• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menghindari terjadinya multi interpretasi dari para pembaca tentang variabel-variabel yang terdapat pada judul tersebut di atas, penulis memberikan definisi operasional sebagai berikut :

Pengelolaan Program Pendidikan Agama Islam terpadu pada sistem madrasah merupakan variabel bebas ( independen) dan merupakan bagian dari model

20

Kaitannya dengan penelitian ini, maka Pengelolaan program pendidikan Agama Islam terpadu yang dimaksudkan adalah proses pelaksanaan program kegiatan pendidikan Agama Islam pada madrasah dengan mengintegrasikan pada kegiatan pendidikan umum, sehingga pengelolaanya berdasarkan pada delapan Standar Nasional Pendidikan yaitu : standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut dijadikan indikator keberhasilan dalam pengelolaan program pendidikan Agama Islam terpadu pada MAN 2 Model makassar.

Sementara kata ” Implikasi ” yang diletakkan dalam kalimat ’Implikasinya terhadap peserta didik diambil dari pengertian teks, asal kata dari keterlibatan atau keadaan terlibat.24 Kaitannya dengan penelitian ini, maka implikasi terhadap peserta didik yang dimaksudkan adalah dampaknya terhadap prestasi peserta didik, baik dari segi akademik dengan indikator nilai rata-rata rapor siswa, maupun prestasi di bidang non akademik dengan indikator tingkat perolehan kejuaraan dalam kegiatan ekstrakurikuler (lomba olimpiade sains, lomba olahraga dan seni prestasi maupun lomba kegiatan keagamaan) baik di tingkat sekolah, Propinsi, Nasional maupun Internasional.

23Lihat, Ibid, h. 29.

24W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1983), h.

21 D. Hasil Penelitian dan Literatur yang Relevan

1. Relevansi dengan Penelitian Sebelumnya.

Dikotomi ilmu ataupun dualisme pendidikan merupakan wacana intelektual dikalangan pemikir Islam dunia. Sebagai sebuah wacana bukan hal yang sulit ditemukan referensinya dalam berbagai bentuk tulisan, namun di Indonesia tidak lagi populer sebagai wacana ilmiah.

Seketika dikotomi pendidikan sudah menjadi bahan pembicaraan dalam tataran pemerintahan melalui berbagai peraturan yang dibuatnya, terkesan persoalan tersebut sudah menjadi tanggung jawab pemerintah semata sehingga terkesan tidak lagi menjadi tanggung jawab moral bagikaum intelektual.

Tulisan tentang dualisme pendidikan banyak berbentuk buku, seperti bunga rampai, jurnal, makalah dan terjemahan. Artinya konsep sistem dualisme pendidikan termasuk di dalamnya Islamisasi Ilmu pengetahuan di Indonesia belum tuntas sebagai kajian yang bersifat standar. Sepanjang penelusuran penulis belum ditemukan hasil penelitian yang spesifik membahas tentang pengelolaan Pendidikan Agama Islam terpadu dalam upaya meretas sistem dualisme pendidikan atau dikotomi ilmu di Indonesia dan dampak yang ditimbulkannya pada peserta didik.

Penelitian ini membahas dua variabel yakni tentang Pengelolaan Program Materi Pendidikan Agama Islam Terpadu dan Implikasinya terhadap Peserta didik MAN 2 Model Makassar .

22

terhadap Implikasi Pelaksanaan Kurikulum pada Madrasah Negeri Model di Kalimantan Selatan. Penelitian ini lebih menekankan kepada pembinaan Integrasi

ilmu pengetahuan dan Pendidikan Agama Islam di Madrasah sebelum lahirnya Undang-undang RI. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, dengan regulasi-regulasi yang mendukungnya, baik Peraturan pemerintah maupun Permendikanas dan permenag.

Abdurrahman Mas’ud, Dikotomi Ilmu Agama dan Nonagama: Kajian

Sosiohistoris Pendidikan Agama Islam; Penelitian ini penekanannya lebih berfokus

kepada Islamisasi Ilmu pengetahuan sekuler, dan kajiannya bersifat sosiologis dan sejarah lahirnya dikotomi pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan agama. Menggagas Format Pendidikan Dikotomik (Humanisme Religius Sebagai

Paradigma Pendidikan Agama Islam), menggambarkan dengan kesungguhan

perhatiannya terhadap fenomena Pendidikan Agama Islam kontemporer, serta mengajak mencari solusi memperbaiki kualitas Pendidikan Agama Islam yang kontemporer itu dan menolak segala bentuk dikotomi

Ismail Raji al-Faruqi : Menekankan pada Islamisasi Pengetahuan, dan karya yang dipersembahkan Muhammad Naquib al-Attas dengan judul ”Konsep

Pendidikan dalam Islam” yang lebih menguraikan secara sistematik langkah-langkah

23

Agama Islam, begitu halnya karya Ali Ashraf dalam bukunya Horison Baru Pendidikan Agama Islam, keduanya banyak menganalisis seputar kesulitan dan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan.

Abuddin Nata, dkk., Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum, lebih menekankan bahwa selama ini ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum memperlihatkan keadaan yang dikotomis dan tidak bersahabat. Salah satu temuannya adalah dengan mengintegrasikan ilmu-ilmu tersebut dengan pendekatan ajaran agama Islam.

Dari berbagai hasil penelitian dan literatur tersebut di atas, para pakar telah memberikan analisis seputar berbagai kemelut dan tantangan Pendidikan Agama Islam hingga terjadinya dualisme pendidikan, yakni tidak terintegrasinya antara pendidikan yang bersifat umum disatu sisi dan Pendidikan Agama Islam di lain sisi dalam pengelolaan pendidikan. Namun sepanjang penelusuran penulis belum ada yang membahas dan meneliti secara khusus tentang Pengelolaan Materi Program Pendidikan Agama Islam Terpadu pada MAN 2 Model makassar serta implikasinya terhadap peserta didik, demi meretas adanya dualisme pendidikan di lembaga pendidikan . Hal inilah yang membedakan antara penelitian dan analisis ilmiah sebelumnya dengan aspek yang akan penulis teliti.

24

Islam Terpadu pada MAN 2 Model Makassar.

b. Untuk mengungkapkan Prestasi Belajar Siswa MAN 2 Model Makassar sebagai Implikasi Program Pendidikan Agama Islam Terpadu pada sistem Madrasah.

c. Untuk menemukan, menganalisis hambatan, dan merumuskan upaya peningkatan Pengelolaan Materi Program Pendidikan Agama Islam Terpadu pada MAN 2 Model Makassar.

2. Hasil penelitian, dan analisis yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan berguna terhadap:

a. Kegunaan Ilmiah:

1) Untuk memberikan informasi seputar konsep dasar pengelolaan program Pendidikan Agama Islam terpadu pada sistem Madrasah.

2) Untuk memberikan pemahaman bahwa penerapan materi program Pendidikan Agama Islam terpadu pada sistem madrasah adalah sebuah solusi alternatif untuk meretas dualisme pendidikan pada lembaga Pendidikan Agama Islam. 3) Untuk memberikan informasi seputar dampak positif yang ditimbulkan oleh

konsep program Pendidikan Agama Islam terpadu terhadap peserta didik di lembaga Pendidikan Agama Islam terutama pada Madrasah Aliyah Ngeri 2 Model Makassar.

25

dengan pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran agar terhindar dari sistem dualisme pendidikan yang berakibat fatal kepada peserta didik.

2) Untuk informasi bagi masyarakat secara umum dan terutama kepada pengelola lembaga pendidikan bahwa terjadinya dualisme pendidikan di lembaga pendidikan karena tidak maksimalnya mengelola program Pendidikan Agama Islam terpadu pada lembaga pendidikan, dan terjadinya diskriminalisasi antara lembaga departemen yang mengelola pendidikan. G. Garis Besar Isi Disertasi

Pada garis besar ini dikemukakan secara sistematis yang menjadi pembahasan dalam disertasi. Disertasi ini terdiri atas lima bab. Setiap bab pembahasan dibagi beberapa sub. Untuk memperoleh gambaran umum yang dibahas dalam disertasi maka penulis mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam setiap bab

Bab pertama, berisi pembahasan latar belakang permasalahan yang dilihat dari berbagai kenyataan mengenai penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam terpadu pada madrasah dan pandangan para pakar Pendidikan Agama Islam serta kebijakan pemerintah tentang kurikulum pendidikan terpadu pada madrasah. Berdasarkan hal tersebut melahirkan rumusan masalah yang menjadi objek pembahasan

Bab kedua, berisi berbagai leiteratur yang relevan dengan variable penelitian. Variabel utama penelitian ini adalah pengelolaan program Pendidikan Agama Islam terpadu pada madrasah terbagi beberapa dimensi diantaranya dimensi pengelolaan

26

maupun non akademik sebagai implikasi dari pelaksanaan pengelolaan program Pendidikan Agama Islam terpadu pada madrasah.

Bab ketiga, dikemukakan metode penelitian yang digunakan. Di antara isi bab mencakup jenis penelitian yang digunakan, lokasi penelitian, pendekatan yang digunakan, penentuan populasi, sampel, instrument penelitian dan pengembangannya serta analisis yang digunakan.

Bab keempat, dikemukakan hasil penelitian yang menerangkan pengelolaan program Pendidikan Agama Islam terpadu pada MAN 2 Model Makassar, prestasi belajar peserta didik baik secara akademik maupun non akademik serta upaya peningkatan pengelolaan program Pendidikan Agama Islam terpadu pada madrasah.

Bab kelima, dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian dan implikasi penelitian sebagai bahan informasi kepada para pakar pendidikan, pemimpin lembaga Pendidikan Agama Islam khususnya madrasah, para guru, masyarakat dan penentu kebijakan.

BAB II

Dokumen terkait