• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

C. Tinjauan Tentang Pembelajaran Berbantuan Komputer

3. Desain Media PBK

Azhar Arsyad (2010: 99-101) mengemukakan beberapa petunjuk Desain media pembelajaran berbantuan komputer (multimedia pembelajaran), terutama menyangkut perwajahannya yaitu:

a. Layar/monitor bukanlah halaman, tetapi penayangan yang dinamis yang bergerak berubah dengan perlahan-lahan.

b. Layar tidak boleh terlalu padat, bagi ke dalam beberapa tayangan, atau mulailah dengan sederhana dan pelan-pelan, dan tambahkan hingga mencapai tahapan kompleksitas yang diinginkan.

c. Pilihlah jenis huruf normal, tidak berhias, gunakan huruf kapital dan huruf kecil, tidak menggunakan huruf kapital semua.

d. Gunakan antara tujuh sampai sepuluh kata per baris karena lebih mudah membaca kalimat pendek daripada kalimat panjang.

e. Tidak memenggal kata pada akhir baris, tidak memulai paragraf pada baris terakhir dalam satu layar tayangan, tidak mengakhiri paragaraf pada baris pertama layar tayangan, meluruskan baris kalimat pada sebelah kiri, dan disebelah kanan lebih baik tidak lurus karena lebih mudah membacanya.

f. Jarak dua spasi disarankan untuk tingkat keterbacaan yang lebih baik. g. Pilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata-kata kunci, misalnya

cetak tebal, garis bawah, atau cetak miring.

h. Teks diberi kotak apabila teks itu berada bersama dengan grafik atau representasi visual lainnya pada layar tayangan yang sama.

Winarno, dkk (2009: 38-39) lebih luas lagi memaparkan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam mendefinisikan program pembelajaran berbantuan komputer, antara lain:

a. Menetapkan tampilan dengan mengkreasikan gaya teks, ide untuk sebuah desain antarmuka, menetapkan desain, kostum, dan analogi atau gaya grafis yang mendukung setiap tema.

b. Menentukan desain interface dan fungsinya, dengan langkah yang harus diperhatikan dalam desain interface, antara lain:

1) Desain dibuat sesederhana mungkin, cukup dengan spasi, jarak seragam, dan margin yang cukup.

2) Menggunakan layar dengan konsisten, untuk pengulangan elemen layar seperti judul, teks, umpan balik, link, menu, atau pendorong.

3) Memperhatikan konsistensi navigasi sehingga pengguna menjadi nyaman dalam belajar atau mendukung ligkungan belajar.

4) Mempertimbangkan pentingnya penempatan elemen pada layar. c. Menentukan standar interaksi yang dapat meningkatkan keterlibatan

siswa. Hal yang dapat disarankan adalah anjuran menggunakan kontrol siswa untuk setiap langkah dan percabangan materi.

d. Menetapkan standar penggunaan grafis, video dan audio yang disesuaikan dengan media teknologi dan spesifikasi yang digunakan. e. Menunjukkan standar desain teks yang berhubungan dengan gaya

font, ukuran dan warna teks. Tampilan teks dan resolusinya pada layar.

f. Menyiapkan standar desain grafis. Grafis harus memiliki manfaat yang jelas untuk presentasi materi, memiliki kesederhanaan desain sebagai ciri keseluruhan, tidak mengurangi nilai informasi tekstual. Grafis harus sama dalam ukuran dan penempatan, dan beberapa teks yang termasuk di dalamnya harus dapat terbaca, warna pada layar pun harus konsisten.

Desain media pembelajaran berbantuan komputer (multimedia pembelajaran) menurut Winarno, dkk (2009: 47) terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Salah satu komponen yang penting adalah desain navigasi.

a. Desain Navigasi

Menurut Winarno, dkk (2009: 47) yang dimaksud dengan desain navigasi adalah suatu petunjuk dalam layar (screen) multimedia pembelajaran yang digunakan untuk menciptakan antar muka (interfaces) yang dapat membantu memahami dimana kita berada, kita bisa pergi kemana, dan bagaimana kita bisa sampai ke sana. Untuk mengakses/berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dilakukan dengan mengklik elemen yang berfungsi sebagai link dalam bentuk teks, grafis, atau animasi. Dengan adanya navigasi yang baik maka pengguna tidak akan tersesat dalam menggunakan media.

b. Struktur Navigasi

Struktur navigasi yang dapat digunakan dalam multimedia pembelajaran terdiri dari berbagai macam model. Berbagai macam model tersebut

dapat digunakan satu-satu maupun digabungkan secara integral dalam satu program multimedia pembelajaran. Menurut Rob Phillips (1997: 64-77) yang dikutip Winarno, dkk (2009: 48-55) struktur navigasi dibedakan dan divisualisasikan sebagai berikut :

1) Struktur Linier

Gambar 1. Struktur Navigasi Linier 2) Struktur Hirarkis

Gambar 2. Struktur Navigasi Hirarkis 3) Struktur Gabungan

4) Struktur Concentric

Gambar 4. Struktur Navigasi Concentric

5) Struktur Hypermedia

Gambar 5. Struktur Navigasi Hypermedia Structured

6) Struktur Eksplisit

Struktur ini dibuat dengan menyusun menu menggunakan tombol-tombol yang berurutan dari atas ke bawah. Pengguna dalam hal ini harus mengakses mulai dari atas. Struktur ini dicirikan dengan penggunaan tombol-tombol navigasi seperti next, previous, continue, back, dll.

7) Struktur Implisit

Struktur navigasi implisit dibuat dengan menjadikan subjek materi itu sendiri sebagai navigasi. Pengguna dapat berinteraksi dengan mengklik hotwords untuk mengakses halaman lain. Dengan cara ini pengguna dapat berinteraksi dengan kata itu, sehingga dapat membantu memori pengguna.

Jika ditinjau dari letak navigation bar-nya, maka navigasi terdiri atas : 1) On the side (di samping layar)

2) On the top (di atas layar)

3) In a frame (menggunakan frame sebagai navigasi, menggunakan scroll untuk berpindah materi)

4) Table of contents (berada di tengah layar berupa deretan navigasi) Dalam pembelajaran menggunakan multimedia, selain desain navigasi perlu diperhatikan juga masalah desain teks dan tata letak (layout). Terdapat beberapa pertimbangan dalam mendesain teks dalam tampilan multimedia seperti diungkapkan Winarno, dkk (2009: 62) yaitu:

a. Mempertimbangkan format teks sehingga mudah dibaca b. Desain teks disusun secara hirarki visual

c. Susunan teks menyempurnakan kemudahan baca

d. Spasi huruf, spasi kata, dan spasi garis mudah dibaca, komunikatif, dan ekspresif

e. Mempertimbangkan bentuk huruf f. Menghindari tipe huruf yang dekoratif

Untuk menyusun tata letak tampilan (layout) menurut Winarno, dkk (2009: 63) perlu diperhatikan hal-hal berikut:

a. Balance (keseimbangan) b. Contras (kontras)

c. Harmony (keselarasan) d. Proximity (kesatuan bentuk) e. Repetition (pengulangan) f. Emphasis (penekanan)

Lebih jauh lagi Ariesto Hadi Sutopo (2003: 33-34) menjelaskan bahwa untuk mendesain layout dilakukan dengan langkah menyusun storyboard dan flowchart view. Storyboard merupakan deskripsi dari setiap scene yang secara jelas menggambarkan objek multimedia serta perilakunya. Sedangkan flowchart view (diagram tampilan) adalah diagram yang memberikan gambaran alir dari satu scene ke scene lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa desain media PBK perlu memperhatikan beberapa hal pokok (elemen) terutama aspek

kualitas tampilan (perwajahan), kemudahan pengoperasian program, konsistensi, navigasi, dan kemanfaatannya. Aspek-aspek tersebut memiliki peranan yang penting terutama untuk menentukan kelayakan media dalam PBK.

Dokumen terkait