HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
2. Deskripsi Data Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) pengaruh yang signifikan pada keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual dan (2) perbedaan pengaruh media audiovisual dalam pembelajaran menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta dibanding menggunakan metode konvensional (ceramah). Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari nilai pretest dan posttest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional dengan tingkat
61
keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual.
a. Data Pretest
Dalam penelitian ini data pretest diperoleh dari data tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional. Data pretest terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 40 siswa. Terdapat dua alternatif jawaban dimana jawaban tertinggi bernilai 1 dan jawaban terendah bernilai 0.
Berdasarkan data hasil pretest, diperoleh nilai terendah sebesar 11,00; nilai tertinggi sebesar 17,00; median sebesar 15,00; modus sebesar 16,00; mean sebesar 14,65 dan standar deviasi sebesar 1,94. Dari data tersebut akan dibuat tabel distribusi frekuensi. Sugiyono (2005: 29) mengatakan bahwa tabel distribusi frekuensi dapat dibuat dengan menggunakan rumus H.A Sturgees dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 40 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 40 = 6,28 dibulatkan menjadi 6. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga
62
diperoleh rentang data sebesar 17 – 11 = 6 Sedangkan panjang kelas (rentang)/K = (6)/6 = 1.
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Data Pretest
No. Interval f f (%) 1 16,5 - 17,5 7 17,5% 2 15,4 - 16,4 11 27,5% 3 14,3 - 15,3 6 15,0% 4 13,2 - 14,2 4 10,0% 5 12,1 - 13,1 4 10,0% 6 11,0 - 12,0 8 20,0% Jumlah 40 100,0%
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Berdasarkan distribusi frekuensi hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional di atas dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut.
Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Pretest
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan
8 4 4 6 11 7 0 2 4 6 8 10 12 14 11-12 12,1-13,1 13,2-14,2 14,3-15,3 15,4-16,4 16,5-17,5 Fr e ku e n si Interval
Pretest
63
metode konvensional terletak pada interval 15,4-16,4 sebanyak 11 siswa (17,5%) dan paling sedikit terletak pada interval 12,1-13,1 dan 13,2-14,2 masing-masing sebanyak 4 siswa (10,0%).
Pengkategorian data hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional menggunakan rumus dari Azwar (2011: 109) berdasarkan pada nilai mean dan standar deviasi diatas yaitu sebagai berikut.
Tingi : X ≥ M + SD
Sedang : M – SD ≤ X < M + SD Rendah : X< M – SD
Keterangan:
X : skor hasil pretest M : mean
SD : standar deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, diketahui bahwa mean (M) sebesar 14,65 dan standar deviasi sebesar 1,94. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori sebagai berikut.
Tabel 6. Hasil Kategori Pre-test
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) Kategori
1 X ≥ 16,59 7 17,5 Tinggi
2 12,71 ≤ X < 16,59 25 62,5 Sedang
3 X < 12,71 8 20,0 Rendah
Jumlah 40 100
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut:
64
Gambar 5. Pie Chart Hasil Uji Kategorisasi Pada Pre-test Berdasarkan tabel dan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil pre-test tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional berada pada kategori tinggi sebanyak 7 siswa (17,5%), kategori sedang sebanyak 25 siswa (62,5%), dan berada pada kategori rendah sebanyak 8 siswa (20,0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan hasil pretest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan metode konvensional berada dalam kategori sedang (62,5%).
b. Data Posttest
Dalam penelitian ini data posttest diperoleh dari data tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual. Data posttest terdiri dari 20 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 40 siswa. Terdapat dua alternatif jawaban dimana jawaban tertinggi bernilai 1 dan jawaban terendah bernilai 0.
7 25 8 Pretest Tinggi Sedang Rendah
65
Berdasarkan data hasil posttest, diperoleh nilai terendah sebesar 13,00; nilai tertinggi sebesar 20,00; median sebesar 18,00; modus sebesar 19,00; mean sebesar 17,65 dan standar deviasi sebesar 2,06. Dari data tersebut akan dibuat tabel distribusi frekuensi. Sugiyono (2005: 29) mengatakan bahwa tabel distribusi frekuensi dibuat dengan menggunakan rumus H.A Sturgees dengan menentukan jumlah kelas interval, menghitung rentang data, dan menentukan panjang kelas.
Untuk menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 40 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 33 = 6,28 dibulatkan menjadi 6. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 20 – 13 = 7. Sedangkan panjang kelas (rentang)/K = (7)/6 = 1,1.
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Posttest
No. Interval f f (%) 1 19,0 - 20,1 18 45,0% 2 17,8 - 18,9 6 15,0% 3 16,6 - 17,7 4 10,0% 4 15,4 - 16,5 3 7,5% 5 14,2 - 15,3 6 15,0% 6 13,0 - 14,1 3 7,5% Jumlah 40 100,0%
Sumber: Data Primer Diolah, 2015
Berdasarkan distribusi frekuensi hasil posttest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah
66
Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual di atas dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut.
Gambar 6. Diagram Batang Distribusi Frekuensi Data Posttest
Berdasarkan tabel dan diagram batang di atas, mayoritas frekuensi tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual terletak pada interval 19,0-20,1 sebanyak 18 siswa (45,0%) dan paling sedikit terletak pada interval 13,0-14,1- dan 15,4-16,5 masing-masing sebanyak 3 siswa (7,5%).
Pengkategorian data hasil posttest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual menggunakan rumus dari Azwar (2011:109) berdasarkan pada nilai mean dan standar deviasi diatas yaitu sebagai berikut.
Tinggi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X < M + SD 3 6 3 4 6 18 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 13-14,1 14,2-15,3 15,4-16,5 16,6-17,7 17,8-18,9 19-20,1 Fr e ku e n si Interval
Postest
67 Rendah : X< M – SD Keterangan:
X : skor hasil pretest M : mean
SD : standar deviasi
Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus di atas, diketahui bahwa mean (M) sebesar 17,65 dan standar deviasi sebesar 2,07. Hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga kategori sebagai berikut.
Tabel 8. Hasil Kategori Posttest
No. Interval Kategori Frekuensi Persentase
(%) Kategori
1 X ≥ 19,72 9 22,5 Tinggi
2 15,58 ≤ X < 19,72 22 55,0 Sedang
3 X < 15,58 9 22,5 Rendah
Jumlah 40 100
Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut:
Gambar 7. Pie Chart Hasil Uji Kategorisasi Pada Posttest
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, menunjukkan bahwa hasil posttest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar
9 22 9 Postest Tinggi Sedang Rendah
68
menggunakan media audiovisual berada pada kategori tinggi sebanyak 9 siswa (22,5%), kategori sedang sebanyak 22 siswa (55,0%), dan berada pada kategori rendah sebanyak 9 siswa (22,5%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecenderungan hasil pretest tingkat tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SD Di Kecamatan Pandak Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yang diajar menggunakan media audiovisual berada dalam kategori sedang (22,5%).