- 18 - 11. HUTANG PAJAK 2009 2008 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 8.477.201 22.250.480 Pasal 21 554.179.000 562.595.339 Pasal 23 23.323.441 74.857.960 Pasal 26 594.145 18.577.579 Pasal 29 (Catatan 21) 2.343.709.560 -Jumlah 2.930.283.347 678.281.358
12. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
2009 2008
Rp Rp
Bunga pinjaman (Catatan 13) 695.844.848.106 808.867.077.109
Pengangkutan 25.457.412.961 22.745.149.896
Gas 23.480.856.715 34.048.764.953
Lain-lain 12.776.322.927 10.468.071.391
Jumlah 757.559.440.709 876.129.063.349
13. HUTANG JANGKA PANJANG YANG SUDAH JATUH TEMPO
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai pinjaman jangka panjang yang sudah jatuh tempo sebagai berikut:
Senior A Senior B Jumlah
Rp Rp Rp
Kreditur sindikasi, US$ 171.485.996 1.327.777.038.004 284.191.324.396 1.611.968.362.400 Kreditur bilateral, US$ 17.243.199 137.075.817.321 25.010.255.723 162.086.073.044 Wesel bayar bunga mengambang
(FRN), US$ 84.008.157 645.688.124.400 143.988.551.400 789.676.675.800 Obligasi 17.872.982.320 10.800.000.000 28.672.982.320 Jumlah 2.128.413.962.045 463.990.131.519 2.592.404.093.564
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Senior A Senior B Jumlah
Rp Rp Rp
Kreditur sindikasi, US$ 171.485.996 1.546.718.996.398 331.052.659.802 1.877.771.656.200 Kreditur bilateral, US$ 17.243.199 159.678.747.053 29.134.284.844 188.813.031.897 Wesel bayar bunga mengambang
(FRN), US$ 94.126.112 844.757.821.350 185.923.105.050 1.030.680.926.400 Obligasi 17.872.982.320 10.800.000.000 28.672.982.320 Jumlah 2.569.028.547.121 556.910.049.696 3.125.938.596.817
2008
Didalam pinjaman jangka panjang tersebut di atas, termasuk pinjaman yang diperoleh melalui Muliaglass Finance Limited (MGFL), pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang dijelaskan dalam Catatan 23.
Pada tanggal 24 Nopember 2000, Perusahaan, MGFL, PT Mulia Industrindo Tbk (induk perusahaan) dan para kreditur menandatangani Master Facilities Agreement dan Trust Deed
Agreements untuk Wesel Bayar Bunga Mengambang (FRN) pada tanggal 17 Nopember 2000
dan Perjanjian Perwaliamanatan untuk Obligasi Rupiah. Dalam perjanjian tersebut, BA Asia Limited bertindak sebagai Facility Agent dan Principal Paying Agent, ABN Amro Bank N.V., Jakarta sebagai Security Agent dan Escrow Agent, DB Trustee (Hongkong) Limited sebagai FRN Trustee dan PT Bank Niaga Tbk (sekarang PT Bank CIMB Niaga Tbk) sebagai IDR Bond
Trust Agent.
Seluruh pinjaman disepakati menjadi pinjaman Senior A dan Senior B yang didasarkan pada cara pembayaran kembali pinjaman. Senior A meliputi 80% dari jumlah pokok, ditambah dengan jumlah bunga terhutang. Senior B meliputi 20% dari pokok pinjaman. Senior A diangsur secara tiga bulanan dengan persentase tertentu sejak April 2002. Pembayaran kembali Senior B dilakukan apabila tersedia dana untuk pembayaran variabel (variable payment) berdasarkan mekanisme Cashsweep Provision yang ditetapkan dalam perjanjian. Apabila pada saat pemutusan perjanjian, tanggal yang lebih dulu antara tanggal pemberitahuan pemutusan dari Facility Agent dan tanggal jatuh tempo pinjaman, jumlah pinjaman Senior B Perusahaan dan Senior B PT Muliakeramik Indahraya Tbk melebihi 15% dari nilai nominal saham PT Mulia Industrindo Tbk, maka pinjaman Senior B Perusahaan dan PT Muliakeramik Indahraya Tbk dikonversi menjadi saham PT Mulia Industrindo Tbk dengan harga nominal Rp 500 per saham dan kreditur Senior B akan memiliki 15% saham PT Mulia Industrindo Tbk, sesuai mekanisme Senior B Debt Conversion yang ditetapkan dalam perjanjian.
Sehubungan dengan pinjaman ini, PT Mulia Industrindo Tbk, induk perusahaan, menerbitkan waran Seri A dan Seri B kepada kreditur, termasuk kreditur Muliaglass Finance Limited, sebagai berikut:
Waran Waran
seri A seri B
Jumlah unit waran 41.396.274 41.396.274
Harga pelaksanaan waran Rp 850/saham Rp 1.000/saham
Periode pelaksanaan waran 21 Juli 2001 s/d 31 Desember 2001 31 Oktober 2007 s/d 31 Oktober 2007 Seluruh pinjaman dijamin dengan seluruh aset tetap, saham Perusahaan milik PT Mulia Industrindo Tbk, saham Mulia Inc., Amerika Serikat milik Mulia B.V. Ltd., saham Concord Building Pte. Limited, Singapura milik Quantum Investments Asia Ltd., rekening bank dibatasi penggunaannya pada ABN Amro Bank serta penyerahan secara fidusia atas piutang usaha, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan persediaan.
Perjanjian juga mencakup persyaratan tertentu antara lain membatasi Perusahaan dalam hal menambah hutang baru, pemberian jaminan hutang, dan persetujuan lebih dahulu atas pembagian dividen. Di samping itu perjanjian juga mengatur syarat-syarat penjualan ekspor hasil produk kepada Mulia Inc., Amerika Serikat dan Concord Building Pte. Limited, Singapura.
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 20 -
Sejak Oktober 2002, Perusahaan menunggak pembayaran pokok dan bunga pinjaman yang telah jatuh tempo, serta tidak dapat mempertahankan rasio keuangan yang diharuskan dalam perjanjian pinjaman. BA Asia Limited sesuai suratnya tanggal 21 Oktober 2003 menyatakan Perusahaan gagal bayar (wanprestasi) sehingga sejak tanggal tersebut seluruh pinjaman dinyatakan jatuh tempo dan kreditur berhak untuk mengeksekusi jaminan tanpa pemberitahuan lebih dahulu. BA Asia Limited telah membebankan margin default sebesar 2% per tahun atas saldo pinjaman.
Perusahaan tidak mencatat beban bunga dan keuangan sejak perjanjian hutang jangka panjang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2007. Sebelum perjanjian hutang jangka panjang tersebut berakhir, beban bunga dihitung berdasarkan hal-hal yang telah disetujui dalam perjanjian hutang jangka panjang, dalam hal ini perhitungannya dilakukan oleh BA Asia Limited yang bertindak sebagai Facility Agent dan Principal Paying Agent. Dengan berakhirnya perjanjian ini, maka faktor-faktor yang menjadi dasar perhitungan bunga tidak dapat dipergunakan lagi dan belum terdapat perjanjian baru yang mengaturnya, sehingga Facility Agent dan Principal Paying Agent tidak dapat menghitung besarnya beban bunga yang terhutang sejak perjanjian hutang jangka panjang ini berakhir.
Pada tahun 2009 dan 2008, sebagian wesel bayar bunga mengambang (FRN) yang sudah jatuh tempo telah dibeli kembali oleh Perusahaan. Atas pembelian tersebut Perusahaan mengakui keuntungan atas pembelian dan penghapusan hutang bunga sebesar Rp 36.721.816.393 dan Rp 46.069.884.991 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
Perusahaan masih melakukan negosiasi dengan para kreditur untuk merestrukturisasi kembali seluruh pinjaman, dan sampai saat ini kreditur belum melakukan eksekusi atas jaminan dan sampai dengan tanggal jatuh tempo periode pelaksanaan waran, tidak ada waran yang dilaksanakan.
14. IMBALAN PASCA KERJA
Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan kebijakan Perusahaan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 2.795 karyawan tahun 2009 dan 3.347 karyawan tahun 2008.
Beban imbalan pasca kerja yang dibebankan adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Biaya jasa kini 6.494.288.839 5.348.043.005
Biaya bunga 7.371.179.718 6.481.551.490
Jumlah 13.865.468.557 11.829.594.495
Kewajiban imbalan pasca kerja di neraca adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Nilai kini kewajiban 87.663.010.819 68.585.133.362
Keuntungan (kerugian) aktuarial belum diakui (14.249.504.243) 5.280.176.081
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mutasi kewajiban bersih di neraca adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Saldo awal tahun 73.865.309.443 68.256.551.454
Beban tahun berjalan (Catatan 19) 13.865.468.557 11.829.594.495
Pembayaran manfaat (14.317.271.424) (6.220.836.506)
Saldo akhir tahun 73.413.506.576 73.865.309.443
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen dengan menggunakan asumsi utama:
Usia pensiun normal : 55 tahun
Tingkat diskonto per tahun : 10,70% tahun 2009 dan 12,00% tahun 2008 Tingkat proyeksi kenaikan gaji : 8% per tahun
15. MODAL SAHAM
2009 dan 2008
Jumlah Persentase Jumlah
Saham Pemilikan Modal Disetor Rp
PT Mulia Industrindo Tbk 463.999.999 99,99% 463.999.999.000
PT Mulia Sentra Usaha 1 0,01% 1.000
Jumlah 464.000.000 100,00% 464.000.000.000
Nama Pemegang Saham
Seluruh saham Perusahaan milik PT Mulia Industrindo Tbk digunakan sebagai jaminan hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo (Catatan 13).
16. AGIO SAHAM
Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham dari pengeluaran saham Perusahaan yang ada dalam simpanan sebanyak 54.000.000 saham dengan harga jual Rp 2.000 per saham.
17. PENJUALAN BERSIH
2009 2008
Rp Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Lokal 1.060.860.172.434 1.082.303.402.514
Ekspor 43.039.056.825 54.333.242.160
Jumlah 1.103.899.229.259 1.136.636.644.674
Pihak ketiga - ekspor 626.718.714.084 814.703.197.368
Jumlah 1.730.617.943.343 1.951.339.842.042
63,79% dan 58,25% dari penjualan bersih masing-masing pada tahun 2009 dan 2008 dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23).
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 22 -
Penjualan bersih kepada PT Mulia Industrindo Tbk, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 23), merupakan penjualan bersih yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2009 dan 2008.
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
2009 2008
Rp Rp
Bahan baku digunakan 521.511.407.395 676.982.774.911
Tenaga kerja langsung 44.076.556.573 48.653.652.927
Biaya pabrikasi 753.663.950.986 857.835.800.910
Jumlah biaya produksi 1.319.251.914.954 1.583.472.228.748
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun 25.738.967.723 17.683.469.957
Akhir tahun (12.468.423.381) (25.738.967.723)
Biaya pokok produksi 1.332.522.459.296 1.575.416.730.982
Persediaan barang jadi
Awal tahun 232.985.353.638 189.802.764.879
Akhir tahun (109.057.801.508) (232.985.353.638)
Beban Pokok Penjualan 1.456.450.011.426 1.532.234.142.223 Biaya pabrikasi terdiri dari:
2009 2008
Rp Rp
Bahan bakar 377.690.946.629 476.496.486.205
Penyusutan (Catatan 9) 184.921.693.935 180.383.411.975
Gaji dan tunjangan 62.752.047.100 57.462.170.320
Suku cadang 54.500.002.841 62.916.736.392
Utilitas 38.774.538.989 42.026.760.948
Perbaikan dan pemeliharaan 13.175.163.741 16.787.502.866
Sewa 7.538.110.086 6.669.585.842
Asuransi 6.548.783.761 6.443.921.379
Perjalanan dinas 4.368.177.962 5.322.475.901
Percetakan dan alat tulis 531.821.081 595.169.259
Lain-lain 2.862.664.861 2.731.579.823
Jumlah 753.663.950.986 857.835.800.910
Pembelian bahan baku yang melebihi 10% dari jumlah pembelian bersih adalah pembelian dari Ansac, Amerika Serikat sebesar Rp 182.813.381.155 dan Rp 259.176.797.157 masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008.
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
19. BEBAN USAHA 2009 2008 Rp Rp Penjualan Pengangkutan 127.892.980.623 164.908.280.720 Pemasaran 37.297.031.760 36.651.882.255 Barang pecah 3.650.812.907 2.767.139.873
Gaji dan tunjangan 3.554.048.686 2.706.585.609
Perjalanan dinas 1.235.337.702 1.284.673.772
Lain-lain 2.759.170.544 1.994.510.386
Jumlah 176.389.382.222 210.313.072.615
Umum dan Administrasi
Imbalan pasca kerja (Catatan 14) 13.865.468.557 11.829.594.495
Gaji dan tunjangan 12.925.950.146 14.450.644.771
Penyusutan (Catatan 9) 10.700.481.128 8.089.083.024
Perjalanan dinas 1.429.192.103 2.451.606.505
Jamuan dan sumbangan 1.068.603.848 1.187.930.089
Jasa profesi 800.046.219 560.236.525
Perbaikan dan pemeliharaan 743.436.382 626.370.373
Suku cadang 680.388.132 909.936.450
Perlengkapan kantor 232.779.997 273.037.782
Komunikasi 166.477.233 285.508.541
Lain-lain 18.350.401.266 9.590.030.561
Jumlah 60.963.225.011 50.253.979.116
Jumlah Beban Usaha 237.352.607.233 260.567.051.731
20. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN – BERSIH
2009 2008
Rp Rp
Penerimaan dari pemakaian listrik (Catatan 23) 5.873.039.200 1.603.675.000 Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap
(Catatan 9) 375.357.318 (2.072.993.875)
Beban pajak (Catatan 21) (9.806.783.810) (11.760.702.094)
Penerimaan dari klaim asuransi - 2.029.001.020
Lain-lain (4.044.456.651) 1.204.710.681
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 24 -
21. PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak Perusahaan terdiri dari:
2009 2008
Rp Rp
Pajak kini 10.219.512.888
-Pajak tangguhan (7.519.262.850) 56.540.473.116
Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - (92.686.210)
Jumlah 2.700.250.038 56.447.786.906
Pajak kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba (rugi) dengan laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi 555.124.860.730 (274.162.582.632) Perbedaan temporer:
Penyusutan aset tetap 23.190.476.169 24.982.295.204
Imbalan pasca kerja (451.802.867) 5.608.757.979
Jumlah 22.738.673.302 30.591.053.183
Perbedaan tetap:
Beban pajak 8.432.990.510 10.507.870.175
Jamuan dan sumbangan 1.340.749.357 1.299.689.582
Pemberian kenikmatan kepada karyawan 1.036.374.942 1.454.386.243
Penghasilan bunga (5.235.482.883) (1.982.641.321)
Lainnya 2.582.269.781 3.509.511.197
Jumlah 8.156.901.707 14.788.815.876
Laba (rugi) fiskal sebelum kompensasi rugi fiskal 586.020.435.739 (228.782.713.573) Laba (rugi) fiskal
Tahun 2004 (49.245.023.624) (49.245.023.624)
Tahun 2005 (72.828.745.347) (72.828.745.347)
Tahun 2006 2.180.176.896 2.180.176.896
Tahun 2007 (200.845.869.776) (249.579.591.400)
Tahun 2008 (228.782.713.573)
-Akumulasi laba (rugi) fiskal 36.498.260.315 (598.255.897.048) Perhitungan pajak kini dan taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Beban pajak kini 10.219.512.888 Nihil
Dikurangi pembayaran pajak dibayar dimuka
Pasal 22 7.875.803.328 11.951.825.888
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan pada tahun 2008.
Pada tahun 2009 dan 2008, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak mengenai laba (rugi) kena pajak tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar (Rp 200.845.869.776) dan Rp 2.180.176.896.
Perusahaan memperoleh SKP kurang bayar atas beberapa kewajiban pajak, terutama meliputi Pajak Penghasilan (PPh) pasal 4 ayat 2 final, PPh pasal 15, 21, 23 dan 26 serta Pajak Pertambahan Nilai yang dicatat sebagai beban lain-lain, sebesar Rp 9.806.783.810 tahun 2009 dan Rp 11.760.702.094 tahun 2008 (Catatan 20).
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.
Rincian aset dan kewajiban pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan) Penyesuaian atas (dibebankan)
1 Januari ke laporan perubahan 31 Desember ke laporan 31 Desember 2008 laba rugi tarif pajak 2008 laba rugi 2009
Rp Rp Rp Rp Rp Rp
Aset (kewajiban) pajak tangguhan
Rugi fiskal 48.305.422.934 (48.305.422.934) - - - -Kewajiban imbalan
pasca kerja 20.476.965.436 1.682.627.394 (3.693.265.469) 18.466.327.361 (112.950.717) 18.353.376.644 Penyusutan aset tetap (30.210.398.636) (9.917.677.576) 3.785.951.679 (36.342.124.533) 7.632.213.567 (28.709.910.966)
Aset (kewajiban) pajak
tangguhan 38.571.989.734 (56.540.473.116) 92.686.210 (17.875.797.172) 7.519.262.850 (10.356.534.322)
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2009 2008
Rp Rp
Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi 555.124.860.730 (274.162.582.632) Beban (manfaat) pajak sesuai dengan tarif efektif 156.117.121.203 (82.248.774.790) Pengaruh pajak atas beban yang tidak dapat
diperhitungkan menurut fiskal 2.283.932.478 4.436.644.763 Rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan (153.866.209.119)
-Penyesuaian rugi fiskal - 48.305.422.934
Penyesuaian atas perubahan tarif pajak - (92.686.210)
Rugi fiskal yang tidak dapat dimanfaatkan
di masa mendatang - 68.634.814.072
Koreksi dasar pengenaan pajak (1.834.594.524) 17.412.366.137
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 26 -
22. LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM
Laba (Rugi) bersih per saham dasar
2009 2008
Lembar Lembar
Jumlah rata-rata tertimbang saham 464.000.000 464.000.000
Rp Rp
Laba (Rugi) bersih 552.424.610.692 (330.610.369.538)
Laba (Rugi) bersih per saham dasar 1.191 (713)
Laba (Rugi) bersih per saham dilusian
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham dilusi pada tahun 2009 dan 2008.
23. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA
Sifat Hubungan Istimewa
a. PT Mulia Industrindo Tbk merupakan induk perusahaan yang memiliki 100% saham Perusahaan. PT Mulia Industrindo Tbk juga memiliki 100% saham PT Muliakeramik Indahraya Tbk, Muliaglass Finance Limited, Mauritius (MGFL) dan Muliaglass Finance B.V., Belanda (MGFBV).
b. Sebagian direksi dan komisaris Perusahaan juga merupakan manajemen dari Mulia Inc., Amerika Serikat dan Concord Building Pte. Limited, Singapura.
Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa
a. Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan penjualan produk kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagai berikut:
Penjualan bersih Piutang usaha Penjualan bersih Piutang usaha
Rp Rp Rp Rp
PT Mulia Industrindo Tbk 1.060.814.920.160 460.053.942.038 1.080.862.375.274 432.352.126.312 Mulia Inc., Amerika Serikat 25.857.925.066 14.811.468.597 40.527.654.660 29.969.426.205 Concord Building Pte. Limited,
Singapura 17.181.131.759 6.456.590.911 13.805.587.500 3.214.781.702 PT Muliakeramik Indahraya Tbk 45.252.274 - 1.441.027.240 253.313.066 Jumlah 1.103.899.229.259 481.322.001.546 1.136.636.644.674 465.789.647.285
Persentase dari jumlah penjualan 63,79% 58,25%
Persentase dari jumlah aset 18,29% 16,84%
2009 2008
Manajemen berpendapat, penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga.
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b. Perusahaan juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagai berikut:
Piutang
2009 2008
Rp Rp
PT Mulia Industrindo Tbk 41.530.476.724 41.554.738.495
Mulia Inc., Amerika Serikat 7.337.630.600 8.547.559.050
PT Muliakeramik Indahraya Tbk 823.027.492 4.834.296.477
Jumlah 49.691.134.816 54.936.594.022
Persentase dari jumlah aset 1,89% 1,99%
Piutang Perusahaan kepada PT Mulia Industrindo Tbk dan PT Muliakeramik Indahraya Tbk berasal dari pembayaran terlebih dahulu biaya PT Mulia Industrindo Tbk dan PT Muliakeramik Indahraya Tbk. Piutang ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadwal pengembalian yang pasti.
Pada tahun 2002, Mulia Inc., Amerika Serikat memperoleh pinjaman modal kerja dari The CIT Group/Business Credit, Inc., Amerika Serikat (sejak 22 Desember 2003 dialihkan kepada Wells Fargo Business Credit, Inc., Amerika Serikat) yang digunakan antara lain membayar hutang usaha kepada Perusahaan. Sehubungan dengan pinjaman ini, hutang Mulia Inc., Amerika Serikat, kepada Perusahaan telah disubordinasikan terhadap pinjaman Mulia Inc., Amerika Serikat, kepada Wells Fargo Business Credit, Inc., Amerika Serikat. Oleh karena itu, piutang usaha dari Mulia Inc., Amerika Serikat, sebesar US$ 780.599 diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
c. Perusahaan memperoleh pinjaman dana dari MGFL. Pinjaman ini berasal dari dana hasil penerbitan FRN dan pinjaman sindikasi yang dikoordinasi oleh Credit Lyonnais Bank. Pinjaman tersebut termasuk dalam hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo seperti dijelaskan pada Catatan 13.
Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan, MGFL dan MGFBV menandatangani perjanjian novasi dimana hutang Perusahaan kepada MGFL dialihkan kepada MGFBV, termasuk hak, keuntungan dan kewenangan untuk menerima pembayaran pinjaman dari Perusahaan. Pinjaman ini akan dibayar kembali 30 bulan sejak dinovasi.
Pada tanggal 1 Juli 2008, Perusahaan, MGFL dan MGFBV menandatangani perjanjian novasi dimana hutang Perusahaan yang dinovasi ke MGFBV (sesuai perjanjian tanggal 1 Januari 2005) di novasi kembali ke MGFL, termasuk hak, keuntungan dan kewenangan untuk menerima pembayaran pinjaman dari Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, jumlah pinjaman Perusahaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Senior A Senior B Jumlah
US$ US$ US$
Muliaglass Finance Limited
FRN 68.690.226 15.317.931 84.008.157
Pinjaman sindikasi 65.035.561 13.900.000 78.935.561
Jumlah 133.725.787 29.217.931 162.943.718
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 28 -
Senior A Senior B Jumlah
US$ US$ US$
Muliaglass Finance Limited
FRN 77.146.833 16.979.279 94.126.112
Pinjaman sindikasi 65.035.561 13.900.000 78.935.561
Jumlah 142.182.394 30.879.279 173.061.673
2008
Sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami Perusahaan, Pihak yang mempunyai hubungan istimewa menyetujui penangguhan pembayaran pokok dan hutang bunga serta membebaskan Perusahaan dari pembebanan bunga sampai dengan tanggal berakhirnya perjanjian pinjaman sesuai Surat MGFL tanggal 1 Januari 2008 kepada MGFBV dan Surat MGFBV tanggal 1 Januari 2008 kepada Perusahaan serta surat MGFL tanggal 1 Januari 2009 dan 1 Juli 2008 kepada Perusahaan. Berdasarkan hal tersebut Perusahaan tidak mencatat beban bunga atas pinjaman tersebut.
Perusahaan tidak mencatat beban bunga dan keuangan sejak perjanjian hutang jangka panjang berakhir pada tanggal 31 Oktober 2007 seperti dijelaskan pada Catatan 13. d. Penerimaan dari pemakaian tenaga listrik oleh PT Muliakeramik Indahraya Tbk
masing-masing sebesar Rp 5.873.039.200 tahun 2009 dan Rp 1.603.675.000 tahun 2008 yang dicatat sebagai penghasilan lain-lain (Catatan 20).
e. Saham PT Mulia Industrindo Tbk, saham Mulia Inc., Amerika Serikat dan saham Concord Building Pte. Limited, Singapura digunakan sebagai jaminan hutang jangka panjang yang sudah jatuh tempo (Catatan 13).
24. INFORMASI SEGMEN
Segmen Usaha
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam dua divisi operasi - produksi kaca lembaran (float) dan produksi botol dan gelas (container). Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer.
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:
Jumlah setelah 2009 Kaca lembaran Botol dan gelas Eliminasi eliminasi
Rp Rp Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 1.110.324.877.894 620.293.065.449 - 1.730.617.943.343
HASIL
Hasil segmen (131.333.252.832) 168.148.577.516 - 36.815.324.684
Laba usaha 36.815.324.684
Beban bunga dan keuangan (3.507.610.301)
Pendapatan lain-lain - bersih 521.817.146.347
Laba sebelum pajak 555.124.860.730
Beban pajak (2.700.250.038)
Laba bersih 552.424.610.692
INFORMASI LAINNYA ASET
Aset segmen 1.587.945.859.160 970.251.404.378 (174.359.803.384) 2.383.837.460.154
Aset yang tidak dapat dialokasi 248.415.825.456
Jumlah aset 2.632.253.285.610
KEWAJIBAN
Kewajiban segmen 832.533.692.120 84.029.481.928 (174.359.803.384) 742.203.370.664
Kewajiban yang tidak dapat dialokasi 2.784.783.796.050
Jumlah kewajiban 3.526.987.166.714
Jumlah setelah 2008 Kaca lembaran Botol dan gelas Eliminasi eliminasi
Rp Rp Rp Rp
PENJUALAN BERSIH 1.366.560.569.960 584.779.272.082 - 1.951.339.842.042
HASIL
Hasil segmen 32.946.883.945 125.591.764.143 - 158.538.648.088
Laba usaha 158.538.648.088
Beban bunga dan keuangan (3.322.969.551)
Beban lain-lain - bersih (429.378.261.169)
Rugi sebelum pajak (274.162.582.632)
Beban pajak (56.447.786.906)
Rugi bersih (330.610.369.538)
INFORMASI LAINNYA ASET
Aset segmen 1.800.285.362.227 875.901.515.631 (203.806.947.391) 2.472.379.930.467
Aset yang tidak dapat dialokasi 294.406.771.994
Jumlah aset 2.766.786.702.461
KEWAJIBAN
Kewajiban segmen 955.723.773.193 104.108.005.283 (203.806.947.391) 856.024.831.085
Kewajiban yang tidak dapat dialokasi 3.357.920.363.172
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 30 -
Segmen Geografis
Perusahaan beroperasi di satu lokasi, Propinsi Jawa Barat, sedangkan produk dipasarkan ke berbagai pasar geografis. Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat diproduksinya barang:
Pasar geografis 2009 2008 Rp Rp Indonesia 1.060.860.172.434 1.082.303.402.514 Asia 477.357.338.462 401.170.640.539 Eropa 50.942.740.750 229.384.622.294 Australia 83.859.779.642 161.189.188.755 Amerika 38.286.691.449 57.261.362.602 Afrika 19.311.220.606 20.030.625.338 Jumlah 1.730.617.943.343 1.951.339.842.042
25. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen
Asing Rp Asing Rp
Aset
Kas dan setara kas US$ 13.766.115 129.401.479.026 5.936.273 65.002.187.241
AUD 472.242 3.981.945.996 1.167.255 8.819.209.243
SGD 2.000 13.397.030 2.000 15.214.720
EURO 31.206 421.590.500 16.580 255.873.359
Investasi jangka pendek US$ 1.751.296 16.462.185.596 2.995.771 32.803.697.376
EURO 3.832.213 51.773.202.031 324.068 5.001.153.176
Piutang usaha US$ 9.009.172 84.686.220.278 12.469.548 136.541.551.144
AUD 157.107 1.324.724.452 287.296 2.170.811.431
Piutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa US$ 780.599 7.337.630.600 780.599 8.547.559.050
Jumlah Aset 295.402.375.509 259.157.256.740
Kewajiban
Hutang usaha kepada pihak ketiga US$ 2.784.629 26.175.512.600 4.274.844 46.809.538.096
Lain-lain - 2.583.221.052 - 2.646.098.681
Hutang lain-lain kepada
pihak ketiga US$ 23.470 220.617.248 700.213 7.667.335.849
Biaya yang masih harus dibayar US$ 78.887.806 741.545.380.818 77.733.852 851.185.649.400
EURO 174.930 2.363.304.840 3.734 57.621.492
GBP 5.474 82.732.978 13.025 244.920.933
SGD 66.282 444.026.066 32.195 244.907.365
YEN 9.336.858 952.359.563 9.325.888 1.128.432.448
Hutang jangka panjang yang sudah
jatuh tempo US$ 272.737.352 2.563.731.111.244 282.855.307 3.097.265.614.497
Jumlah Kewajiban 3.338.098.266.409 4.007.250.118.761
Jumlah Kewajiban - Bersih 3.042.695.890.900 3.748.092.862.021
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 2008 Rp Rp Mata Uang 1 US$ 9.400 10.950 1 EURO 13.510 15.432 1 AUD 8.432 7.556 1 SGD 6.699 7.607 1 JPY 102 121 1 GBP 15.114 18.804 31 Desember
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih sebesar Rp 485.784.592.889 tahun 2009 dan kerugian kurs mata uang asing – bersih sebesar Rp 473.374.893.922 tahun 2008.
26. REKLASIFIKASI AKUN
Akun uang muka tahun 2008 sebesar Rp 40.913.733.812 telah direklasifikasi ke uang muka pembelian aset tetap agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tahun 2009.
27. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK)
a. Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan.
Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred
settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah
yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan.
Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
b. Standar revisi yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif.
i. Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman
PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
ii. Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas
PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
P.T. MULIAGLASS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
- 32 -
PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi
PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset
PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi
PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
c. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif.
ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus
ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa
ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan
ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik
ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
28. KELANGSUNGAN USAHA
Laporan keuangan disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Perusahaan telah mengalami defisiensi modal masing-masing sebesar Rp 894.733.881.104 dan Rp 1.447.158.491.796 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 karena kerugian berulang yang dialami Perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Kerugian tersebut terutama