• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Data

2. Data Penelitian

Dari data penelitian tersebut, baik berdasarkan hasil wawancara peneliti dan subyek, maupun peneliti bersama signifikan others, maka peneliti menemukan permasalahan dan factor yang menyebabkan frater yunior mengalami kesulitan di tempat karya.

a. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain:

1. Frater yunior mengalami kesulitan di awal karya, sehingga kurang percaya diri dalam menjalan tugas.

2. Frater yunior belum menjalankan tugas yang dipercayakan dengan baik, secara maksimal.

3. Frater yunior mengalami keraguan, kegelisahan dalam menjalankan tugas yang dipercayakan di awal kariernya.

b. Factor-faktor yang mempengaruhi frater yunior sehingga mengalami permasalahan tersebut di atas, antara lain:

1. Frater yunior kurang mendapat pembekalan yang baik sebelumnya berhubungan dengan karier yang dipercayakan kepadanya.

2. Frater yunior membutuhkan waktu yang lama untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.

3. Kesiapan mental dan spritiual frater yunior masih kurang matang sehingga muncul keraguan dan kurang percaya diri.

Penempatan ke komunitas Karya dan Perkembangan Karier Frater Yunior Selama 8 Bulan Terakhir.

Berdasarkan keputusan dewan pimpinan frater CMM provinsi Indonesia sesuai surat keputusan, maka 8 frater yunior yang dalam hal ini responden, mendapat penempatan di 2 wilayah yaitu wilayah regio Timor Leste 5 frater dan wilayah provinsi Indonesia 3 frater. Dari 2 wilayah tersebut, maka frater yunior disebar ke komunitas-komunitas karya, antara lain:

Tabel 4. Jadwal penempatan subyek.

No Nama Komunitas karya Tugas

01 Fr. F. S, CMM Komunitas Dili-Regio Timor Leste

Kepala bagian penrcetakan hosti 02 Fr. E. S, CMM Komunitas Gleno-Regio Timor

Leste

Ekonom Komunitas &Guru Komputer 03 Fr. S, CMM Komunitas Suai Tali’oan-

Regio Timor Leste

Ekonom asrama & Ekonom Komunitas 04 Fr. F. B, CMM Komunitas Gleno-Regio Timor

Leste

Guru agama & guru Pembina OSIS 05 Fr. N. M. S,

CMM

Komunitas Suai Audien-Regio Timor Leste

Kepala pertanian 06 Fr. Y. T. K,

CMM

Kominitas Pulau Nias-Provinsi Indonesia

Staf asrama & direktur toko rohani

07 Fr. Y. F. B.T. CMM

Komunitas St. Marya Balig- provinsi Indonesia

Staf asrama & ekonom asrama 08 Fr. D. B. CMM Komunitas So’e –provinsi

Indonesia

Ekonom komunitas & guru seni music

b. Kesiapan Karier

pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku suatu jabatan tertentu, maka dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan sangat bermakna dalam kehidupan seseorang, karena sebagian besar waktu dan perhatiannya dicurahkan pada kepentingan pekerjaannya. Bila seseorang tidak merasa puas dengan pekerjaanya, maka ia akan frustrasi dan tegang, kemungkinan besar akan pindah bidang pekerjaan hanya supaya merasa lebih puas, lepas dari pertimbangan balas jasa. Untuk menjawab kesiapan berkarya bagi frater yunior yang termuat dalam rumusan masalah BAB I yakni:

1. Upaya frater yunior untuk mematangkan kesiapan karier. a. Wawancara I dengan penggalian pengembangan psikologis

Secara psikologis, frater yunior tersebut mengalami kesulitan pada tahun-tahun awal untuk mempersiapkan diri dalam mematangkan kesiapan karier. Kesulitan tersebut antara lain mengalami kebingungan sebab frater yunior tersebut belum mengetahui tugas perutusan sebelumnya, kerasa belum mampu, namun yang harus dilakukan adalah menanmkan sikap kerendahan hati, kemudian terus berjuang untuk mengembangkan diri. Hal demikian dialami oleh 8 frater yunior tersebut yang dapat disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut. Berikut hasil atau data yang diperoleh:

1)Pada bulan-bulan terakhir saya merasa bingung, muncul berbagai macam pertanyaan, kebingungan itu antara lain, setelah profesi atau kaul perdana dan mendapat tugas perutusan, apa yang hendak saya lakukan di komunitas karya? Sementara saya belum mengetahui apa tugas saya. Kebingungan lain jika ditempatkan di sekolah sebagai guru, apa yang hendak dilakukan, berkaitan dengan kesiapan mental.

2)Dalam mengembangka kesipan berkarya masih mengalami perasaan yang sama, namun jika suatu waktu atau pada saatnya nanti diberikan sebuah tugas dan tanggungjawab, maka bagaimanapin juga tetap dijalani sesuai kemampuan selagi mampu.

3)Merasa belum mampu untuk melaksanakan tugas yang diberikan, namun usaha yang hendak dilakukan adalah sikap kerendahan hati, terus berusaha, tidak malu bertanya kepada sesama atau rekan kerja.

4)Berbicara mengenai tugas dan karya pada saat- saat sebelumnya mengalami keraguan, kegelisahan, kebimbangan

5)Yang diharapakn frater yunior adalah terus berjuang tidak menyerah untuk siap menerima tugas, selalu bersikap terbuka. (kode, 1UMKK170705)

Dalam konstitusi frater CMM artikel 216, 217, dan 222- 223, menegaskan bahwa apabila frater berkarya, di dalam komunitas, hendaklah frater yakin bahwa karya frater, kendatipun tidak menonjol karena kurang berkembang dalam karya, tetap diperlukan. Karena bentuk karya frater beraneka ragam, sehingga semangat pengabdian frater yang sama harus terus menjiwai setiap frater. Maka untuk setiap karya yang diselenggarakan oleh persekutuan perlu persiapan yang sungguh. Sebab keterampilan berkarya dapat dipandang sebagai kewajiban yang pantas.

b. Factor-faktor yang mempengaruhi kematangan kesiapan karier.

Dalam hasil wawancara peneliti dan subyek, maka dapat ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi kesiapan karier bagi frater yunior. Antara lain, frater yunior secara psikologis masih belum siap untuk mengemban sebuah tugas sebagai tanggungjawab, frater yunior kurang memiliki pengalaman dalam berkarya, pada tahun-tahun sebelumnya. Terungkap juga bahwa dalam tahun pembinaan tidak ada pendidikan atau bimbingan karier yang lebih spesifik bagi frater yunior terkusus pada tugas yang akan dipercayakan kepada frater yunior, namun lebih pada pengetahuan umum, namun dari data tersebut ada 1 subyek memiliki tanggapan yang berbeda dengan tujuh subyek lainnya. Berikut bukti dari hasil wawancara frater yunior:

1) Sebagai frater yunior, masih memiliki katidakmatangan pribadi secara psikoligis untuk tugas mengemban tugas tanggungjawab.

2) Dalam menjalani panggilan sebagai frater, masih kurang memiliki pengalaman kerja pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga menimbulkan keraguan dan ketidak percayaan diri dalam menghadapi karya nyata.

3) Ketika menjalani tahun-tahun pendidikan atau pembinaan di novisiat, tidak ada pendidikan atau bimbingan karier yang lebih spesifik yang mengarah pada karya perutusan yang akan dipercayakan kepada frater yunior. (kode, 2FMKK170705)

Berbeda dengan subyek lain yakni Fr. Y.T.K, CMM

Frater yunior tersebut dalam sharing lewat wawancara, mengalami peningkatan dalam mempersiapkan diri sehingga tidak mengalami hambatan dalam karier. Alasannya frater yunior tersebut sudah pernah memiliki pengalaman kerja pada tahun-tahun sebelumnya, sehingga ketika pada tahun pembinaan selalu diberikan tugas dan kepercayaan oleh pimpinan atau staf novisiat. Berikut hasil wawancara: 1) Ketika saya ditanya mengenai faktor-

faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan karier, maka sejauh yang saya alami hingga saat ini, saya belum menemukan karena, secara pribadi saya pernah memiliki pekerjaan sebelumnya, sehingga saya tidak mengalami kesulitan atau tentang, oleh sebab itu saya siap untuk diutus dan berkarya

2) Selama menjalani tahun pembinaan saya selalu mendapat kepercayaan oleh pimpinan untuk tugas yang menurut saya, akan saya lakukan ketika berada ditempat karya, semakin percaya diri. (kode 3aFMKK170705)

Dapat terjadi bahwa frater menjadi putus asa dalam karya kongregasi, maka suasana itu tidak boleh menguasai fratet dalam berkarya. Karena keimanan akan kebangkitan Tuhan, kita tahu bahwa melalui kegagalan dan penderitaan akhirnya hanya yang baik sajalah yang mempunyai masa depan. Jaminan yang pasti untuk usaha kita yang jujur adalah bahwa kita terus menerus mencari cara kerja yang lebih baik, dan selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk tugas kita. (Konst. Art 235-238).

c. Upaya yang dilakukan oleh frater yunior untuk meningkatkan kesiapan berkarya?

Melalui wawancara, peneliti menemukan pernyataan bahwa frater yunior, mengalami tantangan dalam upaya untuk meningkatkan kesiapan diri dalam berkarya. Tantangan

tersebut tidak lain adalah tugas perutusan yang diberikan sifatnya “memaksa”. Dikatakan demikian karena dalam pembinaan, hidup selibat telah ditanamkan tri kaul dan yang ditekankan dalam tugas perutusan ini adalam ketaatan. Dimana frater yunior sebenarnya belum mampu untuk berkarya, namun karena kaul ketaatan, maka siap atau belum siap harus menerima tugas yang diberikan oleh kongregasi. Sehingga proses untuk atau upaya untuk meningkatkan kesiapan karier bagi frater yunior tergantung pada inisiatif pribadi masing-masing, tidak cukup sampai disini frater yunior juga dilatih untuk memiliki sikap sabar, rendah hati dan berjuang, dari delapan subyek tersebut terapat lima subyek memiliki pandangan berbeda dalam upaya peningkatan kesiapan diri menuju karier.

Berikut data yang diambil melalui hasil wawancara: 1) Upaya yang dilakukan sebagai frater

yunior pada umumnya adalah pengembangan diri secara inisiatif. Artinya bahwa ketika frater yunior akan diutus ketempat karya, sebetulnya masih mengalami ketidaksiapan secara psikologis, namun karena kaul ketaatan menuntut agar frater yunior selalu siap untuk diutus, maka siap ataupun belum harus menerima dengan sukarela. Maka pada intinya bahwa tugas yang diberika sebetunya sifatnya “memaksa” alasannya kaul ketaatan. Dengan demikian sebagai frater yunior selalu mencari cara untuk mengembangkan diri secara inisiatif semi tugas perutusan.

2) Untuk mengembangkan atau meningkatkan kesiapan berkarya, pada umumnya sebagai frater yunior diharapkan untuk rendah hati artinya siap bertanya jika mengalami kesulitan, kemudian dilatih untuk berjuang mengembangkan diri secara optimal dalam meningkatkan kesiapan karier. (kode 4UMKB170705)

Berbeda dengan 5 subyek lainnya, dalam hasil wawancara terdapat upaya tersendiri untuk meningkatkan kesiapan karier, misalanya:

1) Sebagai frater yunior harus memiliki semangat dan sikap antusiasme dalam meningkatkan kesiapan berkarya, memiliki rancangan program yang pasti 2) Terus berusaha dan belajar dari rekan

karier.

3) Melihat kemampuan yang dimiliki kemudian mengambangkan diri secara mandiri. (kode, 5aUMKB170705).

Tugas perutusan frater pada gereja Kristus, diberikan oleh pendiri kongregasi Mgr. Joannes Zwijes. Ia menghendaki agar para pengikutnya meneladani semangat, St Vinsesnsius a Paulo, mengabdi dalam sesama manusia menghantarkannya kepada Allah. Maka dengan cermat frater perlu memperhatikan tanda-tanda saman, jangan padamkan inspirasi Roh Kudus. Karena perutusan frater dalam gereja serta sejarah kongregasi menjadi kompas yang aman dalam merefleksikan terus tugas-tugas kita. (konst. Art 202,208,210,213)

d. Frater yunior memaknai karier sebagai tugas perutusan. Dari hasil wawancara antara peneliti dan subyek, terdapat beberapa cara frater yunior memaknai karier sebagai tugas perutusan. Diantaranya ketika sebagai frater yunior mampu menjalankan tugas yang dipercayakan dengan sebaiknya,

maka dengan demikian ia telah bertanggungjawab untuk memupuk panggilan lewat tugas perutusan yang diberikan, karena tugas perutusan tersebut adalah wujud pertanggunjawaban atas panggilan. Dengan demikian setiap frater yunior yang diutus ke setiap komunitas untuk berkarya dipercayakan sebuah tugas yang tetap agar iaa berusaha mempertnggungjawabkanya di tengah dunia, sebaga wujud pertanggungjawabannya juga atas panggilannya sebaga seorang frater dan wujud pewartaan belaskasih kepada Allah. Berikut hasil wawancara yang dikemukanakan oleh peneliti:

1) Dalam hidup panggilan sebagai frater terutama ketika dipercayakan untuk menjalankan sebuah tugas, maka perlu dimaknai sebagai wujud pertanggungjawaban atas panggilan sebagai frater CMM.

2) Tugas perutusan dapat dimaknai sebagai wujud pewartaan kasih Allah kepada sesama.(kode, 6MKSP170705)

Setiap frater yang berkarya senantiasa harus merefleksikan makna yang lebih dalam, manusiawi dan adil dari karya frater CMM. Dengan demikian diharapkan frater memiliki pelayanan kasih yang mengena sasaran setepat mungkin. (konst.art 219 dan 221).

e. Upaya yang dilakukan frater yunior untuk memaknai karier sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam mengembangkan kongregasi.

Melalui wawancara peneliti bersama subyek, maka peneliti menemukan upaya-upaya yang dilakukan oleh frater yunior untuk memaknai karier sebagai salah satu bentuk partisipasi untuk ikut mengembangkan kongregasi, maka data yang terungkap dari subyek mengenai mengenai upaya-upaya tersebut antara lain, berusaha mengabdikan diri seutuhnya dalam kongregasi frater CMM, tekun dan bekerja secara optimal sebagai anggota frater, menggunakan waktu untuk bekerja secara tepat, mengoptimalkan vasilitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, tekun dan bekerjasama dengan orang lain, mengupayakan kemampuan yang ada pada setiap frater. Berikut hasil wawancara yang diambil dari subyek:

1) Sebagai frater yunior yang tercatat sebagai anggota kongregasi frater CMM, selalu diberikan kepercayaan dalam mengemban sebuah tugas atau tanggungjawab dalam karya, maka upaya yang harus dilakukan untuk memaknai karier sebagai salah satu bentuk partisipasi dalam mengembangkan kongregasi, yakni frater harus berusaha mengabdikan diri secara utuh dalam kongregasi.

2) Selain itu juga sebagai frater yunior harus berusaha untuk menggunakan waktu untuk bekerja secara tepat, berusaha mengoptimalkan vasiitas yang tersedia sesuai dengan kebutuhan karya.

3) Sebagai frater perlu menjalin relasi yang baik dengan rekan karier agar tercipta persaudaraan dan kerjasama yang baik.

4) Berusaha mengupayakan kemampuan yang dimiliki oleh setiap frater dalam tugas dan karya. (kode, 7UMKPMK170705)

Dapat dibandingkan dengan besarnya kebutuhan yang ada disekitar kita, sedikit yang dapat frater CMM lakukan sebagai kelompok kecil. Oleh karena itu, pantaslah jika frater CMM memiliki sikap kerendahan hati. Sehingga keterbatasan yang kita miliki jangan sampai melumpuhkan semangat frater dalam berkarya. Sebab tugas frater adalah bekerja dengan tekun,bekerjasama dengan orang lain menuju masa depan yang lebih baik. Dengan demikian kongregasi frater CMM memberi sumbangan agar dunia ini menjadi layak bagi masyarakat yang lebih berperikemanusiaan. Maka untuk mencapai itu, frater CMM selalu mengusahakan apa saja yang ada dalam jangkauan kemampuan kita. ( konst. Art 184-189). f. Data Significant Other

1. Data dari Dewan Pimpinan Regio Timor Leste, untuk Perkembangan Karier Frater Yunior Daerah Timor Leste.

Setelah peneliti menganalisis data perkembangan frater yunior yang telah mendapat tugas perutusan untuk berkarya, maka peneliti juga ingin mengambil data dari rekan kerja atau signifikan others untuk melihat, mengalami dan mengamati bagaimana perkembangan frater yunior di komunitas-munitas karya, oleh sebab itu maka peneliti dapat mengambil data dari dewan pimpinan regio Timor Leste untuk melengkapi data-data dari frater yunior yang saat ini berkarya di wilayah Timor Leste, data- data tersebut adalah mengidentifikasi satu-persatu perkembangan frater yunior lewat dewan pimpinan region Timor Leste, karena peneliti telah mengidentifikasi bahwa frater yunior telah melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan dewan pimpinan

tersebut berkaitan dengan perkembangan tugas panggilan dan karya. Maka data-data tersebut, antara lain;

a. Fr. F.S. CMM, yang mendapat tugas perutusan di komunitas Dili dan berprofesi sebagai kepala bagian percetakan hosti. Dalam pertemuan antara peneliti dan Signifikan others, dapat diketahui bahwa frater tersebut mengalami perkembangan yang luar biasa, baik secara mental, spiritual, social, moral dan tanggungjawab.

Hal demikian tidak menutup kemungkinan baginya untuk berkembang karena pada beberapa bulan terakhir, frater tersebut mengikuti kursus untuk menambah keterampilan dalam usaha pencetakan hosti, sekaligus sebagai ekonom untuk mengelola keuangan. Sejauh yang diamati oleh dewan pimpinan region bahwa, perkembangan yang dilalui membutuhkan proses tahap demi tahap, mengapa, karena pada awal untuk memulai karya cukup mengalami kesulitan sehingga membuthkan beberapa waktu untuk menyesuaikan diri. Walaupun kesulita-kesulitan yang dialami pada awal karia cukup membuat frater hampur putus asa, namun karena kebiasaan dan tanggungjawab sehingga terus berusaha untuk menjalankan tugas sesuai dengan harapan komunitas karya. b. Fr. E.S. CMM, mendapat tugas perutusan di regio Timor

ekonom komunitas dan guru komputer. Melalui wawancara antara peneliti dan signifikan other, peneliti mendapat data yang cukup mendetail tentang bagaimana perkembangan frater yunior ditermpat karya tersebut. Dalam penjelasan telah dikatakan oleh significant other bahwa, frater yunior tersebut dalam proses awal dipercayakan untuk mengemban tugas, tidak berjalan dengan begitu mulus, kesulitan-kesulitan tersebut antara lain, harus ada pengontrolan dalam tugas oleh pemimpin komunitas, lamban dalam menjalani tugas sebagai guru, membagi waktu anatar komunitas dan karya masih kurang, kadang ragu-ragu dalam menjalankan tugas dengan alasan takut salah.

Namun tidak cukup demikian, dari kesulitan-kesulitan yang dialami oleh frater tersebut, maka muncul berbagai dukungan dan motivasi dari rekan kerja yang dalam hal ini significat other maupun frater lain yang ikut berkarya bersama.Dengan demikian frater yunior mengalami perubahan yang cukup baik, dalam menjalankan tugas sebagai ekonom rumah maupun guru komputer di sekolah.

c. Fr. S. CMM dalam surat keputusan dari dewan pimpinan frater CMM provinsi Indonesia, maka mendapat tugas perutusan di komunitas Suai Tali’Oan, dengan profesi sebagai ekonom

peneliti melalui hasil wawancara bersma siginifikan others maka, peneliti memperoleh informasi lengkap bahwa, pada awal pembagian tugas frater tersebut menerima tugas dengan baik, dengan tidak banyak bicara. Namun dalam menjalankan tugas tersebut cukup mengalami kesulita pada awal karya. Kesulitan tersebut antara lain, bingung mengelolah keuangan asrama dan keuangan komunitas.

Akan tetapi tidak cukup demikian, melainkan frater tersebut tidak bekerja sendirian, ia mulai bertanya kepada frater yang telah lebih dahulu berkarya di tempat tersebut. Maka dengan demikian frater yunior yang mengalami kesulitan mulai perlahan-lahan berusaha untuk mengolah keuangan dengan baik hingga sekarang. Hal demikian bukan terjadi dengan semata-mata, namun karena rasa tanggungjawab yang menuntut maka frater yunior berusaha dari hari kehari untuk berjuang menjalani tugas bagaimana mengelola keuangan asrama maupun komunitas dengan baik.

d. Fr. F.B. CMM dalam surat keputusan dewan pimpinan frater CMM provinsi Indonesia, mendapat tugas perutusan di regio Timor Leste, komunitas Gleno dengan profesi sebagai guru agama dan guru Pembina OSIS. Lewat pembicaraan antara peneliti dan signifikan others untuk mengetahui perkembangan

dari signifikan others bahwa, frater yunior yang dimaksudkan pada awal karya, cukup mengalami kesulitasn, namun tidak sebanding dengan teman frater yunior lainnya.

Hal itu terjadi karena frater yunior yang dimaksud pada awal sebelum mengemban tugas yang dipercayakan, sempat mengikuti pelatihan guru ditempat tersebut, sehingga tidak menjadi kesulitan baginya dalam menjalani karya pada awal- awalnya.Tidak cukup demikian melainkan, frater yunior yang berkarya cukup memiliki kemampaun bersosialisasi yang baik dengan rekan kerja, sehingga tidak segan dalam bertanya sehingga memperoleh dukungan yang baik dari rekan kerja.Dengan demikian frater yunior mampu menjalankan karya dengan baik.

e. Fr. N.M.S. CMM berdasarkan surat keputusan dewan pimpinan frater CMM provinsi Indonesia, ia mendapat tugas perutusan di regio Timor Leste, komunitas Suai Audien dengan tugas profesi sebagai kepala pertanian. Maka dalam wawancara antara peneliti dan signifikan aders, peneliti memperoleh data yang cukup lengkap berhubung dengan perkembangan karier dari frater yunior yang bersangkutan. Lewat pembicaraan, antara peneliti dan signifikan aders yang hadir sebagai rekan kerja frater yunior, telah diketahui bahwa

hati menerima tugas yang dipercayakan, namun masih dalam kebimbangan untuk menyesuaikan diri dengan rekan kerja, kadang muncul sikap emosional, namun masih dalam situasi terkontrol.

Namun pada bulan-bulan terakhir frater yunior berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungn, sehingga mampu untuk menjalankan tugas dengan baik.Satu hal yang dikatakan oleh frater yunior bahwa dengan kepercayaan yang diberikan sebagai tanggungjawab, maka selalu berusaha untuk menjalankan tugas dengan sepenuh hati.

2. Data dari pimpinan komunitas karya di Provinsi Indonesia, untuk Perkembangan Karier Frater Yunior.

a. Fr. Y.T.K. CMM, berdasarkan surat keputusan dari dewan pimpinan provinsi frater CMM Indonesia, ia ditempatkan di Komunitas St. Fransiskus Asisi pulau Nias-Provinsi Indonesia, dengan tugas provesi sebagai staf asrama & direktur toko rohani.

Melalui pertemuan dan pembicaraan antara peneliti dan signifikan aders, berhubung perkembangan karier dari frater yang bersangkutan, maka peneliti dapat memperoleh data yang cukup lengkap, dimana frater yang bersangkutan siap menerima tugas yang dipercayakan, namun pada awal mulai

Kesulitan tersebut antara lain dalam mendampingi anak asrama tidak mudah, karena karakter yang berbeda, disamping itu harus mengurus toko rohani dan mengatur keuangan. Akan tetapi pada bulan-bulan terakhir mulai ada peningkatan dalam menjalankan tugasnya di komunitas karya. Dalam sharing antara peneliti dan signifikan aders, terdapat pernyataan bahwa frater yang bersangkutan pada akhir-akhir ini mengalami perubahan yang cukup luar biasa, dimana frater tersebut tidak mengalami keraguan, ketakutan untuk menjalani tugas yang menjadi tanggungjawabnya, sehingga komunitas mengapresiasi perkembangan frater tersebut.

b. Fr. Y.F.B.T. CMM, melalui surat keputusan dari dewan pimpinan provinsi indonesaia, maka mendapat tugas perutusan di komunitas St. Marya soposurung Balige-provinsi Indonesia dengan tugas provesi sebagai staf asrama & ekonom asrama. Berdasarkan surat keputusan dari dewan pimpinan provinsi frater CMM Indonesia, frater yunior yang bersangkutan medapat tugas perutusan di komunitas Soposurung Balige dengan tugas profesi sebagai staf asrama dan ekonom asrama. Maka dalam 2 bulan terakhir, peneliti mengamati begaimana perkembangan awal dalam karier, frater yunior yang bersangktan cukup mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, namun karena sebelumnya frater

yunior yang bersangkutan menjalani masa stase di komunitas tersebut maka surang-kurangnya telan menjalani kekerabatan dengan anggota komunitas dan melihat situasi serta karya frater CMM di komunitas tersebut. Pada bulan Desember

Dokumen terkait