• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gerlach dan Ely pada mata pelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

MA NU Ibtidaul Falah merupakan salah satu Madrasah Aliyah di Kabupaten Kudus, yang melaksanakan sistem pembelajaran berdasarkan Kurikulum Depag dan Kurikulum Lokal yang terinci pada mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama salah satunya pada mata pelajaran fiqih.

Mata pelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah tersebut diampu oleh Bapak Sudiyono, S.Pd.I. sebagaimana yang di jelaskan oleh bapak Drs. Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, bahwa :

49

Hasil wawancara dengan Ahmad Wahid Ghozali, pada hari jumat tanggal 29 Juli 2016, pukul 09.00–09.30 WIB di rumah Ahmad Wahid Ghozali

50

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 11.20–11.30 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

51

“Yang mengampu mata pelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah adalah bapak Sudiyono S.Pd.I”52

Mata pelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah mendapat alokasi waktu sebanyak 2 jam x 45 menit atau 90 menit pelajaran, dengan rincian 1 jam pelajaran sebanyak 45 menit.53 Sebagaimana yang dijelaskan bapak Drs. Saifuddin Zuhri, bahwa :

“Alokasi jam pelajaran untuk mata pelajaran fiqih sebanyak 2 jam pelajaran x 45 menit”54

Pernyataan tersebut di dukung oleh bapak Aep Saepulloh S.Ag, menyetakan bahwa :

“Alokasi waktu jam pelajaran 2x 45 menit, jadi waktu untuk mata pelajaran PAI khususnya fiqih itu 90 menit”55

Adapun langkah-langkah desain pembelajaran model Gerlach dan Ely pada pembelajaran fiqih oleh bapak Sudiyono S.Pd.I. Dalam proses pembelajaran melalui tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.56 Sebagaimana hasil observasi, dokumentasi dan wawancara peneliti adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Perencanaan pembelajaran fiqih di MA NU Ibtidaul Falah meliputi mempersiapkan silabus pembelajaran, prota (program tahunan), promes (program semester), pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada awal semester dan 52

Hasil wawancara dengan bapak Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada hari selasa tanggal 19 Juli 2016, pukul 09.50–09.55 WIB, di ruang Kepala MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

53

Hasil dokumentasi RPP mata pelajaran fiqih, pada hari selasa tanggal 19 Juli 2016

54

Hasil Hasil wawancara dengan bapak Saifuddin Zuhri selaku Kepala Madrasah, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 10.00 WIB, di ruang Kepala MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

55

Hasil wawancara dengan bapak Aep Saepulloh selaku Waka Kurikulum Madrasah, pada hari selasa tanggal 19 Juli 2016, pukul 10.20–10.35 WIB, di Ruang Waka Kurikulum MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

56

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 11.3011.40 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

menyiapkan media pembelajaran. Bapak Sudiyono S.Pd.I, menyatakan bahwa :

“Sebelum melaksanakan pembelajaran bagi peserta didik di kelas terlebih dahulu mempersiapkan perencanaan seperti perencanaan pada mata pelajaran lainnya, yakni membuat silabus, prota, promes, dan RPP di awal semester, namun untuk RPP yang sudah disusun sebelumnya bisa berubah sesuai dengan kondisi yang ada”.57

Pada tahap perencanaan ini, sebelum melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model Gerlach dan Ely, bapak Sudiyono S.Pd.I menyusun langkah–langkah yang sesuai dengan komponen yang ada dalam model Gerlach dan Ely yang akan dilaksanakan di kelas XI untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni sebagai berikut :

a. Merumuskan sebuah tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, merumuskan kemampuan apa yang harus dimiliki peserta didik untuk memahami ketentuan dan hukum Islam.

b. Menentukan isi materi. Dalam hal ini, isi materi pembelajaran harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapainya dan model Gerlach dan Ely ini digunakan pada materi kelas XI tentang jinayah, hudud, peradilan dan hikmahnya, hukum keluarga, waris dan wasiat.

c. Penilaian Kemampuan Awal Peserta Didik (pretest). Dalam hal ini, berfungsi untuk memperoleh informasi tentang kemampuan awal peserta didik dalam pelajaran, sebelum mendapat materi yang sudah disiapkan oleh seorang guru. Pretest ini saya dilakukan di awal sebelum menjelaskan materi.

d. Menentukan strategi. Dalam hal ini,harus menentukan stretegi yang tepat, karena pemilihan strategi yang tepat sangat membantu peserta didik memahami materi yang disampaikan oleh guru. Biasanya yang saya gunakan adalah metode 57

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 11.4011.50 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab, jigsaw, question student have, giving question and getting answer.

e. Pengelompokkan belajar. Dalam hal ini, agar dapat melatih peserta didik berkomunikasi yang baik dan bekerjasama dengan kelompoknya.

f. Menentukan pembagian waktu. Disini saya mengalokasikan waktu sesuai dengan strategi yang saya pilih. Apperseps 15 menit, kegiatan inti 65 menit, dan penutup 10 menit.

g. Menentukan ruang. Dalam hal ini, proses pembelajaran memerlukan ruangan agar peserta didik dapat berinteraksi dengan peserta didik lain dan juga dengan guru. Di Madrasah tersedia ruangan berukuran 7 x 8m.

h. Memilih media. Pemilihan media harus sesuai dengan materi yang akan diajarkan, karena media dapat membantu dan memudahkan peserta didik untuk memahami suatu materi yang disampaikan oleh guru. Biasanya saya menggunakan alat bantu, seperti media proyektor, media cetak/buku, white board, spidol.

i. Mengevaluasi hasil belajar. Dalam hal ini, evaluasi berfungsi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik. Evaluasi ini melalui tanya jawab, mngerjakan soal LKS atau soal yang saya buat sendiri.

j. Menganalisis umpan balik. Melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran baik dari guru ataupun peserta didik.58

Dari langkah – langkah diatas, dirangkum dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). b. Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran fiqih oleh bapak Sudiyono S.Pd.I, berpedoman pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat sebelumnya. Tetapi itu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

58

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 11.5012.10 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

Sebagaimana yang telah bapak Sudiyono S.Pd.I lakukan dalam melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model Gerlach dan Ely,bapak Sudiyono S.Pd.I menyatakan bahwa :

“Pada awal masuk kelas, pertama yang saya lakukan adalah mengucapkan salam dan mengecek kehadiran peserta didik dan membaca basmallah bersama sebelum menjelaskan materi pelajaran. Setelah itu, saya mengadakan pretest dengan memberi beberapa pertanyaan untuk peserta didik. Kemudian, setelah selesai melaksanakan pretest, saya menjelaskan tentang materi dengan bantuan media, seperti media proyektor, media cetak, white board, dan spidol. Dan setelah saya menjelaskan materi, saya membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi. Kemudian saya memberi sebuah pertanyaan kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Diskusi selesai, saya mengadakan sesi tanya jawab sebagai evaluasi. Dimana saya ingin mngetahui seberapa jauh pemahaman mereka.”59

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Sudiyono S.Pd.I, peneliti melakukan observasi dengan melihat langsung proses pembelajaran fiqih di kelas XI IPS 1.

Observasi pertama, pada hari sabtu tanggal 05 Maret 2016 peneliti hadir di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus, dalam proses pembelajaran fiqih bagi peserta didik di kelas XI IPS 1 dapat dirinci sebagai berikut :

1) Kegiatan pendahuluan (apersepsi)

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I, masuk kelas dengan mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”. (b) Bapak Sudiyono S.Pd.I mengecek kehadiran peserta didik. (c) Berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai.

59

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 12.1012.25 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

Adapun doa yang dilafalkan adalah sebagai berikut :

ِْﲓِﺣﺮﻟا ِﻦَ ْﲪﺮﻟا ِ ّ ا ِﻢ ْﺴِ

2) Kegiatan Inti Eksplorasi

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I, menyuruh peserta didik untuk membaca buku LKS

(b) Bapak Sudiyono S.Pd.I, menyuruh peserta didik untuk mengerjakan soal LKS

Elaborasi

(a) Peserta didik membaca buku LKS. (b) Peserta didik mengerjakan soal di LKS. Konfirmasi

Bapak Sudiyono S.Pd.I, memberi kesempatan kepada siswa yang kurang jelas untuk bertanya.

3) Kegiatan Penutup

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(b) Pembelajaran diakhiri dengan bacaan hamdalah. “Alhamdulillahirobbil Alamiin”.

(c) Bapak Sudiyono S.Pd.I, mengucapkan salam.

“Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”.60

Observasi kedua, pada hari sabtu tanggal 12 Maret 2016 peneliti hadir di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus, dalam proses pembelajaran fiqih bagi peserta didikdi kelas XI IPS 1 dengan materi mawaris dapat dirinci sebagai berikut :

1) Kegiatan pendahuluan (apersepsi)

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I, masuk kelas dengan mengucapkan salam.

“Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”.

60

(b) Bapak Sudiyono S.Pd.I mengecek kehadiran peserta didik. (c) Berdoa bersama-sama sebelum pelajaran dimulai.

Adapun doa yang dilafalkan adalah sebagai berikut :

ِْﲓِﺣﺮﻟا ِﻦَ ْﲪﺮﻟا ِ ّ ا ِﻢ ْﺴِ

(d) Bapak Sudiyono S.Pd.I, memberikan pertanyaaan (pretest) kepada peserta didik terkait materi pelajaran yang akan diajarkan. Kemudian peserta didik menjawab pertanyaan tersebut dengan cara tunjuk jari. Pertanyaan yang diberikan bapak Sudiyono S.Pd.I, diantaranya sebagai berikut :

i. Apa pengertian ilmu mawaris?

ii. Apa tujuan mempelajari ilmu mawaris? iii. Apa hikmah dari mawaris?

iv. Apa sebab mawaris? v. Apa sebab waris mawaris?

Saat diadakannya pretest, peserta didik nampak begitu antusias sekali menjawab pertanyaan dari bapak Sudiyono S.Pd.I.

2) Kegiatan inti Eksplorasi

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I, menerangkan tentang bab mawaris, diantaranya : pengertian dan hukum ilmu mawaris, dasar hukum mawaris, tujuan dan kedudukan ilmu mawaris, sebab-sebab waris mewaris, halangan waris mewarisi, dan macam-macam ahli waris dan bagiannya. Pada penyampaian materi ajar tentang mawaris bapak Sudiyono S.Pd.I, berpedoman pada LKS.

(b) Bapak Sudiyono S.Pd.I, membagi peserta didik menjadi 7 kelompok. Masingmasing kelompok terdiri dari 4 orang, ada juga yang 5 orang untuk berdiskusi.

(c) Bapak Sudiyono S.Pd.I, memberikan soal tentang mawaris kepada setiap kelompok.

Elaborasi

(a) Peserta didik mendengarkan materi yang telah dijelaskan oleh Bapak Sudiyono S.Pd.I.

(b) Peserta didik bekerja sama dengan kelompoknya untuk mendiskusikan soal yang diberikan oleh bapak Sudiyono S.Pd.I.

(c) Setiap kelompok mampu menjawab soal yang didiskusikan dengan baik.

Konfirmasi

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I memberikan konfirmasi terhadap jawaban pada setiap kelompok.

(b) Bapak Sudiyono S.Pd.I melakukan umpan balik kepada peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. 3) Kegiatan Penutup

(a) Bapak Sudiyono S.Pd.I bersama peserta didik menyimpulkan materi tentang mawaris.

(b) Bapak Sudiyono S.Pd.I menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(c) Pembelajaran diakhiri dengan bacaan hamdalah. “Alhamdulillahirobbil Alamiin”.

(d) Bapak Sudiyono S.Pd.I, mengucapkan salam.

“Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh”.61

c. Evaluasi Pembelajaran

Saat diadakan observasi pembelajaran mata pelajaran fiqih pada kelas XI IPS I, bapak Sudiyono S.Pd.I, menggunakan evaluasi dengan mengerjakan soal LKS, pretest dan tanya jawab diakhir pembelajaran. Evaluasi pembelajaran fiqih pada kelas XI yang telah dilakukan oleh bapak Sudiyono S.Pd.I, sebelum diadakan observasi, 61

beliau menjelaskan bahwa dalam evaluasi pembelajaran mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1) Pada ranah kognitif, menggunakan evaluasi jenis :

(a) Tes pretest: evaluasi dengan jenis pretest merupakan evaluasi yang dilaksanakan di awal pembelajaran dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang akan disampaikan dapat dikuasai oleh peserta didik atau bagaimana respon siswa terhadap materi pelajaran.

(b) Tes formatif : tes formatif merupakan tes hasil belajar yang bertujuan mengetahui sejauh manakah peserta didik memahami materi pelajaran setelah peserta didik mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Tes formatif ini dilaksanakan setiap kali materi pelajaran berakhir. Bapak Sudiyono S.Pd.I, dalam melaksanakan evaluasi harian berbentuk tes lisan dengan cara tanya jawab. Bapak Sudiyono S.Pd.I juga mengevaluasi peserta didik dengan cara tes tertulis, tes tertulis ini dengan cara mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) atau mengerjakan soal yang dibuat oleh bapak Sudiyono S.Pd.I.

(c) Tes sumatif : tes sumatif merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan materi pelajaran selesai diajarkan. Tes Sumatif untuk mata pelajaran fiqih berbentuk Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) yang dilaksanakan secara serentak bagi peserta didik di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.

2) Pada ranah afektif, bapak Sudiyono S.Pd.I menilai dengan melihat sikap saling menghargai pendapat teman, sikap demokratis.

3) Pada ranah psikomotorik, bapak Sudiyono S.Pd.I melatih psikomotor peserta didik seperti keaktifan peserta didik di dalam

diskusi, ketepatan menjawab pertanyaan.62 Semua yang dilakukan oleh bapak Sudiyono S.Pd.I dalam pembelajaran fiqih, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus.

Pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan model pembelajaran Gerlach dan Ely dapat berjalan dengan baik, terbukti dengan nilai ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester diatas KKM, terbukti dengan jumlah ratarata yang di dapat kelas XI diatas 75.

Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh bapak Aep Saepuloh S.Ag, mengenai pelaksanaan pembelajaran fiqih dengan model GerlachdanEly.Beliau menyatakan bahwa :

“Sudah bagus, terbukti dengan nilainilai peserta didik yang yang sudah mencapai KKM.”63

Adapun hasil belajar mata pelajaran fiqih kelas XI IPS I MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus adalah sebagai berikut :64

Tabel 4.4

Hasil belajar fiqih kelas XI IPS I

NO Nama

Ulangan

Harian UTS UAS

1 Abdul Ghofur 85 80 75

2 Abdul Rohman 83 80 85

3 Achmad Syafi'i 85 80 90

4 Achmad Syariful Chamid 78 78 90

5 Agus Setiawan 80 80 85

62

Hasil wawancara dengan bapak Sudiyono selaku guru pengampu mata pelajaran fiqih, pada hari sabtu tanggal 23 Juli 2016, pukul 12.10–12.25 WIB, di ruang TU MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

63

Hasil wawancara dengan bapak Aep Saepulloh selaku Waka Kurikulum Madrasah, pada hari selasa tanggal 19 Juli 2016, pukul 10.35–10.40 WIB, di kantor MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus

64

6 Ahmad Wahid Ghozali 80 90 85 7 Ahmat Khumaidi 77 85 78 8 Arifin 95 75 80 9 Dedy Setyawan 75 80 80 10 Helmi Yahya 83 85 77 11 Hendri Irawan 78 85 95

12 Iqbal Hendra Prastya 80 78 75

13 Khafit Riyanto 83 95 83

14 Khotibul Umam 97 90 78

15 Mohammad David R 96 90 80

16 Mu'ammal Hamidi 85 85 83

17 Muhammad Ahlish Sofyan 87 85 97

18 Muhammad Aminu 75 80 80

19 Muhammad Azkaa Syarof 85 75 85

20 Muhammad Lailil Azka 80 75 85

21 Muhammad Noor Wahid 78 75 87

22 Muhammad Qosim 85 85 75

23 Muhammad Ricky Maulana 83 90 85

24 Muhammad Yusril Hana 78 90 80

25 Mukhammad Fahmi 80 85 78

26 Mukhammad Fiikal Khusna 95 85 85

27 Noor Faqih 80 78 95 28 Saiful Anwar 80 90 80 29 Selamet Noryanto 75 85 75 30 Taufiq Hidayat 78 85 75 31 Taufiqul Khakim 85 85 75 32 Zaenal Abidin 78 80 80

3. Data tentang faktor pendukung dan faktor penghambat desain

Dokumen terkait