• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daun baling-baling ( propeller ),

Dalam dokumen NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN (Halaman 194-198)

E. Konsumsi bahan bakar spesifik motor induk

4.2.2. Daun baling-baling ( propeller ),

Dalam teori dasar hambatan dan propulasi, baling-baling kapal di ibaratkan sekrup pendorong, semakin besar ulir atau pitchnya semakin cepat pula kapal bergerak maju.

Dengan berputarnya baling-baling maka karenanya akan memukul air dan akibatnya kapal akan bergerak maju atau mundur.

Jumlah baling-baling kapal itu bermacam-macam antara lain dapat ditunjukan atau dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Gambar.4.1. Daun baling-baling tunggal

Gambar. 4.2. Daun baling-baling ganda

Gambar. 4.3. Daun baling-baling tiga

Gambar.4.4. Daun baling - baling empat Baling-baling Tunggal ( Single Screw ).

Baling-baling tunggal dikapal kebanyakan menggunakan baling-baling putar kanan, artinya jika mesin/baling-baling maju maka baling-baling

174

Daun baling-baling Ganda ( Twin Screw )

Pada umumnya adalah baling-baling ganda putar luar (out turning propeller) maksudnya adalah baling kanan putar kanan dan baling-baling kiri putar kiri.

Daun baling-baling Tiga ( Triple Screw )

Kedudukan tiga baling-baling itu terletak/susunan satu pada masing-masing sisinya (sisi kanan putar kanan dan sisi kiri putar kiri) dan satu lagi tepat dibelakang kemudi (ditengah-tengah) baling-baling putar kanan

Daun baling - baling empat ( Quadruple Screw )

Pada baling-baling empat ini sistim putarnya adalah sistim luar artinya dua baling-baling sebelah kanan putar kanan dan dua baling-baling kiri putar kiri

Penempatan daun kemudi dapat dilihat pada gambar sebelah dan penjelasan berikut ini :

Pada gambar disebelah ini daun kemudi ditempatkan diantara dua baling-baling. Sistim ini kurang efektif, jika daun kemudi disimpangkan membentuk sudut yang kecil, untuk memperoleh tenaga besar yang dihasilkan oleh kemudi, kemudi harus disimpangkan dengan sudut yang besar

Sedangkan pada gambar disebelah ini, dimana 2 (dua) daun kemudi dipasang pada dua baling-baling, pada sistim ini lebih efisien karena pada kecepatan pelan saja dengan penyimpangan yang kecil saja sudah memberikan pengaruh yang besar.

Dalam dunia perkapalan dikenal beberapa jenis baling-baling antara lain : 1. Baling-baling kisar tetap (Fixed pitch propeller)

2. Baling-baling dengan kisar dapat diubah-ubah (Controlable pitch propeller)

3. Baling-baling dengan lingkaran pelindung (Propeller in nozel)

4. Baling-baling yang tiap daunnya dapat di lepas-lepas (Detechable blade propeller)

5. Baling-baling ganda dalam satu poros (Tandem propeller) dengan putaran searah

6. Baling-baling ganda dalam satu poros dengan putaran yang berlawanan (Control rotating propeller)

4.2.2.1. Fungsi poros baling-baling Instalasi poros baling-baling

Instalasi tenaga penggerak kapal, poros baling-baling berfungsi untuk meneruskan tenaga mekanik dari mesin induk ke baling-baling sehingga dapat menghasilkan tenaga dorong pada kapal.

Pada umumnya poros baling-baling dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu sebagai berikut :

1. Poros tekan (Thrust shaft) 2. Poros antara (intermediate shaft) 3. Poros ekor (Tail shaft)

Ditinjau dari letaknya maka :

Ø Poros tekan terletak di antara tenaga penggerak kapal dengan poros antara

Ø Poros antara terletak di antara poros tekan dengan poros ekor/poros baling-baling

Ø Poros ekor terletak di ujung poros baling-baling

Poros tekan ( Thrust shaft )

Poros tekan adalah poros yang berfungsi untuk mencegah timbulnya gaya aksial yang disebabkan oleh adanya gaya dorong dari baling-baling yang dapat mengakibatkan kerusakan pada motor induk.

Pada kapal-kapal yang berukuran kecil poros tekan dan bantalan tekan sudah terdapat di dalam kotak roda gigi (gear box) yang biasanya sudah dihubungkan dengan motor induk. Sehingga pada kapal-kapal yang berukuran kecil poros tekan dan bantalan tekan tidak lagi digunakan sebagaimana pada kapal-kapal yang berukuran besar.

Poros antara ( intermediate shaft )

Poros antara berfungsi untuk menghubungkan poros tekan dengan poros ekor dimana penyambungannya dilakukan dengan kopling atau flens. Pada kapal-kapal yang menggunakan motor yang letaknya terlalu jauh dari buritan kapal, maka poros antara dapat dipasang lebih dari satu dengan tujuan untuk mempermudah dalam waktu pemasangan dan pembongkaran pada saat perbaikan.

Poros ekor ( Tail shaft )

Poros ekor berfungsi sebagai tempat kedudukan dari baling-baling, dimana ujung poros tersebut diberi celah pengunci mur dan ulir yang berlawanan arah dengan putaran poros baling-baling agar pada saat baling-baling berputar tidak akan lepas dari kedudukannya. Untuk mencegah baling-baling bergerak dari posisinya maka dapat dipasang sebuah pen penahan atau pasak yang terletak pada kedudukan baling-baling.

Biasanya kekuatan pasak lebih rendah dari material atau bahan dari baling-baling dengan tujuan apabila terjadi hentakan atau benturan yang

176

tersebut akan lebih dahulu rusak sehingga kerusakan yang lain dapat dihindarkan.

Bantalan ( Bearing )

Bantalan adalah elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros berbeban, sehingga putaran bolak-balik dapat berlangsung secara halus dan aman dan mempunyai daya tahan yang lama. Bantalan yang digunakan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros dapat bekerja dengan baik.

Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi kerja poros baling-baling akan menurun atau tidak dapat bekerja dengan semestinya. Jasi bantalan dalam permesinan dapat disamakan peranannya dengan pondasi pada sebuah gedung.

Bantalan pada poros baling-baling ditinjau dari bahannya dapat dibagi menjadi tiga bagian :

1. Bantalan yang terbuat dari bahan kayu pok (Lingnum vitae

bearing)

2. Bantalan yang terbuat dari bahan karet (Rubber bearing) 3. Bantalan yang terbuat dari bahan metal (Metal bearing)

Kayu pok adalah sejenis bahan kayu yang digunakan untuk merapetkan dan tempat kedudukan dari poros ekor, bahan ini banyak digunakan karena selain dapat merapetkan kelonggaran antara poros ekor dengan tabung poros juga dapat menahan air yang masuk ke kamar mesin. Bantalan karet adalah bantalan yang dibuat dengan cara peleburan dan pemasukan karet lunak kedalam lubang suatu metal. Adapun keuntungan dari bantalan ini adalah :

1. Air dapat berfungsi sebagai pelumas

2. Tahanan gesek antara metal dan karet dalam air kecil 3. Pasir akan hancur melalui bagian dalam alur longitudinal itu

4. Karet yang fleksibel sehingga tidak menimbulkan goresan pada poros

5. Ongkos produksi lebih rendah sehingga sering digunakan pada kapal-kapal yang berukuran kecil

Tabung poros ( Stern tube )

Tabung poros adalah sebuah pipa yang terbuat dari besi cor yang terletak antara buritan kapal sampai ujung sekat kamar mesin, yang berfungsi untuk melindungi poros dari benturan-benturan benda keras yang ada di kamar mesin, sebagai tempat kedudukan bantalan.

Untuk mencegah masuknya air ke dalam kapal terdapat, maka terdapat ketentuan kelonggaran antara tabung belakang dengan poros ekor.

Reimers packing

Reimers packing adalah alat yang berfungsi sebagai perapat antara

poros dengan tabung poros sehingga dapat menahan air laut yang masuk ke kamar mesin melalui celah antara poros dengan tabung poros, untuk mengurangi abrasi pada packing digunakan gemuk yang tahan terhadap air laut.

Pemasangan dan pengencangan gland packing jangan terlalu kencang, agar ketika poros berputar air akan tetap bisa masuk dan mengalir melalui celah antara poros dengan tabung poros sehingga dapat melumasi dan mendinginkan poros yang bersentuhan dengan bantalan. Pada saat poros berputar air harus terus menetes lebih dari satu kali dalam waktu tiga detik dan pada saat poros tidak berputar penekan

packing dikencangkan dengan tujuan untuk mencegah air laut masuk

kedalam kamar mesin

Dalam dokumen NAUTIKA KAPAL PENANGKAP IKAN (Halaman 194-198)

Dokumen terkait