• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi konsep adalah berisi gambaran umum mengenai konsep serta istilah-istilah yang memiliki kaitan dengan penelitian. Definisi konsep juga dimaksudkan memberi penegasan tentang makna arti dari kalimat yang ada di dalam permasalahan, sehingga mempermudah dalam memahami maksud dari

10 kalimat yang ada di dalam penelitian. Untuk itu ada beberapa definisi konseptual yang akan di jelaskan dengan rincian sebagai berikut:

1. Fungsi Legislasi

Fungsi Legislasi adalah suatu proses untuk mengakomodasi berbagai kepentingan para pihak pemangku kepentingan (stakeholders), untuk menetapkan bagaimana pembangunan di daerah akan dilaksanakan. Oleh karena itu fungsi ini dapat mempengaruhi karakter dan profil daerah melalui peraturan daerah sebagai produknya. Disamping itu sebagai produk hukum daerah, maka peraturan daerah merupakan komitmen bersama para pihak pemangku kepentingan daerah yang mempunyai kekuasaan paksa (coercive). Dengan demikian fungsi pembentukan peraturan daerah mempunyai arti yang sangat penting untuk menciptakan keadaan masyarakat yang diinginkan (sebagai social engineering) maupun sebagai pencipta keadilan sosial bagi masyarakat.7

Ketentuan yang mengatur mengenai penguatan fungsi pembentukan peraturan daerah DPRD sudah secara tegas diatur, baik dalam UUD 1945, dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.

Menurut Jimly Asshiddiqie, pelaksanaan fungsi legislasi dalam pembentukan UU, menyangkut 4 (empat) bentuk kegiatan, yaitu:

1. Prakarsa pembuatan undang-undang (legislative initiation);

7

11 2. Pembahasan rancangan undang-undang (law making process);

3. Persetujuan atas pengesahan rancangan undang-undang (law enactment approval);

4. Pemberian persetujuan pengikatan atau ratifikasi atas perjanjian atau persetujuan internasional dan dokumen-dokumen hukum yang mengikat lainnya (Binding decision making on international agreement and treaties or other legal binding document).8

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah lembaga perwakilan daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah, DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat di daerah yang merupakan wahana untuk melaksanakan demokrasi di daerah berdasarkan Pancasila. DPRD sebagai badan legislatif daerah dan merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah.9

Fungsi Dewan10:

1. Membentuk Undang-undang yang di bahas oleh DPR bersama Presiden untuk mendapatkan persetujuan bersama dan mengajukan usul Rancangan Peraturan Daerah.

2. Fungsi Anggaran, Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja negara bersama-sama presiden.

3. Fungsi Pengawasan, Pengawasan atas pelaksanaan undang-undang, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, dan atas kebijakan pemerintah.

8

Jimly Assidqie, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid 1. Cet. 1. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi, 2006. Hal 44

9Ibid., hal.57 10

Peraturan DPRD Kabupaten Malang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Tatib DPRD Kabupaten Malang

12 F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

1. Pelaksanaan fungsi legislasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Malang Tahun 2015

a. Proses penyusunan Program Legislasi Daerah (Perencanaan Pembentukan Perda);

b. Penyusunan Raperda

1. Raperda Yang Berasal Dari Eksekutif 2. Raperda Yang Berasal Dari Inisiatif DPRD 2. Kendala yang dihadapi DPRD Kabupaten Malang

a. Waktu Pembahasan Raperda b. Ketersediaan Anggaran

13 G.Kerangka Berpikir Pelaksanaan Fungsi Pembentukan Peraturan Daerah

Peraturan Perundang-undangan Aspirasi Masyarakat PROPEMPER DA (Badan Pembentukan Peraturan Daerah Pembentukan Perda (DPRD) Naskah Akademik + Draft Kajian Raperda Uji Publik (Raperda Eksekutif) / Sosialisasi (Raperda DPRD) Pengesahan Rapat Paripurna Pembahasan Tingkat II Pembahasan Tingkat I

14 H.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan untuk menjawab permasalahan yang diajukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.11

Adapun langkah-langkah metode yang digunakan dalam mendukung penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dimana pengertian penelitian deskriptif menurut Sugiyono adalah sebagai berikut: “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.12

2. Sumber Data a. Data Primer

11

Sugiyono (2009), Metoda Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung. Hal 15

15 Data primer merupakan sumber data yang didapat langsung oleh peneliti dari obyek yang sedang diteliti. Data-data yang diperoleh secara langsung antara lain hasil observasi, wawancara serta dokumentasi di Kantor DPRD Kabupaten Malang selaku lembaga yang berwenang melaksanakan fungsi legislasi. Selain itu juga dari subyek lain yaitu dinas atau badan yang memiliki kaitan koordinasi guna mewujudkan pelaksanaan fungsi legislasi di Kabupaten Malang.

b. Data Sekunder

Definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan data yang diambil dari suatu instansi yaitu DPRD Kabupaten Malang dengan permasalahan dilapangan yang terdapat pada lokasi penelitian berupa bahan bacaan, bahan pustaka, dan laporan-laporan penelitian. Selain itu data sekunder lainnya dengan melakukan kajian pustaka, yang bersumber dari buku-buku, karya ilmiah, jurnal, Koran, internet dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Definisi Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan panca indra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran, mendengarkan radio, menonton televise atau berbicara dengan orang lain, kegiatan obsevasi merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dalam pengumpulan data dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang

16 dianggap penting yang terdapat di lokasi penelitian yaitu di DPRD Kabupaten Malang.

c. Wawancara

Definisi dari wawancara menurut ahli adalah tehnik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.

d. Subyek Penelitian

1. Ketua Badan Pembentuk Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kabupaten Malang

2. 1 – 2 Anggota Pansus

3. 1 - 2 Staff Bidang Perundang-undangan

4. 1 – 2 Staff Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Malang e. Lokasi Penelitian

Kantor DPRD Kabupaten Malang JL. Panji, No. 119, Kepanjen, JawaTimur 65163, Telepon (0341) 398400

4. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif terdiri dari empat komponen antara lain adalah :

17 a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan wawancara dan studi dokumentasi.

b. Reduksi Data

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan.

c. Display Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaikan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

d. Pengambilan Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapakan adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada atau berupa gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi

18 jelas. Kesimpulan ini masih sebagai hipotesis, dan dapat menjadi teori jika didukung oleh data-data yang lain.

Dokumen terkait