• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

F. Kriminalitas

1. Definisi Kriminalitas

Secara harfiah, kriminalitas berasal dari bahasa inggris yaitu criminality. Criminality berasal dari bahasa Latin “crimen” yang memiliki arti kejahatan. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kriminalitas sama artinya dengan kejahatan (pelanggaran yang dapat dihukum) yaitu perkara kejahatan yang dapat dihukum menurut Undang Undang dan perbuatan yang melanggar hukum pidana.45

Kriminalitas juga memiliki pengertian yang sama dengan tindak pidana. Pidana atau tindak kriminal adalah segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan.46 Pidana adalah hukuman berupa siksaan yang merupakan keistimewaan dan unsur yang terpenting dalam hukum pidana.47 Pelaku kriminalitas disebut dengan seorang kriminal yang acapkali tidak asing terdengar di telinga adalah pencuri, pembunuh, perampok, atau pemerkosa. Sifat dari hukum ialah memaksa dan dapat dipaksakan yang bertujuan untk memberi efek jera kepada si pelaku kriminal.

45

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2014), h. 620.

46

https://id.wikipedia.org/wiki/pidana diakses pada 20 Juni 2015 pukul 20:05 47

C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 259

Secara yuridis formal, kejahatan atau kriminalitas adalah bentuk tingkah laku yang bertentangan dengan moral kemanusiaan, merugikan masyarakat, dan melanggar hukum serta undang-undang pidana yang dibukukan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) maupun Undang-Undang. KUHP merupakan induk dari peraturan-peraturan pidana yang dibuat oleh Badan Legislatif yang tertinggi yang berlaku untuk segenap penduduk di seluruh Indonesia. Barangsiapa yang melanggarnya, dikenai pidana. Maka larangan-larangan dan kewajiban-kewajiban tertentu yang harus ditaati oleh setiap warga negara.

Kartono dalam Siagian (2013) mengatakan secara sosiologis, kejahatan adalah semua bentuk ucapan, perbuatan, dan tingkah laku secara ekonomis, politis, dan sosial psikologis sangat merugikan masyarakat, melanggar norma-norma susila dan menyerang keselamatan warga masyarakat baik yang telah termaktub dalam Undang-Undang, maupun yang belum tercantum dalam KUHP.48

Pengertian kriminalitas menurut beberapa ahli, yaitu:49 a. R. Susilo

Secara sosiologis mengartikan kriminalitas adalah sebagai perbuatan atau tingkah laku yang selain merugikan penderitaan atau korban juga sangat merugikan masyarakat yaitu berupa hilangnya keseimbangan ketentraman dan ketertiban

.

48

www.academia.edu/7980794/sosiologi_kriminalitas diakses pada 10 Agustus 2015 pukul 23.00 wib

49

b. M.v.T

Kriminalitas merupakan perbuatan yang meskipun tidak ditentukan di Undang-Undang, sebagai perbuatan pidana, telah dirasakan sebagai onrecht sebagai perbuatan yang bertentangan dengan tata hukum. c. Dr. J.E. Sahetapy dan B. Mardjono Reksodipuro

Kriminalitas adalah setiap perbuatan yang dilarang oleh hukum politik untuk melindungi masyarakat dan diberi sanksi berupa pidana oleh Negara. Perbuatan tersebut dihukum karena melanggar norma-norma sosial masyarakat, yaitu adanya tingkah laku yang patut dari seorang warga negaranya.

C.S.T Kansil mengatakan bahwa hukum pidana bukanlah suatu hukum yang mengandung norma-norma baru, melainkan hanya mengatur tentang pelanggaran-pelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap norma-norma hukum yang mengenai kepentingan umum.50 Adapun yang termasuk dalam pengertian kepentingan umum adalah:

a. Badan dan peraturan perundangan negara, seperti Negara, Lembaga-lembaga Negara, Pejabat Negara, Pegawai Negeri, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan sebagainya.

b. Kepentingan hukum tiap manusia, yaitu: jiwa, raga/tubuh, kemerdekaan, kehormatan, hak milik/harta benda.

Tindak kriminalitas dalam hukum pidana merupakan tindak kejahatan yang mengenai soal-soal yang besar, seperti: pembunuhan, penganiayaan, penghinaan, pencurian, dan sebagainya yang dilakukan oleh

50

C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 257.

individu ke individu yang lain yang membayar denda kepada negara karena menyebabkan kepentingan hukum tiap individu menjadi korban. Kepentingan hukum tiap manusia yang dimaksud adalah:51

a. Terhadap jiwa: pembunuhan, b. Terhadap tubuh: penganiayaan, c. Terhadap kemerdekaan: penculikan, d. Terhadap kehormatan: penghinaan, e. Terhadap milik: pencurian.

Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kejahatan yaitu kriminologi. Kata kriminologi pertama kali dipopulerkan oleh P. Topinard (1830-1911), seorang Antropolog Perancis.52 Kriminologi (sebagai ilmu pengetahuan) merupakan mempelajari sebab-sebab timbulnya suatu kejahatan dan keadaan-keadaan yang pada umumnya turut mempengaruhinya, serta mempelajari cara-cara memberantas kejahatan tersebut.53 Kriminologi ialah suatu ilmu pengetahuan yang mencari apa dan sebabnya, dari kejahatan dan berusaha untuk memberantasnya.54

Menurut Sutherland and Cressey dalam Kanter (2002) mengatakan kriminologi adalah himpunan pengetahuan mengenai kejahatan sebagai gejala masyarakat.55 Dimana ruang ligkup kejahatan adalah perbuatan yang melanggar perundang-undangan yang berlaku di suatu negara. Kanter mengatakan bahwa tujuan hukum pidana pada umumnya adalah

51

C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, h. 258 52

Amrizal Siagian, Pengantar Studi Kriminologi, (Jakarta: UIN Press, 2013), h. 1 53

Kanter dan Sianturi, Asas-Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, (Jakarta: Storia Grafika, 2002), h. 35.

54

C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 257

55

untuk melindungi kepentingan perseorangan (individu) atau hak-hak asasi manusia dan melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat dan negara dengan perimbangan yang serasi dari kejahatan/tindakan tercela di satu pihak dan dari tindakan penguasa yang sewenang-wenang di lain pihak.56

Kejahatan dirumuskan sebagai tindak pidana seseorang yang merusak dan merugikan orang lain. Kejahatan yang dilakukan dapat menimbulkan ketidak-tentraman dan keresahan dalam suatu masyarakat. Jadi, kriminologi mengartikan kejahatan sebagai gejala dalam masyarakat yang tidak pantas dan tidak/belum terikat kepada ketentuan-ketentuan yang telah tertulis.57

Peneliti dapat simpulkan bahwa kriminalitas merupakan suatu tindakan atau perilaku kejahatan individu kepada individu yang lain yang melanggar hukum, menyebabkan keresahan, menyebabkan seorang menjadi korban yang dapat diadili melalui hukum yang berlaku di suatu negara dalam hal ini hukum yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-Undang.

Dokumen terkait