BAB III METODE PENELITIAN
3.1.2 Definisi Operasional Variabel
Merupakan penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantono dan Supomo, 2002).
Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu. Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang meliputi:
3.1.2.1 Variabel Terikat (Dependent Variabel)
1. Strutur Modal
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2002). Nilai variabel dependen dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen biasa dilambangkan dengan Y.
Mengacu pada penelitian yang dilakukanoleh Ghosh et. al. (2000), struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan (total debt) dengan total aktiva (total assets). Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri. Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang, baik jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan penyertaan kepemilikan perusahaan. Struktur Modal merupakan masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Keputusan struktur modal berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar, sangat mempengaruhi nilai perusahaan.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur modal. Indikator struktur modal dalam peneltian ini yaitu rasio Debt to Total
Assets (Sartono dan Sriharto, 1999). Struktur Modal dapat diukur dengan rasio debt to total asset (DTA), diformulasikan:
Rasio debt to total asset =
3.1.2.2 Variabel Bebas (Independent Variabel)
Definisi operasional variabel tidak terikat atau bebas yang meliputi ROE (return on equity), jumlah tenaga kerja, belanja modal (Capital Expenditure, Capex), asset nyata (tangibility asset), pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan (firm size), dan umur perusahaan sebagai berikut:
1. ROE (Return on Equity)
Return on Equity adalah ukuran yang paling penting untuk menemukan yang baik atau perusahaan dikelola dengan baik. Return on Equity memberikan indikasi yang baik tentang seberapa baik sebuah perusahaan akan menggunakan uang investasi anda untuk menghasilkan keuntungan. Return on Equity diformulasikan sebagai berikut:
ROE (Return on Equity) = . 2. Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Jumlah tenaga kerja adalah salah satu variabel yang digunakan dalam mengetahui struktur modal yang digunakan oleh perusahaan. Jumlah tenaga kerja dihitung dari total jumlah pekerja yang ada dalam perusahaan.
3. Belanja Modal (Capital Expenditure, Capex)
Belanja Modal (Capital Expenditure, Capex) adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menambah aset tetap atau inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat atau meningkatkan kapasitas dan kualitas aset. Capital Expenditure diformulasikan sebagai berikut:
Capex = FA t – FA t-1
4. Struktur Aktiva (Tangibility Asset)
Tingkat atau kadar resiko dari setiap aktiva didalam perusahaan adalah tidak sama. Buferna et al. (2005) mengukur struktur aktiva dengan menggunakan rasio aktiva tetap terhadap total aktiva. Aktiva yang dapat dijaminkan merupakan aktiva yang diminta oleh kreditor sebagai jaminan atas pinjaman. Ukuran tersebut menunjukkan besarnya perbandingan antara aktiva tetap terhadap total aktiva dalam bentuk prosentase (%). Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaan. Struktur Aktiva dapat dirumuskan sebagai berikut (Titman dan Wessels, 1988) Tangibility Asset (FTA) diformulasikan sebagai berikut:
Ratio tangible asset =
5. Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)
Pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan atau jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Dengan demikian dapat diketahui bahwa suatu perusahaan dapat dikatakan mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik jika terdapat peningkatan yang konsisten dalam aktivitas utama operasinya.
Jadi, pertumbuhan yang terjadi dalam perusahaan dagang sering dikatakan sebagai tingkat pertumbuhan penjualan. Growth Sales (GS) dihitung dengan menggunakan prosentase kenaikan atau penuruanan penjualan dari suatu periode ke periode berikutnya, yang dapat diformulasikan sebagai berikut (Hall et al., 2004):
Growth =
6. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan. Ukuran perusahaan adalah jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan periode tertentu, total aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat pada masa yang akan datang. Firm Size/ Size diproyeksikan antara Log Natural dari total assets. Formulasinya:
SIZE = Ln (TA)
7. Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah ukuran standar reputasi dalam model struktur modal. Umur perusahaan (Firm age) adalah umur perusahaan yang dimulai dari tahun perusahaan didirikan. Umur perusahaan dapat diformulasikan sebagai berikut (Hall et al.2004):
Firm age = umur perusahaan
Tabel 3.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Rumus
Struktur Modal
Ghosh et. al. (2000), struktur modal adalah perbandingan antara hutang perusahaan (total debt) dengan total aktiva (total assets).
Rasio debt to total asset
=
ROE (Return on Equity)
Return on Equity adalah ukuran yang paling penting untuk menemukan yang baik atau perusahaan dikelola dengan baik. Return on Equity memberikan indikasi yang baik tentang seberapa baik sebuah perusahaan akan menggunakan uang investasi anda untuk menghasilkan keuntungan
ROE (Return on Equity) = .
Jumlah Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan margin laba yang dihasilkan per unit produksi, dan di sesuaikan dengan besar kecilnya perusahaan. Tenaga
Total tenaga kerja di setiap unit usaha
kerja merupakan faktor produksi yang paling terbatas jumlahnya, dalam keadaan ini mesin-mesin penghemat tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan (Mubyarto, 2002).
Belanja Modal (Capital Expenditure, Capex)
Belanja Modal (Capital Expenditure, Capex) adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka menambah aset tetap atau inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat atau meningkatkan kapasitas dan kualitas aset.
Capex = FA t – FA t-1
Struktur Aktiva (Tangibility Asset)
Titman dan Wessels (1988), menyatakan struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Perusahaan yang memiliki tingkat aktiva tetap yang besar maka aktiva yang dimiliki perusahaan tersebut dapat digunakan perusahaan sebagai jaminan hutang.
Ratio tangible asset =
Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales)
Pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan atau jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat Growth Sales (GS) dihitung dengan menggunakan prosentase kenaikan atau penuruanan penjualan dari suatu periode ke periode berikutnya pertumbuhan penjualan.
Growth =
Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan adalah jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan periode tertentu, total aktiva merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat pada masa yang akan datang
SIZE = Ln (TA)
Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah ukuran standar reputasi dalam model struktur modal. Umur perusahaan (Firm age) adalah umur perusahaan yang dimulai dari tahun perusahaan didirikan.
Firm age = lama perusahaan berdiri
Sumber: Ringkasan berbagai jurnal, skripsi dan tesis.
3.2 Populasi dan Sampel