• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Operasional Variabel .1 Manajemen Laba Akrual.1 Manajemen Laba Akrual

107 Sumber: Data sekunder yang diolah

3.2 Definisi Operasional Variabel .1 Manajemen Laba Akrual.1 Manajemen Laba Akrual

Manipulasi laba akrual dalam penelitian ini diukur dengan proksidiscresionary accruals(DA) Bartovet al.(2000) mengevaluasi kemampuan tujuh model

estimasi akrual dalam mendeteksi manajemen laba dengan menguji asosiasi antara akrual diskresioner danaudit qualification. Bartovet al.(2000) menyimpulkan bahwacross-sectional Jones modeldancross-sectional modified Jones model merupakan model yang lebih baik untuk mendeteksi manajemen laba

dibandingkan modeltime series. Berdasarkan hal tersebut, maka akrual diskresioner diestimasi dengan menggunakanmodified Jones model(1991). Pengukuran manajemen laba akrual dengan menggunakandiscretionary accruals sebagai proksi manipulasi laba dihitung sebagai berikut:

TAit= NIit- CFOit Keterangan :

TAit = Total akrual perusahaan i pada tahun t NIit = Laba bersih perusahaan i pada tahun t CFOit = Arus kas operasi perusahaan i pada tahun t

Nilai total akrual (TA) yang disestimasi dengan persamaan regresi sebagai berikut:

= + + (∆ − ∆ )+ +

Keterangan :

TAit = Total akrual perusahaan pada tahun t

REVt = Perubahan pendapatan pada tahun t dikurangi tahun t-1

RECit = Perubahan piutang perusahaan i pada tahun t dikurangi tahun t-1 PPEt = Gross property, plant and equipmentperusahaan i pada tahun t At-1 = Total aktiva perusahaan i pada tahun t-1

26

Penggunaan nilai absolut dari residual sebagai pengukuran DA karena nilai absolut merefleksikan pembalikan akrual dari waktu ke waktu. Artinya

akrual hanya menggeser pendapatan atau beban dari satu periode ke periode lain, danincome increasingakan menyebabkan pendapatan akrual menurun pada periode lain. Dengan demikian, ukuran akrual adalah lebih penting dari pada arah akrual (Yipet al, 2011). Nilai absolut akan menyebabkan semua nilai DA menjadi positif, hal ini tidak diartikan semua perusahaan menaikkan laba. Nilai DA

absolut menunjukkan ukuran DA perusahaan dalam menaikkan ataupun menurunkan laba.

3.2.2 Manajemen Laba Real

Pengukuran manipulasi laba real diproksi denganabnormal cash flows from operating, abnormal production costs,danabnormal discretionary expenses dengan menggunakan model Roychowdhury (2006). Penelitian ini mengukur nilai abnormal dari ketiga manipulasi laba real diukur dengan residual dari model dan diestimasi per perusahaan (Kimet al. 2012).

a. Aktivitasabnormal cash flow of operation

= + + + +

Untuk masing-masing perusahaanabnormal cash flow operation(AB_CFO) adalah residual dari model.

b. Aktivitasproduction cost

= + + + + +

27

c. Aktivitas abnormaldiscretionary expenses:

= + + +

Abnormal discretionary expenses(AB_DISEXP) merupakan residual dari model.

Keterangan persamaan

CFOt = Arus kas operasi pada tahun t

PRODt = Beban produksi pada tahun t (total dari HPP dan perubahan persediaan)

DISEXPt = Biaya diskersioner pada tahun t (total dari R&D,advertising, SGA) St = Penjualan pada tahun t

At = Total asset pada akhir tahun t St-1 = St-1- St

Untuk menghitung nilai manipulasi laba real (Real Earnings Management), dengan mengggunakan (AB_CFO), (AB_PROD), dan (AB_DISEXP). Dengan mempertimbangkan arah dari masing-masing aktivitas manipulasi laba, makareal earnings managementdihitung (AB_CFO) - (AB_PROD) + (AB_DISEXP) (Cohen et al., 2008; Kimet al., 2012).

3.2.3Corporate Environmental Disclosure

Harddansoft environmental disclosuremerupakan jenis pengungkapan

lingkungan yang dirumuskan oleh Clarksonet al. (2008) yang berpedoman pada Indeks GRI. Pengukuran ini dilakukan dengan mencocokkan item padacheck list dengan item yang diungkapkan perusahaan. Skor yang diberikan mengikuti Clarksonet al. (2008) seperti pada tabel di bawah ini:

28

Tabel 3.2

SkorHard and Soft Environmental Disclosure HARD DISCLOSURE ITEMS

A1) Governance Structure and Management Systems (max secore is 6) 1 Existence of a Department for pollution control and/or management

positions for env. Management (0-1)

2 Existence of an Environmental and/or a Public Issues Committee in the board (0-1)

3 Existence of terms and conditions applicable to suppliers and/or customers regarding env. Practices (0-1)

4 Stakeholder involvement in setting corporate environmental policies (0-1)

5 Implementation of ISO14001 at the plant and/or firm level (0-1) 6 Executive compensation is linked to environmental performance (0-1) A2) Credibility (max score is 10)

1 Adoption of GRI sustainability reporting guidelines or provision of a CERES report (0-1)

2 Independent verification/assurance about environmental information disclosed in the EP report/Web. (0-1)

3 Periodic independent verifications/audits on environmental performance and/or systems (0-1)

4 Certification of environmental programs by independent agencies (0-1)

5 Product Certification with respect to environmental impact (0-1) 6 External Environmental Performance Awards and/or inclusion in a

Sustainability Index (0-1)

7 Stakeholder involvement in the environmental disclosure process (0-1) 8 Participation in voluntary environmental initiatives endorsed by EPA

or Department of Energy (0-1)

9 Participation in industry specific associations/initiatives to improve environmental practices (0-1)

10 Participation in other environmental organizations/assoc. to improve environmental practices (if not awarded under 8 or 9 above) (0-1) A3) Environmental Performance Indicators (EPI) *(max score is 60) 1 EPI on energy use and/or energy efficiency (0-6)

2 EPI on water use and/or water use efficiency (0-6) 3 EPI on green house gas emissions (0-6)

4 EPI on other air emissions (0-6) 5 EPI on TRI (land, water, air) (0-6)

6 EPI on other discharges, releases and/or spills (not TRI) (0-6) 7 EPI on waste generation and/or management (recycling, re-use,

reducing, treatment and disposal) (0-6)

8 EPI on land and resources use, biodiversity and conservation (0-6) 9 EPI on environmental impacts of products and services (0-6) 10 EPI on compliance performance (e.g. exceedances, reportable

29

A4) Environmental Spending (max score is 3)

1 Summary of dollar savings arising from environment initiatives to the company (0-1)

2 Amount spent on technologies, R&D and/or innovations to enhance environ. perf. and/or efficiency (0-1)

3 Amount spent on fines related to environmental issues (0-1) SOFT DISCLOSURE ITEMS

A5) Vision and Strategy Claims (max score is 6)

1 CEO statement on environmental performance in letter to shareholders and/or stakeholders (0-1)

2 A statement of corporate environmental policy, values and principles, environ. codes of conduct (0-1)

3 A statement about formal management systems regarding environmental risk and performance (0-1)

4 A statement that the firm undertakes periodicreviews and evaluations of its environ. Performance (0-1)

5 A statement ofmeasurable goalsin terms of future env. performance (if not awarded under A3) (0-1)

6 A statement about specific environmental innovations and/or new technologies (0-1)

A6) Environmental Profile (max score is 4)

1 Astatement about the firm’s compliance (or lack thereof) with specific environmental standards (0-1)

2 An overview of environmental impact of the industry (0-1) 3 An overview of how the business operations and/or products and

services impact the environment. (0-1)

4 An overview of corporate environmental performance relative to industry peers (0-1)

A7) Environmental Initiatives (max score is 6)

1 A substantive description of employee training in environmental management and operations (0-1)

2 Existence of response plans in case of environmental accidents (0-1) 3 Internal Environmental Awards (0-1)

4 Internal Environmental Audits (0-1)

5 Internal certification of environmental programs

6 Community involvement and/or donations related to environ. (if not awarded under A1.4 or A2.7 ) (0-1)

Sumber: Clarksonet al(2008)

Penjelasan pemberian nilai untuk Kategori A3)

* The scoring scale of environmental performance data is from 0 to 6. A point is

awarded for each of the following items: 1) Performance data is presented

2) Performance data is presented relative to peers/rivals or industry

3) Performance data is presented relative to previous periods (trend analysis) 4) Performance data is presented relative to targets

5) Performance data is presented both in absolute and normalized form

6) Performance data is presented at disaggregate level (i.e. plant, business unit, geographic segment)

30

Dari item yang diungkapkan maka akan di berikan skor seperti yang tertera di atas pada setiap pengungkapan baik ituhard disclosuremaupunsoft disclosureakan diberikan penilaian. Pada kategori A1, A2, A4, A5, A6, A7 apabila item didalam kategori tersebut di ungkapkan dalamannual report maka akan di beri nilai 1, dan apabila tidak diungkapkan akan beri nilai 0. Sedangkan hanya pada kategori A3 memiliki nilai yang berbeda mulai dari 1 sampai dengan 6. Akan diberikan nilai 0 apabila didalam item tersebut tidak diungkapkan. Total skor item dari kategori A1 sampai dengan A7 apabila diungkapkan semua akan memiliki skor maksimum 95.

Setelah mengidentifikasi item yang diungkapkan oleh perusahaan didalam

laporan tahunan, serta mencocokkannya padacheck list, hasil pengungkapan item yang diperoleh dari setiap perusahaan dihitung indeksnya dengan proksi GRI. Adapun rumus untuk menghitunghard environmental disclosuresebagai berikut:

= Keterangan:

CEDIj = Corporate Environmental Disclosure Indexperusahaan j ΣXyj = jumlahscoredari item y diungkapkan perusahaan j 3.2.4 Variabel Kontrol

Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan (size), tipe industri dan CG.

3.2.4.1 Ukuran Perusahaan (size)

Variabel ukuran perusahaan (size) digunakan karena dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Perusahaan besar mengungkapkan informasi lebih banyak daripada perusahaan kecil. Karena

31

perusahaan besar akan menghadapi risiko politis yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil. Selain itu perusahaan besar lebih banyak mendapat sorotan, kebijakan pengungkapan pertanggungjawaban sosial dan lingkungan akan membantu perusahaan untuk terhindar dari biaya yang sangat besar akibat dari tuntutan masyarakat. Roychowdhury (2006) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan dapat menjelaskan varian dalam manipulasi laba secara signifikan. Beberapa penelitian lain memberikan bukti bahwa ukuran perusahaan

memberikan dampak pada pengungkapan tanggungjawab sosial (Prior et.al, 2008; Yip, 2011; dan Kim et. al, 2012). Ukuran perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

SIZE =log(nilai buku total aset) 3.2.4.2 Tipe Industri

Tipe industri diukur dengan menggunakan variabeldummy, yaitu pemberian skor 1 untuk perusahaan yang termasuk dalam industrihigh-profile, dan skor 0 untuk perusahaan yang termasuk dalam industrilow-profile. Tipe industri digunakan untuk memisahkan tipe industri dalam manufaktur, yakni tipe industrihigh profile danlow profile(Patten, 1991; Robert, 1999; Hackston dan Milne, 1996;

Anggraini, 2006). Tipe industrihigh-profileyaitu industri yang memiliki

visibilitas konsumen, risiko politis yang tinggi, atau menghadapi persaingan yang tinggi akan cenderung mengungkapkan informasi sosial yang lebih banyak dibandingkan industri yanglow-profile. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri yanghigh-profilelebih banyak diawasi oleh pemerintah

dibandingkan perusahaan yang termasuk dalam industri yanglow profile (Anggraini, 2006). Sehingga, penelitian ini ingin melihat lebih jauh apakah

32

manipulasi laba dapat mendorong pengungkapan lingkungan pada perusahaan dengan tipe industrihigh profiledanlow profile.

Penelitian ini menggunakan penggolongan tipe industri perusahaan manufaktur sesuai dengan penggolongan yang telah dilakukan dalam penelitian Anggaini (2006) dan Sarumpaet (2012). Penelitian ini menggunakan industri manufaktur sebagai populasi penelitian sehingga perusahaan manufaktur yang termasuk dalam kategorihigh profileadalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia, plastik, kertas, automotif, makanan dan minuman, rokok, semen, farmasi, kosmetika, dan keperluan rumah tangga. Perusahaan manufaktur yang termasuk dalam kategorilow profileadalah perusahaan yang bergerak di bidang keramik, logam, pakan hewan, kayu, mesin dan alat berat, tekstil, alas kaki, kabel dan elektronik.

3.2.4.3 Corporate Governance

Atribut CG penting sebagai sebuah signal bagi pemegang saham dari tingkat prilaku earning management dan CG juga memiliki dampak pada tingkat keandalan laba (Dechowet, al, 1996). Dalam penelitian ini CG diproksikan dengan proporsi dewan komisaris independen seperti halnya penelitian yang dilakukan Sunet. al(2010). Komisaris Independen merupakan anggota Dewan Komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen, anggota Dewan Komisaris lainnya, dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen untuk kepentingan perusahaan.

Dokumen terkait