• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Pemrograman Berorientasi Objek

Dalam dokumen Implementasi Arsitektur Client Server da (Halaman 54-59)

BAB II LANDASAN TEORI

2.7 Pemrograman Berorientasi Objek

2.7.3 Desain Pemrograman Berorientasi Objek

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu alat bantu yang sangat handal di dunia pengembangan sistem berorientasi objek karena menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan dengan pihak lain (Munawar, 2005).

Sejak tahun 1997, UML telah dijadikan sebagai standar pengembangan berorientasi objek (Dennis, Wixom, & Roth, 2009), juga sebagai standar bahasa grafis dan notasi untuk menggambarkan model berorientasi objek (Gomaa, 2011). Pemodelan dengan UML dapat menghasilkan gambaran yang jelas dan memberikan kemudahan dalam menganalisa, mendesain, dan mengimplementasikannya (Sumarta, Siswoyo, & Juhana, 2004).

UML (Unified Modelling Language) merupakan metodologi kolaborasi antara metode-metode Booch, OMT (Object Modeling Technique), serta OOSE (Object Oriented Software Engineering) dan beberapa metode lainnya, merupakan metode yang paling sering digunakan saat ini untuk analisis dan perancangan sistem dengan metode berorientasi objek (Nugroho, 2009).

UML 2 digambarkan dalam 13 jenis diagram resmi (Fowler, 2003) yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Diagram Structure Diagram Behavior Diagram Class Diagram Composite Structure Diagram Component Diagram Deployment Diagram Object Diagram Package Diagram Activity Diagram Use Case Diagram State Machine Diagram Interaction Diagram Sequence Diagram Communication Diagram Interaction Overview Diagram Timing Diagram

Gambar 2. 2 Jenis diagram resmi UML 2

Berikut ini adalah penjelasan diagram-diagram dari gambar 3.1 di atas: A.Class Diagram

Diagram kelas (Class Diagram) juga merupakan salah satu diagram yang ada pada UML. Diagram kelas (class diagram) menggambarkan struktur aplikasi berorientasi objek dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun aplikasi. Kelas memiliki apa yang disebut aribut dan metode/operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang

dimiliki oleh suatu kelas. Operasi/metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

B.Component Diagram

Component diagram merupakan diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Component diagram adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-komponen software.

Component diagram berguna untuk memodelkan komponen objek. Pada

component view, akan difokuskan pada organisasi fisik sistem. Pertama, diputuskan bagaimana kelas-kelas akan diorganisasikan menjadi kode pustaka. Kemudian akan dilihat bagaimana perbedaan antara berkas eksekusi, berkas Dynamic Link Library (DDL), dan berkas runtime

lainnya dalam sistem.

C.Composite Structure Diagram

Composite structure diagram adalah diagram untuk menunjukkan dekomposisi secara hierarkis sebuah class ke sebuah struktur internal. Hal ini memungkinkan untuk memecah objek yang kompleks menjadi bagian-bagian yang kecil.

D.Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian

hardware yang digunakan untuk mengimplementasikan sebuah sistem dan keterhubungan antara komponen-komponen hardware tersebut.

Deployment diagram dapat digunakan pada bagian-bagian awal proses perancangan sistem untuk mendokumentasikan arsitektur fisik sebuah sistem.

E.Object Diagram

Object diagram merupakan sebuah gambaran tentang objek-objek dalam sebuah sistem pada satu titik waktu. Karena lebih menonjolkan perintah-perintah daripada class, object diagram lebih sering disebut sebagai sebuah diagram perintah.

F. Package Diagram

Package diagram adalah sebuah bentuk pengelompokan yang memungkinkan untuk mengambil setiap bentuk di UML dan mengelompokkan elemen-elemen dalam tingkatan unit yang lebih tinggi. Kegunaan package yang paling umum adalah untuk mengelompokkan

class.

G.Activity Diagram

Activity diagram digunakan untuk mendokumentasikan alur kerja pada sebuah sistem, yang dimulai dari pandangan business level hingga ke

operational level. Pada dasarnya, activity diagram merupakan variasi dari state machine diagram. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah

activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan flowchart

tidak bisa.

H.Use Case Diagram

Use case diagram adalah salah satu diagram yang ada dalam UML (Unified Modeling Language). Use case diagram merupakan merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use case diagram mendeskripsikan interaksi antara satu atau lebih aktor dengan aplikasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case diagram digunakan untuk mengetahui fungsi/proses apa saja yang ada di dalam sebuah aplikasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi atau proses-proses itu.

Ada dua hal utama pada use case diagram yaitu pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case, berikut ini penjelasannya:

a. Aktor merupakan orang, proses, atau aplikasi lain yang berinteraksi dengan aplikasi yang akan dibuat diluar aplikasi itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsi-fungsi/proses-proses yang disediakan aplikasi sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan/berinteraksi antar

unit/proses atau aktor. Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami.

I. State Machine Diagram

State machine diagram digunakan untuk menelusuri individu-individu objek melalui keseluruhan daur hidupnya, menspesifikasi semua urutan yang mungkin dari pesan-pesan yang akan diterima objek tersebut bersama-sama dengan tanggapan atas pesan-pesan tersebut. Diagram

state menggambarkan transisi dan perubahan keadaan suatu objek dalam sistem sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada umumnya diagram ini menggambarkan class tertentu. State diagram membantu analis, perancang dan pengembang untuk memahami perilaku objek dalam sistem.

J. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah diagram yang digunakan untuk

mendokumentasikan komunikasi/interaksi antarkelas. Diagram ini menunjukkan sejumlah objek dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek di dalam use case. Perlu diingat bahwa di dalam diagram ini, kelas-kelas dan aktor-aktor diletakkan di bagian atas diagram dengan urutan dari kiri ke kanan dengan garis lifeline yang diletakkan secara vertikal terhadap kelas dan aktor.

K.Communication Diagram

Communication diagram atau collaboration diagram juga

menggambarkan interaksi antarobjek seperti sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan bukan pada waktu penyampaian message (pesan). Setiap message memiliki sequence number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1.

Messages dari level yang sama memiliki prefiks yang sama. L. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram adalah pencangkokan secara bersama antara activity diagram dengan sequence diagram. Interaction overview diagram dapat dianggap sebagai activity diagram di mana semua aktivitas diganti dengan sedikit sequence diagram, atau bisa juga

dianggap sebagai sequence diagram yang dirincikan dengan notasi

activity diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran pengawasan. M.Timing Diagram

Timing diagram adalah bentuk lain dari interaction diagram, di mana fokus utamanya lebih ke waktu. Timing diagram sangat berdaya guna dalam menunjukkan faktor pembatas waktu di antara perubahan state

pada objek yang berbeda.

Dalam dokumen Implementasi Arsitektur Client Server da (Halaman 54-59)

Dokumen terkait