Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
(a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substantial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
(a) the Company and Subsidiaries have transferred substantial all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and Subsidiaries have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged of cancelled or has expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing- masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange of modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated profit or loss comprehensive.
7. Instrumen Derivatif 7. Derivative Instruments
PSAK No. 55 mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai: (i) pada saat dimulainya lindung
nilai terdapat penetapan dan
pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Perusahaan serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi laporan laba rugi komprehensif; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal; dan (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan.
PSAK No. 55 requires that all of the following conditions should be met for a hedging relationship to qualify as hedge accounting: (i) at the inception of the hedge, there is formal designation and documentation of the hedging
relationship and the Company‟s risk
management objective and strategy for undertaking the hedge; (ii) the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risk; (iii) for cash flow hedges, a forecast transaction that is the subject of the hedge must be highly probable and must present an exposure to variations in cash flows that could ultimately affect profit or loss comprehensive; (iv) the effectiveness of the hedge can be reliably measured; and (v) the hedge is assessed on an on-going basis and determined actually to have been highly effective throughout the financial reporting periods for which the hedge was designated.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
l. Instrumen Keuangan (lanjutan) l. Financial Instruments (continued)
7. Instrumen Derivatif (lanjutan) 7. Derivative Instruments (continued)
Kontrak valuta berjangka (forward) yang dimiliki Perusahaan tidak memenuhi persyaratan seperti yang telah diungkapkan di atas dan oleh karena itu tidak dapat dikategorikan sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi. Oleh karenanya piutang dan hutang yang timbul dari transaksi ini disajikan pada laporan posisi keuangan sebagai instrumen keuangan biasa, dan sesuai dengan PSAK No. 55, dicatat sebesar nilai wajar yang dikutip berdasarkan harga pasar instrumen derivatif terkait. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif tersebut diakui secara langsung pada operasi tahun berjalan.
The Company‟s forward transactions do not
qualify with the above mentioned criteria and therefore not designated as hedges for accounting purposes. Accordingly, the related receivables and payables arising from these transactions are presented in the consolidated statement of financial position as regular financial instruments, and in accordance with PSAK No. 55, are carried at fair values based on the quoted market prices of the related derivative instruments. Gains or losses arising from changes in fair values of such forward contracts are directly recognized to current operations.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan untuk penjualan lokal dan penyerahan barang di atas kapal untuk penjualan ekspor. Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).
Revenues from local sales normally are
recognized when the goods are delivered to the customers, while those from export sales are recognized when the goods are shipped. Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis).
n. Imbalan Kerja Karyawan n. Employees’ Benefits
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja.
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries implemented PSAK No. 24 (Revised
2010), “Employees Benefits”. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memperbolehkan
entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/ keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/ kerugian aktuarial. Karena Perusahaan dan Entitas Anak tidak memilih metode ini namun tetap
menggunakan metode pengakuan
keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas laporan keuangan kecuali pengungkapan terkait.
PSAK No. 24 (Revised 2010) permit entities to adopt certain systematic methods of faster recognition, which include, among others, immediate recognition of all actuarial gains and losses. Since the Company and Subsidiaries opted not to apply this method but to continously use the previous actuarial gain/loss recognition method as further disclosed below, the initial adoption of PSAK No. 24 (Revised 2010) did not have significant impact on the Company and Subsidiaries financial statements except for the related disclosures.
Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan.
The Company and Subsidiaries recognizes short- term employee benefits liability when services are rendered and the compensation for such services are to be paid within twelve months after the rendering of such services.
Imbalan pascakerja Post-employement benefits
Perusahaan dan Entitas Anak memberikan imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit.
The Company and Subsidiaries provide post- employment benefits to its employees in conformity with the requirements of Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision for post-employment benefits is determined using the projected-unit-credit actuarial valuation method.
n. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) n. Employees’ Benefits (continued) Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung
pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan.
Provision for current services costs are charged directly to current operations. Actuarial gains or losses are recognized as income or expenses when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end ot the previous reporting period exceed 10% of the defined beneefit obligation at that date. These gains or losses in excess of the 10% threshold are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Further, past services costs arising from the introduction of a defined benefit plan or charges in the benefits payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested.
o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Foreign Currency Transactions and Balances
Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
On January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 10 (Revised
2010), “The Effects of Changes in Foreign
Exchange Rates”. The revised PSAK No. 10
principally establishes functional currency determination, account translation in foreign currency to functional currency and the use of presentation currency which are different with the functional currency. At that date, the Company and Subsidiaries determined that their functional currency is Rupiah, and therefore the initial adoption of the revised PSAK No.10 did not give
any impact to the Company and Subsidiaries‟
financial reporting.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At statement of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on the average rates of exchange published by Bank Indonesia at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year operations.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, kurs rata- rata dari mata uang asing utama yang digunakan adalah sebagai berikut:
As of statement of financial position date, the average exchanges rates of main currencies used are as follows:
Mata Uang Asing 2012 2011 Foreign Currencies
Dolar Amerika Serikat (US$) 1 9.670 9.068 United States Dollar (US$) 1
Yen Jepang (JP¥) 1 112 117 Japanese Yen (JP¥) 1
Dolar Singapura (Sin$) 1 7.907 6.974 Singaporean Dollar (Sin$)1
Euro Eropa (EUR) 1 12.810 11.739 European Euro (EUR) 1
Poundsterling Inggris (GBP) 1 15.579 13.969 British Poundsterling (GBP) 1
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
p. Biaya emisi obligasi p. Bonds issuance cost
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dicatat sebagai pengurang terhadap hasil emisi dan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi.
Costs incurred relating to the bonds issuance are presented as deduction from the proceeds of bonds issued and amorized using the effective interest rate over the term of the bonds.
q. Pajak Penghasilan q. Income Tax
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak mengadopsi PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”
Effective January 1, 2012, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 46 (Revised
2010), “Income Taxes”. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak.
The adoption of PSAK No. 46 (Revised 2010) did not have significant impact on the Company and Subsidiaries financial statements.
Pajak penghasilan kini Current income tax
Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.
Current income tax assets and liabilities for the current and prior periods are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax office based on the tax rates and tax laws that are enacted of substantively enacted.
Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.
Current income tax relating to items debited or credited to equity is recognized in equity. Management periodically evaluates positions taken by the Company and Subsidiaries with the respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provision where appropriate.
Pajak tangguhan Deferred tax
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting pusposes at the end of the reporting period.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak.
Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences.
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.
Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry- forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profit will be available again which the deductible temporary differences and the carry-forward of unused tax losses can be utilized.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at the end of each reporting period and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profits will allow the deferred tax assets to be recovered.
q. Pajak Penghasilan (lanjutan) q. Income Tax (continued) Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos
yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.
Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside or profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income our directly in equity. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus
ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset if a legally enforceable right exists to set off current tax assets against current income tax liabilities and the deferred taxes related to the same taxable entity and the same taxation authority.
Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN“) kecuali:
Revenue, expenses and assets are recognized net
of the amount of value added tax (“VAT”) except:
PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan
Where the VAT incurred on a purchase of assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense of the asset or as part of the expense item as applicable; and
Piutang dan hutang yang disajikan termasuk
dengan jumlah PPN.
Recevables and payables that are stated with the amount of VAT included.
r. Laba per Saham r. Earnings per Share
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Effective January 1, 2012, the Company adopted
PSAK No. 56 (revised 2011), “Earning per Share”.
The adoption of PSAK No. 56 (Revised 2011) did not have significant impact on the Company‟s financial statements.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif, oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
As of December 31, 2012 and 2011, the Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares, accordingly, no diluted earnings per share are calculated and presented in the statements of comprehensive income.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 1.439.668.860 saham.
Basic earnings per share is computed by dividing net income attributable to equity holders of the parent company by the weighted average number of shares outstanding in the respective year amounted to 1,439,668,860 shares.
s. Informasi Segmen s. Segment Information
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distinguishable component of the Company and its subsidiaries that is engaged either in providing certain products (business segment) or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those in other segments.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
s. Informasi Segmen (lanjutan) s. Segment Information (continued)
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anak, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intragroup balances and intra- group transactions, are eliminated.
t. Provisi t. Provisions
Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat.
Provisions are recognized when the Company and its Subsidiaries have a present obligation (legal or