• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR LAMPIRAN

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Biomassa

Biomassa adalah suatu bahan atau material yang didapatkan dari tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan sebagai energi atau bahan dalam jumlah yang besar. Biomassa disebut juga sebagai

„Fitomassa” dan sering kali diterjemahkan sebagai bioresources atau sumber daya yang diperoleh dari hayati. Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford istilah biomassa pertama kali muncul diliteratur pada tahun 1934. Di dalam journal of marine biology association, ilmuwan rusia bernama bogorov menggunakan biomassa sebagai tatanama. Biomassa merupakan sumber daya terbaharui dan energi yang diperoleh dari biomassa disebut energi terbarukan. Dari persektif sumber daya energi definisi umumnya adalah istilah umum untuk sumber daya hewan dan tumbuhan serta limbah yang berasal darinya dimana ia terkumpul dalam jangka waktu tertentu (tidak termasuk sumber fosil) Biomassa sangat beragam dan berbeda dalam hal sifat kimia, sifat fisis, kadar air, kekuatan mekanis dan sebagainya dan teknologi konversi menjadi bahan dan energi juga beragam(yokoyama,2008).

2

Gambar 2.1 Definisi Energi Biomassa (yokoyama,2008).

Sumber daya biomassa dapat digunakan berulang kali dan bersifat tidak terbatas berdasarkan siklus dasar karbon melalui proses fotosintesis. Sebaliknya sumber daya fosil secara prinsip bersifat terbatas dan hanya untuk sementara. Selain itu

emisi CO2 yang tidak terbalikan dari pembakaran fosil akan memberikan efek yang serius terhadap iklim global

Gambar 2.2 Perbandingan sistem biomassa dan fosil pada siklus karbon Limbah (Plastik Dan Ban) Kotoran Ternak Jerami Padi Sekam Padi Tanaman penghasil energi (kehutanan, herbaceus & biomasa air)

[Sumber Daya Biomassa] (use) CO2 (** atmosfer CO2 )

[Sumber Daya Fosil ] (use) CO2 (** atmosfer CO2 ) (akumulasi CO2/udara)

Biomassa Sumber Energi Terbarukan

Limbah kertas, makan nan, minyak , sisa kayu. dll

3

2.2 Kelapa

2.2.1 Taksonomi Tanaman Kelapa

Pohon Kelapa termasuk kedalam Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta, Kelas liliopsoda Orde arecales, Keluarga Arecaceae, dan genus cocos.

2.2.2 Asal Tanaman Kelapa

Ada 2 pandangan yang berbeda mengenai asal kelapa. Salah satunya adalah kelapa berasal dari amerika karena beberapa spesies di dalam genus cocos hanya bisa ditemukan di amerika, dan kehadiran kelapa di amerika telah dicatat dalam sejarah. Disisi lain ada juga orang lain yang mengatakan bahwa kelapa berasal dari Asia seperti yang ditunjukan melalui penemuan buah dari spesies cocos di dalam deposit Pleiocene di Auckland utara selandia baru, keberadaan kelapa di asia tenggara lebih beragam dibandingkan dengan di amerika serta alasan alasan lainya. 2.2.3 Ekologi Tanaman Kelapa

Kelapa merupakan tumbuhan yang menyukai matahari dan membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintesis dan menaikan suhu udara. Ia dapat tumbuh paling baik pada suhu rata-rata 27oC dan bersifat sensitive pada suhu yang rendah. Kelapa juga tumbuh dengan baik pada distribusi hujan antara 1300 sampai 2300 mm per tahun. Kelapa mungkin bahkan dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan 3800 mm per tahun atau lebih apabila tanah tempat tumbuhnya memiliki system drainase yang baik. Tanah yang terbaik untuk proses tumbuhnya tanaman kelapa

4

adalah tanah yang matang dan dalam seperti berpasir, berlempung, berdebu atau tanah liat dengan struktur bergranular.

2.2.4 Pembuahan

Varietas kelapa yang berbeda akan berbuah pada usia yang berbeda pula varietas kerdil akan mulai berbuah pada usia 3-4 tahun penanaman sedangkan varietas yang tinggi akan dimulai setelah usia 5-7 tahun, cahaya matahari, distribusi hujan dan suhu yang kompleks mengakibatkan keberkalaan hasil buah dibulan bulan yang berbeda dalam setahun. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil yang lebih banyak adalah diperoleh antara bulan maret sampai juni.

2.2.5 Buah Kelapa

Buah Kelapa sebenarnya merupakan pelok yang berbiji satu. Diluarnya ada kulit aslinya berwarna hijau tetapi akan berubah menjadi warna coklat ketika dipetik dan dikeringkan. Di dalam bagian luar daripada buah ada mesokrap yang terdiri atas pembuluh. Serat ini disebut dengan sabut, dan digunakan untuk tikar dan tali. Tempurung dapat digunakan sebagai wadah dan digunakan secara luas oleh para pengrajin untuk membuat perhiasan dan dekorasi. Bagian berikutnya ada lapisan biji yang tipis dan ada daging putih atau disebut sebagai kopra/santan. Baik kopra maupun santan merupakan bagian endosperm dari biji kelapa. Kelapa merupakan pohon yang unik diantara lainya karena mengandung cairan endosperm yang membanjiri embrio yang muda itu. Awalnya santan itu agak manis dan kopra berbentuk tipis akan tetapi ketika biji

5

itu telah mulai matang cairan itu akan berubah menjadi padatan endosperm yang kaya akan minyak ( trigliserida). Endosperm yang keras itu di panen, dikeringkan kemudian diperas untuk menghasilakna minyak yang secara luas.

2.2.6 Hasil Sampingan Buah Kelapa

Hasil sampingan utama dari kelapa adalah tempurung kelapa, sabut kelapa dan pelapah kelapa. Tempurung kelapa bisa dirubah menjadi karbon aktif sedangkan sabut kelapa dapat diolah untuk menghasilkan arang tempurung kelapa, sabut kelapa dan serbuk sabut. Jumlah residu yang dihasilkan selama setahun di dalam negeri adalah setara dengan hasil dari nilai rasio atau residu dengan produk (RPR) untuk residu yang tertentu dan produksi tahunanan tanaman atau produk. Nilai RPR Untuk tanaman utama disajikan dalam table 1 berikut.

Residu Pertanian RPR Tempurung kelapa 0,15 sabut kelapa 0,33 Pelepah kelapa 0,33

Tabel 2.1. Nilai RPR Tanaman (yokoyama,2008).

Tabel 2 Menunjukan nilai kalor dari residu kelapa yang umum digunakan dalam dunia industry.

6

Jenis Residu Kelapa Nilai Kalor Kcal.Kg Tempurung kelapa 4436 ( I. Cruz) Arang Tempurung Kelapa 6540 ( Lozada) Arang Sabut Kelapa 6320ozada)

Tabel 2.2 Nilai Kalor Residu Kelapa (yokoyama,2008).

2.2.7 Karakteristik Tempurung Kelapa

Berat dan tebal tempurung sangat ditentukan oleh jenis tanaman kelapa. Berat tempurung sekitar 15-19% bobot total buah kelapa dengan ketebalan 3-5 mm (Ferry Y,2005). Tempurung kelapa termasuk golongan kayu keras (pranata J 2007) secara kimiawi memiliki komposisi kimiawi yang hampir mirip dengan kayu, seperti yang tercantum pada Tabel 2.3

Komponen Prosentase (%)

Cellulose 33,61

Hemicellulose 29,27

Lignin 36,51

Tabel 2. 3 Kandungan Kimiawi Tempurung Kelapa secara umum

Pada Tabel 2 dijelaskan bahwa berdasarkan asal lokasi pohon kelapa ditanam, tempurung kelapa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pohon kelapa yang ditanam di daerah pegunungan dan pohon kelapa yang ditanam

7

di daerah pantai. Perbedaan tempat tumbuh pohon kelapa akan menghasilkan ketebalan dan kekerasan tempurung kelapa yang berbeda.

Tabel 2. 4. Pengaruh Daerah Asal Kelapa Tumbuh (Pegunungan dan Pantai) (pugersari, et al)

Pohon kelapa yang hidup di daerah pegunungan memiliki tempurung dengan ketebalan dan kekerasan yang lebih besar dari pada pohon kelapa yang hidup di daerah pantai. Perbedaan ketebalan dan kekerasan tempurung berpengaruh pada cara produksi dan produk yang dihasilkan. Tempurung kelapa dengan ketebalan dan kekerasanan lebih rendah akan bersifat lebih lunak dan lebih mudah untuk diolah dibandingkan tempurung kelapa dengan ketebalan dan kekerasan lebih tinggi. Kekerasan tempurung juga berpengaruh pada umur pakai peralatan produksi, di mana umur peralatan produksi pengolah tempurung kelapa yang lebih tebal dan keras memiliki umur yang cenderung lebih pendek.

8

Dokumen terkait