• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Efektifivas Media Penyaring dan Tumbuhan Air Mengurangi Bahan

4.3.1. Parameter Dasar dan Penunjang

4.3.1.3. Daya Hantar Listrik (DHL)

Daya hantar listrik menunjukkan kemampuan air untuk menghantarkan listrik. Peningkatan kadar padatan terlarut disuatu perairan mempunyai hubungan dengan meningkatnya DHL. Padatan terlarut yang berasal dari limbah indutri, limbah pertanian, pemukiman, dan partikel tanah yang terbawa erosi dapat meningkatkan DHL suatu perairan. Pada percobaan yang dilakukan terhadap buangan limbah cair pabrik kelapa sawit dengan mengunakan media dan tumbuhan air pada akhir percobaan menunjukkan kadar DHL mengalami penurunan.

Penurunan DHL sebagai pengaruh dari perlakuan media tanah aluvial dengan tumbuhan air adalah : wlingen sebesar 719.88 mhos/cm, melati air 651.80 mhos/cm, genjer 659.40 mhos/cm, kiapu 699.58 mhos/cm, gabungan wlingen-kiapu 850.33

mhos/cm, gabungan melati air-kiapu 779.88 mhos/cm, dan gabungan genjer-kiapu 773.30mhos/cm. Untuk perlakuan media tanah aluvial-zeolit dan tumbuhan air wlingen sebesar 760.55 mhos/cm, melati air 761.89mhos/cm, genjer 747.84 mhos/cm, kiapu 824.83 mhos/cm, gabungan wlingen-kiapu 989.94 mhos/cm, gabungan melati air- kiapu 863.01mhos/cm, dan gabungan genjer-kiapu 851.08mhos/cm.

Hasil analisis sidik ragam seperti yang disajikan pada Lampiran 10 menunjukkan bahwa media, tumbuhan air, dan interaksi antara media dan tumbuhan berpengaruh nyata (= 0.05) terhadap DHL. Hasil uji berpasangan nilai tengah DHL seperti yang disajikan pada Tabel 17 pengaruh perlakuan terhadap menurunnya DHL menunjukan perbedaan nyata antara satu perlakuan dengan perlakuan yang lain.

Tabel 17. Hasil uji berpasangan nilai tengah pengaruh perlakuan menurunkan DHL pada akhir pengamatan

Tumbuhan Air Media v3 v2 v4 v1 v7 v6 v5 Rata-rata m1 638.2 a 630.6 a 590.4 b 570.1 b 516.7 cd 510.1 d 484.7 e 34.4a m2 528.1 cd 542.2 c 465.2 e 529.5 cd 438.9 f 427.0 f 300.1 g 24.7b

Rata-rata 586.4a 583.2a 549.8b 527.8c 477.8d 468.1d 392.4e 29.6

Keterangan : Angka-angka dalam koloam dan baris yang diikuti oleh huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata pada taraf= 0.05.

Pengamatan yang dilakukan selama 30 hari secara periodik yaitu 10, 20, dan 30 hari menunjukkan kecenderungan penurunan DHL dengan bertambahnya waktu pengamatan. Menurunnya DHL tersebut diikuti dengan meningkatnya nilai keefektivan pada masing-masing perlakuan seperti yang disajikan pada Tabel 18. Perlakuan m2v5 merupakan perlakuan yang tertinggi nilai keefektivan dibandingkan perlakuan lain pada akhir pengamatan yaitu sebesar 76.74%.

Tabel 18. Rata-rata nilai keefektivan menurunnya DHL (%) tiap periode 10, 20, dan 30 hari

Pengamatan hari ke Pengamatan hari ke

Perlakuan 10 20 30 Perlakuan 10 20 30 m1v1 47.67 52.79 55.81 m2v1 53.48 54.44 63.94 m1v2 48.60 49.91 50.53 m2v2 52.82 53.09 58.96 m1v3 45.50 48.59 51.12 m2v3 48.28 55.80 57.97 m1v4 47.38 51.33 54.23 m2v4 48.04 57.74 59.06 m1v5 49.25 59.40 62.43 m2v5 57.58 66.73 76.74 m1v6 49.91 55.96 60.46 m2v6 52.94 60.66 66.90 m1v7 51.15 53.75 59.95 m2v7 52.25 60.10 65.98 Pengaruh media terhadap DHL

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan media berpengaruh sangat nyata terhadap DHL (P=0.000). Hasil uji berpasangan nilai tengah DHL seperti yang disajikan pada Gambar 23 dan Lampiran 4 menunjukkan media penyaring tanah aluvial berbeda nyata pengaruhnya terhadap penurunan DHL dibandingkan media aluvial-zeolit. Media aluvial mampu menurunkan DHL sebesar 727.02 μmhos/cm, dengan nilai keefktivan 56.39%, sedangkan gabungan aluvial-zeolit mampu menurunkan DHL sebesar 28.59 μmhos/cm dari kadar awal limbah 1290 μmhos/cm dengan nilai keefektivan sebesar 64.23% dalam waktu pengamatan 30 hari. Media gabungan aluvial-zeolit keefektifannya lebih tinggi dari media penyaring tanah aluvial dalam menurunkan DHL. Hasil ini sekaligus

menunjukkan bahwa hipotesis H0 yang menyatakan media penyaring berbeda

kemampuannya mengurangi bahan pencemar dapat diterima. Pengaruh tumbuhan terhadap DHL

Tumbuhan air berpengaruh sangat nyata terhadap DHL (P=0.000). Hasil uji berpasangan nilai tengah DHLseperti yang disajikan pada Gambar 23 dan Lampiran 5 menunjukkan bahwa perlakuan tumbuhan v1 berbeda nyata dengan v7, v6, v5, v4, v3, dan v2. Perlakuan v2 berbeda nyata v7, v6, v5, v4, tidak berbeda nyata dengan v3. Perlakuan v3 berbeda nyata dengan v7, v6, v4, Perlakuan v4 berbeda nyata dengan v7, v6, dan v5. Perlakuan v5 berbeda nyata dengan v7 dan v6, dan perlakuan v6 tidak berbeda nyata dengan v6. Perlakuan tumbuhan gabungan wlingen-kiapu (v5) mempu menurunkan DHL lebih tinggi dari perlakuan lainnya, yakni sebesar 897.64 μmhos/cm dari kadar awal 1290 μmhos/cm dengan nilai keefektivan 76.74%, dengan waktu pengamatan 30 hari. Hasil ini sekaligus menunjukkan bahwa hipotesis H0 yang

menyatakan tumbuhan air spesifik lokasi berbeda kemampuannya mengurangi bahan pencemar dapat diterima.

Keterangan : Tidak berbeda nyata antar nilai tengah Berbeda nyata antar nilai tengah

Gambar 23. Hasil uji berpasangan nil ai tengah pengaruh media (A) dan tumbuhan air (B) terhadap DHL

Interaksi antara media dan tumbuhan terhadap DHL

Interaksi antara media dan tumbuhan berpengaruh sangat terhadap DHL ((P=0.000). Hasil uji berpasangan nilai tengah DHL seperti yang disajikan pada Gambar 24 dan Lampiran 6 dan 7 menunjukkan perlakuan tumbuhan tunggal wlingen dengan media penyaring tanah aluvial (m1v1) berbeda nyata dengan perlakuan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, m2v2, m2v1, m1v7, m1v6, m1v5, m1v3, dan m1v2, tidak berbeda nyata dengan m1v4. Perlakuan m1v2 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, m2v2, m2v1, m1v7, m1v6, m1v5, m1v3, tidak berbeda nyata dengan m1v3.

m1 m2 v6 v5 v4 v3 v2 v1 v7 v6 v5 v4 v3 v2 A B

Perlakuan m1v3 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, m2v2, m2v1, m1v7, m1v6, m1v5, m1v3. Perlakuan m1v4 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, m2v1, m1v7, m1v6, m1v5.

Perlakuan m1v5 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, m2v2, m2v1, m1v7, m1v6, tidak berbeda nyata dengan m2v4. Perlakuan m1v6 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, m2v3, tidak berbeda nyata dengan m2v2, m2v1, m1v7. Perlakuan m1v7 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, tidak berbeda nyata dengan m2v3, m2v2, m2v1. Perlakuan m2v1 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, tidak berbeda nyata dengan m2v3 dan m2v2. Perlakuan m2v2 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, m2v4, tidak berbeda nyata dengan m2v3.

m2v6 m2v5 m2v4 m2v3 m2v2 m2v1 m1v7 m1v6 m1v5 m1v4 m1v3 m1v2 m1v1 m2v7 m2v6 m2v5 m2v4 m2v3 m2v2 m2v1 m1v7 m1v6 m1v5 m1v4 m1v3 m1v2

Keterangan : Tidak berbeda nyata antar nilai tengah Berbeda nyata antar nilai tengah

Gambar 24. Hasil uji berpasangan nilai tengah pengaruh interaksi antara media dan tumbuhan air terhadap DHL

Perlakuan m2v3 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5, dan m2v4. Perlakuan m2v4 berbeda nyata dengan m2v7, m2v6, m2v5. Perlakuan m2v5 berbeda nyata dengan m2v7 dan m2v6, perlakuan m2v6 tidak berbeda nyata dengan m2v7. Gabungan tumbuhan wlingen-kiapu dengan media penyaring aluvial-zeolit (m2v5) mampu menurunkan DHL lebih tinggi dari perlakuan lainnya, yakni sebesar 959.94 μmhos/cm dari kadar limbah cair awal 1290 μmhos/cm dengan nilai keefektivan 78.57%) untuk waktu pengamatan 30 hari.

Daya hantar listrik (DHL) dalam air limbah seperti yang disajikan pada Tabel 18, menunjukkan penurunan setelah percobaan berlangsung selama 10 hari. Hal ini terlihat dari hasil analisis air limbah yang dilakukan pada periode 10 hari menunjukkan

penurunan DHL rata-rata untuk semua perlakuan antara 47.67% (m1v1) dan 67.36% (m2v5), pada periode hari ke 20 DHL masih menunjukkan penurunan antara 48.59% (m1v3) dan 66.73% (m2v5), dan sampai pada periode 30 hari yang merupakan akhir dari pengamatan DHL menurun antara 50.53% (m1v2) dan 76.74% (m2v5).

Menurunnya DHL setelah melalui proses fitoremediasi diduga berkaitan dengan menurunnya kadar TDS dan kekeruhan, karena DHL mempunyai hubungan dengan menurun dan meningkatnya kadar TDS dan kekeruhan (Tebbutt,1992). Mackereth et al.

(1989), dan Pandiaet al.(1995), menyatakan penurunannya DHL selalu dipengaruhi oleh menurunnya konsentrasi ion-ion terlarut yang terdapat dalam suatu perairan. Kemampuan tumbuhan air menurunkan DHL, diduga karena tumbuhan kiapu yang mempunyai akar mengapung pada lapisan air, sehingga sangat efektif untuk menyerap ion dan anion terlarut pada lapisan air.

Tumbuhan wlingen mempunyai kemampuan untuk menyerap zat padat terlarut dan zat padat tersuspensi yang terdapat pada dasar media, sehingga kombinasi kedua tumbuhan ini mempunyai kemapuan yang lebih baik dari perlakuan lainnya. Hal ini juga didukung oleh bertambahnya biomassa gabungan tumbuhan wlingen-kiapu lebih tinggi dari tumbuhan lainnya Media yang digunakan juga memberi pengaruh pada penurunan kadar TDS, menurunnya TDS memberi pengaruh pada penurunan DHL.

Saeni (1989), menyatakan bila kadar padatan terlarut naik maupun menurun berpengaruh pula pada DHL. Zeolit sebagai adsorben mampu menjerap kation-kation seperti NH4+, Pb2+, Fe2+, Mg2+, dan anion-anion seperti ammonium, fosfat, nitrat, sulfat

yang terdapat dalam air limbah (Poerwadi, 1997). Yusuf (2001), melaporkan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan limbah rumahtangga dan tumbuhan air mendong dan kiambang dalam kolam buatan mampu menurunkan DHL sebesar 41.21%.

Menurunnya DHL diduga sebagai akibat menurunnya kadar anion dan kation terlarut dalam air limbah, karena akar-akar tumbuhan air makin bertambah, sehingga mempunyai kemampuan yang efektif untuk menyerap unsur hara yang ada dalam air limbah maupun media yang telah mengalami proses dekomposisi dari bahan organik dan anorganik (Suriawiria, 2003).

Dokumen terkait