• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Kinerja keuangan perusahaan yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan segera, mendayagunakan aktiva secara optimal, memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang dan menghasilkan laba. Kinerja keuangan jangka pendek dapat dinilai melalui reaksi pasar terhadap perusahaan. Untuk mengukur reaksi pasar digunakan abnormal return yang merupakan kelebihan dari return sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Sehingga dapat disimpulkan return tidak normal (Abnormal Return) adalah selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan

return ekspektasi (Jogiyanto, 2000). Urutan perhitungan Abnormal

Return yaitu sebagai berikut :

a. Menghitung Return sesungguhnya, dengan persamaan :

 

 

 1 / 1

it it it it P P P R Ket :

Rit = Return saham harian emiten i pada hari ke-t

Pit = Harga saham harian i pada hari ke-t

Pit -1 = Harga saham harian i pada hari ke t-1

b. Menghitung Market return saham harian dengan persamaan :

 

 1 / 1

t t t

mt IHSG IHSG IHSG

R

Ket :

Rmt = Market return saham pada hari ke-t

IHSGt = Indeks harga saham gabungan pada hari ke-t

IHSGt-1 = Indeks harga saham gabungan pada hari ke t-1

c. Menghitung abnormal return dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :

ARit = Rit– Rmt

Ket :

ARit = Abnormal return saham emiten i pada hari ke-t

Rit = Return saham harian emiten i pada hari ke-t

Rmt = Return pasar pada hari ke-t

d. Menentukan average abnormal return (AAR) harian, menggunakan rumus sebagai berikut :

  n t it t AR N AAR 1 1 Ket :

AARt = Average abnormal return saham seluruh emiten pada hari ke-t

ARit = Sigma abnormal return saham seluruh emiten pada hari ke-t

N = Jumlah emiten sampel

2. RISIKO PORTOFOLIO (STANDAR DEVIASI)

Investor harus mampu menghitung risiko dari suatu investasi. Untuk menghitung besarnya risiko total yang dikaitkan dengan return yang diharapkan dari suatu investasi, bisa dilakukan dengan menghitung varians dan standar deviasi return investasi bersangkutan. Varians maupun standar deviasi, merupakan ukuran besarnya penyebaran distribusi probabilitas, yang menunjukkan seberapa besar penyebaran variabel random diantara rata-ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau standar investasi tersebut (Tendelilin, 2007).

a. Menghitung Return yang diharapkan

Untuk menghitung varians maupun standar deviasi (merupakan akar kuadrat varians), perlu dihitung terlebih dahulu distribusi return yang diharapkan dengan rumus sebagai berikut :

E (R) = n R t a i t

Ket :

E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas Rt = Return harian pada hari ke-t

n = jumlah hari b. Menghitung Varians Return

n R E R Var n i t t t

R

   1 2 )) ( ( ) ( Ket :

Var (Rt) = Varians return

E(Rt) = Return ekspektasi

Rt = Actual return saham

n = Jumlah periode selama transaksi c. Menghitung standar deviasi

2     = standar deviasi 2  = Varians return

3. RISIKO PASAR (BETA)

a. Pengertian

Beta merupakan kepekaan tingka keuntungan terhadap perubahan-perubahan pasar (Husnan, 1985). Menurut Rolffe, dkk (2004), Beta is the relationship between an investment’s return and

the market return. This is a relative measure of the investment’s nondiversifiable risk.

Beta tidak lain merupakan koefisien regresi antara dua variabel, yaitiu tingkat keuntungan portofolio pasar (excess return of market portofolio), dan kelebihan keuntungan suatu saham (escess return of stock). Menurut Hartono (2000), beta merupakan suatu pengukur volatilitas return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar. Beta sekuritas ke-i mengukur volatilitas return sekuritas ke-i dengan return pasar. Dengan demikian Beta merupakan pengukur risiko sistematik dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar.

Volatilitas dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari return- return suatu sekuritas atau protofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Jika fluktuasi return-return sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka beta dari sekuritas atau protofolio tersebut dikatakan bernilai 1. Beta bernilai 1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama dengan risiko pasar. Selain itu juga nenunjukkan jika return pasar bergerak naik atau turun, return sekuritas atau portofolio juga bergerak naik atau turun mengikuti return pasar.

b. Mengestimasi Beta

Mengetahui Beta suatu sekuritas atau portofolio merupakan hal yang penting untuk menganalisis sekuritas atau portofolio

tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematiknya yang tidak dapat dihilangkan karena diversifikasi. Untuk menghitung Beta portofolio, maka Beta masing-masing sekuritas perlu dihitung terlebih dahulu. Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing sekuritas. Mengetahui Beta masing-masing sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke dalam portofolio yang akan dibentuk.

Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis return dari sekuritas dan return pasar selama periode tertentu. Dengan asumsi bahwa hubungan antara return-return sekuritas dan retun-return pasar adalah linier, maka Beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis diantara titik-titik return atau dengan teknik regresi.

Teknik regresi untuk mengestimasi Beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan menggunakan retunr-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-return pasar sebagai variabel independen. Return sekuritas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Return = Rit



Pit

 

Pit1

/

 

Pit1

Ket :

Rit = Return saham harian emiten i pada hari ke-t

Pit = Harga saham harian i pada hari ke-t

Sedangkan return pasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Return Pasar = IHSGt – IHSGt-1

IHSGt-1

Ket :

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan saat ini

IHSGt-1 = Indeks Harga Saham Gabungan periode lalu

Persamaan regresi yang dihasilkan dari data time series ini akan menghasilkan koefisien Beta yang diasumsikan stabil dari waktu ke waktu selama periode observasi. Persamaan regresi yang digunakan untuk mengestimasi Beta dapat didasarkan pada model indeks-tunggal atau model CAPM. Jika digunakan model indeks- tunggal, beta dapat dihitung berdasarkan persamaan sebagai berikut :

Ri = αi + βi . Rm + ei

Ket :

Ri = Return sekuritas ke-i

αi = Intercept

βi = Beta sekuritas ke-i

Rm = Return pasar ei = error term

di persamaan diatas, koefisien βi merupakan Beta sekuritas ke-i yang

Dokumen terkait