Produksi Kopi Robusta Kabupaten Lampung Barat
4. Data dan Sumber Data Penelitian
Sumber data merupakan sumber dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder.
25
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya atau objek penelitian.26 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data primer dari observasi, wawancara yang bersumber dari pemilik, pekerja, pengepu kopi serta subjek lain yang terlibat dalam perkebunan Kopi Robusta yang berada di Desa Talang Bandung Bawah.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah diterbitkan atau digunakan
oleh pihak lain.27 Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data
sekunder dari hasil dokumentasi, literatur, dan website yang menunjang penelitian. Dengan dua macam sumber data diatas, proses dan hasil di atas, proses dan hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkap dan menjelaskan bagaimana faktor produktivitas kopi robusta, dan tinjauan secara islam sehingga berguna untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. 5. Alat Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data-data atau informasi dalam suatu penelitian. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:
26
Suharyadi dan Purwantu, Statistika; untuk Ekonomi Keuangan Modern, edisi 2, (Jakarta:Salemba Empat,2011),h.14.
27
a. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan
sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.28
Berdasarkan jenisnya, observasi dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1) Observasi Langsung, yaitu observasi yang dilakukan dimana
observer berada bersama objek yang diselidiki.29
2) Observasi Tidak Langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti, misalnya dilakukan melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto.
Adapun jenis observasi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan, dimana penelitian hanya berperan sebagai pengamat tidak terlibar dalam kegiatan yang sedang
diobservasi30. Observasi dilakukan dengan mencatat fenomena atau
kejadian yang terkait dengan faktor produktivitas kopi robusta dan melihat bagaimana tingkat pendapatan ekonomi di Desa Talang Bandung Bawah.
28
Arsyad Soeratno, Metodologi Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis, UPP STIM YKPN, (Yogyakarta, 2008), h. 84
29
Nurul Zuhriah, Metodologi Penelitian Sosial dan PendidikanTeori dan Aplikasi, (Jakarta:Bumi Aksara, 2007), h.173
30
b. Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai tekhnik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui salauran media tertentu31.
Dalam kegiatan wawancara ini, peneliti melakukan wawancara langsung dengan pemilik perkebunan Kopi Robusta, serta masyarakat yang terlibat dalam kegiatan perkebunan tersebut yang berada di Desa Talang Bandung Bawah. Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur (semi structure interview) artinya peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, akan tetapi pelaksanaannya lebih bebas, dalam arti tidak menutup kemungkinan untuk muncul pertanyaan baru yang masih relevan agar mendapatkan pendapat dan ide dari narasumber secara lebih luas.
c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto adalah “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.”32
Metode dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah besar fakta dan data yang tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu berbentuk surat, catatan harian, cendera mata, laporan, artefak, dan foto. Sifat utama data ini tidak
31
Ibid,h.96.
32
terbatas pada ruang dan waktu sehingga member peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal hal yang pernah terjadi di waktu silam.33 Adapun pelaksanaan metode ini adalah dengan mencatat data yang ada pada dokumen-dokumen, catatan harian, buku pedoman, dan arsip yang ada pada Petani Kopi di Desa Talang Bandung Bawah.
6. Populasi dan Sample a. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.34 Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek dan subyek tersebut. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruh yang terlibat dalam proses produktivitas perkebunan kopi robusta berjumlah 77 petani kopi robusta. b. Sample
Sample merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak semua populasi akan dijadikan sumber data melainkan diambil sampelnya saja. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis purposive sampling, yaitu memilih didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan populasi yang diketahui sebelumnya. Dengan kata lain, unit
33
Juliansyah, Noor, Metodologi Penelitian Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, (Jakarta Kencana, 2011), h. 141
34
sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang
diterapkan berdasarkan tujuan penelitian. 35 Adapun dalam penelitian ini
besar kecilnya sampel tersebut, sampel dalam penelitian ini jumlah petani yang memiliki jenis tanaman kopi, padi dan pisang.
Dalam proses penelitian kualitatif, penentuan sample lebih tepat menggunakan sistem nonprobability sampling, karena dalam penelitian kualitatif ukuran populasi tak terhingga. Dalam penelitian ini salah satu teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambil sample sumber data dengan pertimbangan atau tujuan tertentu. Misalnya orang atau informan, atau responden tersebut dianggap tahu atau mewakili tentang apa yang akan di ungkap dalam penelitian.36
Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 52 petani yang memiliki perkebunan rata-rata yang dimiliki meliputi sektor kopi, padi dan pisang.