolompok perlakuan mendapat intervensi modeling partisipant teman sebaya.
Hasil Uji Mann whitney nilai selisih variabel harga diri remaja RM menunjukkan nilai p = 0.019 (α < 0.05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna masalah harga diri antara kelompok perlakuan dan kontrol.
3. Hubungan antara keterampilan sosial dengan harga diri remaja RM Hubungan antara keterampilan sosial dan harga diri diuji menggunakan Koeficient Korelasi Spearman, yang hasilnya disajikan pada tabel 5.10
Tabel 5.12 Analisis Hubungan antara Keterampilan Sosial dengan Harga Diri Remaja RM di SLB C YPPLB Ngawi dan SLB Karangrejo Magetan Tanggal 5 Maret 2018 Sampai 16 April 2018.
Variabel rs P value
Keterampilan Sosial
Harga Diri 0,108 0,447
Berdasarkan tabel 5.12 diketahui tidak terdapat hubungan antara peningkatan keterampilan sosial dengan harga diri pada remaja RM dengan p value sebesar 0,447 (p > 0,05).
BAB 6