• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2 Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan

3.2.1 Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat secara langsung , adapun caranya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan Survey Lapangan dengan tujuan untuk mengetahui : a. Ukuran dan Tata Wilayah

Ukuran dan Tata Wilayah mencakup luasan tapak, utilitas, tata wilayah, peraturan mengenai GSB, KDB, KLB, dan luas area parkir yang dibutuhkan pada tapak. Data-data ini diperlukan dalam menentukan batas-batas bangunan, perletakan

bangunan, fungsi bangunan, serta luasan bangunan yang dirancang agar sesuai dengan peraturan tata bangunan yang berlaku pada suatu daerah tersebut.

b. Uraian Hukum

Uraian hokum berisi tentang peraturan pemerintah daerah setempat mengenai pola-pola dalam mendirikan bangunan. Bertujuan untuk mengetahui batas rancangan, meliputi jarak bangunan terhadap as jalan, tampilan bangunan agar berkesinambungan dengan lingkungan sekitar dan beriringan dengan program pemerintah mengenai view umum di Kota Malang.

c. Keutamaan Fisik Alamiah

Fisik Alamiah dapat berupa kontur, pola drainase dalam permukiman sekitar, penutup permukaan, serta macam vegetasi. Data ini diperlukan dalam menentukan kontur yang dikehendaki yang dapat disiasati dengan melakukan cut atau fill, menentukan titik acuan bangunan serta penyesuaian rancangan dengan kondisi pada tapak.

d. Keistimewaan Buatan

Keistimewaan buatan dapat berupa keberadaan bangunan sekitar, pagar-pagar, lapangan, daerah servis, bahu jalan , tiang listrik serta saluran kebakaran. Data-data tersebut diperlukan guna menentukan perencanaan.

e. Sirkulasi

Sirkulasi pada tapak berupa sirkulasi bagi pejalan kaki dan sirkulasi bagi pengguna kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Perencanaan sirkulasi diperlukan guna menentukan pola sirkulasi optimal dalam pencapaian dalam bangunan.

f. Utilitas

Utilitas dapat berupa saluran listrik, gas, telepon, air dan saluran buangan yang bertujuan untuk mnentukan panel utama menuju keseluruhan bangunan. Dalam hal ini, dilakukan analisa berdasarkan pencapaian utama saluran dalam tapak.

g. View

View berupa view dari luar ketapak, view dari tapak keluar dan berbagai posisi tapak. Hal ini diperlukan dalam menentukan view yang terbaik baik dari luar maupun dari dalam bangunan.

h. Noise

Merupakan data mengenai sumber-sumber kebisingan disekitar tapak yang mungkin dapat mempengaruhi kenyamanan dalam bangunan. Data ini diperlukan guna menentukan penzoningan tiap ruang dalam bangunan.

i. Iklim

Iklim meliputi data tentang suhu, kelembapan nisbi, angin, kondisi langit, cuaca serta arah pergerakan matahari . Data ini diperlukan guna menentukan bukaan

pada bangunan yang akan berpengaruh dalam pencahayaan dan penghawaan dalam bangunan.

j. Manusia dan Budaya

Data ini dapat berupa data penduduk sekitar, meliputi jumlah penduduk, pola kehidupan penduduk dalam aktivitas sehari-hari, dan tingkat sosial dan intelektual masyarakat sekitar. Data ini diperlukan guna penentuan sistem perancangan agar bangunan yang dirancang selaras dengan lingkungan sekitar, dalam kata lain bangunan dapat memanfaatkan kondisi masyarakat sekitar, dalam pengadaan dan pengoperasian bangunan sendiri.

Data dapat diperoleh dengan melakukan analisa berdasarkan potensi, permasalaham dan tuntutan tapak. Dengan melakukan interview juga dapat dihasilkan konsep dalam tapak.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan guna mendapatkan data secara langsung dengan spesifik, bisa berupa data mengenai kebutuhan ruang, fasilitas yang diperlukan dalam bangunan , aktivitas pengguna, serta persepsi dan opini menganai keseluruhan yang berkaitan dengan objek studi.

Wawancara bertujuan untuk melakukan transformasi mengenai ide-ide baru yang dituangkan dalam objek rancangan, sehingga dapat memperjelas data-data yang akan digunakan dalam proses analisa.

3. Dokumentasi

Dalam hal ini, dokumentasi diperlukan untuk mendokumentasikan hal hal yang diperlukan dalam proses perancangan.

3.2.2 Data Sekunder

Data ini merupakan data yang mendukung dalam proses perancangan, namun tidak berkaitan secara langsung dengan obyek perancangan. Data sekunder dapat dilakukan dengan cara melakukan :

1. Studi Pustaka

Data dapat diperoleh dari studi literatur , yang mencakup teori, pendapat dari ahli serta peraturan dan kebijakan dari pemerintah setempat yang akan menjadi acuan atau pedoman dalam proses perencanaan untuk membantu proses analisis. Data dapat diperoleh dari sumber buku, internet, majalah, brosur/pamvlet, film dokumenter, serta dari kebijakan pemerintah.

Data tersebut antara lain sebagai berikut :

a. Data mengenai lokasi tapak yang dipilih yang berada di Kota Malang. Data ini akan diperlukan dalam melakukan analisis tapak.

b. Data tentang pencahayaan yang memberikan pengaruh secara langsung dan tidak langsung dalam bangunan,yang selanjutnya akan diterapkan dalam konsep perancangan

c. Literatur mengenai bangunan ekshibisi fotografi, meliputi pengertian, fasilitas, dan ruang-ruang yang dibutuhkan dalam bangunan. Data-data ini diperlukan dalam proses menganalisa ruang.

d. Literatur mengenai tema perancangan yakni pencahayaan.

e. Data mengenai bangunan ekshibisi fotografi serta batasan-batasan perancangan yang berhubungan dengan konsep dan peraturan daerah setempat.

2. Studi Banding

Studi banding dipelukan guna mendapatkan data mengenai bangunan sejenis yang sudah ada atau bangunan yang serupa. Adapun objek yang menjadi komparasi adalah Museum PP-IPTEK.

Penelitian ini menggunakan metode pengolahan data dengan menggunakan cara analisa dan sintes. Dalam penggunaan cara ini diwujudkan dengan melakukan tahapan kegiatan dalam pendekatan-pendekatan. Metode tersebut adalah :

a. Analisis

Kegiatan analisis terdiri dari dua bagian, yakni melakukan kegiatan analisis kawasan dan analisis tapak yang digunakan dalam proses perancanga. Kedua analisis

berdasar pada teori-teori perancangan arsitektur yang berkaitan dengan Bangunan Ekshibisi Fotografi. Langkah pertama yang digunakan adalah pencarian literatur yang berkaitan dengan objek studi, apabila dalam pencarian literatur belum memenuhi data yang dicari atau belum mendapatkan solusi yang akan dicapai, barulah dapat menggunakan literature lain yang berhubungan dengan tema dan konsep perancangan.

1. Analisis Kawasan dan Tapak

Analisis dimulai secara makro yang meliputi analisis tata ruang tapak dan analisis kondisi dalam tapak. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi tapak perancangan yang akan dibangun.

Analisis tapak meliputi program apak yang berkaitan dengan fungsi dan fasilitas yang ada dalam perancangan bangunan. Analisis dapat berupa aksesibilitas, iklim, kebisingan, view, orientasi, zoning tapak, serta analisis lain dan data-data yang didapatkan dalam proses survey lapangan pada kawasan yang akan dirancang.

2. Analisis Obyek a. Analisis Fungsi

Analisis fungsi yakni kegiatan penentuan ruang yang mempertimbangkan fungs idan tuntutan aktivitas. Proses yang dilakukan meluputi analisis pelaku atau pengguna dan aktivitas, ruang, persyaratan ruang, besaran ruang dan organisasi ruang.

b. Analisis pelaku dan aktivitas

Analisis ini yakni aktivitas yang dilakukan pengguna selama berada pada bangunan Ekshibisi Fotografi. Pada analisis ini aktivitas pengguna akan memunculkan gambaran kegiatan pada objek perancangan.

c. Analisis Pola Hubungan Antar Ruang

Analisis ini berfungsi sebagai pembentuk karakter dalam bangunan serta memberi kontribusi pada konsep perancangan objek terhadap tapak. Analisis pola hubungan antar ruang akan mempengaruhi pola sirkulasi dalam interior maupun eksterior dalam bangunan.

d. Analisis persyaratan obyek rancangan

Analisis ini diwujudkan dalam format table yang berisi tentang persyaratan ruang mengenai nilai-nilai kajian terhadap tema. Pendekatan yang disajikan meliputi . katakteristik ruang , material obyek , serta hal hal lain yang berkaitan dengan pencahayaan.

Dokumen terkait