• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mode ini sama dengan mode 2, hanya saja kecepatan pengiriman data (baudrate ) bisa diatur sesuai keperluan, seperti halnya pada mode asinkron (mode 1,

Dalam dokumen MONITORING SISTEM TELEMETRI BERBASIS PC (Halaman 29-34)

mode 2, mode 3).

Register kontrol dan status untuk port serial berada dalam SCON seperti diperlihatkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Susunan bit dalam register SCON

Nilai baudrate pada komunikasi serial ditentukan oleh kristal yang digunakan, karena berpengaruh pada jumlah limpahan timer. Perhitungan baudrate sesuai dengan persamaan 2.1. 1 Limpahan Laju 32 2SMOD timer baudrate  ………(2.1) [3]

2.2. Konfigurasi Port Serial

Gambar 2.9 merupakan gambar konektor port serial DB-9 pada bagian belakang CPU. Pada komputer IBM PC kompatibel terdapat konektor serial DB-9 yang dinamai COM1 dan atau COM2. Standar RS232 menyangkut komunikasi data antara komputer (Data Terminal Equipment/DTE) dengan alat-alat pelengkap komputer (Data Circuit-Terminating Equipment/DCE).

Tabel 2.9 menunjukkan konfigurasi kaki-kaki dan nama sinyal konektor serial DB-9. Keterangan mengenai fungsi saluran RS 232 pada konektor DB-9 adalah sebagai berikut :

Received Line Signal Detect. Dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal input ada data masuk.

Received Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.

Transmit Data, digunakan DTE mengirim data ke DCE.

 Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan terminal siap.

Signal Ground, saluran ground.

Ring Indikator. Pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa sebuah stasiun menghendaki hubungan dengannya.

Clear To Send. Dengan saluran ini DCE memberitahukan bahwa DTE memulai mengirim data.

Request To Send. Dengan saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.

 DCE Ready. Sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

Tabel 2.6 Konfigurasi kaki-kaki DB-9

Nomor Nama Sinyal Direction Keterangan

1 DCD In Data carrier detect/Received

2 RxD In Received Data

3 TxD Out Transmit Data

4 DTR Out Data TerminalReady

5 GND - Ground

6 DSR In Data Set Ready

7 RST Out Request to Send

8 CTS In Clear to Send

9 RI In Ring Indikator

Untuk dapat menggunakan portserial perlu diketahui alamatnya. Tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan COM2. Base address COM1 adalah 1016 (3F8H0) dan

COM2 adalah 760 (2F8h). Alamat tersebut adalah alamat yang biasa digunakan. Tepatnya pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000 0400H untuk baseaddress COM1 dan memori 0000 0402H untuk baseaddress COM2 [4].

2.2 VISUAL BASIC 6.0 ENTERPRISES

2.2.1 Window Property

Window ini digunakan untuk menampilkan pengaturan property control atau form yang dipilih. Sebuah property merupakan karakteristik obyek seperti size, caption, atau color [5].

2.2.2 Form Designer

Form designer merupakan sebuah window yang digunakan untuk mengatur aplikasi. Dalam Form ini dapat ditambahkan kontrol, grafik, dan gambar ke dalam form sesuai posisi yang diinginkan [5].

2.2.3 Form Window Layout

Form Window layout ini digunakan untuk mengontrol posisi form pada aplikasi dengan menggunakan sistem grafik dalam sebuah layar [5].

2.2.4 Komunikasi Serial Dengan Visual Basic 6.0 Enterprises

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data secara sinkron dan asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirim bersama-sama dengan data serial, sedangkan komunikasi data secara asinkron, clock tidak dikirim bersama data serial, tetapi dibangkitkan sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim (transmiter) maupun penerima (receiver). Komunikasi data secara serial ini dikerjakan oleh UART (Universal Asinchronous Receiver/Transmiter).

Pada UART, kecepatan pengiriman data (baud rate) dan fase clock pada sisi transmiter dan receiver harus sinkron. Untuk itu diperlukan sinkronisasi antara transmiter dan receiver. Hal ini dilakukan oleh bit ‘start’ dan bit ‘stop’. Ketika saluran transmisi dalam keadaan idle, output UART adalah dalam keadaan logika ‘1’. Ketika transmiter ingin mengirimkan data, output UART akan diset lebih dahulu ke logika ‘0’ untuk waktu 1 bit. Sinyal pada receiver akan dikenali sebagai sinyal ‘start’ yang digunakan untuk mensinkronkan fase clock-nya sehingga sinkron dengan fase transmiter. Selanjutnya data

akan dikirim secara serial dari bit paling rendah (bit0) sampai bit tertinggi. Selanjutnya akan dikirim sinyal ‘stop’ sebagai akhir pengiriman data serial [4].

A. Konfigurasi Port Serial

Gambar 2.19 menunjukkan gambar konektor port serial DB-9. Pada komputer IBM PC kompatibel biasanya kita dapat menemukan dua konektor yang dinamai COM1 dan COM2 [4]

Gambar 2.9 Konfigurasi Port Serial

B. Pengaksesan Port Serial

Untuk mengakses port serial terdapat dua cara yaitu : 1. Pengaksesan secara langsung melalui register UART

Saluran yang digunakan UART untuk komunikasi baik untuk pengiriman maupun penerimaan data adalah saluran RxD dan TxD serta saluran-saluran kontrol seperti DCD, DSR, RTS, CTS, DTR, dan RI. Saluran-saluran ini ada yang sebagai output dan ada yang sebagai input. Kecuali saluran RxD, saluran-saluran ini dapat diakses secara langsung melalui register UART. Tabel 2.4 berisi alamat dan lokasi bit saluran tersebut pada register UART.

Tabel 2.7. Alamat dan lokasi bit register UART

Nama Pin Nomor Pin

Pada DB-9

COM1 COM2 Bit Arah

TxD 3 2FBh 2FBh 6 Output

DTR 4 2FCh 2FCh 0 Output

RTS 7 2FCh 2FCh 1 Output

CTS 8 2FEh 2FEh 4 Input

DSR 6 2FEh 2FEh 5 Input

RI 9 2FEh 2FEh 6 Input

DCD 1 2FEh 2FEh 7 Input

Untuk dapat mengaksesnya kita dapat menggunakan fungsi Port_Out dan Port_In yang terdapat pada Port_IO.DLL dan untuk men-set atau meng-clear-kan bit-bit tertentu kita dapat menggunakan prosedur Set_Bit atau Clear_Bit.

2. Pengaksesan dengan menggunakan MSComm

Kontrol MSComm menyediakan fasilitas komunikasi antara program aplikasi yang kita buat dengan port serial untuk mengirim atau menerima data melalui port serial. Beberapa property yang sering dipakai adalah sebagai berikut :

i. CommPort : Digunakan untuk menentukan nomor port serial yang akan dipakai

ii. Setting : Digunakan untuk mengatur nilai baud rate, parity, jumlah bit data, dan jumlah stopbit.

iii. PortOpen : Digunakan untuk membuka ataupun menutup port serial yang dihubungkan dengan MSComm ini.

iv. Input : Digunakan untuk mengambil data string yang ada pada buffer penerima.

v. Output : Digunakan untuk menulis data string pada buffer pengirim. [4]

BAB III

PERANCANGAN

Sistem telemetri ini sebagai suatu sistem pengukuran suatu parameter dari jarak jauh. Terdiri dari dua bagian besar yaitu bagian pemancar dan penerima. Pada perancangan dibutuhkan beberapa bagian sebagai berikut, di bagian pemancar terdiri dari buah sensor, pengkondisi sinyal, VCO, pengubah dari gelombang kotak ke gelombang sinusoidal, rangkaian summing dan sebuah pemancar FM. Sedangkan pada bagian penerima terdiri dari bagian rangkaian penerima FM, rangkaian filter, pengubah dari gelombang sinusoidal ke gelombang kotak, clamper, buffer, rangkaian mikrokontroler sebagai pengkonversi, LCD dan PC(Personal Computer).

Gambar 3.1 Sistem telemetri

Dalam pembuatan “Monitoring Sistem Telemetri berbasis” ini diperlukan perancangan perangkat lunak. Perancangan peralatan yang dibuat meliputi penyusunan diagram blok, bagan alir program (flow chart).

3.1 Diagram Blok

Secara garis besar diagram blok “Monitoring sistem Telemetri berbasis PC” dapat ditunjukkan seperti pada gambar 3.2.

Blok A

Dalam dokumen MONITORING SISTEM TELEMETRI BERBASIS PC (Halaman 29-34)

Dokumen terkait