• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMBAHASAN

2. Definisi Pendidikan Agama Islam

memungkinkan terjadinya proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh guru dan siswa sehingga terjadi proses belajar dalam arti adanya perubahan perilaku individu siswa itu sendiri. Perubahan tersebut bersifat “internasional, positif-aktif, dan efektif fungsional. (Femeir, 2013: 14)

Menurut Duffy dan Roehler (1989), Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan professional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum. Gagne dan Briggs (1979), mengartikan instruction atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. (Parawati. 2018: 108).

2. Definisi Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Marimba dalam buku karangan Heri Gunawan memberikan defenisi Pendidikan Agama Islam sebagai bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama islam menuju kepada terbentukya kepribadian utama menurut ukuran Agama Islam.

Jadi, Pendidikan Agama Islam secara lebih rinci dan jelas, tertera dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam ialah sebagai upaya

30

sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Qur’an dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. (Gunawan.2011: 201).

b. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama Islam

Adapun Fungsi Pendidikan Agama Islam sebagai berikut.

1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt. yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam. 4) Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

31

dirinya dan menghambat perkembangan menuju manusia seutuhnya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dannir-nyata) sistem dan fungsionalnya.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus dibidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat di manfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain. (Majid,2006:134-135)

Fungsi Pendidikan Agama Islam adalah sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.

Kurikulum PAI dalam buku karangan Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dari beberapa pendapat tentang pengertian Pendidikan Agama Islam di atas maka dapat simpulkan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk membina dan mengembangkan pengetahuan peserta didik untuk mengenal, dan memahami ajaran tentang agama Islam secara meyeluruh serta

32

menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidup demi keselamatannya di dunia maupun di akhirat nanti.

Fungsi Pendidikan Agama Islam yaitu meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Allah swt. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagian hidup di dunia dan di akhirat, menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkunga fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran agama islam, memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat perkembangan menuju manusia seutuhnya, pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam nyata dan nir-nyata) sistem dan fungsionalnya, menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat khusus di bidang agama islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

Jadi, tujuan Pendidikan Agama Islam untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang

33

terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

c. Pentingnya Pendidikan Agama Islam Bagi Anak (Peserta Didik)

Manusia lahir tidak mengetahui apapun, tetapi ia dianugerahi oleh Allah swt. Pancaindra, pikiran, dan rasa sebagai modal untuk menerima ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan mendapatkan sikap tertentu melalui proses kematangan dan belajar terlebih dahulu. Mengenai pentingnya belajar menurut A.R. Shaleh & Soependi Soeradinata (1971: 9) “anak manusia tumbuh dan berkembang baik pikiran, rasa, kemauan, sikap, dan tingkah lakunya.

Lapangan Pendidikan Agma Islam menurut Hasbi Ash-Shidiqi meliputi hal-hal berikut ini.

1) Tarbiyah jismiyah, yaitu segala rupa pendidikan yang wujudnya menyuburkan dan menyehatkan tubuh serta menegakkannya, supaya dapat merintangi kesukaran yang dihadapi dalam pengalamannya.

2) Tarbiyah aqliyah, yaitu sebagaimana rupa pendidikan dan pelajaran yang akibatnya mencerdaskan akal menajamkan otak semisal ilmu berhitung.

3) Tarbiyah adabiyah, yaitu segala rupa praktik maupun berupa teori yang wujudnya meningkatkan budi dan meningkatkan perangai.

34

4) Tarbiyah adabiyah atau pendidikan budi pekerti/akhlak dalam ajaran islam merupakan salah satu ajaran pokok yang harus diajarkan agar umatnya memiliki/melaksanakan akhlak mulia yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw. bahkan tugas utama Rasulullah Muhammad saw. diutus kedunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak.

Pendidikan Agama Islam perlu diajarkan sebaik-baiknya dengan menggunakan metode atau alat yang tepat serta manajemen yang baik. Bila Pendidikan Agama Islam disekolah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka insyah Allah akan banyak membantu mewujudkan harapan setiap orang tua, yaitu memiliki anak yang beriman, bertakwa kepada Allah swt., berbudi luhur, cerdas, dan terampil, berguna untuk nusa dan bangsa, dan agama (anak yang saleh).

Bagi umat Islam tentunya pendidikan agama yang wajib diikutinya itu adalah Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini Pendidikan Agama Islam mempunyai tujuan kurikuler yang merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan nasioanl sebagaimana yang termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, yaitu:

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dokumen terkait