• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Evaluasi Program

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang (Halaman 28-34)

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

3. Desain Evaluasi Program

Desain model penelitian evaluasi disajikan pada gambar 3.1 untuk memperjelas aspek atau fokus dari tahapan yang dilakukan oleh peneliti.

Rekaman pencapaian pelaksanaan program pendidikan kesetaraan

TAHAPAN TUJUAN DATA

ANALISIS HASIL KEPUTUSAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN KONTEKS MASUKAN PROSES PRODUK EVALUASI PROGRAM EVALUASI SUMBER DAYA PENUNJANG IMPLEMENTASI PROGRAM EVALUASI HASIL REKAMAN KESIAPAN PERANGKAT PROGRAM/ANALISIS REKOMENDASI (SARAN-SARAN) EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM REKAMAN DUKUNGAN SUMBER DAYA.PROGRAM. PEND.KESETARAAN REKAMAN pen PENERAPAN PROGRAM. PEND.KESETARAAN

. Tekhnik dan Prosedur Pengumpulan Data 1. Tekhnik Pengumpulan data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang terkait dengan pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A dengan menggunakan model evaluasi CIPP terhadap komponen-komponen context, input, process dan product sesuai dengan indikator yang ada.

Oleh karena itu tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut uraiannya :

a. Wawancara

Metode wawancara adalah cara yang dipergunakan untuk mendapatkan keterangan secara lisan dengan bercakap-cakap berhadapan muka dengan responden untuk suatu tujuan penelitian. Dalam penelitian ini wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang kebijakan yang melandasi program pendidikan kesetaraan paket A, pengelolaan sumberdaya yang tersedia, pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A serta hasil dari program tersebut.

Interview atau wawancara langsung dilakukan dengan menggunakan panduan atau petunjuk wawancara (interview guide), berisi tentang garis-garis besar pokok yang akan ditanyakan, dengan maksud agar pokok-pokok pertanyaan yang direncanakan tersebut dapat tercakup seluruhnya.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mempelajari data-data yang telah didokumentasikan. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti melakukannya dengan menyelidiki dokumen-dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dalam penelitian ini dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang kebijakan penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan, tutor, kurikulum, sarana prasarana, dana, pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A. Dokumentasi dilakukan sebagai pelengkap hasil wawancara maupun observasi, dan dapat juga sebagai suatu informasi tersendiri dalam hubungannya dengan fokus penelitian.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung terhadap obyek analisis untuk menggali aspek-aspek yang relevan dan penting sebagai dasar analisis dan interpretasi yang akan dilakukan, yakni pengamatan terhadap pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A, pengamatan terhadap sarana dan prasarana seperti keadaan ruang kelas. Pengamatan dilapangan ini bertujuan untuk menggali kemungkinan adanya informasi yang terlewatkan dari pedoman wawancara yang dilakukan dan berupaya memperkaya dimensi pengamatan dari fenomena analisis yang ada. Selain melakukan pengamatan juga diadakan pengumpulan data dan mendeskripsikan atau menggambarkan tentang pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A ditinjau dari aspek context, input, process dan product (CIPP).

D. Instrumen Penelitian 1. Kisi-kisi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian mengacu pada masalah yang akan dievaluasi sebagaimana yang telah dirumuskan pada bab pendahuluan. Untuk memudahkan dalam menyusun butir-butir pertanyaan dalam instrumen penelitian, maka disusun kisi-kisi instrumen yang disesuaikan dengan komponen dan aspek yang akan dievaluasi.

a. Instrumen Konteks

Instrumen evaluasi konteks meliputi pertanyaan evaluatif tentang :

(1) Konsistensi pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A dengan petunjuk teknis penyelenggaraan program dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

(2) Jenis kebijakan berupa : Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara; Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Panduan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara.

Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dan dokumentasi, untuk mengungkap data yang tertuang dalam pertanyaan penelitian tentang komponen konteks, yaitu kebijakan yang melandasi pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A.Instrumen konteks terdiri dari : 1) studi dokumentasi, yaitu penelusuran dokumen tentang petunjuk teknis program pendidikan kesetaraan paket A ; 2) pedoman wawancara, menggali informasi yang berasal dari sumber data primer.

b. Instrumen Input

Dalam instrumen input ini terdiri atas analisis dokumen wawancara dan observasi yang ditujukan kepada penyelenggara program pendidikan kesetaraan program paket A, dalam hal ini pihak yang berasal dari Diknas Kabupaten Gorontalo dan kepala lembaga pendidikan kemasyarakatan. Untuk analisis dokumen peneliti melakukan penelusuran dokumen tentang jumlah dan kualifikasi tutor, sarana dan prasarana, kurikulum.

Inventaris ceklis dilakukan untuk menilai kelayakan sarana prasarana yang terkait dengan program pendidikan kesetaraan paket A misalnya ruang kelas,. Hasil identifikasi tentang sarana prasarana ini dikategorikan dalam : 1) kondisi baik dan berfungsi; 2) kondisi baik dan kurang berfungsi; 3) tidak ada/rusak.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui kualifikasi tutor, ketersediaan sarana prasarana, pengembangan kurikulum. untuk menilai kurikulum antara lain: 1) kurikulum harus memuat standar kompetensi lulusan; 2) kurikulum harus memuat mata pelajaran yang mendukung pencapaian kompetensi lulusan; 3) kurikulum harus dinilai berdasarkan relevansinya dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi; 4) kurikulum dan seluruh kelengkapannya harus direview dalam kurun waktu yang tertentu, serta faktor pembiayaannya.

c. Instrumen Proses

Instrumen proses yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan melihat secara langsung proses pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi yang lebih mendalam tentang pelaksanaan pembelajaran. Sementara itu instrument dokumentasi digunakan untuk melihat data perangkat pembelajaran,. Rekaman proses yang terdiri dari : 1) pelaksanaan pembelajaran, sistem pembelajaran yang dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan, ranah belajar dan hierarkinya; 2) pembelajaran dilakukan dengan berbagai strategi dan teknik; 3) pelaksanaan pembelajaran untuk memonitor kehadiran tutor dan warga belajar, penyusunan perangkat pembelajaran serta penilaian hasil belajar.

d. Instrumen Produk

Instrumen yang digunakan dalam komponen produk adalah wawancara dan dokumentasi. Untuk mengungkap bagaimana hasil dari pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A yang dapat dilihat dari komponen produk. Untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan program pendidikan kesetaraan yang dapat dilihat dari kompetensi yang dimiliki warga belajar yang berupa keterampilan, pengetahuan dan sikap yang setara dengan lulusan SD/MI, memiliki dasar-dasar kecakapan hidup yang bermanfaat untuk mencari nafkah atau berusaha sendiri dan memungkin lulusan dari program ini dapat meningkatkan pendidikan warga belajar ke jenjang yang lebih tinggi (melanjutkan pendidikan pada program pendidikan kesetaraan paket B atau SMP/MTs).

2. Validasi Instrumen

Metode yang digunakan untuk menggali data dalam penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan observasi . Permasalahan yang muncul adalah bagaimana membuat evaluasi itu menjadi valid, reliable dan obyektif. Valid menunjukkan ketepatan sasaran yang harus dievaluasi. Reliable menunjukkan ketepatan instrumen evaluasi jika diberlakukan kepada obyek

yang sama atau berbeda dalam waktu yang berbeda dengan kondisi yang relatif sama. Sedangkan obyektif menunjukkan kerealistisan evaluasi yang mendasarkan diri pada kenyataan yang ada. Selain mempertimbangkan metode-metode yang akan digunakan untuk memperoleh data yang lengkap, perlu kiranya juga mempertimbangkan kriteria pendekatan-pendekatan apa yang akan ditempuh dalam mengevaluasi program. Menurut Supata (2009: 9-10) pada dasarnya ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam mengevaluasi program pendidikan, yaitu pendekatan berdasarkan kriteria dan pendekatan yang berdasarkan norma. Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan dalam mengevaluasi program pendidikan kesetaraan paket A adalah pendekatan berdasarkan kriteria. Pendekatan ini menjelaskan bahwa sebelum mengadakan evaluasi telah menentukan patokan atau kriteria sebagai ukuran keberhasilan pelaksanaan program pendidikan kesetaraan paket A.

E. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilaksanakan secara deskriptif kualitatif, kemudian data kualitatif dianalisis menggunakan analisis tematik yaitu membandingkan data pada setiap tahapan CIPP kemudian disimpulkan. Dalam analisis tematik ini, ditempuh alur analisis yang terdiri atas pengumpulan data, penyajian data, reduksi data dan kesimpulan verifikasi. Untuk lebih jelasnya disajikan pada gambar 3.1 berikut ini :

Penyajian Data

Reduksi Data

Triangulasi Data Pengumpulan Data

Arah panah dari triangulasi kegiatan pengumpulan data menunjukkan bahwa jika data yang dikumpulkan belum cukup digunakan untuk menemukan kesimpulan, maka kegiatan harus kembali kepengumpulan data.

Reduksi data merupakan suatu bentuk yang menyeleksi, menggolongkan, mengarahkan dan menyederhanakan, serta mengorganisasikan data sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat ditemukan dan diverifikasi. Reduksi data ini berjalan terus menerus selama penelitian berlangsung. Pada saat pengumpulan data, dilakukan peringkasan, pengkodean dan penggolongan data. Penyajian data yang merupakan sekumpulan informasi yang tersusun memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambil tindakan. Berdasarkan penyajian data tersebut, peneliti berusaha memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan.

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang telah tersusun dari hasil reduksi data. Hasil reduksi data kemudian disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dibaca atau dipahami.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat hasil reduksi data dan tetap mengacu pada rumusan masalah sesuai dengan komponen yang dicapai melalui model CIPP serta tujuan yang hendak dicapai berupa verifikasi dari data hasil wawancara, observasi serta dokumentasi.

BAB IV

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang (Halaman 28-34)

Dokumen terkait