• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah Perusahaan

PTAqua Golden Mississipi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an. Ketika itu tirto bertugas menjamu delegasi sebuah Perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengosumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.

Tirto mendirikan pabrik pertamanya di pondok unggu Bekasi dan menamai pabrik itu PT Golden Mississipi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, tetapi terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari pure artesian water) yang berlogo daun semanggi. Tetapi Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama menggunakan Aqua karena cocok terhadap image air minum dalam botol atau kemaan serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan menggubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua pada bulan Oktober 1974, karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp. 75, hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp. 46/liter.

Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke mata air pengunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap mengandung komposisi mineral

alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium, potasium, zat besi dan sodium.

Willy Sidharta,sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua merupakan orang pertama yang mempengaruhi sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door to doorkhusus yang cikal bakal sistem pengiriman langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua secara konsisten menenjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.

Pada tahun 1984, pabrik aqua kedua didirikan di pandaan, Jawa Timur sebagai upaya mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi berkualitas dan lebih aman untuk dikosumsi.

Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air minerale pertama yang menerapkan sistem produksi in-line di pabrik Mekarsari pembrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, lisa tirto sebagai pemilik PT Aqua Golden Mississipi sepeninggalan suaminya Tirto Utomo, beliau menjual sahamnya kepada grup Danone pada tanggal 4 September 1998. Akuisisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada peningktan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang tersebar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan

dengan pergantian milenium Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. (www.Aqua.com)

b. Visi dan misi perusahaan

VISI

1) Memberikan hidrasi berkualitas untuk kesehatan yang lebih baik bagi sebanyak mungkin masyarakat Indonesia melalui produk dan layanan.

2) Membangun organisasi yang dinamis, terbuka teretika dengan budaya pembelajaran yang memberikan kesempatan berkembangan yang unik bagi karyawan.

3) Menjadikan acuan dalam pembangunan berkelanjutan, melindungi sumber daya airnya, melestarikan lingkungan, mempromosikan serta mendorong masyarakat untuk menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

MISI

1) Memberikan kesehatan melalui pagan kepada sebanyak mungkin orang

2. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Gambaran karakteristik responden

Gambaran karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi: jurusan, angkatan, jenis kelamin, usia. Deskripsi responden disajikan sebagai berikut:

1) Jurusan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan Jurusan pada pada tabel di berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

Angkatan Frekuensi % Ekonomi Syariah 26 30% Akutansi Syariah 22 25% Perbankan Syariah 31 36% Manzawa 3 3% Pariwisata Syariah 5 6%

Jumlah 87 100%

Sumber: Hasil Olahan Penulis

Dari table diatas menunjukkan bahwa responden berdasarkan jurusan didominasi olehjurusan Perbankan Syariahyang berjumlah 31 orang dengan presentase sebesar 36%, Ekonomi Syariah sebanyak 26 orang dengan presentase 30%,Akutansi Syariah sebanyak 22 orang dengan presentase 25%,Manzawa sebanyak 3 orang dengan presentase 3% dan Pariwisata Syariah sebanyak 5 orang dengan presentase 6%. Jadi dapat disimpulkan jurusan Perbankan Syariah lebih banyak dari jurusan lainnya.

2) Angkatan

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan tahunangkatan pada tabel di berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Angkatan

Angkatan Frekuensi %

2017 51 59%

2018 36 41%

Jumlah 87 100%

Sumber:Data Olahan

Dari table diatas menunjukkan bahwa responden berdasarkan angkatandidominasi oleh angkata 2017 yang berjumlah 51 orang dengan presentase sebesar 59% dan yang angkatan 2018 sebanyak 36 orang dengan presentase 41%. Jadi dapat disimpulkan angkatan 2017 lebih bayak dari pada angkatan 2018 yaitu 59%

3) Jenis kelamin

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel di berikut ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi %

Laki- Laki 76 87%

Perempuan 11 13%

Jumlah 87 100%

Sumber:Data Olahan

Dari table diatas menunjukkan bahwa responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 76 orang dengan presentase sebesar 87% dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang dengan presentase 13%. Jadi dapat disimpulkan perempuan lebih bayak dari pada laki-laki dalam penelitian ini yaitu sebesar 87%

4) Usia

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia pada tabel di berikut ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi % 18-19 tahun 19 22% 20-21 tahun 63 72% 22-23 tahun 5 6% Jumlah 87 100% Sumber:Data Olahan

Dari table diatas menunjukkan bahwa responden berdasarkan usia didominasi oleh yang berusia 20-21 tahun berjumlah 63 orang dengan presentase sebesar 72%. Usia 18-19 berjumlah 19 orang dengan presntase 22%. Usia 22-23 berjumlah 5 orang dengan presentase 6%. Jadi dapat disimpulkan bahwa usia 20-21 tahun lebih banyak dalampenelitian ini yaitu sebesar 72%

Dokumen terkait