• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dekat dengan beberapa fasilitas penting Kota Semarang seperti Bandara A. Yani dan pelabuhan laut

Dalam dokumen ENDANG DWI BERDIKARYATI (Halaman 52-73)

dorongan semangat

METODOLOGI PENELITIAN

3. Dekat dengan beberapa fasilitas penting Kota Semarang seperti Bandara A. Yani dan pelabuhan laut

Sarana angkutan yang melayani wilayah Kecamatan Ngaliyan terdiri dari kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Kendaraan bermotor terdiri dari angkutan umum dan angkutan pribadi. Dalam aspek sarana transportasi, masalah yang ada adalah belum seluruh wilayah Kecamatan Ngaliyan terlayani angkutan umum. Kondisi ini jika terus dibiarkan akan semakin menimbulkan kesenjangan perkembangan wilayah di Kecamatan Ngaliyan. Rencana ke depan seperti tertuang dalam RDTRK Semarang di Kecamatan Ngaliyan akan dikembangkan fasilitas transportasi berupa terminal Tipe A yang berada di Kelurahan Wonosari yang akan melayani lalulintas dari arah barat.

4.2.2 Lama Tinggal Penduduk

Berdasarkan hasil survai terhadap penduduk di kecamatan Ngaliyan, jika ditotal dari penduduk golongan I, II dan III didapatkan sebesar 75 % penduduknya sudah tinggal di kawasan tersebut lebih dari 15 tahun, sedangkan yang sudah menempati daerah tersebut antara 10 – 15 tahun mencapai 13,9 %. Dari hasil survai tersebut juga didapatkan data bahwa hanya sedikit penduduk Ngaliyan yang tinggal didaerah tersebut kurang dari 5 tahun.

Tabel 4.3 Lama Tinggal

Ngaliyan Lama Tinggal I % II % III % Σ % < 1 th 1 1.4% 0 0.0% 1 3.7% 2 1.4% 2 - 3 th 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 3 - 5 th 1 1.4% 1 2.3% 0 0.0% 2 1.4% 6 - 10 th 6 8.1% 3 7.0% 3 11.1% 12 8.3% 10 - 15 th 11 14.9% 6 14.0% 3 11.1% 20 13.9% > 15 th 55 74.3% 33 76.7% 20 74.1% 108 75.0% JUMLAH 74 100% 43 100% 27 100% 144 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec Ngaliyan 75.0% 8.3% 13.9% 1.4% 1.4% 0.0% < 1 th 2 - 3 th 3 - 5 th 6 - 10 th 10 - 15 th > 15 th

4.2.3 Daerah Asal Responden

Sebagian besar penduduk wilayah Kecamatan Ngaliyan, baik dari golongan I, II maupun III berasal dari wilayah Kecamatan Semarang Barat dengan perincian sebagai berikut : golongan I (42,2 %), golongan II (39,3%) dan golongan III (41,2 %). Wilayah kecamatan Semarang Barat merupakan wilayah yang paling dekat dengan Ngaliyan, jadi penduduk Semarang Barat yang pindah ke Ngaliyan melalukan perpindahan tempat tinggal yang tidak jauh dari tempat asalnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Daerah Asal Responden

Ngaliyan Daerah Asal Penduduk

I % II % III % Σ %

Kec Semarang Selatan 1 2.2% 0 0.0% 0 0.0% 1 1.1%

Kec Semarang Tengah 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%

Kec Semarang Utara 0 0.0% 1 3.6% 0 0.0% 1 1.1%

Kec Semarang Barat 19 42.2% 11 39.3% 7 41.2% 37 41.1%

Lainnya (masih kota Smg) 9 20.0% 8 28.6% 5 29.4% 22 24.4%

Luar kota / luar negeri 16 35.6% 8 28.6% 5 29.4% 29 32.2%

JUMLAH 45 100% 28 100% 17 100% 90 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec. Ngaliyan 41.1% 1.1% 1.1% 0.0% 32.2% 24.4% Kec Smg Selatan Kec Smg Tengah Kec Smg Utara Kec Smg B arat Lainnya (masih ko ta Smg) Luar ko ta / luar negeri

4.2.4 Alasan Kepindahan

Bagi penduduk golongan I, sebanyak 50 % mengemukaan alasan kepindahan ke wilayah Ngaliyan adalah baru berumah tangga, sedangkan bagi penduduk golongan II sebesar 40% menjawab alasan kepindahan ke wilayah Ngaliyan adalah supaya dekat dengan tempat bekerja. Dan bagi penduduk golongan III, sebesar 44,4 % mengungkapkan alasan pindah karena baru berumah tangga. Jika dilihat secara keseluruhan penduduk maka sebesar 42,4% alasan pindah penduduk Ngaliyan adalah baru berumah tangga.

Tabel 4.5 Alasan Kepindahan

Ngaliyan Alasan Kepindahan

I % II % III % Σ %

Dekat dengan tempat kerja 9 30.0% 8 40.0% 2 22.2% 19 32.2%

Dekat dengan sekolah anak 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%

Ingin membuka usaha 5 16.7% 3 15.0% 0 0.0% 8 13.6%

Baru berumah tangga 15 50.0% 6 30.0% 4 44.4% 25 42.4%

Ingin memperoleh tanah lebih luas 0 0.0% 2 10.0% 3 33.3% 5 8.5%

Tdk ada pilihan utk hidup dikota 1 3.3% 1 5.0% 0 0.0% 2 3.4%

JUMLAH 30 100% 20 100% 9 100% 59 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec. Ngaliyan 42.4% 8.5% 3.4% 32.2% 0.0% 13.6% Dkt dgn tempat kerja Dkt dgn sekolah anak Ingin membuka usaha Baru berumah tangga Ingin tanah lebih luas Tdk ada pilihan lain

Gambar 4.3 Alasan Kepindahan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.5 Status Rumah yang ditempati

Jika dilihat secara keseluruhan tanpa memperhatikan golongan maka sebesar 54,5 % penduduk Ngaliyan menjawab status rumah yang ditempati sekarang adalah milik sendiri. Dan jika dilihat lebih jauh lagi

maka penduduk Ngaliyan yang status rumahnya milik sendiri ternyata yang terbesar adalah pada golongan I yaitu sebanyak 56,8 %.

Tabel 4.6 Status Rumah yang ditempati

Ngaliyan Status Rumah

I % II % III % Σ %

Milik sendiri 42 56.8% 24 55.8% 12 46.2% 78 54.5%

Masih ikut orang tua 25 33.8% 16 37.2% 12 46.2% 53 37.1%

Milik orang lain (ijin

tinggal) 2 2.7% 0 0.0% 0 0.0% 2 1.4%

Milik kantor (rumah dinas) 0 0.0% 3 7.0% 0 0.0% 3 2.1%

Sewa/kontrak 5 6.8% 0 0.0% 2 7.7% 7 4.9%

JUMLAH 74 100% 43 100% 26 100% 143 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec. Ngaliyan 2.1% 4.9% 1.4% 54.5% 37.1% Milik sendiri Ikut orang tua Milik orang lain Milik kantor Sewa/kontrak

Gambar 4.4 Status Rumah yang Ditempati Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.6 Alasan Memilih Tempat Tinggal

Bagi penduduk golongan I, sebesar 39,2 % memilih tinggal di wilayah Kecamatan Ngaliyan karena harga rumahnya relatif murah, sedangkan bagi penduduk golongan II, sebesar 30,2 % memilih tinggal di Ngaliyan karena memiliki tempat yang strategis untuk usaha, dan bagi penduduk golongan III, sebesar 34,6 % memilih tinggal di Ngaliyan karena lokasinya strategis untuk usaha.

Tabel 4.7 Alasan Memilih Tempat Tinggal

Alasan Memilih Ngaliyan

Tempat Tinggal I % II % III % Σ %

Lokasi dekat dengan jalan raya 14 18.9% 8 18.6% 6 23.1% 28 19.6%

Dilewati rute Angkutan Umum 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0%

Harga relatif murah 29 39.2% 8 18.6% 7 26.9% 44 30.8%

Strategis untuk membuka usaha 12 16.2% 13 30.2% 9 34.6% 34 23.8%

Warisan/peninggalan orang tua 6 8.1% 4 9.3% 1 3.8% 11 7.7%

Lainnya 13 17.6% 10 23.3% 3 11.5% 26 18.2%

JUMLAH 74 100% 43 100% 26 100% 143 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec. Ngaliyan 18.2% 0.0% 19.6% 30.8% 23.8% 7.7%

Dekat dgn jalan ray a Dilew ati Angk. Umum Harga relatif murah Strategis untuk usaha Warisan orang tua Lainny a

Gambar 4.5 Alasan Memilih Tempat Tinggal Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.7 Luas Bangunan yang ditempati

Luas bangunan yang ditempati sangat tergantung dari kemampuan ekonomi masing – masing keluarga. Bagi keluarga golongan menengah keatas mereka dapat menyewa atau membeli rumah dengan ukuran yang relatif lebih luas. Berdasarkan hasil survai didapatkan penduduk Ngaliyan golongan I sebesar 52,7 % menempati rumah dengan luas bangunan kurang dari 45 m2, sedangkan penduduk golongan II sebesar 69,8 % menempati rumah dengan luas bangunan antara 54 – 90 m2. Dan bagi penduduk golongan III sebesar 73,1 % menempati rumah dengan luas bangunan antara 100 – 200 m2.

Tabel 4.8 Luas Bangunan

Luas Bangunan Ngaliyan

Tempat Tinggal I % II % III % Σ %

< 45 m² 39 52.7% 0 0.0% 0 0.0% 39 27.3% 54 - 90 m² 32 43.2% 30 69.8% 3 11.5% 65 45.5% 100 - 200 m² 3 4.1% 13 30.2% 19 73.1% 35 24.5% 250 - 400 m² 0 0.0% 0 0.0% 3 11.5% 3 2.1% > 450 m² 0 0.0% 0 0.0% 1 3.8% 1 0.7% JUMLAH 74 100% 43 100% 26 100% 143 100%

Sumber : Hasil Analisa 2005

Kec. Ngaliyan 24.5% 2.1% 0.7% 45.5% 27.3% < 45 m² 54 - 90 m² 100 - 200 m² 250 - 400 m² > 450 m²

Gambar 4.6 Luas Bangunan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.8 Jumlah Anggota Keluarga Usia ≥ 7 Tahun

Penelitian ini lebih difokuskan pada penduduk yang berusia lebih dari 7 tahun, dengan asumsi bahwa penduduk yang berusia lebih dari 7 tahun sudah dapat melakukan perjalanan transportasi untuk kepentingannya sendiri. Keluarga – keluarga di Ngaliyan dari golongan I, II, dan III sebagian besar memiliki jumlah anggota berusia ≥ 7 tahun sebanyak 4 orang dan jika rata-rata jumlah anggota keluarga di Kecamatan Ngaliyan sebesar 4,44 orang.

Tabel 4.9 Jumlah Anggota Keluarga Usia ≥ 7 Tahun

Anggota Keluarga Ngaliyan Jumlah

(usia ≥ 7 tahun) I % II % III %

Σ Orang 1 1 1.4% 0 0.0% 0 0.0% 1 1 2 5 6.8% 4 9.5% 0 0.0% 9 18 3 15 20.5% 7 16.7% 2 8.0% 24 72 4 20 27.4% 14 33.3% 13 52.0% 47 188 5 15 20.5% 9 21.4% 3 12.0% 27 135 6 8 11.0% 4 9.5% 5 20.0% 17 102 7 9 12.3% 4 9.5% 2 8.0% 15 105 >7 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0 JUMLAH 73 100% 42 100% 25 100% 140 621 RATA - RATA 4.44

Sumber : Hasil Analisa 2005

4.2.9 Tingkat Pendidikan

Dilihat dari tingkat pendidikan penduduk, diketahui bahwa bagi penduduk golongan I prosentase terbesar tingkat pendidikan adalah SMP (34,4%), sedangkan bagi penduduk golongan II ssebagian besar tingkat pendidikan adalah SMA (37,1 %) dan bagi penduduk golongan III sebagian besar tingkat pendidikannya adalah sampai tingkat sarjana (41,5 %). Jika dilihat secara keseluruhan tingkat pendidikan penduduk Ngaliyan sebagian besar adalah sampai tingkat SMA (32,9 %).

Tabel 4.10 Tingkat Pendidikan

Ngaliyan Tingkat Pendidikan I % II % III % Σ % SD 50 30.7% 15 15.5% 6 9.2% 71 21.8% SMP 56 34.4% 19 19.6% 10 15.4% 85 26.2% SMA 54 33.1% 36 37.1% 17 26.2% 107 32.9% Sarjana 2 1.2% 25 25.8% 27 41.5% 54 16.6% Pasca Sarjana 0 0.0% 1 1.0% 5 7.7% 6 1.8% Lainnya 1 0.6% 1 1.0% 0 0.0% 2 0.6% JUMLAH 163 100% 97 100% 65 100% 325 100%

Kec. Ngaliyan 32.9% 26.2% 21.8% 16.6% 1.8% 0.6% SD SMP SMA Sarjana Pasca Sarjana Lainny a

Gambar 4.7 Tingkat Pendidikan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.10 Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan penduduk Kecamatan Ngaliyan golongan I sebagian besar adalah wiraswasta yaitu sebesar 23,6 %, sedangkan bagi golongan II dan III, penduduknya sebagian besar bekerja sebagai pegawai swasta yang masing – masing sebesar 34,1 % dan 27,6 %. Penduduk Kecamatan Ngaliyan yang berstatus sebagai pelajar / mahasiswa jumlahnya cukup besar dan jika dilihat secara keseluruhan jumlahnya mencapai 28,5 %, sedangkan penduduk yang bekerja sebagai petani jumlahnya relatif kecil, yaitu hanya 4,5 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Jenis Pekerjaan

Ngaliyan Jenis Pekerjaan I % II % III % Σ % Pegawai Negeri 1 0.8% 6 7.3% 13 22.4% 20 7.5% Pegawai Swasta 27 21.3% 28 34.1% 16 27.6% 71 26.6% ABRI 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% Wiraswasta 30 23.6% 13 15.9% 12 20.7% 55 20.6% Petani 7 5.5% 2 2.4% 3 5.2% 12 4.5% Pelajar / Mahasiswa 35 27.6% 27 32.9% 14 24.1% 76 28.5% Lainnya 27 21.3% 6 7.3% 0 0.0% 33 12.4% JUMLAH 127 100% 82 100% 58 100% 267 100%

Kec. Ngaliyan 7.5% 26.6% 20.6% 4.5% 28.5% 12.4% 0.0% Pegaw ai Negeri Pegaw ai Sw asta ABRI Wirasw asta Petani Pelajar/Mahasisw a Lainny a

Gambar 4.8 Jenis Pekerjaan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.11 Jumlah Pendapatan Per Bulan

Jumlah pendapatan keluarga akan menentukan kemampuan seseorang untuk membayar biaya transportasi yang dilakukannya. Penduduk Ngaliyan golongan I sebesar 40,5 % berpenghasilan berkisar antara Rp. 500.000,- s/d Rp. 999.000,- / keluarga/ bulan dan sebesar 36,5 % berpenghasilan kurang dari Rp. 500.000,- / bulan. Untuk golongan II sebesar 44,2 % berpenghasilan antara Rp. 1.500.000,- s/d Rp. 1.999.000 dan untuk penduduk golongan III sebesar 38,5 % berpenghasilan lebih dari Rp. 3.000.000,- per bulan

Tabel 4.12 Jumlah Pendapatan Per Bulan

Ngaliyan Jumlah Pendapatan I % II % III % Σ % < 500.000 27 36.5% 0 0.0% 0 0.0% 27 18.9% 500.000 – 999.000 30 40.5% 12 27.9% 0 0.0% 42 29.4% 1.000.000 – 1.499.000 17 23.0% 10 23.3% 7 26.9% 34 23.8% 1.500.000 – 1.999.000 0 0.0% 19 44.2% 4 15.4% 23 16.1% 2.000.000 – 2.999.999 0 0.0% 2 4.7% 5 19.2% 7 4.9% >3.000.000 0 0.0% 0 0.0% 10 38.5% 10 7.0% JUMLAH 74 100% 43 100% 26 100% 143 100%

Kec. Ngaliyan 18.9% 29.4% 23.8% 16.1% 4.9% 7.0% < 500.000 500.000 – 999.000 1.000.000 – 1.499.000 1.500.000 – 1.999.000 2.000.000 – 2.999.999 >3.000.000

Gambar 4.9 Jumlah Pendapatan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.12 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Roda Dua

Pemilikan kendaraan pribadi ini sangat menunjang kemudahan dalam melakukan perjalanan karena pemilik kendaraan pribadi tersebut dapat melakukan perjalanan kapan saja tanpa terikat waktu atau jadwal tertentu. Dari hasil survai sebanyak 48,6 % penduduk Ngaliyan golongan I tidak memiliki kendaraan roda dua. Untuk golongan II, sebesar 41,9% memiliki 1 buah sepeda motor dan 37,2% memiliki 2 buah sepeda motor. Dan untuk golongan III, sebanyak 44 % memiliki 1 buah sepeda motor dan 40 % memiliki 2 buah sepeda motor.

Tabel 4.13 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Roda Dua

Jumlah Kendaraan Ngaliyan

Roda Dua I % II % III % Σ %

Tidak punya 34 48.6% 2 4.7% 0 0.0% 36 26.1% 1 29 41.4% 18 41.9% 11 44.0% 58 42.0% 2 6 8.6% 16 37.2% 10 40.0% 32 23.2% 3 1 1.4% 6 14.0% 1 4.0% 8 5.8% 4 0 0.0% 1 2.3% 2 8.0% 3 2.2% >4 0 0.0% 0 0.0% 1 4.0% 1 0.7% JUMLAH 70 100% 43 100% 25 100% 138 100%

Kec. Ngaliyan 26.1% 42.0% 23.2% 5.8% 2.2% 0.7% Tidak punya 1 2 3 4 >4

Gambar 4.10 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Roda Dua Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.13 Jumlah Kepemilikan Kendaraan Roda Empat

Tingkat kepemilikan mobil di Kecamatan Ngaliyan masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari hasil survai seperti pada tabel 4.14 dimana penduduk yang belum mempunyai mobil dari golongan I dan II masing – masing sebesar 98,7 % dan 93 %. Jika dilihat secara keseluruhan maka sebesar 80,7 % penduduk kecamatan Ngaliyan belum memiliki mobil dan sebesar 18,6 % memiliki 1 buah mobil dan hanya 0,7 % yang memiliki 2 buah mobil.

Tabel 4.14 Jumlah Kepemilikan Mobil

Ngaliyan Jumlah Mobil I % II % III % Σ % Tidak punya 74 98.7% 40 93.0% 3 11.1% 117 80.7% 1 1 1.3% 3 7.0% 23 85.2% 27 18.6% 2 0 0.0% 0 0.0% 1 3.7% 1 0.7% 3 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 4 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% >4 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% 0 0.0% JUMLAH 75 100% 43 100% 27 100% 145 100%

Kec. Ngaliyan 77.9% 20.0% 0.0% 0.0% 2.1% 0.0% Tidak punya 1 2 3 4 >4

Gambar 4.11 Jumlah Kepemilikan Mobil Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.14 Tujuan Perjalanan Sehari – hari yang Utama

Berdasarkan hasil survai, tujuan perjalanan sehari – hari penduduk Kecamatan Ngaliyan baik dari golongan I, II dan III sebagian besar adalah menuju tempat kerja. Prosentase tujuan perjalanan ke tempat kerja adalah sebagai berikut, golongan I (67,8 %), golongan II (60 %) dan golongan III (48,7 %). Sedangkan jika dilihat secara keseluruhan maka prosentase tujuan perjalanan ke tempat kerja adalah sebesar 61,4 %

Tabel 4.15 Tujuan Perjalanan

Ngaliyan Tujuan Perjalanan I % II % III % Σ % Bekerja 61 67.8% 33 60.0% 19 48.7% 113 61.4% Kesekolah / kuliah 14 15.6% 11 20.0% 10 25.6% 35 19.0% Berbelanja 15 16.7% 9 16.4% 7 17.9% 31 16.8%

Kegiatan sosial lainnya 0 0.0% 2 3.6% 3 7.7% 5 2.7%

JUMLAH 90 100% 55 100% 39 100% 184 100%

0 20 40 60 80 1 2 3 Kec. Ngaliyan Bekerja Sekolah / kuliah Berbelanja

Kegiatan sosial lainny a

Gambar 4.12 Tujuan Perjalanan yang Utama Penduduk Kec. Ngaliyan 4.2.15 Jarak dari rumah ke tempat Bekerja/Sekolah/Kuliah

Bagi penduduk golongan I sebagian besar (44,4 %) menempuh jarak perjalanan dari rumah ke tempat kerja / sekolah sejauh 1 – 5 km, sedangkan penduduk golongan II sebanyak 32,6 % menempuh jarak sejauh 5 – 10 km dan bagi golongan III sebanyak 46,2 % menempuh jarak sejauh 5 – 10 km. Jika dilihat secara keseluruhan sebagian besar penduduk Ngaliyan menempuh jarak sejauh 1 – 5 km yaitu sebanyak 36,2 % dan hanya sedikit penduduk yang menempuh jarak perjalanan antara 100 – 500 m yaitu sebesar 9,2 %.

Tabel 4.16 Jarak dari Rumah ke tempat Kerja / Sekolah

Jarak dari rumah Ngaliyan

ke tmp kerja/sekolah I % II % III % Σ % 100-500 m 8 11.1% 4 9.3% 1 3.8% 13 9.2% 500-1 km 9 12.5% 5 11.6% 1 3.8% 15 10.6% 1-5 km 32 44.4% 12 27.9% 7 26.9% 51 36.2% 5-10 km 19 26.4% 14 32.6% 12 46.2% 45 31.9% >10 km 4 5.6% 8 18.6% 5 19.2% 17 12.1% JUMLAH 72 100% 43 100% 26 100% 141 100%

0 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 Kec. Ngaliyan 100-500 m 500-1 km 1-5 km 5-10 km >10 km

Gambar 4.13 Jarak dari Rumah ke Tempat Kerja / Sekolah Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.16 Lama Waktu Perjalanan ke Tempat Kerja / Sekolah

Lama waktu perjalanan sangat tergantung dari jarak yang ditempuh dan moda yang digunakan. Berdasarkan hasil survai sebagian besar penduduk Ngaliyan golongan I menghabiskan waktu 20 – 30 menit untuk menuju ke tempat kerja / sekolah yaitu sebesar 44,6%, sedangkan penduduk golongan II sebesar 25,6 % nya menggunakan waktu kurang dari 10 menit, dan bagi penduduk golongan III sebagian besar (32 %) mengghabiskan waktu 20 – 30 menit untuk menuju ke tempat kerja / sekolah.

Tabel 4.17 Lama Waktu Perjalanan ke tempat Kerja / Sekolah

Lama waktu dari rmh ke Ngaliyan

lokasi kerja/sekolah I % II % III % Σ %

< 10 menit 14 18.9% 11 25.6% 2 8.0% 27 19.0% 10 - 20 menit 21 28.4% 10 23.3% 5 20.0% 36 25.4% 20 - 30 menit 33 44.6% 10 23.3% 8 32.0% 51 35.9% 30 - 45 menit 4 5.4% 9 20.9% 6 24.0% 19 13.4% 40 - 60 menit 1 1.4% 2 4.7% 1 4.0% 4 2.8% Lainnya 1 1.4% 1 2.3% 3 12.0% 5 3.5% JUMLAH 74 100% 43 100% 25 100% 142 100%

0 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 Kec. Ngaliyan < 10 menit 10 - 20 menit 20 - 30 menit 30 - 45 menit 40 - 60 menit Lainnya

Gambar 4.14 Lama Waktu Perjalanan ke Tempat Kerja / Sekolah Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.17 Moda yang Digunakan

Moda yang digunakan untuk melakukan perjalanan sangat tergantung dari jenis moda yang dimilikinya. Bagi penduduk golongan I sebanyak 39,2 % menggunakan kendaraan roda dua dan 36,5 % menggunakan angkutan umum. Sedangkan golongan II penduduk yang menggunakan kendaraan roda dua prosentasenya sangat tinggi yaitu sebesar 74,4 %. Dan bagi penduduk golongan III sebagian besar (53,8 %) menggunakan mobil, tetapi penggunaan kendaraan roda dua juga cukup besar yaitu sebesar 42,3 %. Dan jika dilihat secara keseluruhan maka moda yang paling banyak digunakan adalah kendaraan roda dua yaitu sebanyak 50,3 %.

Tabel 4.18 Moda yang Digunakan

Ngaliyan Moda yang Digunakan

I % II % III % Σ % Berjalan kaki 12 16.2% 1 2.3% 0 0.0% 13 9.1% Naik sepeda 3 4.1% 0 0.0% 0 0.0% 3 2.1% Kendaraan roda 2 29 39.2% 32 74.4% 11 42.3% 72 50.3% Kendaraan roda 4 0 0.0% 1 2.3% 14 53.8% 15 10.5% Angkutan umum 27 36.5% 9 20.9% 1 3.8% 37 25.9% Lainnya 3 4.1% 0 0.0% 0 0.0% 3 2.1% JUMLAH 74 100% 43 100% 26 100% 143 100%

0 5 10 15 20 25 30 35 1 2 3 Kec. Ngaliyan Jalan kaki Sepeda onthel Sepeda motor Mobil Angk. umum Lainnya

Gambar 4.15 Moda yang Digunakan Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.18 Alasan Menggunakan Kendaraan Pribadi

Sebagian besar penduduk Ngaliyan memilih menggunakan kendaraan pribadi terutama sepeda motor untuk melakukan perjalanan ke tempat aktifitasnya sehari – hari. Alasan menggunakan kendaraan pribadi bagi penduduk golongan I, sebesar 44,2% karena menggunakan kendaraan pribadi lebih hemat, nyaman, aman dan lebih bebas dan sebesar 40,4 % menjawab menggunakan kendaraan pribadi karena bisa tepat waktu. Bagi golongan II, sebesar 47,1 % menggunakan kendaraan pribadi karena bisa tepat waktu dan bagi golongan III sebesar 53,8 % menggunakan kendaraan pribadi karena bisa tepat waktu.

Tabel 4.19 Alasan Penggunaan Kendaraan Pribadi

Alasan Menggunakan Ngaliyan

Kendaran Pribadi I % II % III % Σ %

Bisa tepat waktu 21 40.4% 16 47.1% 14 53.8% 51 45.5%

Angkutan umum ganti lebih dari 1 x 1 1.9% 0 0.0% 0 0.0% 1 0.9%

Lebih hemat /nyaman /aman /bebas 23 44.2% 16 47.1% 4 15.4% 43 38.4%

Route angk. tdk ada yg ke tempat tujuan 7 13.5% 2 5.9% 4 15.4% 13 11.6%

Prestise/profesi 0 0.0% 0 0.0% 2 7.7% 2 1.8%

Pelayanan angkutan umum kurang baik 0 0.0% 0 0.0% 2 7.7% 2 1.8%

JUMLAH 52 100% 34 100% 26 100% 112 100%

Kec. Ngaliyan 11.6% 1.8% 1.8% 45.5% 0.9% 38.4% Tepat w aktu AU ganti lebih 1 x

Lebih hemat /ny aman /bebas Route AU tdk ada Prestise /profesi Pelay anan AU krg baik

Gambar 4.16 Alasan Menggunakan Kendaraan Pribadi Penduduk Kec. Ngaliyan

4.2.19 Biaya Transportasi

Biaya transportasi yang dikeluarkan tergantung dari moda yang digunakan. Dari hasil survai sebagian besar penduduk Kecamatan Ngaliyan mengeluarkan biaya transportasi antara Rp 200.000 – Rp 500.000,- bahkan penduduk golongan I dan II jumlahnya mencapai 100%, sedangkan penduduk yang mengeluarkan biaya transportasi lebih dari Rp 1.500.000 perbulan hanya terdapat pada penduduk golongan III.

Tabel 4.20 Biaya Transportasi

Ngaliyan Biaya Transport I % II % III % Σ % Rp. 200rb - 500rb 60 100% 39 100% 15 57.7% 114 91.2% Rp. 550rb - 750rb 0 0.0% 0 0% 8 30.8% 8 6.4% Rp. 800rb - 1jt 0 0.0% 0 0% 2 7.7% 2 1.6% Rp. 1 jt - 1.5jt 0 0.0% 0 0% 0 0.0% 0 0.0% Rp. > 1.5 jt 0 0.0% 0 0% 1 3.8% 1 0.8% JUMLAH 60 100% 39 100% 26 100% 125 100%

0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 Kec. Ngaliyan Rp. 200rb - 500rb Rp. 550rb - 750rb Rp. 800rb - 1jt Rp. 1 jt - 1.5jt Rp. > 1.5 jt

Gambar 4.17 Biaya Transportasi Penduduk Kec. Ngaliyan

4.3 Kecamatan Mijen

4.3.1 Gambaran Umum Kecamatan Mijen

Kecamatan Mijen dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Semarang termasuk dalam BWK IX dan mempunyai luas wilayah 6213,266 Ha yang terdiri atas 14 kelurahan. Kecamatan Mijen memiliki jumlah penduduk yang cenderung terus bertambah. Secara umum laju pertumbuhan penduduk rata – rata selama 5 tahun (1994 – 1998) adalah sebesar 2,35%. Hasil analisa dari tim RDTRK Semarang terhadap faktor – faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan penduduk, tampak bahwa pertumbuhan penduduk di Kecamatan Mijen masih dipengaruhi oleh pertambahan alami dan oleh migrasi yang disebabkan oleh adanya limpahan penduduk (split over) dari Kota Semarang. Terjadinya limpahan penduduk ini diakibatkan oleh adanya ketersediaan lahan kosong dengan tingkat harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan daerah lain di Kota Semarang. Adapun batas – batas administratif kecamatan Mijen adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara : Kecamatan Ngaliyan - Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang - Sebelah Barat : Kabupaten Kendal - Sebelah Timur : Kecamatan Gunungpati

Kecamatan Mijen merupakan wilayah yang terletak di pinggiran kota yang akan dipercepat pertumbuhannya bersama – sama dengan wilayah lainnya dengan pembangunan jalan arteri primer yang merupakan jalan lingkar luar kota Semarang. Selain itu kondisi fisik Kecamatan Mijen memiliki potensi lokal yang baik berupa sumber daya pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan. Potensi ini sangat strategis bagi Kecamatan Mijen khususnya dalam mendukung kebutuhan sektor primer bagi penduduk kota Semarang.

Tabel 4.21 Jumlah Penduduk Kecamatan Mijen

Jumlah Penduduk No. Kelurahan 2005 2010 1 Kedungpane 5358 7798 2 Jatibarang 3359 4888 3 Pesantren 1635 2380 4 Mijen 4193 4707 5 Wonolopo 5707 6407 6 Ngadirgo 4264 4787 7 Wonoplumbon 2826 3147 8 Bubakan 1857 2007 9 Cangkiran 2756 2979 10 Tambangan 3020 3265 11 Jatisari 8528 22843 12 Polaman 1536 1643 13 Karangmalang 2082 2227 14 Purwosari 3912 4185 JUMLAH 51033 73263

Sumber : RDTRK Semarang Tahun 2000 – 2010

Dilihat dari letaknya dalam konstelasi wilayah, letak Kecamatan Mijen cukup strategis pada pertemuan jalur regional. Selain itu Kecamatan Mijen juga menjadi alternatif jalur transportasi Kota Semarang bagian selatan yang menghubungkan Mijen – Gunungpati – Ungaran. Dengan demikian kecamatan Mijen potensial menjadi wilayah tangkapan bagi hasil – hasil pembangunan dari wilayah sekitarnya. Dilihat dari topografinya, wilayah Kecamatan Mijen sebagian besar

memiliki wilayah yang relatif datar, yaitu antara 0 – 15 %. Hanya sebagian kecil dari wilayah Mijen memiliki kelerengan yang terjal yaitu antara 15 % - 25 % yang menempati punggung perbukitan yang berbatasan dengan lereng yang miring ke arah lembah. Berdasarkan kriteria kelerengan tanahnya, wilayah Kecamatan Mijen potensial bagi pengembangan permukiman dan sarana perkotaan. Daerah di Kecamatan Mijen yang memiliki potensi ini berada di kelurahan Ngadirgo, Jatibarang, Wonolopo, Tambangan, Cangkiran, Bubakan, Purwosari, Polaman dan Pesantren.

Ciri penggunaan lahan secara umum masih berupa penggunaan lahan untuk pedesaan (rural). Sedangkan penggunaan lahan yang bercirikan kekotaan (urban) tersebar di wilayah pusat aktivitas dan di sepanjang jalur – jalur jalan. Di Kecamatan Mijen juga terdapat penggunaan lahan untuk perumahan terencana (real estate). Rencana perumahan yang akan dibangun adalah perumahan BSB dan perumahan eks PTP. Untuk perumahan BSB akan dijadikan perumahan skala besar dengan kelengkapan fasilitas dan utilitas penunjang menjadi kota mandiri. Pengembangan permukiman berupa pembukaan daerah untuk perumahan baru juga terdapat di kelurahan Pesantren, Jatisari, Kedungpane dan Mijen. Pengembangan perumahan ini perlu dikendalikan mengingat Kecamatan Mijen cukup penting sebagai daerah tangkapan air. Selain pembukaan lahan untuk perumahan baru, rencana fungsi permukiman juga berupa pengembangan perumahan di daerah – daerah yang secara eksisting sudah berkembang sebagai daerah permukiman.

Dengan akan dikembangkannya wilayah Mijen sebagai wilayah cadangan untuk pemukiman baru, maka akan terjadi pergeseran penggunaan tanah dari pertanian ke tanah yang berorientasi permukiman dengan tipe permukiman kota. Terjadinya pergeseran ini, akan mempunyai dampak sosial dan ekonomi, terutama kehidupan sosial

ekonomi penduduknya. Dampak tersebut akan menjadi besar apabila prosentase pengggunaan tanah yang terjadi juga semakin besar.

Jenis transportasi di Kecamatan Mijen adalah transportasi darat khususnya transportasi jalan raya. Sarana/ moda angkutan yang ada terdiri dari kendaraan bermotor dan tidak bermotor. Kendaraan bermotor terdiri dari kendaraan angkutan umum dan angkutan pribadi. Angkutan umum yang melayani berupa minibus dan colt serta truk untuk angkutan barang. Tingkat pelayanan angkutan umum yang ada belum menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Mijen terutama untuk desa – desa yang berada didaerah pedalaman. Jalur – jalur jalan yang sudah dilewati angkutan umum adalah Jalan Mijen – Boja, Jalan Kedungpane – Jatibarang, dan Jalan Cangkiran – Gunungpati. Moda yang melewati Jalan Mijen – Boja cukup banyak karena jalan ini merupakan jalan arteri sekunder. Prasarana transportasi di wilayah Kecamatan Mijen berupa satu sub terminal yang terletak di Kelurahan Cangkiran serta satu tempat mangkal (terminal tidak resmi) bagi angkutan pelat hitam yang melayani jalur Cangkiran – Gunungpati. Sedangkan halte, sampai dengan tahun 1999 sama sekali belum ada.

Kebijaksanaan pengembangan dan peningkatan sistem kota dilakukan antara lain melalui penataan menyeluruh terhadap system jaringan pergerakan, yang kerkorelasi dan berorientasi pada perkembangan masa depan. Untuk mengembangkan jaringan pergerakan di wilayah Mijen, maka sebagai dasar perimbangannya adalah :

1. Kebijaksanaan umum Kota Semarang yang tertuang dalam Rencana

Dalam dokumen ENDANG DWI BERDIKARYATI (Halaman 52-73)

Dokumen terkait