• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daya Dukung Kawasan untuk Aktivitas Wisata di Pulau Tidung

Daya dukung kawasan wisata merupakan batasan suatu kawasan yang mampu menampung jumlah wisatawan dengan kegiatan wisatanya. Daya dukung merupakan cara menerapkan konsep dimana ada pembatasan dalam pemanfaatan sumberdaya. Kegiatan wisatawan tidak terlepas dari pemanfaatan sumberdaya, sehingga diperlukan perhitungan dan analisis yang dapat mangakomodasi tingkat kepuasan wisatawan yang tertinggi dan berdampak minimal terhadap sumberdaya. Daya dukung kawasan disesuaikan dengan karakteristik sumberdaya dan peruntukannya. Untuk kegiatan wisata seperti snorkeling ditentukan sebaran dan kondisi terumbu karang, kebutuhan manusia akan ruang horizontal untuk dapat bergerak bebas dan tidak merasa terganggu oleh keberadaan manusia (wisatawan) lainnya. Sementara untuk aktivitas wisata pantai, disetiap orang membutuhkan ruang gerak untuk berjemur, menikmati pemandangan, berjalan-jalan dan lain-lain (Yulianda et al 2010).

Perhitungan daya dukung kawasan untuk aktivitas wisata di Pulau Tidung dilakukan pada empat lokasi penelitian. Tiga lokasi untuk aktivitas wisata snorkeling dan satu lokasi untuk aktivitas wisata pantai. Pemilihan lokasi ini berdasarkan banyaknya wisatawan yang melakukan aktivitas di beberapa lokasi tersebut. Lokasi yang paling banyak digunakan oleh wisatawan untuk aktivitas snorkeling adalah di sebelah utara Dermaga Cinta, Pulau Payung, dan Pulau Tidung Kecil. Sedangkan untuk aktivitas wisata pantai yang paling ramai dikunjungi adalah Pantai Timur Jembatan Cinta. Perhitungan daya dukung kawasan dipengaruhi oleh beberapa variabel yaitu potensi ekologis wisatawan per satuan unit area (K), luas atau panjang area yang dimanfaatkan (Lp), unit area (Lt), waktu yang disediakan untuk kegiatan wisata (Wt), dan waktu yang dihabiskan

wisatawan (Wp). Daya dukung kawasan untuk aktivitas wisata snorkeling di Pulau Tidung ditunjukkan pada Tabel 22.

Tabel 22 Daya dukung kawasan untuk aktivitas wisata snorkeling di Pulau Tidung

No Lokasi K* (a) Lp (b) Lt* (c) Wp (d) Wt (e) DDK a x (b/c) x (e/d) 1 Dermaga Cinta 1 4.874 m2 500 m2 2 jam 8 jam 39 orang/ hari 2 Pulau Payung 1 8.576 m2 500 m2 2 jam 8 jam 69 orang/hari 3 Pulau Tidung Kecil 1 6.212 m2 500 m2 2 jam 8 jam 50 orang/ hari

Total 158 orang/ hari

Sumber : * Yulianda, 2007

Potensi ekologis wisatawan untuk aktivitas snorkeling adalah satu orang dengan unit area 500 m2. Artinya, dalam luasan 500 m2 dapat menampung aktivitas snorkeling untuk satu orang. Rata-rata waktu yang dibutuhkan wisatawan untuk kegiatan snorkeling adalah 2 jam dengan total waktu yang disediakan dalam sehari adalah 8 jam per hari.

Lokasi I yaitu area snorkeling Dermaga Cinta memiliki luas area pemanfaatan 4.874 m2. Luas area pemanfaatan sebesar ini dapat menampung 39 orang/hari. Artinya, dengan total waktu 8 jam yang disediakan kawasan selama satu hari, dan waktu yang digunakan wisatawan untuk snorkeling selama 2 jam, maka jumlah wisatawan yang dapat ditampung pada lokasi tersebut adalah 39 orang dalam satu hari. Lokasi II dan III adalah Pulau Payung dan Pulau Tidung Kecil, masing-masing memiliki luas area pemanfaatan sebesar 8.576 m2 dan 6.212 m2. Berdasarkan hasil perhitungan, daya dukung kawasan di Lokasi II adalah 69 orang/hari dan di Lokasi III adalah 50 orang/hari. Pada Lokasi I, II dan III, daya dukung dapat lebih dari hasil perhitungan jika diasumsikan setiap wisatawan hanya menggunakan waktu selama satu jam untuk aktivitas wisata snorkeling. Ketiga lokasi ini dapat menampung 158 orang/hari untuk aktivitas snorkeling. Selain ketiga lokasi ini, masih terdapat beberapa area snorkeling di Pulau Tidung yang berpotensi untuk dikembangkan.

Secara general, aktivitas snorkeling di ketiga tempat ini dapat dikategorikan over carrying capacity karena jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas wisata melebihi daya tampung yang tersedia. Jumlah rata-rata kunjungan wisatawan yang mengunjungi Pulau Tidung per hari adalah 488 orang, angka ini

diperoleh dari rata-rata jumlah kunjungan per tahun yaitu 178.266 orang (BPS Kepulauan Seribu 2013; Kelurahan Pulau Tidung 2013) dibagi dengan jumlah hari dalam satu tahun. Jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas snorkeling adalah 278 orang, angka ini diperoleh dari pendekatan jumlah responden wisatawan yang melakukan aktivitas snorkeling di Pulau Tidung yaitu 57% dari seluruh responden wisatawan. Asumsi jumlah wisatawan yang melakukan aktivitas snorkeling di Pulau Tidung adalah 57% dari rata-rata jumlah kunjungan per hari. Kondisi over carrying capacity di kawasan wisata Pulau Tidung terjadi pada akhir pekan atau hari libur (peak season). Jumlah kunjungan lebih banyak di hari libur dari pada hari kerja, karena umumnya wisatawan yang berkunjung adalah pegawai swasta dan mahasiswa yang memiliki waktu luang hanya akhir pekan dan hari libur. Sementara itu, diluar peak season aktivitas wisata di Pulau Tidung tidak terlalu ramai dan masih dapat menampung aktivitas wisata snorkeling.

Aktivitas wisata pantai adalah aktivitas yang juga banyak diminati oleh wisatawan selain wisata snorkeling. Lokasi wisata pantai yang paling ramai dikunjungi wisatawan adalah di Pantai Timur. Lokasi Pantai Timur banyak diminati wisatawan karena adanya Jembatan Cinta yang menjadi icon kawasan wisata Pulau Tidung. Perhitungan daya dukung kawasan juga dilakukan di titik ini, Tabel 23 menunjukkan daya dukung kawasan Pantai Timur Jembatan Cinta di kawasan wisata Pulau Tidung.

Tabel 23 Daya dukung kawasan untuk aktivitas wisata pantai di Pulau Tidung

No Lokasi K* (a) Lp (b) Lt* (c) Wp (d) Wt (e) DDK a x (b/c) x (e/d) 1 Pantai Timur

Jembatan Cinta 1 1.629 m 50 m 3 jam 12 jam 130 orang/hari Sumber : * Yulianda, 2007

Potensi ekologis wisatawan untuk wisata pantai adalah satu orang dengan unit area 50 m, atau dengan kata lain satu orang dapat melakukan aktivitas wisata pantai setiap 50 m panjang pantai. Rata-rata waktu yang dibutuhkan wisatawan untuk kegiatan wisata pantai adalah 3 jam dengan total waktu yang disediakan dalam sehari adalah 12 jam per hari.

Lokasi IV adalah Pantai Timur Jembatan Cinta yang memiliki area pemanfaatan sepanjang 1.629 m. Secara general, daya dukung yang dapat menampung wisatawan untuk aktivitas wisata pantai adalah sebanyak 130 orang/ hari. Artinya dalam waktu yang bersamaan, dengan total waktu 12 jam yang disediakan kawasan selama satu hari, dan waktu yang digunakan wisatawan untuk kegiatan wisata pantai selama 3 jam, maka jumlah yang dapat ditampung pada lokasi tersebut adalah 130 orang dalam satu hari. Namun apabila wisatawan hanya menggunakan waktu untuk wisata pantai kurang dari 3 jam, maka daya dukung dapat menampung lebih dari 130 orang dalam sehari. Apabila diasumsikan seluruh wisatawan melakukan aktivitas wisata pantai di Pantai Timur, maka jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Tidung per hari nya melebihi daya dukung yang tersedia. Sama hal nya dengan aktivitas snorkeling, kondisi di lokasi menunjukkan kepadatan terjadi hanya pada saat peak season. Pada saat hari kerja, kunjungan wisata ke Pantai Timur cukup normal.

Setelah menilai daya dukung kawasan untuk kedua aktivitas wisata yaitu wisata snorkeling dan wisata pantai, kawasan wisata Pulau Tidung mengalami over carrying capacity pada ketiga area snorkeling dan satu area wisata pantai disaat peak season. Perlu adanya strategi untuk mengurangi kepadatan yang terjadi pada saat peak season dan meningkatkan kunjungan diluar peak season. Perlu dilakukan pengembangan pada lokasi lain yang berpotensi untuk dilakukan aktivitas wisata pantai dan snorkeling sehingga tidak menumpuk hanya pada titik- titik area tertentu. Ada beberapa spot snorkeling dan pantai yang berpotensi untuk dikembangkan di Pulau Tidung. Aktivitas lain selain wisata pantai dan wisata snorkeling juga perlu untuk dikembangkan agar konsentrasi wisatawan tidak hanya pada kedua aktivitas tersebut dan wisatawan mendapatkan banyak pilihan aktivitas wisata yang menarik.

Dokumen terkait