• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010 : 401) Deployment diagram adalah diagram yang mengambarkan cara penempatan komponen yang berbentuk fisik pada lokasi yang berbeda. Diagram ini digunakan untuk menggambarkan proses sistem terjadi pada lokasi-lokasi masing-masing (client dan server).

Gambar 2.25- Deployment Diagram

(Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2010, p402)

Pada gambar 2.23 terdapat sebuah deployment diagram yang menjelaskan bahwa artifact browser bekerja didalam komputer bagian client sedangkan internet server dan application server bekerja didalam server. Deployment diagram bertujuan untuk memodelkan konfigurasi implementasi sebuah sistem untuk membantu mempermudah dalam tahap implementasi.

2.7 Network Design

Network design adalah sebuah gambaran jaringan komputer yang terdiri dari perlengkapan, dan prosedur hubungan antara satu komponen dengan komponen lain untuk dapat saling berbagi informasi dan sumber daya (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010 : 335). Didalam desain jaringan ini menampilkan bagaimana antara

komputer dengan komputer lain terhubung (user dengan user lain ataupun client dan server). Terdapat beberapa jenis penghubung yang dapat digunakan antara lain : Local Area Network (LAN)

Merupakan jaringan yang jangkauannya kurang dari satu kilometer dan hubungan antara komputernya terdapat dalam satu bangunan yang sama.

Wide Area Network (WAN)

Merupakan jaringan ekstra luas yang biasanya digambarkan dengan jaringan yang mampu terhubung lebih dari satu kilometer. Walaupun pada saat ini jarak jauh tersebut mencakup antar kota, negara, atau benua.

Gambar 2.26-Contoh Desain Jaringan Komputer (Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd, 2010 : 335)

Pada gambar 2.26 merupakan desain jaringan komputer, pada masing-masing kota jaringan computer yang digunakan adalah LAN karena terhubung dalam

ruang lingkup yang kecil (hanya dalam satu gedung perusahaan) sedangkan untuk terhubung dengan kantor perwakilan di kota-kota lain menggunakan jaringan WAN. 2.8 Geographic Information system (GIS)

Geographic Information System adalah gabungan antara hardware, software, dan digital geospatial data yang dikombinasikan untuk menyediakan kemampuan pemetaan database untuk menampilkan informasi geografi dan analisis berbasis pada tempat atau ruangan tertentu (Stone, 1998 : 66). Sedangkan menurut Bishop, Mandel, & McClure (2011 : 2) GIS adalah sebuah teknologi yang mewakili sebuah kategori software baru yang merupakan kombinasi dari hypertext/hypermedia dan penggunaan peta serta simbol-simbol yang akan menampilkan informasi yang berhubungan dengan sebuah tempat. GIS awalnya digunakan untuk melakukan pemetaan terhadap jumlah penduduk dari sebuah negara, tetapi seiring perkembangan teknologi kemampuan tools sejenis ini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam bisnis.

Gambar 2.27-Contoh GIS (Sumber : www.idashboard.com, 2012)

Pada gambar 2.27 merupakan contoh GIS yang menampilkan performa penyebaran penjualan sebuah produk di amerika. Untuk kota-kota yang berwarna

merah memiliki arti performa penjualan dibawah rata-rata, sedangkan biru memiliki arti performa yang baik sesuai dengan target ataupun diatas target. GIS sangat membantu mempermudah user dalam mengamati laporan.

Jadi berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa GIS merupakan sebuah alat yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan dan menampilkan informasi yang lebih banyak dan baik daripada cara lain dalam bentuk peta dan memungkinkan untuk analisis penyebaran ataupun gambaran statistic mengenai suatu tempat dilihat dari masalah yang dihadapi.

2.9 Marketing

Marketing atau pemasaran adalah salah satu bagian penting dari sebuah bidang bisnis, karena bagian pemasaran adalah salah satu bagian yang menentukan seberapa besar sebuah produk atau jasa dari sebuah bidang usaha dapat dikenal masyarakat dan juga menjadi bagian yang melayani perdagangan produk yang di hasilkan oleh sebuah perusahaan. Menurut Kolter & Keller (2008 : 6) marketing merupakan sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan sebuah nilai kepada konsumen dan menjaga hubungan kepada konsumen dalam berbagai cara yang dapat menghasilkan keuntungan untuk organisasi maupun pada pemegang saham. Selain itu juga marketing management sangat berhubungan untuk mendukung marketing yang baik, menurut Kolter & Keller (2008 : 6), marketing adalah sebuah seni dan ilmu dalam memilih konsumen yang pada akhirnya berhasil mendapatkan, mempertahankan, dan mengembangkan konsumen melalui penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian nilai-nilai utama untuk konsumen.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa marketing merupakan sebuah fungsi dari organisasi yang dibangun untuk tujuan menghasilkan keuntungan

bagi organisasi dengan cara menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan sebuah nilai produk yang dimiliki oleh organisasi.

2.10 TAM 1 (Technology Acceptance Model 1)

Menurut Kripanont (2006 : 16) technology acceptance model (TAM) adalah sebuah analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur dan menjelaskan tingkah laku pengguna dengan teknologi dimana cepat berubahnya teknologi dan lingkungannya. Secara sederhana dapat di pahami sebagai alat yang mengukur pengaruh niat dan perilaku biasanya dalam konteks yang spesifik termasuk teknologi, individu, dan organisasi.sedangkan menurut Davis(1989 : 319-339) TAM merupakan pengukur tingkat kemudahan penggunaan dan kegunaan yang dirasakan oleh seseorang yang memakai teknologi baru dan apakah akan mempengaruhi sikap secara individu dalam menggunakan teknologi tersebut.

Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa TAM merupakan salah satu metode analisis untuk mengukur tingkat kepuasan dan kesesuaian teknologi dengan lingkungan yang akan menggunakannya dengan beberapa sudut pandang pengukuran.

Dalam menganalisis tingkat kesesuai suatu teknologi yang di implementasikan pada sebuah lingkungan baru tentunya ada beberapa poin yang menjadi kunci penilaian, seperti yang jelaskan Davis (1989 : 319-339) Didalam TAM terdapat beberapa poin penting pengukuran antara lain :

1. Perceived Usefulness

Poin ini digunakan dalam mengukur tingkat keuntungan yang paling dirasakan seorang user dalam menggunakan teknologi. Pada poin ini pengukuran memiliki tujuan untuk mendapatkan umpan balik dari persepsi

seorang user, apakah teknologi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi dirinya jika digunakan.

2. Perceived Ease of Use

Kemudahan pengunaan adalah salah satu poin penting yang akan menentukan sebuah teknologi akan sering digunakanan atau tidaknya. Setiap user pastinya menghadapi tingkat yang berbeda-beda dalam penilaian ini, tetapi sebuah teknologi tentunya harus mudah digunakan dan dimengerti cara penggunaannya.

3. Social Influence

Pada poin ini yang diukur adalah tingkat seberapa pengaruhnya lingkungan disekitarnya untuk mendukung seorang user ikut menggunakan teknologi tersebut. Jadi pengukuran dilakukan dengan melihat keinginan seorang user untuk ikut menggunakan teknologi berdasarkan pengaruh dari lingkungannya.

4. Self-Efficacy

Pengukuran tingkat efisiensi teknologi pada diri sendiri dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah teknologi yang ada benar-benar tepat guna bagi seorang user. Penilaian ini akan digunakan dalam perbandingan untuk mengetahui apakah teknologi ini memang benar-benar tepat guna atau user menggunakannya karena faktor lain seperti user behaviour atau behaviour intention.

5. Facilitating Conditions

Pengukuran ini untuk mengetahui tanggapan dari user terhadap teknologi sebagai fasilitas yang ada untuk mendukung sistem dalam sebuah organisasi. Tujuan pengukuran ini memiliki harapan penggunaan teknologi

bukan semata-mata karena keinginan user dalam penggunaannya melainkan menggunakan teknologi sebagai fasilitas yang mndukung organisasi.

6. User Behaviour

Pengukuran ini untuk mengetahui tingkah laku seorang user dalam menggunakan teknologi, dengan harapan teknologi yang dikembangkan sesuai dengan keinginan user dan dapat mendukung tingkat keinginan user dalam menggunakannya pada jangka waktu yang lama.

7. Behaviour Intention

Poin ini mengukur tingkat tingkah laku seorang user dalam keinginannya dalam menggunakan teknologi atau berhubungan dengan teknologi yang dikembangkan. Tujuan dari analisis pada poin ini adalah untuk membuat prediksi terhadap tingkah laku user dalam menggunakan teknologi pada masa yang akan datang.

Pengunaan TAM dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan sehingga tidak semua poin digunakan dalam pengukuran. Data yang diolah dengan analisis ini didapat dari seluruh user dari teknologi atau dapat juga dengan menggunakan teknik sampling. Pengambilan data dapat menggunakan penyebaran kuesioner. Setelah data diperoleh maka akan dilanjutkan dengan metode analisis, ada dua jenis analisis yang dapat digunakan :

• Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan analisis yang memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Perhitungan berdasarkan variabel-variabel penelitian untuk mengetahui distribusi frekuensi yang absolut dan

menampilkan perhitungan-perhitungan seperti mean, median, standard deviation, dan kecenderungan jawaban dari responden.

• Uji Hipotesis

Pengujian uji hipotesis dilakukan dengan teknik analisis structural equation model (SEM). SEM merupakan sekumpulan teknik-teknik statistikal yang mampu menguji serangkaian hubungan relatif yang rumit secara simultan. Berikut adalah beberapa teknik yg terdapat dalam SEM :

1. Model Spesifikasi

Model ini dikenal juga sebagai path analysis, karena pada model ini akan dilakukan perbandingan terhadap jalur-jalur yang mungkin terbentuk dalam perhitungan analisis.

2. Estimasi Parameter

Model ini menganalisis outer model atau model yang dapat diukur dan juga inner model atau struktural model.

Pada penilitian ini digunakan metode analisis statistik deskriptif karena merupakan metode yang paling memungkinkan untuk mengukur hasil data yang ada. Berikut ada contoh pengukuran secara statistik deskriptif :

Tabel 2.3-Tabel Data Responden

Tabel 2.4-Tabel Perhitungan Statisitik Deskripsi

Pada tabel 2.4 N memiliki arti jumlah responden yang mengisi kuesioner terdapat 48 responden. Cara membacanya adalah dengan membandingkan besaran mean dengan median, jika mean mendekati atau sama dengan atau bahkan lebih besar dari nilai median maka dapat dikatakan bahwa teknologi yang di terapkan telah sesuai dengan harapan responden pada masing-masing poinnya.

Dokumen terkait