• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi selanjutnya yaitu deskripsi hasil penelitian. Deskripsi hasil penelitian tentang model pembentukan karakter bangsa peserta didik dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Purworejo diperoleh melalui tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian model pembentukan karakter bangsa peserta didik dalam pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Purworejo meliputi perencanaan pelasanaa pembelajaran PPKn

yang berdimensi pembentukan karakter bangsa dan pelaksanaan pembelajaran PPKn yang berdimensi pembentukan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo. Selain itu juga memaparkan faktor penghambat dalam upaya pembentukan karakter bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo.

a. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran PPKn yang Berdimensi Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo

Seorang guru memiliki strategi maupun pedoman tersendiri dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Pedoman tersebut dipersiapkan dalam perencanaan pembelajaran. Pedoman yang menjadi acuan guru dalam melakukan kegiatan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas bertujuan agar kegiatan pembelajaran lebih terarah dan sistematis. Pedoman yang dijadikan acuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Begitu juga guru PPKn, sebagai seorang guru, guru PPKn harus memiliki rencana pembelajaran berupa silabus dan RPP.

Berdasarkan Pasal 3 ayat (4) Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikah Dasar dan Pendidika Menengah dapat diketahui bahwa RPP paling sedikit memuat (1) identitas sekolah, mata pelajaran/tema, kelas/semester dan alokasi waktu, (2) Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikator pencapaian kompetensi, (3) materi pembelajaran, (4) kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup, (5) penilaian, pembelajaran remidial dan pengayaan, dan (6) media, alat, bahan dan sumber belajar. RPP yang merupakan rencana guru dalam melakukan pembeajaran harus paling sedikit memuat hal-hal yang telah yang disebutkan dalam peraturan

Seorang guru juga memiliki tugas untuk mengembangkan tiga kompetensi yang dimiliki peserta didik, kompetensi tersebut yaitu kompetensi kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada kurikulum 2013 salah satu kompetensi yang sangat ditekankan untuk dibentuk pada diri peserta didik adalah kompetensi afektif. Bentuk dari upaya guru dalam membentuk sikap peserta didik dapat dilihat dalam RPP yaitu dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan penilaian sikap spiritual dan sosial. Melalui kegiatan pembelajaran guru dapat mengajarkan dan membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan yang bernilai karakter bangsa. Sedangkan melalui penilaian sikap spiritual dan sosial guru dapat memberikan penilain dan mengetahui bagaimana perkembangan karakter peserta didik yang salah satunya adalah karakter bangsa.

Berdasarkan Pasal 10 ayat (4)Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dapat diketahui bahwa instrumen penilaian dalam penilaian sikap paling sedikit memuat nilai-nilai yang ada dalam materi. Oleh sebab itu guru PPKn dalam menyusun penilaian sikap/afektif di RPP paling sedikit memuat nilai-nilai yang ada dalam materi yang diajarkan.

Selain melalui penilaian, upaya guru dalam membentuk karakter bangsa yaitu dapat dilakukan dengan melakukan model-model pembentuan karakter. Model-model pembentukan karakter bangsa yang dapat digunakan guru PPKn adalah model pembentukan karakter menuurut Halstead dan Taylor, yaitu pertama

menegakan aturan-aturan dan kedua model penggunaan metode di dalam pembelajaran.

Menurut Ibu Sugiatai S.Pd dan Ibu Kadar Murtiningtyas SH selaku guru PPKn yang mengajar kelas X dan XI menyatakan bahwa, nilai-nilai karakter bangsa tercantum dalam setiap materi pembelajaran dan guru juga merencanakan kegiatan pembelajaran yang berdimensi karakter bangsa dalam RPP. Dalam RPP nilai-nilai karakter bangsa tersebut dicantumkan pada bagia penilaian sikap dan kegiatan pembelajaran (hasil wawancara 10 Februaru 2016). Hasil wawancara tersebut juga sesuai dengan hasil dokumentas dan observasi.

Hasil dokumentasi pertama yaitu pada RPP kelas X yang diampu oleh Ibu Sugiati S.Pd. RPP tersebut merencanakan kegiatan pembelajaran dengan

kompetensi dasar “menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran

kewajiban warga negara dan menyajikan analisis penanganan kasus pelanggaran

hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara” dan menggunakan model

pembelajaran discovery learning. Berdasarakan RPP tersebut dapat diketahui bahwa guru telah merencanakan kegiatan yang berdimensi karakter bangsa. Contoh rencana kegiatan terebut adalah kegiatan pembelajaran pertemuan pertama.

Pada kegiatan pembelajara pertemuan pertama yaitu pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan salam, berdoa, presensi, dan apresias kemampuan peserta didik dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti peserta didik melakukan berbagai kegiatan yaitu mengamati gambar hak dan kewajiban warga negara, peserta didik melakukan tanya jawab terkait gambar yang telah

diberikan, dan peserta didik mengumpulkan informasi hak dan kewajiban warga negara dalam UUD 1945. Sedangkan pada kegiatan penutup berisi kegiatan menyimpulkan materi, guru mengajukan pertanyaan kepada peserta didik, guru memberikan tugas rumah, dan diakhiri dengan salam.

Dalam RPP dapat diketahui bahwa RPP telah mencantumkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dengan model pembelajaran yang mendukung tersebentuknya karakter bangsa peserta didik. Tetapi dalam RPP tersebut belum dicantumkan penilaian afektif yang merupakan salah satu aspek dalam RPP yang harus dicantumkan. RPP tersebut juga telah mencantumkan kegiatan-kegiatan pembiasaan, yang membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan untuk membentuk karakter bangsa, sebagai contoh yaitu kegiatan salam dan berdoa.

Hasil dokumentasi kedua yaitu pada RPP kelas X oleh Ibu Sugiati S.Pd, kompetensi dasar “Menganalisis indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menyaji hasil analisis tentang indikator ancaman terhadap negara dalam membangun integrasi nasional dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika”, dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik telah dicantumkan dalam RPP tersebut.

Pada kegiatan pendahuluan kegiatan yang dilakukan yaitu salam, berdoa, menanyakan kesiapan peserta didik, presensi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Selanjutnya yaitu kegiatan inti, pada kegiatan inti terdapat kegiatan

memperhatikan video tentang sara luar jawa, kemudian guru membagi kelompok untuk mendiskuskan video yang telah ditayangkan, setiap kelompok menyampaikan pendapat dan informasi yang didapatkan yang berkaitan dengan video yang ditayangkan dan tanya jawab materi kesadaran berbangsa dan bernegara. Pada kegiatan penutup berisi kegiatan mengklarifikasi dan menyimpulkan materi, evaluasi dan ditutup dengan salam

Dalam RPP tersebut juga telah diketahui bahwa guru telah merencanakan kegiatan-kegiatan pembiasaan untuk membentuk karakter bangsa peserta didik. Dalam RPP juga telah menggunakan model pembelajaran aktif yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik, yaitu model pembelajaran discovery learning. Tetpai dalam RPP masih belum mencantumkan penilaian sikap yang merupakan salah satu aspek yang harus dicantumkan dalam RPP.

Hasil studi dokumentasi ketiga yaitu pada RPP kelas XI oleh Ibu Kadar Murtianingtyas SH, kompetensi dasar “Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara dan menyaji hasil analisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagai warga negara” dengan menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui bahwa RPP sudah mencantumkan nilai-nilai karakter bangsa dalam penilaian sikap. Tetapi dalam penilaian sikap nilai-nilai karakter bangsa yang tercantum belum mendalam. Penilaian sikap khususnya yaitu sikap sosial dalam RPP hanya dicantumkan beberapa nilai-nilai saja yaitu menghormati pendapat orang lain, bergaul dengan teman tanpa membeda-bedakan dan tidak memaksakan kehendak. Walaupun nilai-nilai karakter bangsa yang dicantumkan secara eksplisit dalam

RPP hanya sebagian saja, tetapi nilai-nilai karakter bangsa yang lain secara implisit terdapat dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut guru dan peserta didik akan mengetahui sekaligus menerapkan nilai-nilai karakter bangsa dalam aktivitas di kelas (hasil wawancara tanggal 10 Februari 2016).

Contoh perencanaan pembelajaran yang berdimensi pembentukan karakter bangsa peserta didik yaitu pada pembelajaran pertemuan kedua. Pada kegiatan penduhuluan terdapat kegiatan berdoa, salam, presensi, menyanyikan lagu pop nasional dan menjelaskan materi yang akan dipelajari. Menyanyikan lagu pop nasional adalah salah satu kreatifitas guru PPKn dalam membentuk peserta didik untuk mencintai karya yang berasal dari bangsanya dan meningkatkan rasa cinta tanah air. Pada kegiatan inti, guru membimbing peserta didik yang telah dibentuk kelompok untuk menampilkan video yang telah mereka cari tentang pelanggaran hak warga negara dan pengingkaran kewajiban satu per satu. Setelah setiap kelompok menampilkan video secara bergantian, kegiatan selajutnya yaitu guru membimbing peserta didik untuk berdiskusi. Guru menentukan kelompok-kelompok tersebut menjadi kelompok-kelompok penanya, kelompok-kelompok pro, kelompok-kelompok kontra dan kelompok netral. Kelompok-kelompok tersebut menjalankan tugas sesuai dengan nama kelompok yang telah ditentukan guru. Pada kegiatan penutup guru dan peserta didik menyimpulkan materi, menginformasikan tentang materi yang akan dipelajari pada pertemua berikutnya dan diakhiri dengan salam dan doa.

Pada RPP tersebut guru telah berupaya membentuk karakter bangsa peserta didik dengan mencantumkan kegiatan-kegiatan yang berdimensi nilai-nilai

karakter bangsa. Selain itu sudah ducantumkannya penilaian sikap dan model pembelajaran yang menekankan pada nilai-nilai kebajikan membuktikan bahwa guru telah melakukan upaya pembentukan karaker bangsa peserta didik dalam RPP.

Hasil studi dokumentasi keempat yaitu pada RPP kelas XI oleh Ibu Kadar

Murtiningtyas SH, kompetensi dasar “menganalisis macam-macam budaya politik

Indonesia dan menyaji hasil análisis tentang macam-macam budaya politik di Indonesia dan menggunakan model pembelajaran project based learning, dapat diketahui bahwa RPP sudah mencantumkan nilai-nilai karakter bangsa yaitu dalam penilaian sikap spiritual dan sikap sosial.

Pada RPP sikap spiritual yang ingin dicapai yaitu berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan, mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan dan merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan. Sedangkan nilai-nilai karakter pada penilaian sosial yaitu mengemukakan pendapat dalam proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan dalam proses pembelajaran, menghargai teman yang sedang mengemukakan pendapat, melakukan sesuatu karena kesadaran diri bukan ingin mendapat pujian dan penghargaan, bangga sebagai warga Negara Indonesia, mengerjakan tugas dengan penuh kesadaran, dan membuang sampah pada tempatnya.

Dalam kegiatan pembelajaran juga telah berdimensi nilai-nilai karakter bangsa. Sebagai contoh dalam RPP tersebut adalah kegiatan pembelajaran

pertemuan pertama. Pada kegiatan pendahuluan terdapat kegiatan berdoa, salam, menyanyikan lagu pop nasional dan guru menjelaskan tujuan pembelajara dan KD yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti guru menanyankan video pembelajaran tentang pemilu dan golput, peserta didik melakukan tanya jawab tentang video yang telah ditanyakankan, peserta didik mencari budaya politik di Indonesia yang lain beserta contoh baik budaya positif maupun negatif dan mengkomunikasikanya. Pada kegiatan penutup terdapat kegiatan menyimpulkan materi yang telah dipelajari, guru memberikan tugas tumah untuk peserta didik, salam dan berdoa.

Dalam perencanaan pembelajaran tersebut dapat dietahui bahwa guru telah melakukan upaya pembentukan karakter bangsa peserta didik. Upaya tersebut yaitu meliputi telah dicantumkannya penilaian sikap dalam RPP yang merupakan aspek yang harus dicantukan dalam RPP, perencanaan pembelajaran yang telah menggunakan model pembelajaran yang menekannkan pada nilai-nilai karakter bangsa, dan guru juga telah merencanakan kegiatan pembelajaran yang mendukung terbentuknya karakter bangsa peserta didik.

Nara sumber dalam wawancara juga menyebutkan bahwa meskipun dalam RPP yang tercantum hanya beberapa nilai karakter bangsa saja, tetapi dalam pelaksanaan pembelajaran dapat dimasukkan berbagai nilai-nilai karakter bangsa karena dalam proses pembelajaran misalnya pada setiap kasus yang dipaparkan peserta didik akan mengetahui nilai-nilai karakter bangsa apa saja yang harus ada pada warga negara yang baik. Nilai-nilai karakter bangsa akan muncul dengan sendirinya pada pelaksanaan pembelajaran yaitu misalnya pada pelaksanaan

pendahuluan dengan pengecekan kelengkapan seragam dan kelengkapan belajar PPKn (buku siswa dan UUD 1945), saat menyanyikan lagu nasional dan proses presentasi meski kegiatan tersebut tidak tercatum dalam RPP (hasil wawancara tanggal 10 Februari 2016).

b. Pelaksanaan Pembelajaran PPKn yang Berdimensi Pembentukan Karakter Bangsa di SMA Negeri 1 Purworejo

Pada pelaksanaan pembelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Purworejo yang berlangsung di kelas, guru PPKn menggunakan berbagai model pembelajaran dan cara khas masing-masing guru. Sebagai salah satu sekolah yang menggunakan kurikulum 2013, maka model pembelajaran yang digunakan guru SMA Negeri 1 Purworejo sesuai dengan model pembelajaran yang di kurikulum 2013, yang dijelaskan dalam lampiran Permendikbud No 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah. Selain itu guru PPKn juga menggunakan model pembentukan karakter menurut Halstead dan Taylor (Muchson dan Samsuri, 2013: 112) yang meliputi model pendidikan karakter melalui kehidupan sekolah, visi mis sekolah, teladan guru, dan penegakan aturan-atura serta displin dan model penggunaan model pembelajaran. Model-model pembentukan karakter yang dilakukan dalam pembelajaran PPKn tersebut memiliki tujuan untuk membentuk karakter peserta didik khususnya yaitu karakter bangsa agar peserta didik dapat menjadi warga negara yang baik. Hal ini dapat diketahui melalui hasil observasi yang telah dilaksanakan dalam pembelajaran di kelas.

adalah “kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara”, dengan menggunakan model pembelajaran project based learning. Pada proses pembelajaran tersebut, upaya guru dalam pembentukan karakter bangsa pada peserta didik dapat dilihat mulai dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup.

Pada kegiatan pendahuluan guru mengawali dengan berdoa, salam, presensi dan menyanyikan lagu pop nasional. Pada kegiatan menyanyikan lagu pop nasional, dua peserta didik yang mendapatkan tugas maju ke depan kelas dan menyanyikan lagu pop nasional secara bergantian, lagu yang dinyanyikan adalah lagu Simponi dari Chrisye dan lagu Rumput Yang Bergoyang dari Ebit G Ade. Kegiatan tersebut adalah kegiatan yang selalu di lakukan oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH untuk mengawali kegiatan pembelajaran (hasil wawancara tanggal 10 Februari 2016).

Pada kegiatan inti, guru telah melaksanakan 5 (lima) M (mengamati, menyanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan menkomunikasikan) seperti yang telah diamantkan Permendikbud No 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 2 ayat (8). Pada kegiatan inti setelah menjelaskan sedikit materi yang akan dipelajari, Ibu Kadar Murtiningtyas SH membimbing satu kelompok peserta didik yang saat itu bertugas untuk mempresentasikan tugasnya di depan kelas. Selanjutnya Ibu Kadar Murtiningtyas SH juga membimbing empat kelompok lain yang tidak bertugas untuk menjadi kelompok penanya, kontra, pro dan netral. Pada kegiatan ini semua

peserta didik sangat memperhatikan presentasi yang disampaian oleh kelompok yang bertugas di depan.

Ibu Kadar Murtiningtyas SH tidak menjadi pusat utama pembelajaran, karena dalam pelaksanaa pembelajaran Ibu Kadar Murtiningtyas SH hanya duduk di samping ruangan memperhatikan peserta didik berdiskusi dan hanya menjadi moderator. Setelah kelompok yang didepan selesai mempresentasikan materi, kelompok-kelompok yang lain melaksanakan tuganya sesuai dengan tugas kelompok masing-masing, yaitu kelompok penanya bertugas mengajukan tiga pertanyaan kepada kelompok yang di depan, kelompok kontra mengajukan pendapat yang kontra dengan kelompok yang ada di depan, kelompok pro menyampaikan pendapat yang pro dengan kelompok ada di depan dan kelompok netral menyampaikan pendapat yang tidak memihak pada kelompok ada di depan, pro dan kontra. Dalam proses pembelajaran ini terlihat beberapa nilai-nilai karakter bangsa, nilai tersebut misalnya kreatif, toleransi, demokratis, kerja keras, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, komunikatif dan tanggung jawab. Kegiatan yang selanjutnya yaitu kelompok yang bertugas untuk presentasi menyimpulkan setiap argumen, pertanyaan dan jawaban yang muncul dalam diskusi.

Pada kegiatan penutup guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran. Selain itu guru dan peserta didik juga menyimpulkan nilai-nilai apa saja yang ada dalam materi. Selanjutnya peserta didik diberikan tugas rumah dan kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa dan salam.

Selain untuk menyampaikan materi pembelajaran, Ibu Kadar Murtiningtyas SH juga melakukan upaya untuk membentuk karakter bangsa peserta didik.

Upaya tersebut terlihat dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Upaya guru membentuk karakter bangsa peserta didik dilakukan dengan melakukan kegiatan yang membentuk iklim kelas yang berkarakter bangsa. Selain itu guru juga telah melakukan kegiatan yang disusu dengan model pembelajaran yang menekankan pada keatifan peserta didik dan berisi kegiatan pembelajaran yang berdimensi nilai-nilai karakter bangsa.

Meskipun upaya guru dalam membentuk karakter bangsa telah dilaksanakan tetapi berdasarkan hasil observasi juga dapat diketahui hambatan yaitu, terdapat satu nilai yang belum tampak pada sikap peserta didik, salah satu nilai tersebut yaitu peduli lingkungan. Peduli lingkungan diartikan sebagai sikap mencegah lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa peserta didik belum dapat menjaga kebersihan kelas tempat mereka belajar. Sikap tersebut membuktikan bahwa terdapat hambatan yang menyebabkan salah satu nilai belum dilaksanakan peserta didik.

Observasi kedua dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2016 yaitu pada kelas X IPS 2 yang diampu oleh Ibu Sugiati S.Pd. Materi yang diajarkan yaitu “Pelanggaran hak dan Pengingkaran Kewajiban warga negara” dengan model pembelajaran discovery based learning. Upaya pembentukan karakter bangsa pada peserta didik dapat terlihat pada semua kegiatan pembelajaran yaitu mulai dari kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Pada kegiatan pendahuluan terlihat upaya guru dalam membentuk karakter bangsa, yaitu pada kegiatan berdoa, presensi, dan menyanyikan lagu daerah. Lagu daerah yang pada saat pembelajaran dinyanyikan salah satu peserta didik yaitu lagu Anak Kambing Saya. Melalui

kegiatan tersebut peserta didik akan dibentuk untuk memiliki karakter bangsa yaitu nilai religius, jujur, cinta tanah air, disiplin dan semangat kebangsaan.

Pada kegiatan inti guru juga mengupayakan terbentuknya karakter bangsa peserta didik. Kegiatan inti tersebut meliputi kegiatan presentasi dan diskusi untuk menemukan pengetahuan tentang pelanggaran hak dan pengingkarak kewajiban warga negara, yaitu dengan mengamati berbagai kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang terjadi di Indonesia oleh kelompok peserta didik yang bertugas. Dua kelompok yang bertugas untuk presentasi dipersilahkan guru untuk menyampaikan materi dan peserta didik yang tidak bertugas untuk memperhatikan dan mengajukan pertanyaan kepada kelompok presentasi.

Pada kegiatan penutup juga terdapat kegiatan yang berguna untuk membentuk karakter bangsa peserta didik yaitu pada kegiatan menyimpulkan materi. Pada kegiatan menyimpulkan materi, guru membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi dan menyimpulkan nilai-nilai karakter apa saja yang ada dalam materi atau kasus-kasus yang telah dipelajari.

Guru dalam pembelajaran tidak hanya sebagai pengajar yang hanya menyampaikan materi tetapi guru juga menjadi teladan bagi peserta didik. Hal ini dapat dicontohkan dengan sikap guru yang memperhatikan presentasi yang dilakukan oleh peserta didik, guru juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada tim yang sedang presentasi.

Pada observasi kedua guru juga telah melakukan 5 (lima) M dalam pembelajaran. Selain itu guru juga telah melakukan upaya pembentukan karakter bangsa peserta didik. Upaya tersebut yaitu dilakukan dengan melakukan kegiatan

menyanyikan lagu daerah yang telah dibiasakan guru untuk dilakukan pada saat awal pembelajaran PPKn. Selain itu guru yang menunjukan sikap yang berkarakter bangsa juga dapat dijadikan teladan peserta didik sehingga peserat didik akan meniru sikap guru yang berkarakter bangsa. Upaya guru dalam membentuk karakter bangsa peserta didik juga dilakukan dengan kegiatan pembelajaran yang berdimensi nilai-nilai karakter bangsa yang disusun dengan model pembelajaran yang mendukung pembentukan karakter bangsa peserta didik.

Tetapi sama halnya dengan observasi yang telah dilaksanakan di kelas XI MIPA 5, di kelas ini dapat diketahui bahwa peserta didik juga belum dapat menampakan salah satu nilai karakter bangsa yaitu peduli lingkungan. Belum adanya skap peduli lingkungan dapat diketahui dengan sikap peserta didik yang belum dapat menjaga kebersihan kelas tempat mereka belajar.

Observasi ketiga dilaksanakan pada taggal 2 Mei 2016 di kelas XI IPS 2. Pelaksanaan pembelajaran diampu oleh Ibu Kadar Murtiningtyas SH dengan materi “menjelaskan budaya politik di Indonesiadan dilaksanakan dengan model pembelajaran project based learning. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan berdoa, salam, presensi dan menyanyikan lagu pop nasional. Lagu pop nasional dinyayikan oleh empat orang peseta didik berjudul Merah Putih dari Coklat, Semangat Baru dari Ipank, Wakil Rakyat dari Iwan Fals dan Jangan Menyerah dari D‟Masiv. Kegiatan selanjutnya yaitu guru menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti, guru mengawali dengan menanyakan pengertian budaya politik dan contoh budaya politik positif dan negatif. Setelah peserta didik mengetahui pengertian budaya politik dan contoh budaya politik postif dan negatif, dilanjutkan dengan kegiatan menampilkan video budaya politik yang menjadi tugas rumah peserta didik yang telah dibentuk menjadi kelompok kecil. Setelah peserta didik secara bergantian menampilkan video, kelompok yang tidak

Dokumen terkait