• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

2. Populasi terjangkau adalah semua pasien kusta, berusia antara 5 tahun hingga 65 tahun, yang berkunjung ke Poliklinik Kulit dan Kelamin

4.4.4 Variabel Penelitian

4.4.4.2 Definisi operasional variabel

1. Kusta adalah penyakit infeksi granulomotosa kronis yang ditandai tiga tanda kardinal yaitu adanya lesi kulit berupa bercak putih atau bercak merah yang mati rasa, pembesaran saraf, dan didapatkan adanya basil tahan asam (BTA) pada hapusan sayatan kulit. Diagnosis ditegakkan berdasarkan satu atau lebih tanda kardinal kusta melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan BTA, dan histopatologi kemudian diklasifikasikan sesuai klasifikasi Ridley dan Jopling menjadi kusta tipe TT, BT, BB, BL, dan LL. Kusta menurut klsifikasi Ridley dan Jopling dapat dikorelasikan dengan klasifikasi kusta menurut WHO, dimana TT dan BT diklasifikasikan menjadi PB, sedangkan BB, BT, LL diklasifikasikan menjadi kusta tipe MB.

2. Kusta relaps adalah munculnya gejala dan tanda baru penyakit kusta pada individu yang sudah menyelesaikan pengobatan MDT secara lengkap, selama periode pengamatan 2 tahun untuk kusta tipe PB dan lima tahun untuk kusta tipe MB atau setelahnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, Suplemen vitamin D, steroid, obat anti kejang, menstruasi, kehamilan, menyusui, tumor ovarium, penyakit tiroid, penyakit paratiroid, gagal ginjal kronis, penyakit hati kronis, diabetes melitus, artritis reumatoid, sistemik lupus eritematosus, multipel sklerosis, psoriasis,vitiligo, tuberkulosis, infeksi saluran pernafasan atas, status gizi, umur.

,

pemeriksaan fisik serta penunjang.

3. Reaksi kusta adalah reaksi yang terjadi selama perjalanan alami penyakit, selama pengobatan atau setelah pengobatan. Terdapat dua tipe reaksi kusta yaitu reaksi kusta tipe satu yang juga disebut reaksi reversal (RR) dan reaksi kusta tipe dua yang disebut juga eritema nodusum leprosum (ENL). Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

4. Indeks bakteri adalah jumlah rata-rata basil M. leprae pada kulit yang didapat dari hasil pemeriksaan hapusan sayatan kulit dan pengecatan Ziehl Nielzen. Jumlah rata-rata basil M. leprae dihitung di bawah mikroskop cahaya dengan mencari BTA yang solid, fragmentasi dan granuler pada 100 lapangan pandang. Berdasarkan skala logaritme Ridley’s, IB diberi skor mulai dari 0 sampai +6.

5. Kadar 25-hydroxyvitamin D plasma adalah kadar 25-hydroxyvitamin D dengan satuan ng/mL dalam plasma pasien kusta dari darah vena di fossa kubiti dengan nilai defisiensi <10 ng/mL; insufisiensi 10-30 ng/mL; sufisiensi 30-100 ng/mL, dan toksisitas >100 ng/mL, yang diperiksa dengan teknik the enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).

6. Warga negara Indonesia dilihat dari kewarganegaraan subjek sesuai dengan yang tercantum pada kartu tanda penduduk (KTP).

7. Jenis kelamin pasien adalah laki-laki/perempuan, ditetapkan berdasarkan jenis kelamin yang tercantum dalam KTP.

8. Umur adalah jumlah tahun kehidupan ditentukan dari tanggal kelahiran sampai saat datang ke rumah sakit yang dapat ditentukan dengan melihat data

kelahiran pada kartu tanda penduduk, surat ijin mengemudi atau kartu keluarga.

9. Multiple drug therapy (MDT) adalah pengobatan standar kusta menurut WHO terdiri dari kombinasi obat rifampisin, dapson, dan klofazimin. Regimen PB dosis tunggal terdiri atas rifampisin 600 mg ditambah ofloksasin 400 mg dan minosiklin 100 mg (ROM) dosis tunggal. Regimen PB dengan lesi kulit 2-5 buah, terdiri atas rifampisin 600 mg sebulan sekali ditambah dapson 100 mg/hari selama 6 bulan. Regimen MB dengan lesi kulit lebih dari 5 buah, terdiri atas kombinasi rifampisin 600 mg sebulan sekali, klofazimin 300 mg/bulan dan 50 mg/hari, dapson 100 mg/hari dengan lama pengobatan 12 bulan, diperoleh melalui teknik wawancara.

10. Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus yang diperoleh melalui teknik wawancara.

11. Kehamilan adalah keadaan terkandungnya janin dalam rahim seorang wanita yang ditandai dengan terhentinya menstruasi selama 6 minggu berturut-turut dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT).

12. Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu yang diperoleh melalui tekhnik wawancara

13. Tumor ovarium adalah neoplasma yang berasal dari jaringan ovarium, yang diketahui melalui teknik wawancara.

14. Penyakit tiroid merupakan penyakit akibat adanya gangguan pada kelenjar tiroid sehingga mengakibatkan produksi hormon yang tidak seimbang berupa kelebihan hormon tiroid (hipertiroid) dan kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) yang diketahui melalui teknik wawancara.

15. Penyakit paratiroid merupakan penyakit akibat adanya gangguan pada kelenjar paratiroid sehingga mengakibatkan produksi hormon yang tidak seimbang berupa kelebihan hormon paratiroid (hiperparatiroid) dan kekurangan hormon paratiroid (hipoparatiroid) yang diketahui melalui teknik wawancara.

16. Sistemik lupus eritematosus adalah riwayat penyakit lupus yang diderita oleh pasien yang ditemukan dari teknik wawancara.

17. Multipel sklerosis adalah penyakit pada sistem saraf pusat ditandai dengan defisit neurologis yang pernah atau sedang dialami, diketahui melalui teknik wawancara.

18. Psoriasis adalah suatu penyakit kulit autoimun bersifat kronis yang ditandai dengan adanya hiperproliferasi epidermis, diferensiasi keratinosit epidermis yang berlangsung singkat dan inflamasi kulit disertai dengan fenomena tetesan lilin, Auspitz, dan Koebner, yang diketahui melalui teknik wawancara. 19. Vitiligo adalah suatu kelainan didapat yang mengenai kulit dan mukosa yang ditandai dengan makula depigmentasi berbatas tegas yang terjadi akibat adanya kerusakan selektif pada melanosit, yang diketahui melalui teknik wawancara.

20. Penyakit kardiovaskuler adalah riwayat penyakit jantung yang pernah atau sedang dialami yang ditemukan dari teknik wawancara.

21. Diabetes melitus adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kurangnya insulin atau resistensi insulin yang ditandai dengan gejala hilangnya berat badan, poliuri (sering berkemih), polidipsi (sering haus), dan polifagi (sering lapar). Informasi diperoleh berdasarkan anamnesis. 22. Tuberkulosis adalah infeksi oleh M. tuberculosis yang menyerang terutama paru-paru, kelenjar getah bening, tulang yang diketahui melalui teknik wawancara.

23. Infeksi saluran pernafasan atas adalah infeksi salauran pernafasan atas yang disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri, ditandai dengan nyeri menelan, batuk dan atau pilek, ditanyakan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. 24. Gagal ginjal kronis adalah seseorang yang menjalani hemodialisis atau

seseorang yang sebelumnya telah didiagnosis mengalami gagal ginjal kronis oleh dokter, yang ditanyakan melalui anamnesis.

25. Penyakit hati kronis adalah riwayat menderita gangguan fungsi hati kronis yang telah didiagnosis oleh dokter, ditanyakan melalui anamnesis.

26. Riwayat fototerapi dengan NB-UVB adalah riwayat melakukan pengobatan menggunakan sinar NB-UVB dalam 1 bulan terakhir, diketahui melalui wawancara.

27. Riwayat konsumsi suplemen vitamin D adalah riwayat mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D dalam waktu satu bulan terakhir, diketahui melalui wawancara.

28. Riwayat konsumsi steroid adalah konsumsi obat-obatan yang mengandung glukokortikoid yang dikonsumsi dalam satu bulan terakhir, diketahui melalui wawancara.

29. Riwayat konsumsi obat anti kejang adalah riwayat konsumsi obat-obatan yang mengandung diazepam, fenitoin, karbamazepin, asam valproat yang dikonsumsi dalam satu bulan terakhir, diketahui melalui wawancara.

30. Status gizi adalah keadaan kecukupan gizi seseorang yang diukur berdasarkan nilai indeks massa tubuh (IMT), dihitung dengan rumus perbandingan berat badan (BB) dalam killogram dengan kuadrat tinggi badan dalam sentimeter, diklasifikasikan menjadi BB ideal apabila nilai IMT < 18,5, BB normal apabila IMT antara 18,5-22,9, BB lebih apabila IMT > 23, dan obesitas apabila nilai IMT > 25.

Dokumen terkait