4.2 Deskripsi Data Penelitian
4.2.3 Data Prestasi Belajar II
Berdasarkan nilai rata-rata nilai rapor semester responden, diperoleh bahwa nilai
terendah adalah 69,42 dan nilai tertinggi adalah 90,18, nilai rata-rata (mean) sebesar
80,09. Sedangkan standar deviasi adalah 4,1. (Data dapat dilihat pada Lampiran F).
Selanjutnya dilakukan pembulatan terhadap nilai rata-rata rapor semester sehingga
distribusi frekuensi dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar II
NO Kelas Interval Frekuensi
1 69 - 71 2 2 72 - 74 7 3 75 - 77 13 4 78 - 80 23 5 81 - 83 25 6 84 - 86 14 7 87 - 89 2 8 90 - 92 1 Jumlah 87
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat digambarkan histogram prestasi belajar siswa
69-71 72-74 75-77 78-80 81-83 84-86 87-89 90-92 0 5 10 15 20 25 30
Gambar 4.3 Histogram Prestasi Belajar II
4.3 Analisis Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi antara
variabel bebas (X), yaitu motivasi belajar dengan variabel terikat (Y), yaitu prestasi
belajar. Berikut ini adalah hasil perhitungan koefisien korelasi antara motivasi belajar
Tabel 4.4 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar I
Motivasi Belajar
Prestasi Belajar Motivasi Belajar Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N 1 87 -0,078 0,470 87 Prestasi Belajar Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N -0,078 0,470 87 1 87
Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh koefisien korelasi antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar I sebesar -0,078.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Korelasi Sederhana Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar II
Motivasi Belajar
Prestasi Belajar Motivasi Belajar Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N 1 87 -0,102 0,348 87 Prestasi Belajar Pearson Correlation
Sig (2-tailed) N -0,102 0,348 87 1 87
Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh koefisien korelasi antara motivasi belajar
4.4 Uji Chi Kuadrat
Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H0: tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi
belajar.
H1: ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar.
Setelah data motivasi belajar dan prestasi belajar dikelompokkan sesuai
dengan pengelompokkan skor yang dapat dilihat pada Lampiran G, sehingga
dihasilkan data motivasi belajar dan prestasi belajar yang dapat dilihat pada
Lampiran H. Berdasarkan data tersebut dilakukan pengujian dengan uji chi kuadrat..
Dengan melakukan uji chi kuadrat terhadap data motivasi belajar dan prestasi belajar,
diperoleh hasil pengujian seperti berikut.
Tabel 4.6 Hasil Uji Chi Kuadrat Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar I
Value df
Asymp Sig (2-sided)
Pearson Chi-Square 8.275(a) 4 .082
Likelihood Ratio 10.520 4 .033
Linear-by-Linear
Association 1.537 1 .215
N of Valid Cases 87
Berdasarkan Tabel 4.6, diperoleh nilai χhitung2 = 8,275 sedangkan χtabel2
diterima. Dengan demikian tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar (berdasarkan nilai rata-rata rapor bulanan).
Tabel 4.7 Hasil Uji Chi-Kuadrat Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar II
Value df
Asymp Sig (2-sided)
Pearson Chi-Square 15.988(a) 4 .003
Likelihood Ratio 19.274 4 .001
Linear-by-Linear
Association 1.116 1 .291
N of Valid Cases 87
Berdasarkan Tabel 4.7, nilai 2 hitung
χ = 15,988 sedangkan 2 tabel
χ dengan dk = 4 dan α = 0,05 adalah 9,49. Dalam hal ini χhitung2 > χtabel2 , sehingga H1 diterima. Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar (berdasarkan nilai rata-rata rapor semester).
4.5 Uji Kesamaan 2 (Dua) Rata-rata
Nilai rata-rata dari prestasi belajar I adalah 80,62 dan nilai rata-rata prestasi II adalah
80,09. Standar deviasi dari prestasi belajar I adalah 5,09 dan standar deviasi dari
prestasi belajar II adalah 4,1. Berdasarkan nilai rata-rata dan standar deviasi tersebut
dapat dilakukan uji kesamaan dua rata-rata dengan hipotesis pengujian adalah:
H0: tidak ada perbedaan rata-rata prestasi belajar I dengan prestasi belajar II.
Berdasarkan pengujian dengan rumus (3.12) diperoleh hasil t = 2,036 dan signifikan
adalah 0,045, ini berarti bahwa nilai 0,05 > 0,045. Jadi, H1 diterima sehingga ada perbedaan rata-rata prestasi belajar I dengan prestasi belajar II.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui hubungan motivasi belajar dengan prestasi
belajar siswa di SMP Muhammadiyah 1 Medan. Berdasarkan pada analisis data yang
diperoleh, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Koefisien korelasi antara motivasi belajar dan prestasi belajar berdasarkan nilai
rata-rata rapor bulanan adalah -0,078 dan koefisien korelasi antara motivasi belajar
dan prestasi belajar berdasarkan nilai rata-rata rapor bulanan adalah -0,102.
Dengan perkataan lain bahwa motivasi belajar dan prestasi belajar memiliki
hubungan secara tidak langsung.
2. χhitung2 = 15,988 dan χtabel2 = 9,49. Dalam hal ini χhitung2 > χtabel2 artinya ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
berdasarkan nilai rata-rata rapor semester. Dengan demikian, motivasi belajar
memiliki pengaruh dalam meningkatkan prestasi belajar.
5.2 Saran
Dengan memperhatikan pada kesimpulan tersebut di atas, peneliti mengajukan saran
1. Sebaiknya untuk menigkatkan prestasi belajar siswa perlu ada penigkatan pada
motivasi belajar.
2. Hendaknya di dalam belajar diperlukan suasana yang baik, karena suasana yang
baik dapat meningkatkan motivasi belajar.
3. Hendaknya guru juga dapat memberikan motivasi kepada siswa agar siswa
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Diktat Filsafat Pendidikan. 2006. Medan: Tim Pengajar Universitas Negeri Medan.
Hadeli. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Ciputat: Quantum Teaching.
Diakses tanggal 10 Januari, 2009.
Marlianto, Eddy dan kawan-kawan. 2008. Panduan Tata Cara Penulisan Skripsi dan
Tugas Akhir. Medan: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara.
Nugroho. 1991. Sendi-sendi Statistik. Jakarta: Rajawali Pers.
Pannen, Paulina dkk. 1999. Cakrawala Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro. 2006. Cara menggunakan dan Memakai
Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.
Simpson, Ian S. 1995. Statistika Dasar untuk Pustakawan. Bandung: ITB.
Soepeno, Bambang. 2002. Statistik Terapan dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
dan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Edisi ke-6. Bandung: Tarsito.
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Lampiran A
ANGKET
MOTIVASI BELAJAR