• Tidak ada hasil yang ditemukan

HuBungan dengan PeMasoK (G4-12, G4-DMA*

Penilaian Lingkungan bagi Pemasok, Penilaian Praktek Ketenagakerjaan bagi Pemasok, Penilaian HAM bagi Pemasok, dan Penilaian Dampak Kemasyarakatan bagi Pemasok, G4-EN32, G4-EN33)

Membangun industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan membutuhkan peran aktif dan kerja sama dengan rantai pasok GAR. Melalui keberperanan pemasok seperti inilah Perusahaan mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dengan tetap melestarikan lingkungan hidup. Itulah sebabnya pada tahun 2014 GAR memutuskan agar kebijakan keberlanjutannya menjangkau seluruh rantai pasoknya. Kami telah menetapkan prioritas untuk membangun proses kemamputelusuran dan transparansi rantai pasok, dengan merangkul seluruh pemasok kami untuk meningkatkan praktik-praktik keberlanjutan.

Perjalanan yang ditempuh bersama pemasok meliputi pemetaan rantai pasok guna memastikan kemamputelusuran dan memberikan pemahaman yang lebih baik untuk membantu mendorong pemasok meningkatkan kepatuhan pada Kebijakan GSEP. Perusahaan memperkuat setiap tahap relasi kami dengan pemasok dengan mengedepankan perlakuan yang adil dan beretika bagi semua.

rantai PasoK gar

Secara keseluruhan, total pengeluaran GAR untuk pengadaan di kawasan pedesaan Indonesia tahun 2015 mencapai US$ 556,84 juta. Jumlah ini belum mencakup pengadaan CPO dan PK. Pemasok hulu mencatat proporsi terbesar dari kegiatan pengadaan ini. Mereka mencakup petani dan pelaku-pelaku usaha kecil setempat. Di luar penyedia TBS, pemasok hulu terdiri dari hampir 10.000 pemasok lokal. Selain itu, kami bekerja sama dengan pengusaha menengah dan besar yang membantu kami dalam pemrosesan (finishing) untuk produk dalam bentuk curah dan pasar konsumen.

Pengeluaran kami untuk pemasok, terutama petani, menghasilkan dampak ekonomi yang positif terutama di

daerah pedesaan tertinggal di Sumatera, Kalimantan, dan Papua, tempat sebagian besar pemasok berada. Di tahun 2015, Perusahaan mengeluarkan US$ 303,15 juta dalam pengadaan TBS dari pemasok, termasuk petani.

MeMetaKan rantai PasoK – MeWuJudKan KeMaMPutelusuran secara PenuH

Pemetaan rantai pasok merupakan langkah penting untuk merangkul seluruh pemasok dalam upaya meningkatkan praktik keberlanjutan. Perusahaan melihat adanya tren industri yang jelas bahwa pembeli menginginkan informasi lebih terperinci tentang dampak minyak kelapa sawit yang dibeli. Dengan menelusuri sumber dari semua unsur produk kami, bagaimana produk kelapa sawit tersebut diadakan, dan apa dampak pengadaan tersebut, Perusahaan dapat memberikan informasi yang lebih jelas kepada pelanggan dan konsumen sehingga mereka bisa memilih produk minyak kelapa sawit berkelanjutan dengan penuh keyakinan.

Karena sifat rantai pasok industri hulu kelapa sawit yang terfragmentasi, membangun proseskemamputelusuran secara penuh di dalam rantai pasok kami merupakan upaya yang cukup kompleks. Industri kelapa sawit Indonesia melibatkan lebih dari dua juta petani yang mengolah lebih dari 40% perkebunan kelapa sawit di negara ini. Perusahaan berkomitmen untuk mengidentifikasi semua petani yang memasok GAR dan melibatkan mereka dalam perjalanan keberlanjutan kami. Namun, upaya yang diperlukan untuk memetakan rantai pasok hingga ke setiap petani sangatlah besar – dan prosesnya memerlukan waktu.

Pada tahun 2015 GAR mengambil langkah penting pertama: memetakan dan memverifikasi rantai pasok hulu hingga ke PKS yang memasok pabrik rafinasi dan pabrik pengolahan inti sawit kami. Kami mengidentifikasi sebanyak 489 PKS yang memasok GAR, 44 di antaranya dimiliki dan dioperasikan GAR sedangkan 445 sisanya merupakan PKS pihak ketiga. Secara keseluruhan PKS tersebut menyuplai lebih dari tujuh juta ton CPO dan PK ke delapan unit refinery kami di Indonesia sepanjang 2015.

Pemetaan pabrik seperti ini dapat menciptakan peluang berharga untuk mendukung pemasok menerapkan praktik-praktik sosial dan lingkungan yang lebih bertanggung jawab. GAR telah memeriksa lokasi PKS pemasok dengan membandingkannya terhadap peta kawasan NKT dan hutan SKT, serta area lain seperti lahan gambut dan habitat satwa liar yang penting. Perusahaan memprioritaskan kunjungan lapangan bersama TFT ke pemasok yang berlokasi di area sensitif, untuk lebih memahami pekerjaan yang dilakukan di lapangan dan bersiap untuk memberikan dukungan bila diperlukan dalam meningkatkan praktek sosial dan lingkungan.

* Poin-poin DMA yang tercantum di sini diuraikan dalam Kebijakan GSEP GAR procured over seven million tonnes of CPO and PK for its

downstream facilities in 2015 golden a gr i - r esour ces l td L aPoran KeBerL anjut an 2015 49

SMARTRI menyelenggarakan sesi-sesi pelatihan tentang praktik pengelolaan terbaik dalam perlindungan tanaman dan manajemen nutrisi mineral (termasuk penggunaan pupuk optimal) bagi 442 petani, yang diharapkan akan dapat menyebarluaskan pengetahuan yang mereka peroleh ke para petani lainnya. Dengan membantu petani meningkatkan praktik pertanian di kedua bidang itu, Perusahaan berusaha meningkatkan produktivitas kelapa sawit sekaligus mengurangi dampak produksi minyak kelapa sawit terhadap lingkungan.

Perusahaan juga membantu petani meningkatkan pengetahuan mereka tentang potensi dari pendekatan pengendalian hama terpadu (IPM) yang membantu meminimalkan kerugian panen karena serangan hama dan penyakit tanaman sekaligus mengurangi penggunaan pestisida. Pendekatan IPM mencakup pengawasan kondisi tanaman kelapa sawit dalam hubungannya dengan populasi hama utama seperti tikus dan ulat pemakan daun, dan penerapan pengendalian hama secara biologis menggunakan burung hantu dan tumbuhan berguna. Para petani juga diberikan penjelasan tentang dampak negatif dari pemakaian herbisida secara berlebihan, seperti menurunnya kualitas tanah dan air serta hilangnya unsur hara akibat limpasan air dan erosi. Pelatihan tentang pemupukan bertujuan memastikan bahwa petani dapat memilih jenis dan kuantitas pupuk yang tepat untuk digunakan, serta teknik pengaplikasiannya untuk memastikan pemupukan yang seragam di lapangan. Mereka juga diajari tentang bagaimana mengatur waktu pemupukan secara optimal, dan mempertimbangkan kondisi cuaca saat melakukan pemupukan.

Selain mendapatkan berbagai pengetahuan, petani plasma yang menghadiri sesi pelatihan tersebut juga membawa pulang bibit tanaman berguna untuk ditanam dan dikembangbiakkan di kebun mereka.

PeMBiaYaan inoVatif untuK MenduKung

PraKteK PerKeBunan BerKelanJutan (G4-EC1)

Selain membantu petani plasma, GAR terlibat secara aktif dalam membantu petani kelapa kelapa sawit sawit. Untuk membantu meningkatkan produktivitas satu juta petani kelapa sawit swadaya di Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memprakarsai Skema Inovasi Pembiayaan yang secara resmi didukung oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2014.

Melalui skema tersebut, para petani swadaya memperoleh pinjaman dengan suku bunga terjangkau melalui koperasi untuk membiayai kegiatan penanaman kembali kebun mereka. Dukungan keuangan ini akan membantu memenuhi kebutuhan hidup para petani dalam periode empat tahun awal sebelum tanaman sawit mulai menghasilkan. Tujuan skema ini adalah membantu meningkatkan produktivitas tahunan minyak kelapa sawit para petani swadaya dari 2-3 ton/hektar yang dihasilkan saat ini menjadi 5-6 ton/hektar. Skema ini diharapkan dapat mencegah pembukaan lahan baru Mendorong keberperanan dari seluruh PKS Perusahaan

juga memberi GAR landasan yang berharga untuk mewujudkan kemamputelusuran di sektor hulu kami bagi seluruh perkebunan yang memasok TBS. Perusahaan telah menyusun rencana empat tahunan untuk melacak pasokan minyak kelapa sawit hingga ke sumbernya di kebun petani. Tujuan kami adalah mencapai kemamputelusuran 100% untuk PKS yang dimiliki GAR pada akhir 2017 dan kemamputelusuran secara penuh untuk PKS pihak ketiga hingga tahun 2020.

Laporan perkembangan per kuartal dan informasi lebih lanjut tentang kemamputelusuran dapat dibaca di GAR Sustainability Dashboard.

MeMBangun KeBerPeranan PeMasoK dalaM PraKtiK KeBerlanJutan

GAR memandang pemasok sebagai mitra penting dan Perusahaan fokus untuk bekerja sama dengan mereka dalam perjalanan bersama mewujudkan keberlanjutan. Selama tahun 2015, GAR dan TFT melaksanakan kunjungan lapangan ke tujuh PKS, dan kunjungan ke 26 PKS lainnya telah direncanakan untuk 2016. Kunjungan tersebut memungkinkan Perusahaan menilai situasi di lapangan yang dihadapi pemasok, mengidentifikasi tantangan yang dihadapi dalam menerapkan praktik- praktik keberlanjutan, dan berbagi pengalaman dengan GAR dalam pelaksanaan Kebijakan GSEP. Kunjungan tersebut juga memungkinkan GAR untuk mengidentifikasi isu-isu utama pemasok, baik isu spesifik maupun sistemik yang perlu ditangani. Lokakarya dan sesi pelatihan juga tengah direncanakan bagi pemasok PKS. Perusahaan juga bekerja sama dengan pemasok PKS terkait langkah- langkah selanjutnya dalam pemetaan rantai pasok hingga ke tingkat kebun.

MeMBantu Petani sWadaYa MeningKatKan ProduKtiVitas seKaligus Mengurangi daMPaK lingKungan

GAR telah mendukung skema plasma sejak 1990 dan bekerja sama dengan kurang lebih 67.000 petani plasma di Indonesia. Petani plasma memasok sekitar 22% dari total TBS yang dibeli pada tahun 2015.

Kendati perkebunan plasma bukan milik Perusahaan, kebun-kebun plasma ini terintegrasi dengan sistem manajemen GAR dan kami memberikan bantuan teknis bagi mereka agar berhasil dan meningkatkan produktivitas. Pada tahun 2015, produktivitas CPO petani plasma mencapai sekitar 4,9 ton/hektar, salah satu yang tertinggi dalam industri kelapa sawit Indonesia.

GAR membantu petani plasma dengan memberikan konsultasi dan menyediakan benih yang produktivitasnya tinggi dan pupuk berkualitas. Selain itu, Perusahaan juga memberikan layanan penyuluhan berkualitas, alih pengetahuan, dan pembangunan kapasitas petani.

Sebagai contoh, SMARTRI telah membekali mereka dengan rekomendasi mengenai pengelolaan nutrisi mineral untuk pohon sawit. Pada tahun 2014 dan 2015,

HUBUNGAN

dengan PeMasoK

golden a gr i - r esour ces l td L aPoran KeBerL anjut an 2015 50

untuk pengembangan kelapa sawit, melalui pemakaian bibit dengan produktivitas tinggi dan penerapan praktek agronomi yang baik bagi petani.

Pada bulan Desember 2014, GAR berhasil membantu petani swadaya untuk memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$

3,59 juta dari sebuah bank BUMN untuk peremajaan kembali lahan mereka seluas 500 hektar. Proses peremajaan kebun tersebut dimulai pada bulan Juni 2015. Pada akhir 2015, GAR berhasil membina 270 petani untuk berpartisipasi dalam skema tersebut.

GAR akan terus membantu petani untuk memperoleh pinjaman. Perusahaan juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan kebun petani dengan menawarkan bibit bersertifikat yang memiliki produktivitas tinggi dan pupuk berkualitas serta memastikan terlaksananya alih pengetahuan dan penguatan kapasitas mereka.

Mendorong KePatuHan terHadaP gseP (G4-EN32, G4-LA14, G4-HR10, G4-SO9, DMA-Penilaian Dampak Kemasyarakatan bagi Pemasok, DMA-Penilaian Lingkungan bagi Pemasok, DMA-Penilaian HAM bagi Pemasok, DMA-Penilaian Praktek Ketenagakerjaan bagi Pemaso)

GAR mewajibkan semua pemasok, baik yang baru maupun yang sudah ada, untuk mematuhi kebijakan keberlanjutan perusahaan sebagai prasyarat untuk melakukan kerjasama bisnis dengan Perusahaan. Kami akan meninjau kesepakatan bisnis dengan setiap pemasok yang ditemukan melanggar Kebijakan GSEP, termasuk komitmen untuk tidak membangun hutan SKT, praktek Tanpa Bakar, perlindungan kawasan NKT, dan komitmen sosial terkait hubungan masyarakat dan praktik-praktik ketenagakerjaan yang baik. Pada saat yang sama, GAR memahami bahwa sebagian pemasok akan memerlukan waktu untuk memenuhi persyaratan kebijakan ini. Kami melibatkan pemasok secara langsung untuk membantu mereka mengambil tindakan perbaikan yang terikat kerangka waktu, dan memperbaiki hal-hal yang tidak sesuai dengan kebijakan keberlanjutan GAR.

Kami memiliki sistem pemeriksaan menyeluruh yang kuat dan tidak melakukan pengadaan dari sumber-sumber yang menolak untuk mematuhi Kebijakan GSEP secara sengaja. Selama tahun 2014 dan 2015, 233 pemasok baru menyerahkan Kode Etik Perilaku mereka sebagai tanda kepatuhan terhadap kebijakan keberlanjutan GAR dan pada tahun 2015 85 di antaranya telah diaudit.

GAR melaksanakan sistem yang transparan dan akuntabel yang memungkinkan pemangku kepentingan menginformasikan masalah dalam rantai pasok melalui proses pengaduan yang terdokumentasi di GAR Sustainability Dashboard, sehingga kami dapat merespons secara tepat waktu dan transparan.

MenduKung KePatuHan HuKuM dan Perundang-undangan

GAR juga memberikan bimbingan dan konsultasi mengenai penagihan, pemenuhan persyaratan kelengkapan dokumen, dan aturan-aturan perpajakan yang berlaku. Kami menyelenggarakan pelatihan tentang ketentuan perpajakan nasional dan mendorong pemasok dan kontraktor untuk menjadi wajib pajak bila diperlukan. Kami juga menugaskan para staf untuk bekerja sama dengan kontraktor setempat dan memastikan kesiapan dokumen penagihan dengan baik, menghindari risiko terjadinya pelanggaran dan memastikan bahwa tidak ada keterlambatan pembayaran.

suara dari laPangan

Suherpan, petani kelapa sawit swadaya dari Desa Petapahan, Riau tentang manfaat Skema Pembiayaan Inovatif:

“Saya tahu bahwa bibit yang ditanam di kebun saya adalah benih bersertifikat; saya bisa mendapatkan harga yang baik untuk TBS saya dan kebun saya dikelola dengan baik sesuai skema ini. Sejak bergabung dengan program ini, kesejahteraan keluarga saya meningkat. Saya bisa naik haji, dan sekarang punya rumah dan mobil sendiri serta sehingga dan istri saya bisa memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak kami.”

suara dari laPangan

Bupati Kampar, Riau Jeffrey H. Noer terkait Skema Pembiayaan Inovatif:

“Ada sekitar 600.000 hektar perkebunan sawit di Kampar dan sebagian besarnya perlu segera diremajakan. Jika tidak segera dilakukan, petani kita bisa kehilangan sumber pendapatan mereka. GAR/PT SMART telah membantu penghidupan masyarakat di daerah ini, dengan memfasilitasi peremajaan kembali kebun kelapa sawit petani.”

golden a gr i - r esour ces l td L aPoran KeBerL anjut an 2015 51

HUBUNGAN

dengan PeMasoK

Para pemasok dengan kategori tertentu juga diaudit, terutama yang memasok kemasan dan bahan baku untuk produk kami, agar memenuhi standar keselamatan makanan. Jika pemasok diketahui melanggar hukum yang berlaku di Indonesia, termasuk undang-undang yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan misalnya, kontrak mereka akan segera dihentikan. Tautan ke Kode Etik Pemasok dicantumkan dalam seluruh order pembelian.

MeMastiKan PerlaKuan adil terHadaP

PeMasoK (G4-12)

Pemilihan pemasok dilakukan secara transparan dan terbuka. Perusahaan mewajibkan pemasok untuk memenuhi kriteria dasar persyaratan hukum dan tata niaga yang sama, tidak cacat hukum dan patuh pada ketentuan perpajakan, dan memiliki Sertifikasi Kompetensi untuk jenis usaha yang dilakukan. Proses pengadaan dilakukan secara transparan dengan sedikitnya tiga pemasok yang memenuhi syarat diundang untuk mengikuti tender pembelian. Panitia Tender yang dibentuk mengambil keputusan untuk pemberian kontrak berdasarkan harga, kualitas, dan kapasitas pengiriman. Panitia ini beranggotakan perwakilan dari Divisi Pengadaan Pusat,

Divisi Pengendalian Bisnis, dan unit operasional pada unit pembelian terkait.

GAR berusaha memperlakukan para pemasok secara adil dan etis, terutama dalam hal pembayaran tagihan secara tepat waktu. Kecuali disepakati lain, jangka waktu pembayaran adalah 30 hari sejak diterimanya tagihan dengan lengkap dan benar. Ketika pemasok mengirimkan tagihan ke Kantor Pusat, kami akan memeriksa akurasi dan kelengkapan dokumen, sehingga pemasok dapat segera melakukan koreksi yang diperlukan dan mengirimkan kembali dokumen tersebut. Bisnis hilir kami telah menerapkan layanan “One-Day Service” dengan memberitahukan para pemasok dalam waktu 24 jam jika tagihan mereka tidak lengkap atau tidak benar. Hal ini menunjukkan komitmen kami untuk membayar pemasok secara tepat waktu dan hal ini menunjukkan arti penting peran mereka bagi bisnis Perusahaan.

Kami memahami bahwa sebagian pemasok kecil di daerah mengalami kesulitan dalam mengelola arus kas mereka. Perusahaan dapat memberikan bantuan uang muka atau mempercepat pembayaran untuk beberapa proyek tertentu. golden a gr i - r esour ces l td L aPoran KeBerL anjut an 2015 52

HUBUNGAN

Dalam dokumen 16 0388 GoldenAgri Bahasa SR 2015 V4 FINAL (Halaman 51-55)

Dokumen terkait