• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.1. Defenisi Produk Es krim Magnum

Magnum adalah salah satu produk es krim dari produsen es krim Walls yang berrnaung di bawah perusahaan multinasional unilever. Brand ini adalah brand es krim premium, dengan harga yang agak mahal namun dengan kualitas yang lebih baik. Magnum bukan nama yang asing, sudah sejak lama es krim ini diluncurkan di Indonesia, dengan ciri khas Coklat tebal dan krim vanilla yang lembut. Pada tahun 2010, Walls meluncurkan es krim Magnum baru, dengan packaging baru yang unik, dengan totol-totol brand es krim di bagian dalam yang berisi es krim stick berlapis coklat Belgia. Magnum “baru” ini menggunakan lapisan coklat belgia yang tebal yang menurut saya lebih legit namun mungkin bagi beberapa orang terlalu manis. Juga muncul varian magnum baru dengan isi krim coklat, bukan vanilla seperti Magnum Classic. Es krim dengan rasanya yang manis dan lezat tidak hanya berhasil memikat hati anak-anak, namun camilan yang satu ini juga disuka orang dewasa. Es krim dengan berbagai rasa pilihan selain bisa melepaskan dahaga juga mampu menyejukkan suasana hati para penikmatnya. Dengan manfaat yang didapatkan tersebut, makanya es krim menjadi salah satu camilan favorit hampir semua kalangan.

Gambar 4.1: Es Krim Magnum Classic

Sebagai salah satu merek es krim terkemuka, Wallrsquo;s Magnum selalu ingin menyuguhkan makanan nikmat, lezat sekaligus menyehatkan. Untuk terus memunuhi permintaan para pelanggannya, Wallrsquo;s Magnum kembali menghadirkan es krim varian baru dengan kelezatan cokelat Belgia. Ketiga varian baru Wallrsquo;s Magnum ini terdiri dari Wallrsquo;s Magnum Classic, Wallrsquo;s Magnum Almond dan Wallrsquo;s Magnum Crjocolate Truffle. Lapisan cokelat Belgia yang tebal dan renyah membuat para penikmat terlena dengan kelezatan yang disajikan es krim ini. Bahkan kenikmatan es krim premium ini mampu menyihir penikmatnya untuk terus mencoba tanpa henti. "Lahirnya tiga varian baru Wallrsquo;s Magnum memberikan kenikmatan cita rasa tinggi bagi konsumen disetiap gigitannya. Apalagi es krim ini dilapisi dengan cokelat Belgia yang memiliki kualitas tinggi dan sudah terkenal di dunia.

4.1.2. Perkembangan Jenis Es krim Magnum

Magnum merupakan salah satu merek produk es krim unggulan Wall’s yang sudah ada sejak dulu. Unilever menerangkan sebagaimana ditulis pertama diluncurkan pada tahun 1989 dengan tema “Classic“. Produksi dan pemasarannya melalui beberapa tahap hingga pada 2010 lalu diluncurkan “Gold” dan terbaru pada 2011 ini dengan “New Classic“. Indonesia adalah salah satu negara tujuan distribusi Magnum menyusul beberapa negara di Amerika, Australia, dan Eropa.

a. Magnum GOLD (limited edition): es krim vanilla yang dilapisi dengan coklat keemasan yang tampak menggoda untuk dicoba.

b. Magnum MINT: Dingin!! kata yang tepat untuk menggambarkan magnum jenis ini. Es krim vanilla mint dilapisi dengan coklat yang sama seperti yang ada di magnum classic

c. Magnum Almond: potongan-potongan almond di bagian lapisan coklatnya terasa begitu khas

d. Magnum Double Caramel: bagian dalam dilapisi coklat karamel yang menggiurkan dan bagian luarnya dilapisi lagi dengan coklat magnum yang membuat kita melting

e. Magnum Classic: es krim vanilla ini dilapisi dengan belgian chocolate yang ngebuat orang pasti pengen makan ini lagi dan lagi

f. Magnum Ecuador Dark: Magnum yang mempunyai ciri khas di bagian lapisan luarnya. yaitu terbuat dari kandungan kakao 62% yang membuat warnanya paling gelap diantara jenis magnum yang lain

g. Magnum Temptation Almond and Caramel: kombinasi es krim vanili dengan potongan almond California serta saus karamel yang lembuutt lalu dilapisi coklat Belgian di sekitarnya

h. Magnum temptation Chocolate: Es krim coklat yang diperkaya dengan saus coklat mewah dan berlimpahnya potongan coklat putih juga potongan brownies dan tak lupa di bagian luar dikelilingi oleh lapisan coklat yang yummy.

j. Magnum Mini's: Magnum yang berukuran setengah dari magnum biasa ini sangat menggoda dengan 3 rasa yang ditawarkan

k. Magnum Mistica: Coklat Susu Bercampur rasa Pedas

4.2. Hasil Penelitian

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat persepsi responden dan karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat pengaruh Keunikan Produk terhadap terciptanya word of

mouth pada produk Es krim Magnum Classic pada mahasiswa Fisip USU Pada Tahun

2011.

4.2.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang mutlak dengan alat penelitian seperti daftar pernyataan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data

yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pernyataan tersebut valid. b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pernyataan tersebut tidak valid. c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 4.1

Item-Total Statistics (a)

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Croanbach’s alpha if item deleted r-Tabel Validitas Butir1 63.7000 34.286 .545 .857 0,361 Valid

Butir2 64.0000 35.448 .309 .868 0,361 Tidak Valid

Butir3 63.4333 37.702 .221 .867 0,361 TidakValid

Butir4 63.5333 36.947 .229 .868 0,361 Tidak Valid

Butir5 63.7000 35.872 .321 .866 0,361 Tidak Valid

Butir6 63.7667 36.806 .209 .870 0,361 Tidak Valid

Butir7 63.5000 35.707 .565 .859 0,361 Valid Butir8 63.9667 35.344 .441 .861 0,361 Valid Butir9 63.5000 35.500 .432 .861 0,361 Valid Butir10 63.7000 32.493 .739 .848 0,361 Valid Butir11 63.6333 33.757 .597 .855 0,361 Valid Butir12 63.9667 32.309 .574 .856 0,361 Valid Butir13 63.7333 35.030 .478 .860 0,361 Valid Butir14 63.6000 34.455 .518 .858 0,361 Valid Butir15 63.6000 32.938 .620 .853 0,361 Valid

Butir16 63.8333 34.557 .582 .856 0,361 Valid

Butir17 63.8000 33.752 .584 .855 0,361 Valid

Butir18 63.9667 32.861 .629 .853 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pernyataan, maka nilai pada kolom Corrected item

total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pernyataan 2, 3, 4, 5, dan 6 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361. Maka pernyataan tersebut harus dikeluarkan dan dilakukan pengujian kembali, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2 Item-Total Statistics (b) Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s alpha if item deleted r-Tabel Validitas Butir1 44.8000 25.476 .498 .878 0,361 Valid Butir7 44.6000 26.593 .527 .878 0,361 Valid Butir8 45.0667 26.202 .424 .881 0,361 Valid Butir9 44.6000 26.179 .444 .880 0,361 Valid Butir10 44.8000 23.545 .760 .863 0,361 Valid Butir11 44.7333 25.099 .538 .876 0,361 Valid Butir12 44.0667 23.099 .625 .872 0,361 Valid Butir13 44.8333 25.661 .510 .877 0,361 Valid Butir14 44.7000 25.114 .556 .875 0,361 Valid Butir15 44.7000 23.941 .635 .870 0,361 Valid Butir16 44.9333 25.168 .634 .871 0,361 Valid Butir17 44.9000 24.507 .622 .871 0,361 Valid Butir18 45.0667 23.926 .636 .870 0,361 Valid Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011)

Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat seluruh butir pertanyaan mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari r tabel (0,361), sehingga semua butir pertanyaan tersebut dikatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas.

Interpretasi item total statistic adalah:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut

dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 44,8; jika pernyataan (item) 7 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 44,6 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel

(butir) tersebut dihapus. Misalnya item 1 dihapus maka besarnya adalah 25,4 sedangkan jika variabel (butir) item 7 dihapus adalah 26,5 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya

mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Reliabilitas Instrumen Cronbach’s alpha if item deleted Reabilitas Butir1 .878 Reliabel Butir7 .878 Reliabel Butir8 .881 Reliabel Butir9 .880 Reliabel Butir10 .863 Reliabel Butir11 .876 Reliabel Butir12 .872 Reliabel Butir13 .877 Reliabel Butir14 .875 Reliabel Butir15 .870 Reliabel Butir16 .871 Reliabel Butir17 .871 Reliabel Butir18 .870 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

Jika nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009:282), maka pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,70, maka setiap butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

4.3. Pembahasan

4.3.1. Analisis Data

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

1. Analisis Deskriptif

a. Deskriptif Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word Of Mouth Pada Produk Es Krim Magnum Classic Pada Mahasiswa Fisip USU Pada Tahun 2011. Variabel keunikan produk (x) terdiri dari 10 pernyataan dan Word of mouth (Y) terdiri dari 3 pernyataan. Jumlah seluruh pernyataan adalah 13 butir. Responden penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU.

Tabel 4.4 Identitas Responden

No. Karakteristik Jumlah

Responden (mahasiswa) % 1. Tahun Masuk ≤ 2006 4 2,6 2007 16 11,3 2008 47 33,8 2009 39 28,0 2010 36 24,3 Jumlah 138 100 2. Umur (tahun) 17-18 8 5,8 19-20 75 54,6 21-22 48 34,9 23-24 5 3,78 25-26 1 0,9 Jumlah 138 100

3. Jenis Kelamin Laki-laki 66 48,3

Perempuan 72 51,7 Jumlah 138 100 4. Frekuensi mengkonsumsi Es Krim Magnum Classic 2 26 19 >2 112 81 Jumlah 138 100

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa :

a. Total responden adalah sebanyak 138 orang, berdasarkan tahun masuk kuliah bagi responden maka diperoleh responden yang masuk tahun ≤ 2006 adalah sebanyak 4 orang atau 2,6%; tahun 2007 sebanyak 16 orang atau 11,3%; tahun 2008 sebanyak 47 orang atau 33,8%; tahun 2009 sebanyak 39 orang atau 28,0% ;dan tahun 2010 sebanyak 36 orang atau 24,3%.

b. Umur dari responden diketahui bahwa 8 orang atau 5,8% responden berumur 17-18 tahun, 75 orang atau 54,6% responden berumur 19-20 tahun, 48 orang atau 34,9% responden berumur 21-22 tahun, 5 orang atau 3,78% responden berumur 23-24 tahun, 1 orang atau 0,9% responden berumur 25-26 tahun.

c. Berdasarkan jenis kelamin, dapat diketahui 66 orang atau 48,3% responden adalah laki-laki dan 72 orang atau 51,7% responden adalah wanita.

d. Berdasarkan frekuensi mengkonsumsi Es Krim Magnum Classic, dapat diketahui 26 orang atau 19% responden mengkonsumsi Es Krim Magnum Classic hanya dua kali dan 112 orang atau 81% responden mengkonsumsi Es Krim Magnum Classic lebih dari dua kali.

b. Analisis Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert untuk menanyakan tanggapan responden mengenai Keunikan Produk Terhadap word of marketing pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Sumatera Utara Pada Tahun 2011. Variabel keunikan produk (x) terdiri dari 10 pernyataan, dan word of marketing (Y) terdiri dari 3 butir pernyataan. Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 138 orang responden.

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Karakteristik Produk (X) Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Keunikan Produk (X)

Item SS S KS TS STS TOTAL F % F % F % F % F % 1 17 12.3 % 70 50,0% 38 27.5 % 9 6.5% 4 2,9 % 138 2 18 13,0 % 87 63,0% 28 20,3 % 4 2,9% 1 0,7% 138 3 16 11,6% 60 43,5% 54 39,1 % 7 5,1% 1 0,7% 138 4 15 10,9 % 94 68,1% 25 18,1 % 3 2,2% 1 0,7% 138 5 22 15,9 % 67 48,6% 41 29,7 % 7 5,1% 1 0,7% 138 6 18 13,0 % 78 56,5% 39 28,3 % 3 2,2% 0 0,0% 138 7 14 10,1 % 54 39,1% 57 41,3 % 11 8,0% 2 1,4% 138 8 24 17,4 % 65 47,1% 44 31,9 % 4 2,9% 1 0,7% 138 9 23 16,7 % 81 58,7% 28 20,3 % 6 4,3% 0 0,0% 138 10 17 12,3 % 84 60,9% 30 21,7 % 7 5,1% 0 0 ,0% 138

Sumber: Hasil pengolahan data primer (2011)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa:

a. Frekuensi jawaban pernyataan “Bentuk Es Krim Magnum Classic yang unik membuat saya mudah untuk mengenalinya.” diketahui bahwa 17 orang menyatakan sangat setuju, 70 orang menyatakan setuju, 38 orang menyatakan kurang setuju, 9 orang yang menyatakan tidak setuju dan 4 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Frekuensi jawaban pernyataan “ Krim vanilla yang lembut membuat es krim Magnum Classic ini sesuai dengan harapan saya.” diketahui bahwa 18 orang menyatakan sangat setuju, 87 orang menyatakan setuju, 28 orang menyatakan kurang setuju, 4 orang yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

c. Frekuensi jawaban pernyataan “ Saya dapat menangkap cita rasa baru pada es krim Magnum Classic yang berbeda dengan es krim lainnya.” diketahui bahwa 16 orang menyatakan sangat setuju, 60 orang menyatakan setuju, 54 orang menyatakan

kurang setuju, 7 orang menyatakan tidak setuju, dan 1 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

d. Frekuensi jawaban pernyataan “ Saya dapat merasakan kenikmatan cita rasa tinggi mulai dari gigitan pertama lapisan es krim Magnum Classic.” diketahui bahwa 15 orang menyatakan sangat setuju, 94 orang menyatakan setuju, 25 orang menyatakan kurang setuju, 3 orang yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

e. Frekuensi jawaban pernyataan “ Lapisan coklat es krim Magnum Classic yang tebal dan renyah membuat saya semakin menyukainya.” diketahui bahwa 22 orang menyatakan sangat setuju, 67 orang menyatakan setuju, 41 orang menyatakan kurang setuju, 7 orang yang menyatakan tidak setuju dan 1 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

f. Frekuensi jawaban pernyataan “ Kemasan es krim Magnum Classic melindungi produk agar tidak rusak.” diketahui bahwa 18 orang menyatakan sangat setuju, 78 orang menyatakan setuju, 39 orang menyatakan kurang setuju, 3 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

g. Frekuensi jawaban responden tentang pernyataan “ Informasi yang jelas mengenai es krim Magnum Classic mempengaruhi keputusan pembelian saya.” diketahui bahwa 14 orang menyatakan sangat setuju, 54 orang menyatakan setuju, 57 orang menyatakan kurang setuju, 11 orang yang menyatakan tidak setuju dan 2 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

h. Frekuensi jawaban responden tentang pernyataan ” Desain warna kemasan es krim Magnum Classic menggambarkan identitas/karakter kemewahan dari produk

tersebut.” diketahui bahwa 24 orang menyataka sangat setuju, 65 orang menyatakan setuju, 44 orang menyatakan kurang setuju, 4 orang yang menyatakan tidak setuju,dan 1 orang menyatakan sangat tidak setuju.

i. Frekuensi jawaban responden tentang pernyataan ” Kombinasi warna kemasan es krim Magnum Classic lebih unik dibanding dengan produk lainnya.” diketahui bahwa 23 borang menyatakan sangat setuju, 81 orang menyatakan setuju, 28 orang menyatakan kurang setuju, 6 orang menyatakan tidak setuju, tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

j. Frekuensi jawaban responden tentang peryataan ” Susunan huruf pada kata-kata didalam kemasan es krim Magnum Classic dapat dibaca dengan jelas dan dapat dimengerti .” diketahui bahwa 17 orang menyatakan sangat setuju, 84 orang meyatakan setuju, 30 orang menyatakan kurang setuju, 7 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Word Of Mouth (Y)

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel Word Of Mouth (Y)

Item SS S KS TS STS TOTAL

F % F % F % F % F %

11 14 10,1% 65 56,5% 42 30,4 % 4 2,9% 0 0,0 % 138 12 14 10,1% 76 55,1% 41 29,7 % 7 5,1% 0 0,0% 138 13 8 5,8% 65 47,1% 56 40,6 % 7 5,1% 2 1,4% 138

Sumber: Hasil pengolahan data primer (2011)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa:

a. Frekuensi jawaban pernyataan “ Saya hanya memiliki hal-hal yang positif untuk diceritakan saat berbicara tentang es krim Magnum Classic.” diketahui bahwa 14 orang menyatakan sangat setuju, 65 orang menyatakan setuju, 42 orang menyatakan

kurang setuju, 4 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Frekuensi jawaban pernyataan “ Saya merekomendasikan es krim Magnum Classic kepada orang lain.” diketahui bahwa 14 orang menyatakan sangat setuju, 76 orang menyatakan setuju, 41 orang menyatakan kurang setuju, 7 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

c. Frekuensi jawaban responden tentang pernyataan “ Saya mendorong orang lain untuk megkonsumsi es krim Magnum Classic.” diketahui bahwa 8 orang menyatakan sangat setuju, 65 orang menyatakan setuju, 56 orang menyatakan kurang setuju, 7 orang yang menyatakan tidak setuju dan 2 orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.3.2. Uji Regresi Linear Sederhana

Metode analisis regresi sederhana Metode regresi linear sedehana mengasumsikan bahwa terdapat hubungan linear sederhana antara variabel terikat dengan variabel bebas. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 4.7

Variabel enter Variabel entered/removed

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Keunikan Produka . Enter

a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: WordofMouth

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Keterangan :

Pada variabel enter/removed terlihat bahwa variabel yang dimasukkan (entered) adalah Keunikan Produk. Metode yang dipilih adalah metode

enter.

Hasil dari analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.8:

Tabel 4.8

Regresi Linear Sederhana

Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.984 .821 2.416 .017 KarakteristikProduk .240 .022 .688 11.008 .000

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011)

Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model Regresi Linear Sederhana sebagai berikut:

Dimana: Y : Word Of Mouth a : Konstanta b : Koefisien regresi X : Keunikan Produk e : Standard error Interpretasi model:

a. Konstanta (a) = 1,984 artinya tanpa mempertimbangkan variabel bebas, maka terciptanya word of mouth pada Es Krim Magnum Classic pada mahasiswa FISIP USU akan diperoleh sebesar 1,984.

b. Koefisien regresi Keunikan Produk (X) = 0,240 artinya setiap penambahan Keunikan Produk sebesar satu satuan, sedangkan variabel lainnya dianggap tetap, maka akan menaikkan terciptanya word of mouth pada mahasiswa FISIP USU sebesar 0,240.

4.3.3. Uji Koefisien Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.9

Uji Koefisien Determinan(r2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .688a .473 .469 1.29490

a. Predictors: (Constant), KarakteristikProduk b. Dependent Variable: WordofMouth

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat:

a. Nilai R sebesar 0.688 sama dengan 68.8 % yang menunjukkan bahwa hubungan antara Keunikan Produk (X) terhadap variabel word of mouth (Y) pada mahasiswa FISIP USU Pada Tahun 2011 hubungannya erat.

Tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.10

Tabel Hubungan antar Variabel Nilai Interpretasi 0.0 – 0.19 Sangat Tidak Erat 0.2 – 0.39 Tidak Erat 0.4 – 0.59 Cukup Erat 0.6 – 0.79 Erat 0.8 – 0.99 Sangat Erat

Sumber: Situmorang, Dalimunthe, dkk (2007:113)

b. Nilai R Square 0,473 berarti 47,3% word of mouth dapat dijelaskan oleh Keunikan Produk. Sedangkan sisanya 52,7% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

c. Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi.

Nilai Standard Error of Estimatenya 1.29490 Semakin kecil Standard Error of

Estimatenya berarti model semakin baik

1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t dimaksudkan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu Keunikan Produk (X) terhadap variabel terikat yaitu

Word of Mouth (Y).

Uji–t dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk H0 dan H1

b. Mencari nilai ttabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan

c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

d. Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.0 e. Kesimpulan

Hasil Pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah sebagai berikut: H0: b1 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independent yaitu Keunikan Produk (X) terhadap variabel terikat yaitu Word of Mouth (Y).

HI: b1≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu Keunikan Produk (X) terhadap variabel terikat yaitu Word of Mouth (Y).

2. ttabel dapat diperoleh dari tabel t pada α = 5% dimana: df pembilang = k-1, df penyebut = n-k (k=1 , n=138 )

maka ttabel = 1,98

3.Kriteria Pengambilan Keputusan:

Ho diterima bila thitung < ttabel pada α = 5% HI ditolak bila thitung > ttabel pada α = 5% 4. Hasil uji thitung dapat dilihat pada Tabel 4.9 :

Tabel 4.11 Regresi Linear Sederhana

Coefficients(b) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1.984 .821 2.416 .017 Keunikan Produk .240 .022 .688 11.008 .000

a. Dependent Variable: WordofMouth

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2011)

Berdasarkan hasil Uji-t, suatu variabel bebas memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikat jika:

Pengaruh secara parsial juga dapat diketahui dengan membandingkan nilai probabilitas signifikansi pada tabel hasil penelitian dengan (α) = 5%. Suatu variabel bebas berpengaruh secara signifikan jika nilai sig.tabel lebih kecil 0,05

(α = 5%). Sehingga, berdasarkan Tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa:

Keunikan Produk Es Krim Magnum Classic berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terciptanya word of mouth pada mahasiswa FISIP USU Pada Tahun 2011. Berikut ini adalah hasil pengujian parsial untuk Karakteristik produk:

thitung = 11,008 > ttabel = 1,98 maka tolak H0 (terima HI)

Sig.tabel = 0,000 < (α) = 0,05

Artinya jika ditingkatkan variabel Keunikan Produk sebesar satu satuan maka terciptanya Word of Mouth pada mahasiwa FISIP USU pada tahun 2011 akan meningkat sebesar 0,240 satuan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Penelitian mengenai Analisis Keunikan Produk yang mempengaruhi terciptanya

Word of Mouth Pada Es Krim Magnum Classic (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU)

ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji-t sebagai pengujian secara parsial, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Keunikan Produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terciptanya

Word of Mouth pada Es Krim Magnum Classic pada mahasiswa FISIP USU pada

tahun 2011. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji-t yaitu thitung = 11,008 > ttabel = 1,98 dan Sig.tabel = 0,000 < (α) = 0,05

2. Berdasarkan hasil pengujian Koefisien Determinasi (R2) diperoleh nilai R Square 0,473 berarti 47,3% terciptanya Word of Mouth pada Es Krim Magnum Classic dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu Keunikan Produk. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh juga nilai R sebesar 0.688 sama dengan 68.8% yang

Dokumen terkait