• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Definisi Operasional

Agar maksud penelitian ini dapat dipahami serta untuk menyamakan persepsi tentang penelitian ini, maka berikut adalah definisi operasional penelitian ini :

1. Meningkatkan

Meningkatkan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Meningkatkan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Dalam penelitian ini, yang dimaksud meningkatkan adalah usaha untuk membuat mutu pendidikan menjadi lebih baik daripada sebelumnya melalui proses manajemen pembelajaran.

2. Manajemen Pembelajaran

Manajemen pembelajaran merupakan usaha untuk mengelola pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi guna mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien. Dalam peneliian ini, manajemen pembelajaran yang dimaksud adalah proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terkait kegiatan pembelajaran di Ma’had Al Ulya.

3. Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan adalah kemampuan suatu lembaga pendidikan untuk memanfaatkan sumber-sumber pendidikan sebaik mungkin guna

meningkatkan kemampuan dalam belajar. Yang dimaksudkan mutu pendidikan dalam penelitian ini adalah kualitas pengajaran yang berdampak positif terhadap santri, baik dari segi perilaku santri, prestasi, maupun kelulusannya.

H. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah, ruang lingkup pembahasan dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II Kajian Pustaka. Bab ini membahas mengenai pengertian manajemen pembelajaran, fungsi manajemen pembelajaran, pengertian mutu pendidikan, faktor yang mempengaruhi peningkatan mutu pendidikan, pengertian ma’had, serta ma’had sebagai salah satu lembaga pendidikan.

BAB III Metode Penelitian. Bab ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian .

BAB IV Hasil Penelitian. Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian sejarah berdirinya ma’had, lokasi ma’had, visi misi ma’had, keadaan tenaga pengajar dan santri, struktur kepengurusan ma’had, keadaan sarana prasarana ma’had dan paparan data.

BAB V Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini akan membahas kajian empiris yang menyajikan hasil penelitian lapangan yang dipadukan dengan teori yang ada untuk melihat hasil yang sebenarnya.

BAB VI Penutup. Bab terakhir yang berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran yang berkaitan dengan realita hasil penelitian.

14

A. Pengertian Manajemen Pembelajaran

1. Manajemen

T. Hani Handoko mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Istilah manajemen mengacu kepada proses pelaksanaan aktivitas yang diselesaikan secara efisien dengan dan melalui pendayagunaan orang lain. Siagian menyebutkan manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. GR.Terry menyebutkan bahwa manajemen merupakan suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya lainnya.

Longneckerd Pringle merumuskan manajemen sebagai proses memperoleh dan menggabungkan sumber-sumber manusia, finansial, dan fisik untuk mencapai tujuan pokok organisasi menghasilkan produk atau jasa/layanan yang diinginkan oleh sekelompok masyarakat.4

Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat, dan profesi. Dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan. Dikatakan sebagai kiat oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain menjalankan dalam tugas. Dipandang sebagai profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik.5

Meski ditemukan pengertian manajemen atau administrasi yang beragam, baik yang bersifat umum maupun khusus tentang kependidikan, namun secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan, bahwa : 1 manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan; 2 manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber daya; dan 3 manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu.

4 Marno dan Triyo Supriyatno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam Bandung : Refika Aditama, 2008 , hlm. 1.

2. Pembelajaran

Menurut Trianto, Pembelajaran adalah salah satu aspek dari kegiatan manusia secara kompleks yang tidak sepenuhnya bisa dijelaskan atau dijabarkan. Secara lebih simpel, pembelajaran merupakan produk dari interaksi yang berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman. Secara umum, pembelajaran ialah usaha yang dilakukan secara sadar yang dilakukan seorang pendidik untuk membelajarkan peserta didiknya dengan memberikan arahan sesuai dengan sumber-sumber belajar lainnya untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.

Sementara itu, secara detail Oemar Hamalik menjabarkan, Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran.6 Beliau mengemukakan tiga rumusan yang dianggap penting tentang pembelajaran, yaitu:

 Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi siswa.

 Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.

 Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang konsep pembelajaran dapat ditarik kesimpulan bahwa, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan aspek kognitif , juga dapat memengaruhi perubahan sikap aspek afektif , serta keterampilan aspek psikomotor seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.7

Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi

tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

3. Manajemen Pembelajaran

Pengertian manajemen pembelajaran demikian dapat diartikan secara luas, dalam arti mencakup keseluruhan kegiatan bagaimana membelajarkan siswa mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pada penilaian pembelajaran. Pendapat lain menyatakan bahwa manajemen pembelajaran merupakan bagian dari strategi pengelolaan pembelajaran.

Manajemen pembelajaran dapat juga diartikan sebagai usaha ke arah pencapaian tujuan-tujuan melalui aktivitas-aktivitas orang lain atau membuat sesuatu dikerjakan oleh orang-orang lain, berupa peningkatan minat, perhatian, kesenangan, dan latar belakang siswa orang yang belajar , dengan memperluas cakupan aktivitas tidak terlalu dibatasi , serta mengarah kepada pengembangan gaya hidup di masa mendatang.

Dalam arti luas, manajemen pembelajaran adalah serangkaian proses kegiatan mengelola bagaimana membelajarkan peserta didik dengan diawali dengan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau pengendalian, dan penilaian. Sedangkan manajemen

pembelajaran dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang perlu dikelola pendidik selama terjadinya interaksi dengan peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran.

Beberapa pakar pendidikan dan manajemen memiliki definisi masing-masing tentang manajemen pembelajaran, sesuai dengan pola pikir dan latar belakang profesionalisme mereka. Namun demikian, secara global definisi mereka nyaris memiliki kesamaan bahwa, manajemen pembelajaran merupakan proses mengelola, yang meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian pengarahan , dan pengevaluasian kegiatan yang berkaitan dengan proses membelajarkan peserta didik dengan mengikutsertakan berbagai faktor didalamnya, guna mencapai tujuan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa manajemen pembelajaran merupakan kegiatan mengelola proses pembelajaran, sehingga manajemen pembelajaran merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan dalam manajemen pendidikan.

B. Tahap-Tahap Manajemen Pembelajaran

Dokumen terkait