BAB III METODELOGI PENELITIAN
E. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan penelitian tindakan bimbingan
konseling (PTBK) dengan dengan model siklus seperti yang dikemukakan oleh
Kemmis dan Me Taggart dalam (Rosmala Devi). Setiap siklus ada empat
komponen penelitian tindakan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Tindakan,
(3)Observasi, dan (4) Refleksi.42Keempat tahap tersebut disajikan dalam gambar
berikut:
42Mulyasa, (2009), Penelitian Tindakan Kelas, Badung: Remaja Rosdakarya, hal 17 PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS I TINDAKAN I
PEMANTAUAN
PERENCANAAN
REFLEKSI SIKLUS II TINDAKAN II
PEMANTAUAN
76
Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan
Desain Penelitian Untuk Kegiatan Siklus I 1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, tindakan yang dilakukan adalah
pemberian angket siswa mengenai layanan bimbingan kelompok dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini untuk melihat bagaimana
tingkat pemahaman siswa mengenai layanan bimbingan kelompok dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada tahap ini kegiatan yang akan
dilakukan adalah menyiapkan seluruh perangkat yang diperlukan untuk
penelitian.
a. Menyiapkan rancangan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok
siklus I serta materi.
b. Mempersiapkan kegiatan layanan dengan mempersiapkan peserta
layanan (siswa).
c. Menyediakan format penilaian pelaksanaan layanan bimbingan
77
d. Menyediakan alat dan perlengkapan pelaksanaan layanan bimbingan
kelompok.
2. Tindakan
Pelaksanaan bimbingan kelompok dalam penelitian untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan sehari-harinya.
Kegiatan ini direncanakan 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan berdasarkan rancangan RPBK bimbingan kelompok dapat
dilaksanakan denga mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap dimana terlihatnya diri
anggota dalam kelompok. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah sebagai berikut: 1) mengucapkan salam, 2) ucapan terima kasih
dan selamat datang, 3) doa, 4) menyampaikan pengertian bimbingan
kelompok, dan tujuan bimbingan kelompok, 5) menyampaikan asas
bimbingan kelompok (asas keterbukaan, asas keaktifan, asas
kesukarelaan, asas kenormatifan, 6) perkenalan.
b. Tahap Peralihan
Tahap ini merupakan jembatan menuju ketahapan ketiga, yaitu tahap
kegiatan. Dalam tahapan ini dilakukan sebagai berikut: 1) menjelaskan
kegiatan yang akan dijalani, 2) menanyakan apakah anggota sudah
siap, 3) mempelajari suasana yang terjadi dalam kelompok.
78
Tahap ini merupakan “kegiatan inti” berdasarkan dalam pelaksanaan tahapan ini pemimpin kelompok akan mengemukakan suatu masalah
atau topik yang akan dibahas secara bersama. Tanya jawab antar
anggota kelompok dengan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang
belum jelas mengenai topik permasalahan yang akan dibahas. Dalam
tahapan ini anggota kelompok akan membahas topik secara mendalam
dan tuntas.
d. Tahap Pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap penutup dalam kegiatan bimbingan
kelompok. Dalam kegiatan ini pemimpin kelompok melakukan
beberapa kegiatan diantaranya: 1) konselor mengatakan kegiatan akan
berakhir, 2) pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan
dan hasil kegiatan, 3) merencanakan kegiatan lanjutan, 4)
menyampaikan pesan dan harapan, dan 5) doa,
3. Observasi
Pada tahap akan dilakukan 2 kali pada tahap observasi diri siswa dan
tahap proses kegiatan. Tahap observasi kegiatan pengamatan atas hasil
atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan terhadap konseli (siswa).
Observasi dilakukan pada saat proses bimbingan kelompok dengan
menganalisis peningkatan motivasi belajar siswa pada saat pelaksanaan
bimbingan kelompok.
4. Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan mengkaji, melihat, dan
79
observasi dilanjutkan kegiatan refleksi terhadap proses bimbingan
kelompok dan hasil yang didapatkan. Jika hasilnya baik berarti tindakan
pada siklus 1 baik. Kemudian analisis dilakukan pada pengentasan
masalah motivasi belajar didasarkan verbatim dialog bimbingan
kelompok.
Tahap selanjutnya konseli harus melakukan rencana yang telah
disusun, selajutnya konselor memberikan tugas pada konseli untuk
membantunya dalam mengatasi masalah motivasi belajar bersama-sama
merencanakan tindakan yaitu alternative solusi yang dipilih.
5. Evaluasi
Jika pada tahap tindakan penelitian siklus I belum mencapai target
yang telah ditetapkan yakni mengatasi masalah motivasi belajar maka
dilanjutkan pada siklus II. Tetapi jika sudah mencapai target kegiatan
hanya mencapai siklus I. Diharapkan pada hasil analisis terhadap data
yang didapatkan dari penelitian. Ukuran keberhasilan penelitian ini
mengacu pada kriteria rentangan persentase berikut: 0-25% (kurang),
26-50% (sedang), 52-75% (cukup), 76-100% (baik). Peneliti mengambil 75%
sebagai persentase keberhasilan penelitian.
Desain Penelitian Untuk Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan
Tahap perencanaan merupakan rancangan tindakan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan, atau merubah perilaku dari
sikap suatu solusi. Pada tahap kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan
80
Tahap tindakan merupakan apa yang akan dilakukan oleh konselor
sebagai upaya perbaiki, peningkatan atau perubahan yang ditetapkan. Pada
saat tindakan penelitian bertujuan untuk meningkatkan tanggung jawab
siswa dalam belajar. Tindakan yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan kegiatan bimbingan kelompok direncanakan sebanyak 2 kali
pertemuan. Pertemuan dilakukan berdasarkan rancangan pelayanan
bimbingan kelompok (RPBK) yang ada pada lampiran.Layanan bimbingan
kelompok dilakukan melalui prosedur:
a. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap dimana terlihatnya diri
anggota dalam kelompok. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini
adalah sebagai berikut: 1) mengucapkan salam, 2) ucapan terima kasih
dan selamat datang, 3) doa, 4) menyampaikan pengertian bimbingan
kelompok, dan tujuan bimbingan kelompok, 5) menyampaikan asas
bimbingan kelompok (asas keterbukaan, asas keaktifan, asas
kesukarelaan, asas kenormatifan, 6) perkenalan.
b. Tahap Peralihan
Tahap ini merupakan jembatan menuju ketahapan ketiga, yaitu tahap
kegiatan. Dalam tahapan ini dilakukan sebagai berikut: 1) menjelaskan
kegiatan yang akan dijalani, 2) menanyakan apakah anggota sudah
siap, 3) mempelajari suasana yang terjadi dalam kelompok.
81
Tahap ini merupakan “kegiatan inti” berdasarkan dalam pelaksanaan tahapan ini pemimpin kelompok akan mengemukakan suatu masalah
atau topik yang akan dibahas secara bersama. Tanya jawab antar
anggota kelompok dengan pemimpin kelompok tentang hal-hal yang
belum jelas mengenai topik permasalahan yang akan dibahas. Dalam
tahapan ini anggota kelompok akan membahas topik secara mendalam
dan tuntas.
d. Tahap Pengakhiran
Tahap ini merupakan tahap penutup dalam kegiatan bimbingan
kelompok. Dalam kegiatan ini pemimpin kelompok melakukan
beberapa kegiatan diantaranya: 1) konselor mengatakan kegiatan akan
berakhir, 2) pemimpin dan anggota kelompok mengemukakan kesan
dan hasil kegiatan, 3) merencanakan kegiatan lanjutan, 4)
menyampaikan pesan dan harapan, dan 5) doa.
2. Observasi
Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan atau hasil atau
dampak dari tindakan yan dilakukan terhadap konseli (siswa). Pada
tahap ini, dilaksanakan kegiatan observasi terhadap proses bimbingan
kelompok (RPBK), format media yang digunakan jika hasilnya sudah
baik berarti tindakan yang dilakukan pada siklus I baik.
Kemudian analisis dilakukan pada masalah motivasi belajar siswa
berdasarkan verbatim dialog bimbingan kelompok, kemudian
menganalisis perilaku motivasi belajar siswa melalui layanan
82 3. Refleksi
Setelah melakukan observasi dilakukan kegiatan refleksi terhadap
proses bimbingan kelompok dan hasil yang dilaporkan. Kemudian
hasil refleksi ini dibandingkan skala meningkatkan tanggung jawab
belajar siswa. Hasil perbandingan ini selanjutnya akan menentukan
tindak kegiatan. Seandainya ada hal yang belum sesuai dengan skala
ketetapan akan diperbaiki dan ditindak lanjutkan kegiatan berdasarkan
verbatim dialog bimbingan kelompok.
Tahap refleksi ini konselor menanyakan pada konseli mengenai hal
baru yang didapatnya (pengetahuan atau perasaan) setelah
permasalahannya mengenai meningkatkan motivasi belajar siswa.
Konselor bersama konseli menyimpulkan kegiatan bimbingan
kelompok dan merumuskan kembali tentang meningkatkan motivasi
belajar siswa. Konselor bersama konseli merencanakan pertemuan
selanjutnya, guna merencanakan tindakan agar melaksanakan alternatif
situasi yang dipilih menceritakan hasil tindakannya.
4. Evaluasi
Jika pada tahap tindakan penelitian siklus I belum mencapai target
yang telah ditetapkan yakni mengatasi masalah tanggung jawab maka
dilanjutkan pada siklus II. Tetapi jika sudah mencapai target kegiatan
hanya mencapai siklus I. Diharapkan pada siklus II telah mencapai
target. Keberhasilan penelitian ini akan di evaluasi melalui analisis
terhadap data yang didapatkan dari penelitian. Ukuran keberhasilan
0-83
25% (kurang), 26-50% (sedang), 52-75% (cukup), 76-100% (baik).
Peneliti mengambil 75% sebagai persentase keberhasilan penelitian.