• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi Data

Dalam dokumen Profesionalisme guru pasca sertifikasi. (Halaman 64-71)

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan September 2009. Subyek penelitian ini adalah guru-guru bidang studi Sekolah Menengah Atas (SMA) kecuali guru BK yang telah lulus sertifikasi tahun 2007 di wilayah kabupaten Sleman Yogyakarta.

1. Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Asal Sekolah

L P Total

SMA Immanuel Kalasan 1 1 2 SMA Kolese De Britto 13 1 14

SMA Kolombo 3 3 6

SMA Mandala Bhakti 1 0 1 SMA N 2 Ngaglik 2 3 5 SMA N I Depok 2 3 5 SMA N I Godean 2 2 4 SMA N I Kalasan 1 3 4 SMA N I Minggir 0 2 2 SMA N I Mlati 4 0 4 SMA N I Ngaglik 2 5 7 SMA N I Prambanan 3 2 5 SMA N I Seyegan 1 5 6 SMA N I Sleman 7 4 11 SMA N I Tempel 2 0 2 SMA N I Turi 2 1 3

SMA St. Mikael Sleman 1 0 1

Jumlah 47 35 82

Dari tabel 4.1 tersebut terlihat bahwa jumlah seluruh responden dari guru SMA sebanyak 82 responden yang terdiri dari 47 guru laki-laki atau 57,32% dan 35 guru perempuan atau sebanyak 42,68%. Dari

tabel tersebut terlihat jelas bahwa responden guru laki-laki lebih banyak dibandingkan guru perempuan.

2. Usia

Tabel 4.2 Usia Responden

No Umur (Dalam Tahun) Frek Frek(%)

1. 37-39 3 3,7 2. 40-42 6 7,3 3. 43-45 5 6,1 4. 46-48 2 2,4 5. 49-51 5 6,1 6. 52-54 22 26,8 7. 55-57 28 34,1 8. 58-60 11 13,4 Total 82 100

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai usia 37-39 tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, usia 40-42 tahun sebanyak 6 guru atau 7,3%, usia 43-45 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%, usia 46-48 tahun sebanyak 2 guru atau 2,4%, usia 49-51 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%, usia 52-54 tahun sebanyak 22 guru atau 26,8%, usia 55-57 tahun sebanyak 28 guru atau 34,1%, usia 58-60 tahun sebanyak 11 guru atau 13,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai usia antara 55-57 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru yang telah lulus sertifikasi dan mendapat tunjangan profesi dalam jangka waktu 3-5 tahun akan segera pensiun.

3. Jam Mengajar

Tabel 4.3 Jam Mengajar

No Jam Mengajar Frek Frek(%)

1. 1-4 1 1,2 2. 5-8 5 6,1 3. 9-12 9 11 4. 13-16 8 9,8 5. 17-20 8 9,8 6. 21-24 38 46,3 7. 25-28 9 11 8. 29-32 4 4,9 Total 82 100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai jumlah jam mengajar per minggu 1-4 jam sebanyak 1 guru atau 1,2%, jam mengajar per minggu 5-8 jam sebanyak 5 guru atau 6,1%, jam mengajar per minggu 9-12 jam sebanyak 9 guru atau 11%, jam mengajar per minggu 13-16 jam sebanyak 8 guru atau 9,8%, jam mengajar per minggu 17-20 jam sebanyak 8 guru atau 9.8%, jam mengajar per minggu 21-24 jam sebanyak 38 guru atau 46,3%, jam mengajar per minggu 25-28 jam sebanyak 9 guru atau 11%, Jam mengajar per minggu 29-32 jam sebanyak 4 guru atau 4,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai jumlah mengajar per minggu antara 21-24 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah mempunyai jam mengajar yang sesuai dengan ketentuan uji sertifikasi.

4. Mata Pelajaran

Tabel 4.4 Mata Pelajaran

No Jumlah Mata Pelajaran Frek Frek(%)

1. 1 78 95,1

2. 2 3 3,7

3. 3 1 1,2

Total 82 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa responden yang mengampu 1 mata pelajaran sebanyak 78 guru atau 95,1%, mengampu 2 mata pelajaran sebanyak 3 guru atau 3,7%, mengampu 3 mata pelajaran hanya 1 guru atau 1,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mengampu 1 mata pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa guru-guru Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai satu konsentrasi bidang studi yang diampu. Hasil temuan ini kurang relevan dengan jumlah jam mengajar guru yang rata-rata antara 21-24 jam, padahal guru yang mengampu 1 mata pelajaran biasanya mempunyai jumlah jam mengajar kurang dari 20 jam. Hal ini dapat diasumsikan bahwa guru tersebut mengajar disekolah yang mempunyai kelas paralel.

5. Masa kerja

Tabel 4.5 Masa Kerja

No Masa kerja (dlm tahun) Frek Frek(%)

1. 11-13 4 4,9 2. 14-16 8 9,8 3. 17-19 4 4,9 4. 20-22 3 3,7 5. 23-25 1 1,2 6. 26-28 32 39 7. 29-31 25 30,5

8. 32-34 5 6,1

Total 82 100

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang mempunyai masa kerja 11-13 tahun sebanyak 4 guru atau 4,9%, masa kerja 14-16 tahun sebanyak 8 guru atau 9,8%, masa kerja 17-19 tahun sebanyak 4 guru atau 4,9%, masa kerja 20-22 tahun sebanyak 3 guru atau 3,7%, masa kerja 23-25 tahun sebanyak 1 guru atau 1,2%, masa kerja 26-28 tahun sebanyak 32 guru atau 39%, masa kerja 29-31 tahun sebanyak 25 guru atau 30,5%, masa kerja 32-34 tahun sebanyak 5 guru atau 6,1%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja antara 26-28 tahun. Dalam sertifikasi, guru yang mempunyai pengalaman mengajar yang banyak berkesempatan lebih besar lulus uji sertifikasi karena masa kerja lebih dari 25 tahun akan mendapatkan poin 175 dari total 850 poin.

6. Golongan Jabatan

Tabel 4.6 Golongan Jabatan

No Golongan Jabatan Frek Frek(%)

1. IV b 1 1,2

2. IV a 61 74,4

3. III d 5 6,1

4. III c 8 9,8

5. Tidak mempunyai golongan 7 8,5

Total 82 100

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden yang tidak mempunyai golongan jabatan sebanyak 7 guru atau 8,5%, golongan jabatan III c sebanyak 8 guru atau 9,8%, golongan jabatan III d sebanyak 5 guru

atau 6,1%, golongan jabatan IV a sebanyak 61 guru atau 74,4%, golongan jabatan IV b sebanyak 1 guru atau 1,2%. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagian besar responden penelitian ini mempunyai golongan jabatan IV a. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah memiliki masa keerja lama dan sudah diangkat menjadi PNS sehingga mereka memiliki golongan jabatan.

7. Status Kepegawaian Tabel 4.7 Status Kepegawaian   Jenis Kelamin Status L % P % Jumlah % PNS 30 36,6 31 37,8 61 74,39 Pegawai Tetap Yayasan 17 20,7 4 4,9 21 25,61

Jumlah 47 57,3 35 42,7 82 100

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa jumlah responden yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 61 guru atau 74,39% yang terdiri dari 30 guru laki-laki atau 36,6% dan 31 guru perempuan atau 37,8%, berstatus Pegawai Tetap Yayasan sebanyak 21 guru atau 25,61% yang terdiri dari 17 guru laki-laki atau 20,7% dan 4 guru perempuan atau 4,9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar guru diangkat dan bekerja dalam instansi milik pemerintah yang digaji oleh negara. Status guru menggambarkan prestasinya. Guru yang berstatus non PNS dipandang akan menjalankan tugas lebih berat untuk bisa menaikkan statusnya dibanding guru yang berstatus PNS. Hal ini dikarenakan,

meskipun jam mengajar guru PNS lebih sedikit dan kurang berprestasi tidak akan mengubah statusnya dan akan tetap memperoleh kenaikan pangkat berkala. Berbeda dengan guru yang berstatus non PNS, mereka perlu kerja keras menunjukkan keprofesionalannya untuk mendapatkan kenaikan pangkat.

8. Jalur Lulus Sertifikasi

Tabel 4.8

Jalur Lulus Sertifikasi

 

Jenis Kelamin Jalur Lulus Sertifikasi

L % P % Jumlah % Portofolio 27 32,9 20 23,2 46 56,1

PLPG 20 24,4 16 19,5 36 43,9 Jumlah 47 42,7 36 42,7 82 100

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa jumlah responden yang lulus sertifikasi jalur portofolio sebanyak 46 guru atau 56,1% yang terdiri dari 27 guru laki-laki atau 32,9% dan 20 guru perempuan atau 23,2%, jalur Pendidikan dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) sebanyak 36 guru atau 43,3% yang terdiri dari 20 guru laki-laki atau 24,4% dan 16 guru perempuan atau 19,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini lulus sertifikasi melalui jalur portofolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru telah mencapai skor penilaian portofolio minimal 850. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian dari guru telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam portofolio untuk meningkatkan profesionalismenya.

Dalam dokumen Profesionalisme guru pasca sertifikasi. (Halaman 64-71)

Dokumen terkait