• Tidak ada hasil yang ditemukan

Denotasi dan Konotasi dalam Film Dracula Untold

BAB IV ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

B. Makna Denotasi dan Konotasi, dan Mitos Film Dracula Untold

1. Denotasi dan Konotasi dalam Film Dracula Untold

Umumnya film terdiri dari banyak tanda dan memiliki sebuah pesan yang ingin disampaikan oleh pembuatnya. Baik itu secara tersirat maupun tersurat, baik itu secara verbal maupun non verbal. Oleh karena itu, penulis akan menganalisis film Dracula Untold menggunakan semiotika Roland Barthes, yakni mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam film Dracula Untold.

Peneliti mengangkat enam scene untuk dianalisis, karena scene-scene tersebut dianggap memiliki unsur penggambaran Turki Usmani di dalamnya.

36

a. Adegan 1 (00:00:59 -00:01:25)

Adegan ini merupakan adegan prolog atau pembuka. Dalam adegan ini, diceritakan tentang kisah awal Vlad sebelum menjadi pangeran di Transylvania. Disini diceritakan ia diperbudak oleh Turki sejak kecil. Dilatih dan dibesarkan secara kejam untuk menjadi prajurit untuk Turki. Menginjak dewasa, ia menjadi prajurit yang paling ditakuti oleh musuh-musuh Turki. Ia membunuh dengan kejam dan sadis. Hingga suatu ketika akhirnya ia muak dengan tindakan kejinya, kemudian berhenti dan kembali ke Transylvania. Mengubur masa lalunya yang kelam, dan memerintah di Transylvania dengan damai.

Tabel 4.1 Adegan 1

Visual Dialog/Suara Tipe Shot

Prolog: Tahun 1442 M, Close Up, terlihat kaki seorang anak yang dirantai. Sultan Turki memperbudak 1000 anak laki-laki Transylvania untuk dijadikan pasukannya.

Close Up, latar belakang terlihat sedikit sehingga gambaran objek (budak anak-anak) terlihat.

Anak-anak ini dipukuli tanpa ampun,

Medium Close Up,

profil subjek (anak yang dicambuk) ditonjolkan namun latar belakang juga terlihat sedikit.

dilatih untuk membunuh dengan kejam,

Medium Shot, porsi objek (anak) dan latar seimbang.

dilatih haus darah akan orang-orang yang melawan. Medium Close Up, gambar diambil hingga dada sehingga terlihat dua orang anak yang sedang berlatih.

...Turki Close Up, gambar

objek (jenderal Turki) diambil hingga bahu agar tampilannya jelas.

Denotasi:

Pada gambar pertama terlihat sepasang kaki seorang anak dengan posisi menyilang di atas tanah sedang dirantai. Di gambar kedua, terdapat dua orang anak yang tidak memakai baju hanya memakai celana panjang berada terduduk di atas tanah dan menutupi wajah mereka dengan tangan. Di dalam gambar kedua juga terlihat adanya gambar kaki seorang prajurit Turki di hadapan anak yang berada di belakang. Selanjutnya gambar ketiga, terlihat seorang anak yang sedang dicambuk punggungnya, hingga luka-luka. Anak itu terlihat sedang memegang sebatang kayu untuk menahan serangan dari anak yang di depannya. Selanjutnya pada gambar keempat, terdapat anak yang memegang sebatang kayu menyerang anak lainnya, yakni anak yang sedang dicambuk itu, membuka mulut secara lebar sambil berteriak. Pada gambar kelima, terlihat dua orang anak yang sedang

38

berlatih. Satu anak menyerang memakai pedang, dan satunya lagi menahan serangan tersebut. Kemudian di gambar terakhir, digambarkan sosok panglima Turki yang sedang menunjuk ke depan.

Konotasi:

Dikonotasikan dalam adegan ini bahwa kesultanan Turki Usmani merupakan kesultanan yang kejam. Mereka tega memperbudak anak-anak yang masih kecil demi kepentingan mereka, yakni menjadi prajurit bagi Turki. Anak- anak tersebut disiksa tanpa belas kasih dan dilatih untuk menjadi „mesin‟ pembunuh yang kejam.

Hal itu terlihat dari gambar pertama anak-anak tersebut dengan tega dirantai kakinya, dibiarkan duduk di atas tanah dan tidak memakai baju. Kemudian pada gambar kedua tangan mereka yang menutupi wajah menandakan mereka ketakutan seolah-olah ada orang di depan mereka yang hendak memukul. Dalam gambar ini digambarkan betapa takutnya anak-anak tersebut akan Turki. Pada gambar ketiga dimana seorang anak sedang dicambuk hingga penuh luka. Ini menandakan betapa kejamnya perlakuan Turki terhadap anak-anak tersebut. merenggut masa kecil mereka, dan menyiksa mereka tanpa belas kasih dan tidak berkeprikemanusiaan. Selanjutnya pada gambar keempat dan kelima digambarkan bagaimana Turki menanamkan jiwa membunuh ke dalam diri anak-anak tersebut dengan cara mengajarkan mereka bertarung dan membunuh tanpa ampun maupun belas kasihan. Kemudian pada gambar terakhir ditampilkan sosok panglima Turki yang sedang menunjukkan jari telunjuknya ke depan. Hal ini ditandakan bahwa Turki-lah yang berkuasa, merekalah subjek dari tindakan perbudakan itu terjadi.

Di dalam adegan ini Gary Shore menggambarkan Turki menjadi sosok yang begitu kejam. Shore menggunakan setting cahaya yang sengaja dibuat gelap untuk menandakan betapa kelamnya perbudakan yang dilakukan oleh Turki terhadap anak-anak Transylvania. Kata „merekrut‟ pada adegan ini oleh pembuat film digantikan menjadi „memperbudak‟. Hal itu tentu dapat menimbulkan opini yang buruk terhadap Turki Usmani.

Padahal Turki tak pernah memperbudak anak-anak tersebut ataupun menyiksa mereka dengan kejam. Melainkan mereka dididik, dibimbing, dan diasramakan dalam Turki Usmani. Juga dilatih berperang berlandaskan asas-asas Islam.

Meskipun Turki Usmani juga menjalankan sistem perbudakan, namun sistem perbudakannya jauh berbeda dengan yang digambarkan dalam adegan di atas. Mereka tidak pernah mencambuk, menyiksa, ataupun memaksa mereka untuk berperang dengan kejam tanpa asas-asas Islam.

Sebelum Islam datang, budak diekspolitasi secara fisik maupun psikologis. Jika seorang budak tidak menuruti perintah tuannya, maka ia akan mendapatkan hukuman. Siapa saja bisa dijadikan budak, dengan cara apapun, seperti dirampas, diculik, diperjualbelikan, dilelang, dan sebagainya. Namun, ketika Islam datang perbudakan sangat dibatasi, yaitu hanya tawanan perang yang boleh dijadikan budak. Tawanan-tawanan tersebut juga tidak selamanya menjadi budak, mereka bisa dibebaskan atau menerima tebusan sampai perang berhenti. Hal ini tertuang dalam surat Muhammad ayat 4 yang berbunyi:

40                                                                      

“Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) Maka pancunglah batang leher mereka. sehingga apabila kamu telah mengalahkan mereka Maka tawanlah mereka dan sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau menerima tebusan sampai perang berakhir. Demikianlah apabila Allah menghendaki niscaya Allah akan membinasakan mereka tetapi Allah hendak menguji sebahagian kamu dengan sebahagian yang lain. dan orang-orang yang syahid pada jalan Allah, Allah tidak akan menyia-nyiakan amal mereka.”

Islam pun melarang untuk berbuat buruk terhadap budak. Islam selalu mengangkat derajat para budak bahkan dianjurkan untuk diperlakukan layaknya saudara. Memberi mereka makan dan pakaian yang layak dan tidak membebani mereka dengan pekerjaan yang berat di luar batas kemampuan mereka.

Hal ini terlihat di kesultanan Turki Usmani pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Al-Fatih, ia sangat memperhatikan bidang militer. Para prajuritnya (yang merupakan terdiri dari budak-budak) diberi makan yang cukup dan diperlengkapi dengan persenjataan perang yang bagus1. Bahkan Sultan mengabulkan tuntutan pasukan Janisari untuk memberikan gaji atas pekerjaan mereka. Tercatat sudah dua kali terjadi reformasi gaji dalam tubuh Janisari.

b. Adegan 2 (00:03:07 - 00:03:54)

Adegan ini menceritakan tentang penemuan tutup kepala prajurit Turki oleh seorang warga Transylvania di hilir sungai. Vlad, yang mendapat laporan dari warga itu langsung mendatangi tempat dimana tutup kepala itu ditemukan.

1

Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan Sejarahnya. Penerjemah Adang Affandi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 346.

Para penjaga dan pengawal, termasuk Vlad menjadi resah. Kemudian Vlad memerintahkan Dumitru kembali ke istana untuk memperketat penjagaan karena takut akan serangan tiba-tiba dari Turki dikarenakan ditemukannya penutup kepala milik prajurit Turki tersebut secara tiba-tiba.

Tabel 4.2 Adegan 2

Visual Dialog/Suara Tipe Shot

Dumitru: Apa yang dilakukan satu pasukan Turki disini?

Medium Close Up,

untuk

mempertegas profil seseorang.

Vlad: Pengintai Turki tak pernah sendirian, jika ada satu artinya banyak. Apapun yang mereka intai, mereka taklukkan.

Close Up, gambar Vlad dengan jelas terlihat.

Dumitru, kembali ke istana. Peringatkan penjaga dan gandakan.

Medium Long

Shot, gambar diambil dari jarak yang jauh, namun objek (para pengawal) terlihat semua.

Jika Turki melewati tanahku mendadak, itu tanda perang.

Close Up, gambar (Vlad) dengan jelas terlihat.

Dumitru: Apa yang akan kau lakukan jika menemukan mereka?

Close Up, gambar (Dumitru) dengan jelas terlihat.

42

Vlad: Yang terbaik dilakukan oleh Pangeran, negosiasi.

Close Up, gambar (Vlad) dengan jelas terlihat.

Denotasi:

Pada gambar pertama, terlihat dua orang pengawal Vlad yang sedang berdiri. Juga terlihat satu orang prajurit di belakang yang melihat ke atas dengan posisi siap mengeluarkan pedangnya. Pada gambar kedua, Vlad melihat keadaan sekitar jikalau ada lagi prajurit Turki yang lain yang sedang mengintai mereka. Kemudian pada gambar ketiga, Vlad membalikkan badannya dan berbicara kepada para pengawal dan prajuritnya, memerintahkan Dumitru kembali ke istana untuk memperketat penjagaan. Pada gambar keempat terlihat ekspresi Vlad. Kemudian pada gambar kelima diperlihatkan Dumitru. Pada gambar terakhir ditampilkan kembali sosok Vlad.

Konotasi:

Pada gambar pertama ditampilkan ekspresi bingung dan resah Dumitru dan Cazan. Mereka resah akan kedatangan Turki yang tiba-tiba dan tidak diketahui oleh mereka. Dapat dilihat juga pada gambar pertama prajurit Transylvania yang berada di belakang sedang melihat-lihat ke atas pertanda takut akan adanya prajurit Turki yang lain yang sedang bersembunyi.

Dari dialog yang diucapkan Vlad di gambar kedua dimaknai jika prajurit Turki selalu bergerak secara massal, dengan ditemukannya satu penutup kepala, berarti masih banyak prajurit Turki lainnya yang sedang bersembunyi. Oleh

karena itu, di dalam gambar kedua Vlad menampilkan ekspresi resah sambil melihat keadaan sekitar, jikalau ada prajurit Turki yang sedang bersembunyi dan memperhatikan mereka.

Kemudian di gambar selanjutnya Vlad memerintahkan Dumitru untuk memperkuat penjagaan di istana. Hal ini dikonotasikan bahwa Turki memiliki armada perang yang kuat dan tangguh. Prajurit yang dimiliki Transylvania tidak akan cukup untuk menghadang serangan dari Turki. Pengintaian yang dilakukan oleh Turki dalam adegan ini dikonotasikan sebagai tanda perang dari Turki.

Dalam gambar terakhir sosok Vlad disini digambarkan sangat protagonis. Saat Dumitru bertanya apa yang akan dilakukan Vlad jika ia menemukan prajurit Turki yang lain, Vlad berkata ia akan bernegosiasi dengan mereka. Hal ini membuat Vlad menjadi tokoh yang baik dengan tidak bermaksud balik menyerang balik Turki, melainkan bernegosiasi. Secara tersirat, penguasa Usmani (sultan usmani) memerintah dengan cara kekerasan, yakni berperang. Sedangkan Vlad disini memerintah dengan damai, dan tidak suka kekerasan.

Dikonotasikan dalam adegan ini bahwa Turki sedang mengintai Transylvania untuk mengambil wilayah mereka. Turki juga digambarkan memiliki prajurit yang tangguh. Hal itu dapat dilihat pada perkataan Vlad di gambar kedua dimana Vlad yang pernah menjadi bagian dari Janisari mengetahui bagaimana sifat prajurit Turki yang selalu menaklukkan apa yang mereka intai.

Sejak dahulu kala, dalam menghadapi peperangan, semua pihak memang selalu mengirimkan satu atau beberapa pengintai atau mata-mata untuk mengetahui apa rahasia musuhnya. Pengutusan mata-mata ini adalah untuk

44

mengetahui kekuatan pasukan yang mereka miliki, fasilitas perang, strategi perang, hingga kelemahan-kelemahan musuh yang bisa dipakai saat berperang nanti. Penyusupan mata-mata ini menjadi hal penting pada saat berperang. Namun Dengan begitu semangatnya Turki dalam melakukan ekspansi ke daerah-daerah di Eropa membuat warga Eropa resah akan datangnya perang ke wilayah mereka. Hal ini dikarenakan letak Rumania yang berada di antara dua kekuatan besar pada saat itu, yakni Usmani dan Hungaria.

Jika melihat ke dalam sejarahnya, Sultan Turki mengirim utusannya ke Wallachia (bukan Transylvania, karena sesungguhnya Vlad memerintah di Wallachia) bukan untuk mengintai maupun menandakan perang. Justru mereka diutus untuk melihat keadaan di Rumania dimana benteng-benteng pertahanan Usmani yang berada disana dihancurkan oleh Vlad. Namun, Vlad membunuh para utusan ini dengan memaku surban mereka ke kepalanya, dengan alasan utusan itu bertindak kurang ajar, tidak menghormatinya karena tidak mau melepas surbannya, dan hanya ingin membuka surbannya dihadapan Allah.

Bagi umat Islam, memakai surban merupakan lambang kesucian. Pemakaian surban dilakukan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Namun, bagi Vlad, tidak membuka penutup kepala di depan orang yang lebih tinggi derajatnya saat berkunjung dianggap sebagai suatu bentuk tidak hormat utusan tersebut terhadap Vlad.

Banyak ulama maupun tokoh agama Islam memakai surban di kepala mereka. Hal ini merupakan bentuk syiar agama Islam di tengah-tengah sudah tercampurnya antara orang muslim dan non-muslim. Sehingga pemakaian surban

dilakukan u ntuk mencirikan muslim dan menjadi pembeda dengan non-muslim. Pemakaian surban ini secara tidak langsung sudah menjadi simbol agama Islam. Perbuatan yang dilakukan Vlad dengan memaku surban ke kepala utusan Usmani tersebut dapat dikatakan merupakan bentuk pelecehannya terhadap simbol agama Islam.

Memakai surban merupakan budaya bangsa Arab. Surban merupakan kain yang diikat atau digelung di kepala. Dalam bahasa arab, surban disebut dengan

imamah. Jenis lain dari surban adalah guthrah dan syimagh2. Guthrah merupakan kain yang dipakai di atas peci, sedangkan syimagh mirip dengan guthrah namun ada corak berwarna merah.

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum memakai surban bagi muslim. Ada yang mengatakan sunnah, karena sifatnya meneladani kebiasaan Rasulullah SAW. Ada pula yang mengatakan mubah, karena tidak bernilai ibadah. Tidak ada hukum yang menerangkan tentang keutamaan memakai surban bagi kaum muslim, baik di dalam Al-Qur‟an maupun Hadits. Rasulullah SAW memakai surban hanyalah untuk mengikuti adat istiadat setempat. Beliau tidak pernah menganjurkan kaumnya untuk memakai surban. Memakai surban, guthrah, maupun syimagh hukumnya adalah mubah, selama tidak melanggar aturan syariat. Namun jika memakainya dengan maksud untuk mendapatkan perhatian orang maka hukumnya haram, karena merupakan pakaian syuhrah3.

2

Yulian Purnama, “Memakai Sorban Disunnahkan”, artikel diakses pada 30 April 2015 dari http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/memakai-sorban-disunnahkan.html

3

Pakaian Syuhrah merupakan jenis pakaian yang apabila dipakai mengundang perhatian orang-orang atau menjadi gunjingan dan buah bibir orang banyak.

46

c. Adegan 3 (00:10:35 – 00:11:07)

Adegan ini menampilkan Vlad yang sedang berendam di bathtub di kamarnya. Karena melihat ekspresi suaminya yang tak begitu baik, Mirena bertanya kepada Vlad apa yang menyerangnya. Kemudian ia memberitahu bahwa ia kehilangan dua orang prajuritnya hari ini. Selain itu, ia menceritakan tentang kisahnya saat ia dikirim ke Turki oleh ayahnya. Ia berkata bahwa Turki sangat tidak menginginkan keberadaannya disana.

Tabel 4.3 Adegan 3

Visual Dialog/Suara Tipe Shot

(Tidak ada suara) Medium Shot,

gambar objek (Vlad) dengan latar belakang (kamar mandi) sebanding. Vlad: Aku Seumuran

Ingeras saat dikirim ke Turki. Untuk bertarung demi mereka.

Close Up, gambar Vlad yang sedang berendam dengan jelas terlihat.

Keberadaanku sangat tak diinginkan.

Close Up, gambar Mirena dengan jelas terlihat.

Denotasi:

Pada gambar pertama, terdapat Vlad yang tidak memakai pakaian baru memasuki bak mandi yang berwarna emas dan dikelilingi oleh lilin-lilin. Dalam gambar ini terlihat bekas luka di punggung Vlad. Gambar kedua menampilkan

Vlad yang sedang berendam di bak mandi berwarna emas, di sekelilingnya terdapat lilin-lilin. Vlad berbicara sambil melihat ke langit-langit. Tubuh Vlad yang tidak memakai baju memperlihatkan luka di bahunya. Kemudian juga terdapat tangan Mirena yang diletakkan di bahu Vlad dan tangannya memegang sebuah kain berwarna putih. Pada gambar ketiga, ditampilkan Mirena dan Vlad dalam satu Frame. Mirena berbaju putih dengan rambut dikuncir ke samping duduk menatap Vlad. Juga terdapat Vlad yang gambarnya diambil sedikit menyamping dari belakang sedang menggenggam tangan Mirena.

Konotasi:

Nampaknya Gary Shore mendistorsi sejarah untuk membuat Turki menjadi sosok yang benar-benar antagonis dalam film ini. Dalam adegan ini, sosok Turki digambarkan secara verbal melalui dialog yang diucapkan oleh Vlad. Vlad menggambarkan kisah masa lalunya saat dikirim oleh ayahnya ke Turki untuk bertarung demi mereka. Melalui dialog Vlad pada gambar kedua, Vlad mengatakan bahwa Turki sangat tidak menginginkan dirinya, Turki hanya menganggapnya sebagai prajurit untuk bertarung demi mereka. Turki tidak peduli dengan kehidupan para prajuritnya.

Terlihat pada gambar pertama dimana Vlad memasuki bak mandi, bekas luka cambuk sebagai hasil dari perbudakan Turki yang dilakukan padanya ditampilkan. Hal ini sengaja ditampilkan untuk tetap membuat penonton memihak kepada Vlad dan beropini buruk terhadap Turki. Pada gambar kedua, terlihat ekpresi kesedihan Vlad saat ia menceritakan masa lalunya pada Mirena dan mengatakan bahwa keberadaanya disana hanyalah untuk bertarung demi Turki.

48

Ekspresi sedih Vlad menandakan bahwa ia sudah tidak ingin mengingat lagi kehidupan masa lalunya di Turki. Namun setelah ditemukannya penutup kepala tersebut kembali mengingatkan Vlad akan masa lalunya yang kelam di Turki. Kemudian pada gambar terakhir terlihat ekspresi simpati Mirena saat mendengar cerita Vlad. Mirena yang berbaju putih menandakan kesucian, bersih dari dosa. Vlad menggenggam tangan Mirena sebagai tanda ketakutannya akan masa lalunya saat ia berada di Turki.Dalam adegan ini Vlad dikisahkan seolah-olah akhirnya dapat kabur dari kuasa Usmani dan kekejian Usmani yang telah mengubah dirinya menjadi „monster‟ dalam membunuh musuh-musuh Usmani.

Berbeda dengan sejarahnya, sesungguhnya Vlad kabur dari pasukan Usmani pada saat ia memimpin pasukan Usmani ke Wallachia untuk membantu menghadapi serangan dari Hungaria. Vlad yang sudah disumpah oleh Ordo Naga untuk memusnahkan kaum Muslim memanfaatkan kesemptam ini untuk pergi dari kuasa Usmani. Ia malah berbalik membunuh pasukan Usmani, kemudian memimpin di Wallachia.

Vlad dikirim ke Turki bersama adiknya, Radu Cel Furmos, oleh ayahnya sebagai bentuk jaminan kesetiaan terhadap Usmani karena telah membantu Wallachia dari serangan Hungaria. Mereka dibesarkan, dididik, dan dilatih dalam kesatuan Janisari berdasarkan asas-asas Islam. Vlad membenci ayahnya yang tunduk pada Usmani, dan juga benci pada adiknya yang telah menjadi panglima perang dan memeluk Islam.

Vlad yang telah disumpah oleh Ordo Naga selalu berusaha mencari cara untuk mengkhianati Usmani. Sampai suatu saat ia dikirim memimpin pasukan ke

Wallachia untuk memerangi Hungaria yang menjajah tanah wilayahnya. Disinilah kesempatan Vlad untuk mengkhianati kaum Muslim, ia malah membunuh pasukan Usmani tersebut kemudian memproklamirkan diri sebagai penguasa Wallachia.

d. Adegan 4 (00:13:57 – 00:14:09)

Pada saat Vlad beserta keluarga besarnya dan juga warga Transylvania sedang merayakan Hari Paskah, secara tiba-tiba datang Hamza Bey bersama pasukannya ke istana Vlad. Kedatangannya yang tiba-tiba membuat Vlad dan warga Transylvania bingung dan resah. Vlad mengira Hamza Bey datang untuk mengambil upeti, namun ternyata Hamza Bey datang juga untuk mempertanyakan masalah pengintai Turki yang hilang di Transylvania. Hamza Bey menuduh Vlad yang membunuh para pengintai itu, namun Vlad mengaku bahwa bukan ia yang membunuhnya. Kemudian Hamza Bey juga menyampaikan permintaan Sultan kepada Vlad, yakni Sultan meminta 1000 anak laki-laki Transylvania untuk dijadikan pasukan Janisari bagi Turki. Vlad dan warga Transylvania jelas menolak permintaan tersebut karena ia tidak mau anak-anak Transylvania berakhir seperti dirinya. Kemudian Hamza Bey berkata bahwa jika permintaan sultan tidak dituruti, maka Vlad akan menerima konsekuensinya.

Tabel 4.3 Adegan 3

Visual Dialog/Suara Tipe Shot

Vlad: Janisari! Dia hentikan cara itu beberapa tahun lalu.

Close Up, latar belakang terlihat sedikit sehingga objek terlihat jelas.

50

Hamza Bey: Saat prajurit dilatih sejak kecil,

Close Up, latar belakang terlihat sedikit sehingga objek terlihat jelas. dan dibesarkan tanpa

peduli orang lain,

Close Up,

pengambilan gambar objek (prajurit Usmani) hingga bahu.

ia akan membunuh tanpa ragu, Close Up, pengambilan gambar objek (Mirena) hingga bahu.

dan mati tanpa keluhan. Close Up,

pengambilan gambar objek (Hamza Bey) hingga bahu.

Denotasi:

Pada gambar pertama terlihat Vlad yang sedang dudukdengan ekspresi bingung dan mengerutkan dahi. Vlad berbaju merah, dan istrinya di sampingnya memperhatikannya, ia memakai mahkota di kepalanya. Pada gambar kedua, ada seorang anak yang sedang duduk disentuh oleh salah satu prajurit Turki. Ada juga seorang bapak di sampingnya yang melihat anak itu disentuh. Pada gambar ketiga, terlihat prajurit Turki yang sedang melihat-lihat anak-anak di ruangan itu. Juga terlihat seorang bapak yang merupakan warga Transylvania di belakangnya meemperhatikan prajurit tersebut. Pada gambar keempat, Marina sedang duduk di kursinya, terlihat ia mengenakan mahkota dan kalung. Kemudian pada gambar terakhir ditampilkan sosok Hamza Bey yang tersenyum.

Konotasi:

Pada gambar pertama kerutan di dahi Vlad menandakan ia terlihat resah sekaligus bingung atas permintaan sultan. Sepengetahuannya sultan tidak lagi memakai sistem Janisari sejak beberapa tahun lalu, tapi mengapa sultan memakai cara itu kembali. Kemudian pada gambar kedua dan ketiga, salah satu prajurit Turki digambarkan seolah-olah siap menerima kedatangan anak-anak tersebut untuk disiksa dan dilatih di istana. Terlihat wajah anak pada gambar kedua, ia membesarkan matanya sebagai tanda takut akan kenyataan bahwa ia akan masuk

Dokumen terkait