• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.5. Deskripsi Akuifer

Akuifer yang menempati ruang Daerah Resapan Air dalam kajian ini membentang dari Gunung Sibayak (2.212 m) ke kawasan Deli Tua pada arah barat daya - timur laut. Akuifer yang menempati ruang DAS Deli terdiri dari 3 (tiga) tipe yaitu : akuifer dengan aliran melalui ruang antar bukit, akuifer intergranular dengan rekahan dan akuifer dengan aliran melalui celahan (fissures) rongga-rongga dan saluran (channel). Ruang DAS Deli bahagian hulu dari kawasan Gunung Sibayak hingga ke kawasan Sibolangit dan sekitarnya di tempati oleh akuifer dengan aliran melalui celahan, rongga maupun saluran yang di bentuk oleh lava andesit dan dasit yang terbreaksiasikan berupa bongkahan-bongkahan yang tersusun secara acak dari lava. Satuan Sibayak (Qvba) sebagaimana dapat di cermati di kawasan Gunung Sibayak hingga ke daerah Bandar Baru. Susunan bongkah-bongkah lava yang acak menciptakan ruang antar bongkah berupa celah-celah yang tidak diatur, selain itu pada tubuh lava juga terdapat rongga-rongga dan saluran-saluran.

Pada posisi topografis dan stratigrafis, di bawah akuifer dari Satuan Sibayak (Qvba) tersebut terletak akuifer intergranular dari breksi aliran Satuan Binjai (Qvbj) dan tufa Satuan Singkut (Qvbs). Breksi aliran dari Satuan Binjai (Qvbj) merupakan aliran lahar yang padat dan kompak dengan permeabilitas yang rendah. Akuifer intergranular yang diberntuk oleh breksi aliran ini memiliki potensi penyimpanan (cadangan) air yang rendah <5 l/d. Selanjutnya pada posisi stratigrafis dan topografi dibawah breksi aliran Satuan Binjai (Qvbj) terletak tufa dari Satuan Singkut (Qvbs).

Akuifer interanular ini dibangun oleh endapan tufa (Qvbs) berwarna abu-abu cerah, dalam keadaan lapuk berwarna coklat dan ungu, sebagaimana dapat dicermati di Bumi Perkemahan Pramuka Desa Suka Makmur Kecamatan Sibolangit. Di daerah komplek mata air PDAM Tirtanadi di Lau Kaban, Lau Bengklewang, Lau Rumah Sumbul, Sibolangit, tufa (Qvbs) ini berwarna abu-abu cerah, berbintik-bintik hitam pada beberapa tempat berwarna putih susu, berbutir halus sampai kasar, terdapat perulangan gradasi ukuran butir dari ukuran kasar ke halus balik ke arah lateral maupun ke arah vertikal. Massa dasar atau matrik penyusun batuan tersebut adalah debu gunung api (volkanic ash) hasil letusan Gunung Sibayak, susunan mineraloginya adalah kwarsa, plagioklas, biotit, muskovit, selain itu pada massa dasar terdapat pula fragmen-fragmen batu apung dan batuan beku dalam ukuran dan prosentasi kandungan yang bervariasi tetapi lebih kecil dari 10%. Kandungan fragmen-fragmen batu apung pada tufa dari Satuan Singkut sebagaimana dapat di cermati pada penampang tegak di Lau Bengklewang semakin banyak di bahagian bawah dibandingkan dengan penampang di bahagian tengah dan bahagian atas.

Derajat kesarangan, kelulusan dan keterusan air dari tufa (Qvbs) ini adalah sedang sampai baik, hambatan permeabilitas pada arah vertikal dan lateral pada tubuh akuifer terdapat pada sisipan tufa berbutir halus sampai sangat halus. Tebal tubuh akuifer mencapai lebih dari 100m dengan kapasitas produksi dapat mencapai 10 l/d pada akuifer intergranular. Kapasitas produksi akuifer intergranular dari tufa (Qvbs) ini meningkat secara drastis pada daerah dimana struktur rekahan berkembang intensif seperti di daerah sumber mata air Lau Kaban, Lau Bengklewang, Lau Rumah Sumbul dengan produksi 200 l/d pada masing-masing sumber mata air atau total 600 l/d dari ketiga sumber mata air tersebut dan pada mata air di desa Tambunen debit mata air sekitar 100 l/d. Akuifer lainnya pada bagian hulu DAS Deli ini adalah tufa batu apung dari Satuan Mentar (QTvm) yang menyebar di kawasan Sembahe dan sekitarnya, dicirikan oleh warna abu-abu cerah, berbutir halus hingga kasar, umumnya di dominasi oleh butiran yang kasar, dengan kandungan fragmen batu apung yang melimpah dengan derajat kesarangan, derajat kelulusan dan keterusan air yang tinggi.

Curah hujan yang turun dikawasan bahagian hulu ini diresapkan ke dalam tubuh-tubuh akuifer yang berbeda derajat kelulusan dan kelulusannya merupakan sumber air aliran tetap dari Sungai Deli di bahagian hulu. Limpahan dari akuifer muncul sebagai rembesan dan mata air pada tebing-tebing sungai dan bidang topografi yang curam dan mengalir dan memasok segmen-segmen sungai yang terdapat di hulu yaitu Sungai Betimus dan Sungai Petani yang merupakan cabang utama dari Sungai Deli.

Ruang bahagian tengah DAS Deli pada rentang jarak antara Sembahe ke Namorambe di tempati oleh akuifer dimana air di dalam batuan mengalir selain melalui ruang antar butiran penyusun batuan juga pada ruang antar rekahan. Akuifer tersebut dibangun oleh tufa batu apung dari Satuan Mentar (QTvm) sebagaimana dapat dicermati di daerah Sembahe, Bintang Meriah, Sugau, Durinpitu, Tianglayar, Rimomungkur, Bekukul dan Sukamulia, dicirikan oleh warna abu-abu cerah, abu-abu kekuningan, matrik tufa berukuran sedang-kasar, terpilah sedang sampai baik mengandung fragmen-fragmen batu apung antara 20% sampai 80% berukuran 1 cm sampai 3 cm, beberapa di antaranya mencapai 10 cm tertanam dengan kemas terbuka. Kesarangan, kelulusan dan keterusan dari tufa batu apung (QTvm) pada bagian tengah DAS Deli ini adalah baik sampai sangat baik. Pengaruh struktur patahan yang intensif di bahagian tengah DAS Deli ini meningkatkan karakteristik hidrogeologis dari tubuh akuifer dalam meresapkan, menyimpan dan meluahkan air. Tebal satuan tufa batu apung (QTvm) di bahagian tengah ini mencapai 100 m.

Curah hujan yang turun di kawasan ini dengan intensitas tersebut diresapkan ke dalam tubuh akuifer, tersimpan sebagai air bawah tanah dan dilepaskan sebagai aliran tetap bagi Sungai Deli dengan cabang-cabangnya Sungai Simei-mei, Sungai Kelumat, Sungai Simantri dan Sungai Bekusah. Kapasitas produksi melalui sumur berkisar 5-10 l/d. Luahan dari akuifer muncul sebagai rembesan dan mata air pada tebing lembah sungai dan pada bagian ujung punggung perbukitan.

Arahan Pengembangan

Dokumen terkait