• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

F. Skala Pengukuran

Agar jawaban responden dapat diukur maka jawaban responden tersebut diberi sekor. Dalam pemberian sekor peneliti mengunakan skala

likert. Skala likert digunakan untuk untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang gejala sosial.

(Sugiyono, 1999: 86)

Selanjutnya dalam prosedur skala likert ini adalah menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam koesioner yang disebarkan. Jawaban dari responden dibagi dalam empat katagori penilaian di mana masing-masing pertanyaaan diberi skor satu sampai empat. Dalam penelitian ini terdiri lima jawaban yang mengandung variasi nilai bertingkat, antara lain:

Tabel 3.1

Bobot Nilai Setiap Pertanyaan

Alternatif Jawaban Bobot Nilai Sangat Setuju

5

Setuju 4

Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Ciri khas dari Skala likert adalah bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh dari seorang responden, merupakan indikasi bahwa responden

tersebut sikapnya makin positif terhadap obyek yang ingin diteliti oleh penulis.

G. Defenisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang dikatagorikan sebagai berikut:

1. Motivasi (X)

Motivasi merupakan suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya (Cascio, dalam Hasibuan, 2005:95).

Teori dua faktor, disebut juga dengan konsep hygiene. Dalam teorinya, Herzberg membagi variabel ini (X) akan dianalisis beberapa hal sebagai berikut :

a. Faktor pendorong (X1)

Yaitu faktor yang menyangkut kebutuhan fisiologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor pendorong atau faktor motivasi ini berhubungan dengan prestasi, kerja itu sendiri, kemajuan, pengakuan, tanggung jawab dan pertumbuhan.

b. Faktor penyehat (X2)

Faktor pendukung ini berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh ketentraman badaniah. Faktor pendukung atau faktor pemelihara ini meliputi gaji, kondisi kerja, hubungan dengan rekan kerja, hubungan dengan bawahan, kebijakan perusahaan, supervisi tekhnikal, status dan keamanan.

2. Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi adalah derajat yang mana karyawan percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal auatu tidak akan meninggalkan organisasi (Mathis dan Jackson 2000 dalam Sopiah, 2008:155), yaitu:

a. Kemauan b. Kesetiaan c. Kebanggaan

Table 3.2

Konsep Variabel, Indikator dan Item Penelitian

Konsep Variabel Indikator Item

Motivasi (X)

1. Faktor Pendorong (X1)

1. Tingkat prestasi kerja karyawan

2. Kerja itu sendiri

3. Kemajuan

4. Tingkat pengakuan Pekerjaan

5. Tanggung jawab

6. Pertumbuhan

Menyelesaikan tugas dengan tepat waktu

Nyaman dengan

pekerjaan yang dijalani

Selalu berinovasi

Perhatian dengan memberikan penghargaan

Tanggung jawab dalam pekerjaaanya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi

aktivitas dan proyeksi kedepannya.

Mengikuti training dalam pngembangan kemampuan.

2. Faktor Penyehat (X2)

7. Kondisi kerja

8. Gaji/penghasilan

9. Hub. Dengan rekan sekerja

10. Hubungan dengan atasan

11. Kehidupan pribadi

12. Kebijakan dan administrasi

perusahaan

13. Supervisi tekhnikal

14. Status

Adanya ruang kerja, meja dan peralatan pendukung kerja.

Bonus

Tunjangan

Kerjasama

Saling menghargai

Saling

mempercayai

Sikap akrab dan terbuka dalam

pekerjaan.

Perasaan yang timbul dalam keluarga seperti bahagia,

bangga dan sedih

Penetuan jenis pekerjaan sesuai dengan keahlian

Manajer memberikan dorongan untuk maju

Jabatan yang sesuai dengan keahlian

15. Keamanan Kelengkapan fasilitas tanda suatu pangkat

Nyaman di lingkungan kerja

Adanya jaminan

Komitmen (Y)

1. Kemauan 1. Kemauan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan

Kesediaan untuk menerima tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab

Kesungguhan dalam

melaksanakan pekerjaan

Kesediaan untuk bekerja lembur.

2. Kesetiaan 2. Kesetiaan karyawan pada organisasi

Ketidakrelaan untuk

meningalkan perusahaan

Kesediaan untuk membantu perusahaan untuk pencapaian tujuan

Kesediaan untuk mematuhi peraturan-peraturan perusahaan

3. Kebanggaan 3. Kebanggaan karyawan pada organisasi

Penilaian terhadap kredibilitas yang disandang perusahaan

Penilaiaan terhadap fasilitas yang disediakan perusaahan

Penilaian terhadap keberhasilan yang dicapai perusahaan Sumber : Lincoln dalam Pravitasari & Sopiah (2008)

H. Metode Analisis Data

1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau tingkat kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dari pengertian diatas valid itu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan).

Dengan menggunakan Product Moment, item pertanyaan dapat dikatakan valid jika lebih besar dari 0. 30 (Arikunto, 2006 : 122).

Rumusnya adalah sebagai berikut :

( ) ( )( )

{

( ) } {

( ) }

= −

2 2

2 . .

.

.

Y Y

n X X

n

Y X XY

r n

2 hitung

Dimana:

r = Korelasi product moment n = Banyaknya sampel

X = Variabel bebas (Motivasi kerja X)

Y = Variabel terikat (Komitmen organisasi Y) b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa satu sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan

sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.

Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Suatu alat ukur dapat dikatakan reliabel jika dalam mengukur suatu gejala yang berlainan senantiasa menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat dipercaya dan diandalkan. Dengan rumus sebagai berikut:

( )( )

St

S k

r k −

= − 1

11 .1

1

Dimana:

r11 = Nilai reliabilitas k = Jumlah item

Σ S1 = Jumlah varians skor tiap-tiap butir item

St = Varians total

Menurut Arikunto (1998 : 45) untuk uji reabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar 0,60 atau lebih.

2. Analisa Regresi Linier Berganda

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) model

persamaan regresi berganda (Sugiono, 1999: 211 )adalah sebagai betikut:

Y = a + b1 X1 + b2 X2

Dimana: Y = variabel terikat yaitu komitmen organisasi

b1 = koefisien regresi X1 b2 = koefisien regresi X2

X1 = variabel bebas (faktor pendorong) X2 = variabel bebas (faktor penyehat)

Untuk mengetahui nilai b1 dan b2 digunakan

b1 =

( ) ( ) ( )( )

(

12

) (

22

) (

1 2

)

2 2 1 1

2 2

X X X X

Y X X X Y

X

X −

b2 =

2 2 1 2 2 2

1

1 2 1 2

2 1

) )(

)(

(

) )(

( ) )(

(

X X X

X

Y X X

X Y

X

X −

3. Pengujian Hipotesis a. Uji T

1. Untuk menguji koefisien regresi secara parsial guna mengetahui apakah variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel terikat digunakan uji t dengan rumus : (Sugiyono (2004 : 184)

( )

1 2

2 r n t r

= −

Dimana :

r = Korelasi produk moment n = Jumlah responden

t = Uji hipotesis 2. Dengan hipotesis

th > tt maka Hoditolak dan Ha diterima th < tt maka Ho diterima dan Ha ditolak

3. Nilai kritis yaitu nilai yang didapat dari tabel distribusi F dengan mengunakan tingkat signifikansi 5% dimana F tab = F (a : K-1. K (n-1)).

b. Uji F

1) Untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat F digunakan rumus Sugiyono (2004 : 190) menyebutkan rumus uji F sebagai berikut :

(

1

)

/

(

1

)

/ .

2 2

=

k n R

k Fh R

Keterangan : F = rasio

k = jumlah variabel

R =koefesien korelasi ganda

n = jumlah sampel 2) Dengan hipotesis

Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima

Fh < Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak

3) Nilai kritis yaitu nilai yang didapat dari tabel distribusi F dengan menggunakan tingkat sifnifikansi 5% dimana F tab = F (a : K-1. K(n-1))

Dokumen terkait