• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.5 Defenisi Operasional

1. Umur ibu adalah usia ibu (tahun) pada saat pengumpulan data

2. Pendidikan ibu adalah pendidikan formal terakhir yang pernah ditempuh ibu (SD,SLTP, SLTA, Akademi/Perguruan Tinggi).

3. Pekerjaan ibu adalah jenis pekerjaan atau aktivitas ibu sehari-hari yang mendapatkan penghasilan per bulan

4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui ibu rumah tangga yang berkenaan dengan pemanfaatan garam beriodium.

5. Sikap ibu adalah persepsi atau sikap ibu rumah tangga terhadap garam beriodium

6. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan ibu rumah tangga tentang penggunaan garam beriodium dalam keluarga.

7. Perilaku ibu adalah suatu wujud pengetahuan, sikap dan tindakan dalam penggunaan garam beriodium dalam rumah tangga.

8. Garam beriodium adalah garam Natrium Chlorida (NaCL)yang diproduksi melalui proses iodisasi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) mengandung iodium antara 30-80 ppm.

3.6. Bahan dan Instrumen

Alat untuk mengumpul data adalah kuesioner mengenai karakteristik ibu, pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan garam. Sedangkan untuk bahan yang digunakan untuk menguji secara kualitatif kandungan iodium digunakan iodina tes.

3.7. Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto (1998), aspek pengukuran pengetahuan dan tindakan dikategorikan dengan tiga kategori yaitu kategori baik, cukup dan kurang, dan untuk aspek pengukuran sikap diukur dengan skala likert dengan terlebih dahulu menentukan kriteria (tolok ukur) yang akan dijadikan penentuan.

1. Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu rumah tangga tentang penggunaan garam beriodium, diukur dengan 10 pertanyaan setiap pertanyaan yang benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0, sehingga nilai tertinggi adalah 10. Adapun pertanyaan tentang pengetahuan menggunakan skala ordinal, dikategorikan atas :

- Kategori baik bila jawaban responden benar >75% - Kategori cukup bila jawaban responden benar 40%-75% - Kategori kurang bila jawaban responden benar <40%

2. Pengukuran Sikap

Sikap adalah tanggapan atau pandangan ibu rumah tangga tentang penggunaan garam beriodium, diukur dengan skala Likert Sangat Setuju = 5; Setuju = 4; Tidak Setuju =2; dan Sangat Tidak Setuju = 1. Adapun pernyataan tentang sikap menggunakan skala ordinal, dikategorikan atas :

- Kategori baik bila jawaban responden benar >75% - Kategori cukup bila jawaban responden benar 40%-75% - Kategori kurang bila jawaban responden benar <40%

3. PengukuranTindakan

Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan ibu rumah tangga tentang penggunaan garam beriodium, diukur dengan 10 pertanyaan. Penilaian diberikan dengan angka 10 jika responden menjawab benar dan angka 0 jika responden menjawab salah. Adapun pertanyaan tentang tindakan menggunakan skala ordinal, dikategorikan atas :

- Kategori baik bila jawaban responden benar >75% - Kategori cukup bila jawaban responden benar 40%-75% - Kategori kurang bila jawaban responden benar <40%

3.8 Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah secara manual melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing (pengeditan)

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk menggambarkan masalah yang diteliti kemudian data dikelompokkan dengan aspek pengukuran.

2. Coding (pengkodean)

Setelah data diperoleh, penulis melakukan pengkodean untuk mempermudah analisis data.

3. Tabulating (tabulasi)

Untuk mempermudah analisi data dan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan dan dimasukkan dalam distribusi frekuensi.

3.8.2. Analisis data

Data yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisa secara deskriptif yaitu data yang ada pada tabel distribusi frekuensi dijelaskan berdasarkan tujuan penelitian.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Desa Bangun I adalah salah satu desa dari 10 desa yang ada di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi Sumatera Utara dengan luas wilayah kurang lebih 1350 Ha. Secara geografis sebelah Timur Desa Bangun I berbatasan dengan Lae Renun, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sitinjo, sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sitinjo dan sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bangun. Jarak tempuh dari Desa Bangun I ke kota Kecamatan adalah kurang lebih 6 KM, sedangkan jarak tempuh dari Desa Bangun I ke kota Kabupaten kurang lebih 11 KM. Masyarakat Desa Bangun I terdiri dari beberapa suku diantaranya adalah suku Batak Toba, suku Batak Karo dan suku Batak Pakpak.

Penduduk Desa Bangun I pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani. Para petani yang ada di Desa Bangun I mayoritas bertani padi, jagung, ketela pohon dan ketela rambat.

Jumlah penduduk Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi tahun 2012 adalah sebanyak 1.733 jiwa dengan 454 KK yang terdiri dari 851 laki-laki dan 882 perempuan. Desa Bangun I terbagi dalam 3 dusun yaitu dusun I dengan jumlah penduduk sebanyak 492 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 264 dan perempuan sebanyak 228, dusun II dengan jumlah penduduk sebanyak 684 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 328 dan perempuan sebanyak 356, dan dusun III dengan jumlah penduduk sebanyak 557 orang dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 259 orang dan perempuan sebanyak 298 orang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Kepala Desa Bangun I, dapat dilihat bahwa penduduk Desa Bangun I dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penduduk Desa Bangun I Kecamatan Parbuluan

No Karakteristik Penduduk Jumlah %

Kelompok Umur (tahun )

1 0-1 54 3,12 2 1-5 209 12,06 3 6-20 480 27,69 4 21-60 838 48,36 5 >60 152 8,77 Tingkat Pendidikan 1 Belum Sekolah 206 11,89 2 Tidak Tamat SD 42 2,42 3 Tamat SD 385 22,21 4 Tamat SLTP 539 31,10 5 Tamat SLTA 545 31,45 6 D3 6 0,35 7 S1 10 0,58 Mata Pencaharian 1 Petani 863 78,80 2 Buruh Tani 61 5,57 3 Tukang Bangunan 32 2,93 4 PNS/ABRI 35 3,19 5 Pensiunan PNS/ABRI 20 1,83 6 Supir 24 2,19 7 Pedagang 60 5,49 Agama 1 Kristen Protestan 1683 97,11 2 Katolik 50 2,89 Jumlah 1733 100,00

Sumber: Kantor Kepala Desa Bangun I Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Desa Bangun I paling banyak berada diantara golongan umur 21-60 tahun yaitu sebanyak 838 orang (48,36%). Jumlah penduduk Desa Bangun I berdasarkan tingkat pendidikan sangat beragam, namun di Desa Bangun I masih ditemukan penduduk lanjut usia yang buta huruf yaitu pada penduduk desa yang tidak tamat SD yaitu sebanyak 5 orang (11,9%), sedangkan dilihat dari jenis pekerjaan terdapat 863 (78,80%) yang bekerja sebagai petani.

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik ibu dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh umur ibu yang paling banyak tergolong dalam usia produktif yaitu umur 20-44 tahun sebanyak 53 orang (65,45%). Jumlah ibu berdasarkan tingkat pendidikan ada yang tidak sekolah sebanyak 2 orang (2,5%), dan dilihat dari jenis pekerjaan terdapat 54 orang (66,7%) yang bekerja sebagai petani. Secara jelas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan

4.3

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan

Gambaran pengetahuan ibu dilihat dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah pertanyaan mencakup pengetahuan sebanyak 10 pertanyaan. Kemudian hasil penelitian dikategorikan menjadi 3 kategori pengetahuan, yaitu pengetahuan baik, cukup dan kurang. Berikut adalah hasil penelitian tingkat pengetahuan responden tentang penggunaan garam beriodium.

Variabel Frekuensi Persentase

Umur 20-44 tahun 53 65,4 45-59 tahun 20 24,7 > 59 tahun 8 9,9 Pendidikan Tidak sekolah 2 2,5 Tamat SD 28 34,6 Tamat SLTP 21 25,9 Tamat SLTA 25 30,9 Akademi/PT 5 6,2 Pekerjaan Petani 54 66,7 Buruh tani 7 8,6 PNS/ABRI 6 7,4 Pegawai swasta 5 6,2 Pedagang/wiraswata 8 9,9 IRT 1 1,2 Total 81 100.0

Tabel 4.3 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Garam Beriodium

No Pengetahuan

Jawaban

Salah Benar

n % n %

1 Ibu sudah pernah mendengar tentang garam

beriodium 4 4,9 77 95,1

2 Ibu memperoleh informasi tentang garam

beriodium sebaiknya dari petugas kesehatan 14 17,3 67 82,7 3 Garam beriodium adalah garam yang telah

ditambah zat iodium 28 34,6 53 65,4

4 Manfaat garam beriodium adalah untuk

mencegah penyakit gondok 14 17,3 67 82,7

5 Cara memilih garam beriodium yang baik adalah

yang dikemas dan bermerk 11 13,6 70 86,4

6 Menurut ibu penggunaan garam beriodium yang tepat pada saat memasak adalah pada saat makanan/masakan akan dihidangkan

45 55,6 36 44,4 7 Kandungan garam beriodium yang paling baik

terdapat pada garam halus 15 18,5 66 81,5

8 Cara menyimpan garam beriodium yang benar adalah disimpan pada wadah yang tertutup rapat dan tidak dekat hawa panas

8 9,9 73 90,1 9 Tempat penyimpanan garam beriodium harus

tepat supaya kadar iodium tidak mengalami kerusakan/penguapan

22 27,2 59 72,8 10 Kandungan iodium yang tertulis pada

kemasan/bungkus garam beriodium adalah 30-80 ppm

27 33,3 54 66,7

Dari pengetahuan ibu dapat dilihat bahwa sebanyak 45 orang (55,6%) menjawab salah tentang penggunaan garam beriodium yang tepat pada pengelolaan makanan. Hal ini kemungkinan terjadi karena ibu kurang mengetahui bahwa iodium yang ada pada garam sangat mudah menguap. Sebanyak 28 orang (34,6%) ibu yang menjawab salah tentang manfaat garam beriodium, dimana ibu memiliki jawaban bahwa garam beriodium adalah garam yang rasanya lebih asin dibanding dengan garam biasa.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Garam Beriodium

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 61 75,3

Cukup 14 17,3

Kurang 6 7,4

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa pada umumnya responden memiliki pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 75,3%, dan yang paling sedikit adalah responden dengan pengetahuan kurang yaitu 7,4% termasuk didalamnya responden yang tidak pernah mendengar informasi tentang garam beriodium.

4.3.1Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden paling banyak adalah responden dengan tingkat pengetahuan yang baik dan berumur antara 20-44 tahun sebanyak 51,9 %. berikut adalah tabel gambaran pengetahuan ibu berdasarkan umur.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur

4.3.2 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

Responden yang tidak sekolah memiliki pengetahuan yang baik tentang garam beriodium yaitu sebanyak 2 orang (2,5%), sedangkan responden yang tamat SLTP masih ada dengan pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (2,5%).

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

Umur

Pengetahuan

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % 20-44 tahun 42 51,9 9 11,1 2 2,5 53 65,4 45-59 tahun 14 17,3 4 4,9 2 2,5 20 24,7 > 59 tahun 5 6,2 1 1,2 2 2,5 8 9,9 Total 61 75,3 14 17,2 6 7,5 81 100.0 Pendidikan Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % Tidak sekolah 2 2,5 0 0 0 0 2 2,5 Tamat SD 16 19,8 8 9,9 4 4,9 28 34,6 Tamat SLTP 14 17,3 5 6,2 2 2,5 21 25,9 Tamat SLTA 24 29,6 1 1,2 0 0 25 30,9 Akademi/PT 5 6,2 0 0 0 0 5 6,2 Total 61 75,3 14 17,3 6 7,4 81 100.0

4.3.3 Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah responden dengan pengetahuan yang baik dan memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sebanyak 48,1%.

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

4.4 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan dan Tindakan

Sikap ibu dapat dilihat dari hasil kuesioner pernyataan sebanyak 10 pernyataan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Pernyataan Sikap Responden Tentang Penggunaan Garam Beriodium

No Pernyataan Sikap

Jawaban

SS S TS STS

n % n % n % n %

1 Garam yang paling bagus kandungan iodiumnya adalah garam halus

21 25,9 20 24,7 31 38,3 9 11,1 2 Untuk mencari informasi

tentang garam beriodium dari petugas kesehatan

40 49,4 12 14,8 21 25,9 8 9,9 3 Dalam pembelian garam ibu

harus memperhatikan label yang bertuliskan kandungan iodium 30-80 ppm

56 69,1 18 22,2 7 8,6 0 0 4 Untuk setiap pembelian

garam ibu harus memperhatikan kemasan garam

32 39,5 16 19,8 23 28,4 10 12,3 5 Sebaiknya kemasan garam

dalam wadah yang tertutup rapat atau plastik yang tebal dan transparan

40 49,4 8 9,9 33 40,7 0 0

Pekerjaan

Pengetahuan

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % - Petani 39 48.1 11 13.6 4 4.9 54 66.7 - Buruh tani 7 8.6 0 0 0 0 7 8.6 - PNS/ABRI 5 6.2 1 1.2 0 0 6 7.4 - Pegawai swasta 3 3.7 1 1.2 1 1.2 5 6.2 - Pedagang/wiraswata 6 7.4 1 1.2 1 1.2 8 9.9 - IRT 1 1.2 0 0 0 0 1 1.2 Total 61 75.3 14 17.3 6 7.4 81 100.0

6 Dalam membeli garam harus yang berlabel garam beriodium

22 27,2 21 25,9 38 46,9 0 0 7 Garam beriodium sebaiknya

disimpan dalam wadah yang tertutup dan kering

19 23,5 27 33,3 32 39,5 3 3,7 8 Sebaiknya menambahkan

garam pada saat makanan siap untuk dihidangkan 4agar iodiumnya tidak rusak

9 11,1 35 43,2 37 45,7 0 0

9 Pada saat memasak garam digerus bersama bumbu sedikit, dan ditambahkan setelah diangkat dari kompor dan ditutup

4 4,9 41 50,6 28 34,6 8 9,9

10 Dalam setiap pengambilan garam dari wadah/tempat sebaiknya menggunakan sendok

16 19,8 27 33,3 38 46,9 0 0

Dari sikap ibu dapat dilihat bahwa 38 orang (46,9%) ibu tidak setuju dalam setiap pembelian garam harus yang berlabel garam beriodium. Sebanyak 38 orang (46,9%) ibu tidak setuju dalam setiap pengambilan garam dari tempatnya sebaiknya menggunakan sendok karena ibu sudah terbiasa menggunakan tangan. Dan sebanyak 37 orang (45,7%) ibu tidak setuju menambahkan garam pada saat makanan siap untuk dihidangkan karena menurut ibu jika menambahkan garam pada saat makanan siap untuk dihidangkan, garam tidak akan tercampur rata dengan makanan. Sebanyak 33 orang (40,7%) ibu mengatakan tidak setuju jika kemasan garam dalam wadah yang tertutup rapat atau plastik yang tebal dan transparan.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Garam Beriodium

Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah responden dengan kategori sikap baik yaitu sebanyak 48,1% kemudian responden dengan kategori sikap kurang sebanyak 37,0% dan paling sedikit adalah responden kategori sikap cukup yaitu sebanyak 14,8%.

Sikap Frekuensi Persentase

- Baik 39 48.1

- Cukup 12 14.8

- Kurang 30 37.0

4.4.1 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel diketahui bahwa responden paling banyak dengan sikap yang baik adalah berumur antara 20-44 tahun sebanyak 32,1%. berikut adalah tabel gambaran sikap berdasarkan umur.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur

4.4.2 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

Responden dengan sikap yang baik memiliki pendidikan SD dan SLTA yaitu sebanyak 13 orang (33,3%), dan dari 5 orang responden yang memikili pendidikan Akademi/PT 3 orang (3,7%) responden memiliki sikap kurang tentang penggunaan garam beriodium.

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

Umur

Sikap

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % 20-44 tahun 26 32,1 8 9,9 19 23,5 53 65,4 45-59 tahun 9 11,1 3 3,7 8 9,9 20 24,7 > 59 tahun 4 4,9 1 1,2 3 3,7 8 9,9 Total 39 48,1 12 14,8 30 37,0 81 100,0 Pendidikan Sikap Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % Tidak sekolah 1 1,2 0 0 1 1,2 2 2,5 - Tamat SD 13 33,3 5 6,2 10 12,3 28 34,6 - Tamat SLTP 10 12,3 4 4,9 7 8,6 21 25,9 - Tamat SLTA 13 33,3 3 25,0 9 30,0 25 30,9 - Akademi/PT 2 5,1 0 0 3 3,7 5 6,2 Total 39 48,1 12 14.8 30 37,0 81 100,0

4.4.3 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah responden dengan sikap yang baik dan memiliki pekerjaan sebagai petani, yaitu sebanyak 25,9%.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

4.4.4 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pengetahuan

Untuk mengetahui kategori sikap ibu berdasarkan pengetahuan dapat dilihat dari tabel hasil tabulasi silang dibawah ini:

Tabel 4.13 Tabulasi Silang Sikap Ibu Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Garam Beriodium

Berdasarkan hasil tabulasi silang diatas dapat dilihat bahwa dari 61 orang yang memiliki pengetahuan baik, ternyata ada 20 orang (66,7%) yang memiliki sikap kurang.

4.4.5 Gambaran Sikap Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden paling banyak adalah responden dengan sikap yang baik dan memiliki tindakan yang cukup, yaitu sebanyak 39,5%.

Pekerjaan

Sikap

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % Petani 21 25.9 10 12.3 23 28.4 54 66.7 Buruh tani 6 7.4 0 0 1 1.2 7 8.6 PNS/ABRI 5 6.2 0 0 1 1.2 6 7.43 Pegawai swasta 3 3.7 2 2.5 0 0 5 6.2 Pedagang/wiraswata 4 4.9 0 0 4 4.9 8 9.9 IRT 0 0 0 0 1 1.2 1 1.2 Total 39 48.1 12 14.8 30 37.0 81 100.0 Pengetahuan Sikap Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

Baik 32 39,5 9 11,1 20 24,7 61 75.3

Cukup 7 8,6 1 1,2 6 7,4 14 17.3

Kurang 0 0 2 2,5 4 4,9 6 7.4

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Sikap Ibu Berdasarkan Tindakan Ibu Tentang Garam Beriodium

4.5 Gambaran Tindakan Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Pengetahuan Dalam Penggunaan Garam Beriodium

Gambaran tindakan responden dilihat dari hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah pertanyaan mencakup tindakan sebanyak 10 pertanyaan. Kemudian hasil penelitian dikategorikan menjadi 3 kategori tindakan, yaitu tindakan baik, cukup dan kurang. Berikut adalah hasil penelitian mengenai tindakan responden.

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Garam Beriodium

Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah responden dengan kategori tindakan cukup yaitu sebanyak 70,37% kemudian responden dengan kategori tindakan kurang yaitu sebanyak 16,05% dan paling sedikit adalah responden kategori baik sebanyak 13,58%.

Dari hasil penelitian tindakan ibu dapat dilihat bahwa 73 orang (90,12%) ibu tidak menggunakan garam beriodium dalam bentuk halus karena menurut ibu garam halus dan garam kasar sama-sama mempunyai kandungan iodium. Sebanyak 50 orang (61,72%) ibu menggunakan garam beriodium pada tahap awal pemasakan karena ibu tidak mengetahui saat yang tepat untuk menggunakan garam beriodium pada saat memasak. Dan sebanyak 58 orang (71,60%) ibu tidak menggunakan garam beriodium pada saat menggiling bumbu dan

Tindakan

Sikap

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

Baik 6 7,4 2 2,5 3 3,7 11 13,6

Cukup 32 39,5 7 8,6 18 22,2 57 70,4

Kurang 1 1,2 3 3,7 9 11,1 13 16,0

Total 39 48,1 12 14,8 30 37.0 81 100,0

Tindakan Frekuensi Persentase

Baik 11 13,58

Cukup 57 70,37

Kurang 13 16,05

ditambahkan lagi setelah diangkat dari kompor lalu ditutup, hal ini disebabkan karena faktor kebiasaan dan menurut ibu lebih praktis memasukkan garam pada saat proses memasak.

Tabel 4.16 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Garam Beriodium

No Pertanyaan Tindakan

Jawaban

Salah Benar

n % n %

1 Dalam mencari informasi tentang garam beriodium ibu bertanya kepada petugas kesehatan

30 37,04 51 62,96 2 Ibu membeli garam dalam bentuk garam

halus 73 90,12 8 9,88

3 Setiap membeli garam ibu selalu memperhatikan label yang bertuliskan kandungan iodium 30-80 ppm

12 14,81 69 85,19 4 Ibu membeli garam yang dikemas dan

bermerk 13 16,05 68 83,95

5 Ibu selalu memperhatikan kemasan garam dalam wadah yang tertutup rapat atau plastik yang tebal dan transparan

29 35,80 52 65,20 6 Dalam membeli garam ibu memilih garam

yang berlabel garam beriodium 12 14,81 69 85,19

7 Ibu menyimpan garam dalam wadah yang

kering dan tertutup 37 45,68 44 54,32

8 Dalam penggunaan garam beriodium, ibu menambahkan garam pada saat makanan siap untuk dihidangkan agar iodiumnya tidak rusak

50 61,72 31 38,27 9 Ibu menggunakan garam pada saat memasak

digerus bersama bumbu sedikit, dan ditambahkan setelah diangkat dari kompor dan ditutup

58 71,60 23 28,40 10 Ibu menyimpan garam ditempat yang sejuk,

jauh dari panas api dan terhindar dari sinar matahari.

25 30,86 56 69,14

Keterangan: SS (Sangat Setuju) S (Setuju)

4.5.1 Gambaran Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Umur

Para responden yang lebih banyak memiliki tindakan yang cukup adalah responden yang memilki umur antara 20-44 tahun yaitu sebanyak 36 orang (44,4%).

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Umur

4.5.2 Gambaran Tindakan Ibu Tentang Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

Berdasarkan pendidikan responden diketahui bahwa responden dengan tindakan yang cukup paling banyak pada responden yang tamat SD yaitu sebanyak 20 orang (24,7%), sedangkan dari 5 orang responden yang tamat Akademi/PT tidak ada yang memiliki tindakan yang baik.

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Pendidikan

4.5.3 Gambaran Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa responden lebih banyak dengan tindakan yang baik dan memiliki pekerjaan sebagai petani yaitu sebanyak 40 orang (49,9%).

Umur

Tindakan

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % 20-44 tahun 5 6,2 36 44,4 12 14,8 53 65,4 45-59 tahun 3 3,7 16 19,8 1 1,2 20 24,7 > 59 tahun 3 3,7 5 6,2 0 0 8 9,9 Total 11 13,6 57 70,4 13 16 81 100.0 Pendidikan Tindakan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % - Tidak sekolah 0 0 2 2,5 0 0 2 2,5 - Tamat SD 6 7,4 20 24,7 2 2,5 28 34,6 - Tamat SLTP 3 3,7 12 14,8 6 7,4 21 25,9 - Tamat SLTA 2 2,5 19 23,5 4 4,9 25 30,9 - Akademi/PT 0 0 4 4,9 1 1.2 5 6,1 Total 11 13,6 57 70,4 13 16 81 100.0

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Pekerjaan

4.5.4 Gambaran Tindakan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium Berdasarkan Pengetahuan

Berdasarkan hasil tabulasi silang diketahui bahwa responden paling banyak adalah responden dengan tindakan yang baik dan memiliki sikap yang baik, yaitu sebanyak 73,1%.

Tabel 4.20 Tabulasi Silang Tindakan Ibu Berdasarkan Pengetahuan Ibu Dalam Penggunaan Garam Beriodium

Pekerjaan

Tindakan

Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n % - Petani 10 12,3 36 44.4 8 9.9 54 66.7 - Buruh tani 0 0 6 7,4 1 1.2 7 8.6 - PNS/ABRI 0 0 5 6.2 1 1,2 6 7.4 - Pegawai swasta 0 0 4 4,9 1 1.2 5 6.2 - Pedagang/wiraswata 1 1.2 5 6.2 2 2.5 8 9.9 - IRT 0 0 1 1,2 0 0 1 1.2 Total 11 13,5 57 70,4 13 16,0 81 100.0 Tindakan Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang

n % n % n % n %

Baik 8 9,9 3 3,7 0 0 11 13,6

Cukup 43 53,1 10 12,3 4 4,9 57 70,4

Kurang 10 12,3 1 1,1 2 2,5 13 16,0

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Karakteristik ibu dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan dan pekerjaan. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki usia 20-44 tahun sebanyak 53 orang (65,4%), sedangkan sebagian kecil responden memilki usia >59 tahun sebanyak 8 orang (9,9%). Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya ibu yang menjadi responden untuk penelitian ini masih pada usia produktif dan mampu untuk melaksanakan tugasnya dalam menggunakan garam beriodium.

Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah berpendidikan SD yaitu 34,6 % dan yang terkecil tidak sekolah sebanyak 2,5%. Menurut Sudijono (2006), pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi lebih banyak, baik dari orang lain maupun dari media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang diterimanya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh dipendidikan non formal.

Para ibu rumah tangga yang menjadi responden memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, pekerjaan ibu yang paling banyak adalah bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 54 orang (66,7%).

5.2. Pengetahuan Ibu tentang Garam Beriodium Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada tabel 4.3 diperoleh bahwa tingkat pengetahuan ibu dalam penggunaan garam beriodium masih ada 7,4% ibu yang tingkat pengetahuannya berada pada kategori kurang. Tingkat pengetahuan yang kurang ini dapat dikaitkan dengan umur ibu yang berada >59 tahun, dimana para ibu tidak mendapatkan informasi tentang garam beriodium bahkan ada yang tidak pernah mendengar tentang garam beriodium.

Akan tetapi secara keseluruhan pengetahuan ibu rumah tangga 75,3% sudah termasuk kategori baik. Hal ini kemungkinan dikarenakan ibu-ibu tersebut pernah mengikuti penyuluhan diposyandu yang dilakukan oleh bidan tentang bahaya kekurangan iodium, sehingga ibu-ibu mendapat tambahan pengetahuan dan informasi. Informasi yang disampaikan secara jelas dan ringkas serta mudah dipahami akan membuat sasaran mempunyai kemampuan untuk menggunakan pengetahuan secara efektif.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ayani (2003) yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang garam beriodium sudah baik yaitu 95,3%. Hal ini disebabkan karena banyaknya informasi yang didapat oleh masyarakat dari berbagai sumber baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tingkat pengetahuan responden yang baik paling banyak diantara umur 20-44 tahun yaitu tingkat usia yang menunjukkan bahwa mereka mempunyai sifat ingin tahu hal-hal baru dengan mencari informasi melalui media elektronik maupun pelayanan kesehatan.

Tingkat pendidikan pada penelitian ini sebagian besar tamat SLTA yaitu 24 orang (29,6%) dan tamat SD sebanyak 16 orang (19,8%). Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang ikut menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap informasi gizi dan kesehatan sehingga pengetahuan gizi dan kesehatan akan baik.

Pengetahuan seseorang tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal saja tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal. Pendidikan nonformal biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, kerabat dekat dan sebagainya. Dalam penelitian ini,

Dokumen terkait