• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

2. Deskripsi hasil belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Alla

yang Diajar dengan Menerapkan Metode Hypnoteaching

Berdasarkan pretest dan posttest yang diberikan pada peserta didik di kelas eksperimen yang diajar dengan menerapkan metode Hypnoteaching kelas VIIIB mata pelajaran Matematika didapatkan hasil sebagai berikut (lihat lampiran C):

Tabel 4.5 Nilai Hasil Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen

Statistik

Nilai Statistik Kelas VIII B

Pretest Eksperimen Posttest Eksperimen

Jumlah Sampel 34 34

Nilai Terendah 15 70

Nilai Tertinggi 62 98

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa skor maksimum yang diperoleh pada pretest dan posttest dengan menerapkan metode Hypnoteaching dalam pembelajaran pada kelas eksperimen masing-masing 62 dan 98, sedangkan skor minimum yang diperoleh pada pretest dan posttest adalah 15 dan 70.

a. Deskriptif hasil belajar matematika pretest kelas eksperimen

Hasil analisis statistik deskriptif pretest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

94 1) Menghitung Rentang Kelas

R = Nilai terbesar – Nilai terkecil = 62 – 15

= 47

2) Mencari banyaknya kelas interval K = 1 + ( 3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 34) = 1 + (3,3 Γ— 1,5315) = 1 + 5,0539

= 6,0539 (dibulatkan ke-6) 3) Menentukan Panjang Kelas

P = R K = 47 6 = 7,8 (dibulatkan ke- 8) 4) Nilai rata-rata

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase pretest pada kelas Eksperimen (lampiran B) diperoleh rata-rata sebagai berikut:

π‘₯Μ… = βˆ‘ni=1fixi fi = 1228

34 = 36,12

95

Jadi nilai rata-rata hasil belajar siswa sebelum penerapan metode

hypnoteaching yaitu 36,12.

5) Standar deviasi

Standar deviasi (simpangan baku) berdasarkan tabel standar deviasi pretest pada kelas Eksperimen (lampiran B) diperoleh sebagai berikut:

SD = βˆšβˆ‘π‘˜ 𝑓𝑖(π‘₯π‘–βˆ’ π‘₯Μ…)2 𝑖=1 𝑛 βˆ’ 1 = √5159,38 34 βˆ’ 1 = √5159,38 33 = √156,34 = 12,5

Dari perhitungan standar deviasi diatas maka diketahui penyebaran datanya sebesar 12,5 artinya sebagian besar data pada kumpulan berjarak plus atau minus 12,5 dari rata-rata

Penyajian hasil belajar pretest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram berikut:

96

Gambar 4.4 Histogram Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen

b. Deskriptif hasil belajar matematika posttest kelas eksperimen

Hasil analisis statistik deskriptif posttest kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

1) Menghitung Rentang Kelas

R = Nilai terbesar – Nilai terkecil = 98–70

= 28

2) Mencari banyaknya kelas interval K = 1 + ( 3,3 log n) = 1 + (3,3 log 34) = 1 + (3,3 Γ— 1,5315) 0 2 4 6 8 10 12 15 - 22 23 - 30 31 - 38 39 - 46 47 - 54 55 62

97 = 1 + 5,0539

= 6,0539 (bulatkan ke-6) 3) Menentukan Panjang Kelas

P = R K = 28 6 = 4,67 (bulatkan ke-5) 4) Nilai Rata-rata

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi dan persentase posttest pada kelas Eksperimen (lampiran B) diperoleh rata-rata sebagai berikut:

π‘₯Μ… = βˆ‘ni=1fixi fi = 2803

34 = 82,44

Jadi nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah penerapan metode

hypnoteaching yaitu 82,44.

5) Standar deviasi

Standar deviasi (simpangan baku) berdasarkan tabel standar deviasi posttest pada kelas Eksperimen (lampiran B) diperoleh sebagai berikut:

SD =

βˆšβˆ‘π‘˜ 𝑓𝑖(π‘₯π‘–βˆ’ π‘₯Μ…)2 𝑖=1

98 = √1668,26 34 βˆ’ 1 = √1668,26 33 = √50,55 = 7,11

Dari perhitungan standar deviasi diatas maka diketahui penyebaran datanya sebesar 7,11 artinya sebagian besar data pada kumpulan berjarak plus atau minus 7,11 dari rata-rata.

Penyajian hasil belajar posttest pada kelas eksperimen dapat dilihat pada histogram berikut:

Gambar 4.5 Histogram Frekuensi Posttest Kelas Eksperimen

0 2 4 6 8 10 12 14 70 - 74 75 - 79 80 - 84 85 - 90 90 - 94 95 - 99

99

Berikut ini adalah tabel hasil analisis deskriptif data hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen.

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Matematika pada Kelas Eksperimen Statistik Nilai Statistik Pretest Posttest Nilai Terendah 15 70 Nilai Tertinggi 62 98 Rata- Rata (π‘₯Μ…) 3,12 82,44 Standar Deviasi (SD) 12,5 7,11

Jika hasil belajar peserta didik dikelaskan dalam kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi akan diperoleh frekuensi dan persentase setelah dilakukan pretest dan posttest dimana dimasukkan ke dalam kategori kelas sebagai berikut:

Tabel 4.7 Kategori Hasil belajar Matematika Pretest pada Kelas Eksprimen Tingkat

Penguasaan

Kategori

Pretest Kelas Eksperimen

Frekuensi Persentase (%) 0 – 20 Sangat rendah 4 11,76 21 – 40 Rendah 18 52,94 41 – 60 Sedang 11 32,35 61 – 80 Tinggi 1 2,94

100

81 – 100 Sangat tinggi 0 0

Jumlah 34 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar pretest pada kelas eksperimen 4 peserta didik (11,76%), berada pada kategori sangat rendah, 18 peserta didik (52,94%) berada pada kategori rendah, 8 peserta didik (32,35%) berada pada kategori sedang, dan 1 peserta didik (2,94%) berada pada kategori tinggi dan tidak ada peserta didik yang berada pada kategori sangat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar kemampuan pemecahann masalah matematika peserta didik pretest pada kelas eksperimen berada pada kategori rendah.

Tabel 4.8 Kategori Hasil belajar matematika Posttest Pada Kelas Eksprimen

Tingkat

Penguasaan

Kategori

Posttest Kelas Eksperimen

Frekuensi Persentase (%) 0 – 20 Sangat rendah 0 0 21 – 40 Rendah 0 0 42 – 60 Sedang 0 0 61 – 80 Tinggi 11 32,35 81 – 100 Sangat tinggi 23 67,65 Jumlah 34 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar postest pada kelas eksperimen tidak terdapat peserta didik berada pada kategori sangat rendah, rendah, dan sedang, 11 peserta didik (32,35%) berada pada kategori tinggi dan 23

101

peserta didik (67,65%) pada kategori sangat tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa persentase terbesar hasil belajar matematika peserta didik postestt pada kelas eksperimen berada pada kategori sangat tinggi.

Selanjutnya, penulis menyajikan hasil pretetst dan posttest dalam bentuk diagram batang guna memperlihatkan perbandingan hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Alla pada kelas eksperimen sebagai berikut:

Gambar 4.6 Diagram batang hasil pretest dan posttest kelas eksperimen

Berdasarkan diagram diatas, pada hasil pretest kelas eksperimen dapat terlihat jelas bahwa persentase siswa yang berada pada kategori sangat rendah masih sedikit, dan mengalami peningkatan pada kategori rendah, serta mengalami penurunan pada kategori sedang, terdapat 1 siswa yang berada pada kategori tinggi dan tidak ada yang berada pada kategori sangat tinggi, sedangkan hasil posttest kelas eksperimen

0 5 10 15 20 25 Sangat Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Pre Tes Post Tes

102

menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada pada kategori sangat rendah, rendah, dan sedang kemudian mengalami peningkatan persentase pada kategori tinggi, dan mengalami peningkatan pada kategori tinggi dan sangat tinggi.

Selain itu, penulis juga menyajikan range nilai hasil belajar pre-posttest kelas kontrol dan pre-posttest kelas eksperimen dalam bentuk tabel guna memperlihatkan titik perubahan nilai peserta didik kelas VIII SMP Negeri 4 Alla Kabupaten Enrekang pada kedua kelas tersebut sebagai berikut:

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Data Hasil Belajar Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pre Test Nilai Terendah 15 15 Nilai Tertinggi 62 62 Post test Nilai Terendah 60 70 Nilai Tertinggi 87 98 Range

(Post Test–Pre Test)

Selisih Terendah 10 24

Selisih Tertinggi 59 62

Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat range nilai peserta didik pada kelas ekperimen lebih tinggi dibandingkan dengan range nilai kelas kontrol. Range nilai pretest-postest kelas eksperimen berada pada interval 24-62, sedangkan range nilai pretest-posttest kelas kontrol berda pada interval 10-59. Hal ini menunjukkan hasil belajar peserta didik pada kelas ekperimen meningkat secara maksimal dibandingkan hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol.

103

Berdasarkan range hasil belajar, menunjukkan bahwa metode Hypnoteaching mampu meningkatkan hasil belajar maematika siswa. Siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dan fokus selama proses pembelajaran, siswa lebih memahami materi karena peserta didik mampu lebih percaya diri dan berkonsentrasi dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa mengalami pembelajaran bermakna dibandingkan dengan siswa pada kelas control, siswa lebih pasif karena pembelajaran berfokus pada guru, siswa menjadi tidak aktif dan masih banyak siswa yang tidak berkonsentrasi sehingga melakukan kegiatan selain belajar, hal ini yang mempengaruhi siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan metode hypnoteaching mampu meningkatkan pemahaman dan hasil belajar matematika siswa. Metode

hypnoteaching akan membuat siswa memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh

guru.

Dokumen terkait